Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 .
Dias yang mendengar perkataan Sukma, memandang Sukma dengan penuh keheranan, "Fani ? Siapa dia ? Apakah aku mengenalnya ?"
"Tentu saja kamu mengenalnya, dia anak dari teman mama, selain cantik dan keturunan orang kaya dia juga berpendidikan tinggi, dia lulusan salah satu universitas ternama di luar negri. Mama rasa dia sangat cocok bersanding menjadi pasanganmu dibanding perempuan gembel yatim piatu yang dikenalkan mama padamu dulu." jawab Sukma.
"Betul kata mamamu itu Dias, Fani pasti cocok bersanding menjadi pendamping dan pasangan hidupmu. Mama dan papa menyesal telah memberikan kesempatan pada perempuan tak tau diri itu untuk mengenalmu dan menjadikanmu kekasihnya selama ini. Lebih baik kamu jauhi dia dan jangan pernah lagi mendekati dia." sambung Bambang, papa Dias.
"Sekarang kamu cepat bersihkan diri dan ganti pakaianmu itu. Lalu bersiap-siaplah untuk menyambut kedatangan Fani dan juga kedua orangtuanya. Ingat,jangan sampai membuat kesua orangtua fani tersinggung. Cobalah menarik hati kedua orangtuanya. Jika kamu berhasil menjadi suami Fani, maka seluruh kekayaan yang mereka miliki, kelak akan menjadi milik kita."ucap Sukma sambil membayangkan kehidupan indah setelah Dias berhasil menikahi Fani dan mengalihkan semua harta Fani atas namanya dan menikmati harta rampasan itu.
"Tapi jika Fani ternyata berparas jelek dan dibawah standar keinginanku maka aku hanya akan mendekati dia saja tidak untuk dijadikan sebagai istri. Tapi jika dia memang cantik dan kekayaannya melebihi kita maka aku bersedia menjadikan dia sebagai istriku, menidurinya tapi aku menolak mempunyai anak dengannya. Anak hanya akan membuat susah hidupku saja." ujar Dias mengajukan syarat pada kedua orangtuanya.
"Yang penting kamu menikahinya saja dulu baru setelah itu kamu sedikit demi sedikit memindahkan seluruh aset dan harta Fani menjadi namamu. Ingat jangan sampai kedua orang tua Fani curiga jika kamu menikahi dia hanya demi hartanya saja." nasihat Sukma pada Dias. Sementara Bambang hanya mengangguk menyetujui perkataan Sukma istrinya.
Sementara itu Sarah sedang menikmati makan siang bersama dengan Abimanyu. Hati Abimanyu membengkak bahagia ketika Sarah menyanggupi permintaannya untuk sekedar menemaninya makan siang. Setelah lama telpon maupun pesan dari Abimanyu tak pernah Sarah tanggapi karena kesibukannya, sekarang barulah Sarah menerima ajakan makan siang dari Abimanyu.
"Sarah, terimakasih kamu telah menerima dan menyanggupi permintaanku untuk makan siang bersama. Aku mengajakmu makan siang bersama kali ini ingin membicarakan sesuatu." ucap Abimanyu setelah menelan suapannya.
"Apa yang bisa saya bantu Pak Abimanyu ? Saya juga berterimakasih karena Bapak telah mengundang saya untuk makan siang bersama." ucap Sarah dengan sopan.
"Sarah, bisakah kamu tidak berbicara formal kepadaku ? Panggil aku kamu saja terlalu formal rasanya jika memakai saya dan anda." ucap Abimanyu keberatan.
"Maaf, tapi rasanya tidak sopan saja memanggil seperti itu, Pak Abimanyu lebih tua dari saya."
"Sarah, tolonglah jangan memanggil Pak , aku berasa berbicara dengan bawahanku saja. Panggil aku semaumu tapi jangan panggil aku Pak, Tuan atau sebangsanya."
" Tapi..."
"Sarah, aku yang memintamu untuk memanggilku dengan panggilan biasa seperti mas atau kak. Aku tak keberatan kamu memanggilku seperti itu."
"Baiklah, Mas Abi.. Aku akan memanggilmu Mas Abi. Apa yang Mas Abi ingin bicarakan denganku ?"
Sarah tersenyum manis ke arah Abimanyu yang tengah menatapnya. Mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih yang baru berbaikan setelah sesaat yang lalu bertengkar.
Hati Abimanyu seakan meledak dipenuhi kebahagiaan ketika Sarah memanggilnya dengan sebutan Mas seperti keinginannya. Abimanyu seperti remaja yang tengah dimabuk asmara. Padahal umur nya hampir kepala empat.
"Aku ingin membicarakan tentang Bagas. Dia belakangan ini amat murung dan tak bersemangat pergi sekolah." ucap Abimanyu setelah dia menghabiskan pesanannya
"Ada apa dengan Bagas ? Apakah Mas sudah mencari penyebabnya ? Apakah dia mengalami perundungan di sekolah atau mengalami kesulitan penerimaan pelajaran di sekolahnya ?" tanya Sarah dengan sedikit cemas.
"Entah lah, sejak berpisah denganmu beberapa minggu lalu, dia terlihat murung dan tak bersemangat pergi ke sekolah. Pulang dari sekolah dia mengurung diri di kamarnya tak pernah mau keluar dari kamarnya kalau tidak dipaksa oleh neneknya atau olehku." jawab Abimanyu sambil menghela nafas panjang. Tak sengaja dirinya meraih dan menggenggam juga meremes lembut tangan Sarah
"Terus ?" tanya Sarah yang juga tanpa sadar membalas genggaman Abimanyu.
"Entah apa maunya keponakanku itu. Kami dibuat bingung oleh kelakuannya. Tak biasanya dia bertingkah seperti itu. Jika boleh aku meminta tolong kepadamu, bisakah kamu ikut ke rumahku untuk membantuku membujuk Bagas agar kembali seperti dahulu? Dan menanyakan kepadanya apa yang membuat dia menjadi seperti itu ?"pinta Abimanyu.
"Tentu saja aku akan ikut denganmu mencoba membujuk Bagas agar menceritakan penyebab kelakuan aneh dia. Tetapi aku juga harus d dampingi oleh mereka bertiga." ucap Sarah sambil menunjuk ke arah Aris, Agus dan Nova yang berada tepat di meja sebelahnya.
"Abiiiiiii.. Ternyata benar ini kamu.. Kemana saja kamu ? Mengapa semua telpon dan pesanku kamu abaikan ? Padahal kamu tau jika aku sangat senang berada di sampingmu dan mendampingimu. Kapan kita makan malam berdua lagi ? Aku sangat menantikan saat-saat dimana kamu dan aku menikmati kencan kita." ucap seorang wanita dengan pakaian ketat dan juga dandanan cetar yang menghampiri meja dimana Abimanyu dan Sarah sedang menikmati hidangan penutup.
"Maaf kamu siapa ? Aku tak mengenalmu."ucap Abimanyu dengan kening mengerut keheranan.
"Aku Fani, masa kamu lupa sih ? Kita kan pernah dinner bareng, juga pernah liburan bareng ke luar negri." terang wanita yang bernama Fani sambil berusaha duduk di samping Abimanyu.
Abimanyu mendorong kasar Fani, entah mengapa dia merasa risih dengan sikap Fani yang agresif itu. Abimanyu kemudian memandang ke arah Sarah yang diam menyaksikan pertunjukkan didepannya.
"Beb, jangan marah, sumpah aku engga kenal sama Annabelle satu ini. Jangankan ngajak dinner atau pergi keluar negri bareng, bertemu dia saja aku baru detik ini." ucap Abimanyu memelas sambil menggenggam erat telapak tangan Sarah.
"Sumpah Beb, aku tak pernah pergi ke luar negri bareng sama boneka sawah ini. Kenal saja engga, tau aja engga sama Annabelle ini." lanjut Abimanyu berusaha meyakinkan Sarah hingga tanpa sadar dia memanggil Sarah dengan sebutan kesayangan.
Sarah kemudian tersenyum mendengar nada cemas juga khawatir yang terdengar dari perkataan Abimanyu. "Jangan khawatir Mas. Aku engga apa-apa. Aku percaya padamu dan aku yakin jika kamu mampu menjaga hatimu dan juga mampu menjaga pandangan matamu." ucap Sarah meyakinkan Abimanyu.
" Hei bocil.. Kamu ini siapa ? Pergi kamu dari sisi Abimanyu. Jangan dekat-dekat dengan calon suamiku, kamu ini masih kecil tapi sudah bertingkah macam perempuan gatal yang merayu suami orang." ucap Fani kepada Sarah yang saat itu tengah bangkit dari duduknya untuk meninggalkan meja mereka.
Abimanyu yang juga berdiri mengikuti gerakan Sarah, memandang dingin ke arah Fani dan dengan keras mendorong kasar Fani yang menghalangi jalannya.
"Minggir, aku mau lewat. Kamu menghalangi jalanku. Apakah kamu tak punya perkerjaan lain selain merecoki dan menggangguku ?" seru Abimanyu keras mengundang perhatian para pengunjung lain.
ktanya suka sma sarah tpi msih aja main wanita .
kluar dri kdang singa msa dpat lgi buaya abi😂😂
teus nnti siapa yg jdi suaminya bu guru ?
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!