Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setelah rutinitas kuliah mereka selesai mereka segera pulang ke rumah masing-masing. Arsya membuka HP nya dan membuat video call bersama teman-temannya.
" gila sumpah ganteng- ganteng banget tadi mas-mas nya" ucap Cecilia
" apa nya yang ganteng tapi nol akhlak seperti itu. Masak ceweknya berbuat salah malah di belain. Kan gue jadi sebel. " ucap Arsya
"Emang mereka siapa sih? Yang punya kampus? Sombong banget. Apalagi cewek nya tadi.. Ucap Arsya masih emosi
" Ada apa ini besti kok Arsya ku bisa marah-marah" tanya Cinta
" lho nggak tau tadi kan kita di kantin terus ada mbak-mbak senior kayak nya tu marah-marah sama Ica teman sekelas kita di bantulah dia sama Arsya eh malah jadi heboh dech. " ucap Ceci
" mana ada beberapa cowo juga yang datang justru mau membuat perhitungan ke Arsya." tambah Ceci
" Emang lho kenal sama mereka Sya?" tanya Cinta
" nggak kenal gue. yang gua tau yang pake baju ijo itu mas Rangga tadi pagi gue barengan di tangga. Kalau yang lain nya mah nggak kenal gue. " ucap Arsya
" terus satu lagi cowo yang membela cewek itu kemarin waktu kita ospek aku kan terlambat aku nggak sengaja nabrak dia. Eh dia dengan songgongnya mau buat perhitungan dengan gue. Orang dia nggak kenapa-kenapa juga apa yang harus di pertanggung jawabkan aku juga udah minta maaf waktu itu. Dasar aneh. " tambah Arsya lagi.
" mereka kayak geng gitu nggak sih. Tapi mereka ganteng-ganteng sumpah. " ucap Ceci
" tunggu dulu apakah mereka berempat? Tanya Cinta
" heem...iya ( ucap Arsya dan Ceci barengan )
" ya Allah ges mereka itu kayak bintang nya fakultas kedokteran. Itu tu geng nya mas Dion. Mereka populer banget tau. Bahkan di prodi aku aja banyak cewek-cewek yang pengen bisa deket dengan mereka bahkan rela jadi simpanan nya pun nggak papa. " ucap Cinta
" apa jadi simpanan ihhh males banget. Owh jadi mereka bintangnya fakultas pantes banyak cewek -cewek kelet ke dia beberapa kali aku ketemu mereka. " ucap Arsya
" tapi masalahnya mereka itu selalu semena-mena bahkan melakukan kekerasan kadang kalau nggak sesuai dengan ekspektasi mereka bahkan dosen pun kayak mereka yang ngatur. Kalian udah bikin masalah dengan nya?" tanya Cinta
" duh gimana dong Sya ntar nama kita di tandai oleh mereka. Makanya cewek nya jadi semena-mena kayak kemarin. " takut Ceci
" alah gue nggak takut. Sama-sama manusia aja kok." ucap Arsya
Selanjutnya mereka mengakhiri video call an mereka dan memutuskan untuk tidur karena besuk mereka ada kuliah lagi.
Dion POV
Setelah kejadian yang dilihatnya di kantin tadi. Dia merasa tertarik pada gadis maba tersebut.
" Gadis yang menarik." ucap nya pada diri sendiri
selanjutnya dia menghubungi teman HMF nya untuk merencanakan pelaksanaan ospek fakultas nya.
" gimana perencanaan ospek kita sudah selesai? " tanya Dion
" sudah bro besuk tinggal di ambil ke fakultas " ucap sekretaris nya
" apakah ada perubahan jadwalnya?" tanya Dion
" tidak jadwal masih tetap seperti perencanaan sebelumnya yaitu akhir bulan ini selama 4 hari di puncak terus di lanjutkan penutupan di Bandung selama 3 hari. " jawab Lisa sekretasinya
" kapan hal ini di infokan ke maba?" tanya Dion
" rencana besuk kita akan kumpulkan maba sekaligus kita memperkenalkan diri kepada mereka. " jawab Lisa
" ok atur gue sebagai pengurus yang terakhir yang perkenalan. " ucap ku
" ok siap. Kenapa lho punya target baru? Goda Lisa
" hahahaha hanya mau membuat sedikit permainan" ucap ku
" kamu itu ya nggak berubah-ubah cewek udah di mana-mana?masih aja nyari cewek lagi" tanggap Lisa
" lho tau gue nggak pernah serius dengan mereka. Mereka nya ada yang ke GR an ke gue. " bantah ku
" tapi itu si Amel bahkan Sampek ngaku-ngaku kayak gitu. Kalau nggak lho yang memberikan kesempatan nggak mungkin bro. Hati-hati ntar lho tertarik beneran. " ucap Lisa berusaha menasehati
" tenang aja nggak segampang itu gue tertarik sama cewek . Kali ini gue hanya tertarik pada mainan baru. " ucapku membantah
" kita lihat aja nanti. Kita nggak akan tau kedepannya seperti apa. " jawab Lisa
Kemudian di akhiri telp mereka. Kita lihat aja nanti seberapa besar nyali tu cewek. Dia belum mengenal aja gue orang nya seperti apa. Hanya untuk mendapatkan gadis kayak lho gitu gampang bagi gue. Ucap Dion menyemangati diri sendiri.
Keesokkan hari nya mereka berangkat kuliah seperti biasa nya. Hari ini mereka ada kelas pagi. Namun setelah kelas pagi mereka masih ada jeda hingga sholat dhuhur. Arsya memutuskan untuk ke perpustakaan untuk menantikan jeda kuliahnya. Disana dia malah bertemu dengan teman-teman nya Dion hanya saja Dion tidak ada.
" hey sendirian aja. ?" ucap Rangga
" iya mas kebetulan lagi jeda kuliah. Lha mas nggak ada kuliah?" tanya Arsya
" ada tapi males ikut." jawab nya enteng
" hemmm enak banget kuliah kok bolos. Nggak sayang ilmunya kak. " ucap Arsya polos
" lebih sayang kalau melewatkan kamu sendiri disini. " goda Rangga
" nggak nyambung kali kak. " ucap Arsya
Namun ketika Arsya menuju ke lorong perpus yang lain dia melihat ada seseorang yang sedang berduaan bersama dengan seorang cewek. Mereka sedang melakukan adegan panas.
" aku kembali dulu mas. Udah dapat bukunya. " ucap Arsya menghindar
" benar-benar gadis yang masih polos. Gue harap semoga lho nggak jatuh ke pelukan Dion brengsek. Ya meskipun gue sama-sama brengsek nya" ucap Rangga
