NovelToon NovelToon
TUAN MUDA ANTAGA

TUAN MUDA ANTAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Penyelamat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Ana

"Biarkan sejenak aku bersandar padamu dalam hujan badai dan mati lampu ini. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin memelukmu ..."

Kata-kata itu masih terngiang dalam ingatan. Bagaimana bisa, seorang Tuan Muda Arogan dan sombong memberikan hatinya untuk seorang pelayan rendah seperti dirinya? Namun takdirnya adalah melahirkan pewarisnya, meskipun cintanya penuh rintangan dan cobaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19.Lou Sekarat

Malam semakin larut, angin berhembus begitu kencang. Langit yang bertabur bintang dengan cahaya bulan yang bersinar terang, mendadak berubah redup. Perlahan-lahan awan hitam mendekat. Dan menutup cahayanya, dalam kegelapan yang pekat itulah....tangan Lou yang lepas meraih rerumputan, terperosok ke bawah.

Untung saja, dia berhasil menjauhi bibir jurang yang curam. Dia ingin naik ke atas, berharap ada orang lewat dan menolong nya. Namun, nasib baik belum berpihak padanya. Rerumputan yang dia pegang, tidak sanggup menopang berat badannya. Dan akhirnya, braaaak....badan Lou jatuh ke bawah dan terguling-guling semakin dalam. Hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Luka di tubuhnya pun semakin parah akibat gesekan ranting maupun bebatuan yang ada saat dia terjatuh dan terguling dari ketinggian. Namun dia masih bernasib baik, meskipun sedikit. Setidaknya, tubuhnya tidak jatuh ke jurang. Di mana, awal dia siuman tadi.

Lou semakin parah keadaannya. Rasa lapar, haus, dan kesakitan sudah tak dia rasakan. Dia terbaring seperti orang mati. Keesokan harinya, seorang kakek bersama cucu perempuannya sedang berkebun di sekitar tempat Lou terbaring pingsan. Sang cucu berteriak histeris, antara kaget dan ketakutan saat menemukan tubuh Lou dalam keadaan nggak karuhan.

"Kakeeeek!!! Ada mayaaat!!!"

Akibat jeritan keras sang cucu, Si Kakek pun berlari dengan gesit meskipun usianya tampak tua. Tenaganya seperti anak muda. Dilihat dari fisik dan kemampuan berlarinya, ilmu bela diri Si Kakek terlihat mumpuni.

"Di mana Helena??" Tanyanya begitu tiba di tempat sang cucu yang memiliki sebuah nama nan indah...'Helena'.

"I...i...itu Kakek!! Penuh luka dan darah, Lena nggak berani mendekat!!"

Jawaban yang sangat gugup dan ketakutan ditunjukan oleh Helena, sambil menunjuk ke tempat Lou terkapar tak berdaya. Sang Kakek pun memicingkan mata, dan menaikkan kedua alisnya. Beliau mengamati situasi yang terjadi di sekitarnya. Beliau menyelidiki, apakah semalam terjadi perampokan atau pembunuhan di tempatnya? Itu mustahil, karena tempatnya jauh dari pemukiman.

"Sepertinya dia belum mati...."

Sang Kakek mendekati Lou dan memeriksa denyut nadinya. Meskipun denyut nadi yang Kakek rasakan pada pergelangan tangan Lou sangat lemah. Sang Kakek dengan sigap mengangkat badan Lou dan dipindahkan ke tempat yang teduh dan datar.

"Apakah kita harus menolong dia, Kek?" Tanya Helena dengan wajah cemas dan ketakutan.

"Ya!! Bantu Kakek membawa keranjang itu. Biar Kakek sendiri yang menggendongnya sampai ke gubuk kita!"

Tanpa bicara lagi, Sang Kakek langsung menggendong tubuh kurus Lou. Sang Kakek agak kewalahan, meskipun kurus....tubuh Lou sangat tinggi. Sehingga kaki panjangnya kewalahan Kakek pegang. Helena bergegas mengikuti kakeknya dari belakang. Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh, Sang Kakek melesat menggendong tubuh Lou sampai gubuknya.

Sesampainya di gubuk, tubuh Lou dibaringkan di atas ranjang sederhana yang terbuat dari bambu. Kakek berusaha memberi pertolongan pertama, dengan menotok nadinya untuk menghentikan pendarahan pada tubuh Lou. Lagi-lagi Sang Kakek mengernyitkan dahinya. Melihat tubuh putih pemuda itu penuh luka memar.

"Jangan-jangan, dia perampok Kek?" Tanya Helena penuh curiga, meskipun ada keraguan yang tersirat pada wajahnya saat melihat wajah tampan pemuda tersebut.

"Jika pun benar....tugas kita hanyalah menolongnya. Tolong, ambilkan air hangat. Biar Kakek bersihkan lukanya...."

Jawab Sang Kakek dengan sabar dan menyuruh cucunya membawakan sebaskom air hangat. Tanpa membantah perintah Sang Kakek, Helena bergegas ke dapur mengambil air panas yang dicampur air sumur. Sambil menunggu cucunya datang membawakan air hangatnya, Sang Kakek melepas semua baju Lou yang compang-camping.

"Pemuda yang tampan. Ada tanda lahir Agung pada dadanya. Takdirnya, bukan orang biasa! Dia memiliki takdir sebagai Sang Pewaris Sejati. Mungkinkah dia adalah Tuan Muda Yang Terbuang?"

Gumam Sang Kakek sambil berusaha merobek baju compang-camping Lou. Meskipun agak kesulitan melepaskan bajunya, akhirnya Sang Kakek berhasil dan menyelimuti tubuh telanjang Lou dengan kain sarung miliknya.

"Maaf Kek, menunggu lama. Helena harus masak airnya dulu. Nih...."

Kata Helena begitu datang sambil membawa sebaskom air hangat dan secarik kain untuk membasuh luka-luka Lou. Sang Kakek pun mengangguk dan menyuruhnya meletakkan baskom air itu di dekatnya. Helena pun menurut, sambil sesekali melirik ke wajah Lou yang pucat dan tak sadarkan diri.

"Buatkan bubur....jika dia siuman, ada makanan yang siap dia makan. Helena mau kan?"

Lagi-lagi perintah muncul dari mulut Sang Kakek. Helena agak melotot, karena agak jengkel mendapati kakeknya yang bertubi-tubi memerintah nya. Walau kesal, Helena nggak bisa menolak perintah itu. Wajah tampan nan putih, membuat Helena sanggup melaksanakan perintah Sang Kakek. Hati Helena sudah terpikat oleh wajah tampan Lou Meiyer Antaga.

"Ba...baiklah, Kek. Helena akan buatkan bubur yang paling lezat. Kakek juga pasti mau kan?" Goda Helena sambil mendekatkan wajahnya.

"Kakek juga lapar. Apapun yang Helena buat, Kakek pasti memakannya. Asal jangan ditaruh racun di dalamnya. Hehehe."

Balas Sang Kakek sambil terkekeh menggoda balik godaan cucu cantiknya yang kini usianya menginjak Delapan belas tahun. Helena pun langsung mendelik kaget, karena nggak biasanya si kakek bicara begitu.

"Bukan racun Kakek. Sekalian saja, bisa ular yang baru kutemukan kumasukkan ke kopi Kakek. Weee....."

Helena nggak mau kalah, sebelum pergi ke dapur dia masih sempat mengibuli si kakek. Sang Kakek pun terbahak sambil membersihkan tubuh Lou. Darah segar maupun yang kering, menghilang dari tubuh itu. Kini, yang ada hanya bekas luka goresan, lebam dan memar di sekujur tubuh Lou. Kakek sampai menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.

"Siapa yang tega menyiksamu seperti ini, anak muda? Sungguh kejam!!"

Sang Kakek berusaha menghentikan pendarahan pada luka baru Lou. Mungkin, saat Lou jatuh ada batu lancip atau pohon yang rantingnya tajam menancap pada tubuhnya. Sehingga menciptakan luka baru yang agak dalam. Kakek mengambil beberapa daun ramuan dan menggerusnya. Setelah lembut, ramuan tersebut ditempelkan pada luka-luka pemuda yang terbaring tak sadarkan diri itu.

"Bagaimana keadaan nya, Kek? Apakah kita bisa menyelamatkan nya?" Tanya Helena yang baru keluar dari dapur dan membawakan semangkuk bubur panas untuk kakeknya.

"Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan nya. Kakek hanya berusaha, semoga ada keajaiban terjadi. Luka-lukanya sudah terinfeksi semua. Kita telat menemukan dirinya."

Jawaban Sang Kakek membuat Helena sedih. Gadis belia nan cantik itu duduk di sisi ranjang. Di samping badan Lou yang tak sadarkan diri. Dia membantu Sang Kakek membersihkan tubuh Lou. Dengan perlahan, tangannya mengusap tubuh itu dengan kain air hangat. Sementara Sang Kakek yang kelaparan, sedang asyik menikmati bubur panas yang dia bawakan.

"Jangan mencintainya, cucuku. Dia bukan jodohmu. Dia adalah Naga yang akan mengubah takdirnya."

Ucapan Sang Kakek, membuat Helena terhenyak. Dengan tatapan tajam dan ada rasa tak percaya, dia menatap Sang Kakek tanpa berkedip. Bibir Helena bergetar, dia ingin menanyakan sesuatu namun tenggorokan nya seperti tercekik. Sehingga kata-kata yang ingin dia ucapkan, sulit keluar. Hatinya seperti bendungan air. Siap dimuntahkan, namun sulit keluar. Seperti rasa yang tertekan, oleh ucapan kakeknya sendiri!!

1
LISA
Aq mampir Kak
monrach
sangat bagus
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Jhon wae
bagus sekali,semangat update
Susi Ana
bismillah mulai dari awal lagi
NT.RM: Semangat Thor 💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!