Inez, seorang perawat lansia.
Sejak sekolah Inez adalah gadis yang berjuang sendiri dan sudah hidup mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, selingkuhnya sang ibu mengakibatkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, Ayahnya bernama Hendra sangat mencintai Istrinya tapi godaan lelaki lain telah membutakan mata Anita. Anita adalah ibunya Inez, dan sejak kematian Hendra suaminya Anita selalu menggunakan jasa lelaki brondong untuk menemani kesepiannya dan menutupi rasa bersalah nya.
Sejak saat itu, kebencian Inez pada ibunya sudah tak terbendung.
Hingga kini dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, Kakek itu sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Inez di peluk kak Didi, karena mereka sedih sekali, di tinggalkan ibu Anita. Dan Inez pun meminta Angga dan pak Wahyu membantunya memakamkan jasad ibunya.
"Pak Wahyu bantu saya, makamkan ibu"
"Baik Nona"
Inez masih memeluk buku harian Anita, berdasarkan perintah Anita Inez harus menemui nenek dari ibunya dan kakeknya Dari Ayahnya, dengan membawa buku harian ini.
"Inez, sabar ya, aku ikut belasungkawa"
"Iya Angga"
Inez di peluk Angga.
Didi merasa aneh,
"Loh ko? kalian hubungannya apa?"
"Maaf kak Didi, kami sudah menikah"
"Nona? kenapa ga bilang bilang sudah menikah?"
"Nanti aku jelaskan, ini tidak seperti yang kak Didi kira"
"Ya sudah, aku ikut senang, kita harus segera makamkan ibu"
Siang hari,
Inez di peluk Roni, mereka menuju ke lubang kuburan untuk mengantar jenazah ibunya, Inez terus menangis tapi di sana dia tak mau di peluk Angga, Inez masih marah tentang terdampar di pulau terpencil.
"Sabar ya Nez, eike ikut sedih, eike kemarin lagi ga kepasar, soalnya mobil pickup gue belum di balikin ,jadi gue nyambi taksi online, eike jadi ga sempat memantau ibu kamu Nez"
"Gak apa apa Roni, mungkin memang sudah takdir ibu"
Tanpa Sepengetahuan Inez dan Angga, ternyata Sinta dan Arya datang untuk melihat pemakaman ibunya Inez.
"Gue baru tahu, ternyata ibunya si Inez Gembel, adalah pemilik Anita Cake, padahal itu adalah cake kesukaan Ayah"
"Iya, ternyata si Inez benar benar ga terlalu gembel, dia orang sedikit menengah" ucap Arya.
"Tapi kita harus tetap membunuh Syarif, pengacara rese itu!"
"Tenang, selama sebulan ini aku sudah tahu cara menyingkirkan si Syarif"
"Gimana caranya?"
Sinta pun di bisikan dan dia manggut manggut saat di bisiki oleh Arya.
"Baiklah, ayo kita pergi"
Sinta dan Arya pun meninggalkan TPU.
Setelah semua selesai , Inez pun diam di kuburan ibunya, sedangkan Inez belum mau meninggalkan kuburan ibunya itu. Angga pun tetap menunggu.
"Aku dendam Angga"
"Pada siapa!"
"Doni! dia harus mati juga"
"Baiklah, aku akan cari tahu dia dimana sekarang"
Angga pun menghubungi detektif ,untuk melacak keberadaan Doni.
Inez pun, di rangkul Angga untuk meninggalkan TPU. Inez ingin ke toko kue ibunya, mereka naik mobil Angga.
"Aku tidak tahu, bahwa kau pemilik toko kue itu, padahal tiap hari saat kakek masih hidup dia suka sekali cake Anita, Apa mungkin kakekmu kenal dengan ibumu? atau salah satu keluargamu?"
"Entahlah, hanya kakek Wijaya yang tahu, aku sendiri tidak kenal siapa kakek dan nenek ku, baik dari pihak Ayah dan Ibu, karena dulu setiap aku tanya kakek nenek, mereka semua bungkam dan tak mau memberitahu, sekarang aku malah di suruh menemui mereka dengan hanya menyerahkan buku harian ini"
"Coba kamu buka sekarang buku harian ibumu"
Inez pun mengangguk, lembar demi lembar Inez buka dan baca , banyak kesedihan yang di hadapi ibu dan Ayahnya, Ibu Anita sangat menyesal dengan perbuatannya.. sehingga dia malu jika bertemu Inez, di akhir buku tertulis Alamat rumah Ibunya Anita dan Ayahnya Pak Hendra. Hendra Adalah nama Ayahnya Inez.
Nenek dari bu Anita bernama Nenek Ainun Purnomo Harto Wijoyo dan Kakek dari pak Hendra yaitu Kakek
Subrata Karta Darmadji.
"Sepertinya aku kenal nama mereka berdua "
"Hah? ,kamu kenal?"
"Iya, nanti aku cari tahu"
Angga dan Inez menuju ke rumah mereka, dan masuk ke kamar Angga, Angga langsung membuka Laptop nya bersama Inez, lalu mereka mengetik di mesin pencarian Internet nama Ainun Purnomo Hartono Wijoyo dan Subrata Karta Darmadji.
Betapa kaget nya, Di Internet tertulis Ainun nenek Inez adalah wanita kaya raya ke 2 di kota dan Subrata adalah lelaki kaya raya pertama, mereka adalah pemilik kilang minyak dan tambang minyak terbesar di Asia.
Ainun dan Subrata adalah musuh dalam bisnis kilang minyak ini, tapi kehidupan tentang anak cucunya tidak ada. Di situ hanya di ceritakan bahwa Ainun memiliki 1 anak perempuan dan Subrata memiliki 1 anak laki laki. Di sini Angga gemetar, karena di banding dirinya kekayaan kakek dan nenek Inez lebih kaya dari Wijaya kakek dari Angga.
Di sini Angga baru mengerti lagi, kenapa Kakeknya menjodohkan Inez, karena sepertinya kakek Wijaya tahu siapa Kakek dan neneknya Inez.
Inez melamun, dan gemetar juga.
"Angga apa aku mimpi?"
"Tidak, apa benar itu nama kakek dan nenek mu?"
"Entahlah, aku jadi minder".
"Kenapa?"
Inez melamun dengan tatapan kosong.
Lalu Angga mengagetkan Inez.
"Hei!"
"Iya, apa?"
"Cie anak orang kaya ternyata" ledek Angga.
"Enggak mungkin, ibuku salah nulis mungkin".
Inez masih menyanggah bahwa dirinya cucu orang kaya.
Dan tiba tiba datanglah 2 Helikopter parkir di pekarangan rumah Angga.
Satu di kanan dan satu di kiri, Angga dan Inez keluar dari rumah dan berlari ke arah helikopter.
Dari Helikopter kanan turunlah Kak Didi dan menurunkan seorang nenek nenek.
Dari Helikopter kiri turunlah Roni dari helikopter dan membantu menurunkan kakek kakek.
Nenek di tuntun kak Didi dan Kakek kakek di tuntun Roni, dengan perlahan perlahan mereka berjalan menuju ke kediaman Inez.
"Kak Didi siapa nenek ini?, dan Roni siapa kakek ini?".
Berbagai pertanyaan ada di hati dan fikiran Inez.
"Saya jelaskan" ucap Didi.
"Eike duluan nex" ucap Roni.
"Heh, gue duluan!" bentak Didi
"Gue, gue besti nya Inez jadi gue duluan"
Didi dan Roni malah bertengkar. Majulah pak Wahyu.
"Diam!" bentak Wahyu.
Lalu Wahyu menarik nafas panjang. ..
"Ada apa, kakek dan nenek ke sini? Maaf saya tidak kenal anda berdua"
Subrata pun maju, tapi di cegah oleh Ainun, dengan suara gemetar kakek nenek itu malah bertengkar, lalu Didi dan Roni juga bertengkar.
Karena berisik dan memalukan kali ini Inez yang teriak
"STOP! AKU MOHON STOP" Mereka pun diam.
"Nenek siapa?"
Ainun langsung senang saat tahu bahwa dirinya yang di tanya duluan.
"Sayang ,aku nenekmu, Ainun kenalkan aku Ainun"
"Nenek? Ibu dari ibuku Anita?" jawab sinis dari Inez.
"Iya!" tangan neneknya pun di hempaskan.
Sambil menangis, Ines berkata.
"Selama ini kamu kemana nenek? Setelah ibuku meninggal tadi pagi, kamu datang ke sini! Jadi selama ini Kak Didi adalah mata matamu?"
"Maafkan Aku Inez, nenek tak bisa menemui ibumu, tapi nenek mengirim Didi agar menjaganya"
"Tapi sekarang nenek lihat? Ibu sudah meninggal karena di KDRT, ibu meninggal nenek baru datang menemui aku, harusnya nenek jangan pernah muncul di hadapanku"
Inez membuang muka dan ingin masuk tapi di cegah oleh Roni.
"Nez tunggu, kakek mu ini".
"Apa Roni?"
"Dia kakekmu, mau ketemu"
"Kenalkan kakekmu, Subrata"
"Udah tahu, nieh! Di buku harian ibu, ada nama kalian berdua, untuk apa kakek baru datang sekarang? Setelah mama meninggal?"
"Mamamu wanita nakal, dia menyakiti Ayahmu"
"Stop kek! Hal itu tidak perlu di sebutkan, karena keegoisan kalian Ayah dan Ibuku jadi korban, sekarang kalian ingin menemuiku? Untuk apa? Untuk korban juga?"
"Sabar nez" ucap Roni.
Inez memandang Roni dengan Amarah. Karena selama ini Roni pura pura bersahabat dengan Inez karena di suruh kakeknya.
"Kamu pembohong! Aku kira kamu itu sahabat murni, ternyata kamu suruhan Kakek ku sendiri, KAMU PEMBOHONG"
Inez pun masuk ke dalam rumah dan naik ke kamarnya lalu menguncinya.
Sekarang giliran Angga di dekati oleh kakek dan Nenek. Angga di interogasi oleh kakek dan nenek Inez.
Pak Wahyu mau melawan tapi di stop oleh Angga. Dan menyuruh Wahyu diam saja.
"Kakek , Nenek silahkan duduk di dalam, kita bicara baik baik"ucap Angga.
Dengan berebut, Ainun dan Subrata masuk dengan sedikit bersaing.
"Ko kamu ke sini?" tanya Subrata pada Ainun
"Ko kamu yang ke sini juga?" jawab Ainun
"Apa kamu yang mematai aku?"
"Enak saja, aku ini ke sini setelah mendengar anakku meninggal"
"Anakmu itu wanita tidak benar , emang pantas mati!" bentak Subrata.
"Apa kamu bilang?"
Mereka berdua pun bertengkar lagi.
"Stop!" Teriak Angga.
"Kakek nenek, maafkan Aku"ucap Angga.
"Kurang Ajar si Wijaya, bisa bisanya dia menikahkan cucunya dengan cucuku" ucap Subrata.
"Kakek mengenal kakek ku?"
"Kenal sekali, Wijaya adalah teman golf ku! Dia dulunya adalah Asisten ku! Terus dia sukses setelah aku beri modal, eh ternyata secara senyap dia mendekati Inez, dan menjodohkan dengan cucunya yaitu kamu"
"Tidak apa apa, Angga anak yang baik, dia cocok bersama Inez" ucap Ainun.
"Kenapa? Kau membela si Wijaya?, aku tahu kalian ada main kan? Demi menerobos bisnis ku?, Angga kamu jangan dekat dekat dengan nenek peot ini! Dia pernah memanfaatkan kakekmu demi keuntungan pribadi nya dia menyuruh kakekmu mencuri rahasia Tambang Minyak ku".
"Angga kamu jangan dekat dekat dengan lelaki tua bangka ini, dia sombong! " ucap nenek Ainun.
Angga pun sekarang ikut pusing.
"STOOOOOOPPPP, aku mohon tujuan kalian ke sini mau apa? Makasih kalian udah menjelaskan rahasia ini, aku jadi tahu bahwa aku dan Inez di jodohkan paksa, karena ini!"
"Jadi kalian tidak saling mencintai?"tanya Ainun.
"Tidak, eh maksud saya belum" ucap Gugup Angga.
Ainun dan Subrata terdiam.
"Ya sudah kalian cerai" ucap Subrata.
"Iya betul cerai saja! Aku sudah ada calon untuk Inez" ucap Ainun.
"Tidak bisa" sanggah Angga.
"Kenapa?"tanya Subrata dan Ainun bersamaan.
"Karena , jika kami cerai maka harta warisan kakek ku jadi milik Inez"
"Ya ga apa apa, itu kan modal dari saya" ucap Subrata.
"Dan itu uang dari saya" ucap Ainun.
"Ooohh tidak bisa begitu!, milik kakek saya adalah hak saya , bukan milik Inez" ucap Angga.
"Ya sudah, ambil saja ,kita suruh Inez balik nama mu semua aset, Inez harta dariku lebih banyak"ucap Subrata
"Dari hartaku semua juga milik Inez" sahut Ainun.
Angga berkeringat dingin di suruh cerai, padahal dalam hatinya dia bukan karena harta, tapi Angga sudah jatuh cinta pada Inez.
"Maaf aku tak bisa menceraikan Inez"Angga menunduk.
"Kenapa? Kau kan tak suka padanya?"tanya subrata
"Iya, biarkan Inez menikah dengan lelaki pilihanku" ucap Ainun.
"Pilihanku saja" bentak Subrata.
"Stop! Sebenarnya ....(Angga terdiam sejenak) aku sudah mencintai Inez"jawab Angga dengan suara lirihnya.
"Betul?" tanya Subrata.
"Iya" Angga mengangguk.
"Baiklah, aku pamit, jangan lupa kalian buat cucu yang banyak ya? Aku butuh cicit untuk keturunanku" ucap Subrata dan dia meninggalkan rumah Angga dengan kata terakhir yang membuat Angga bingung.
Sekarang giliran Ainun,
"Beri aku cucu 3, ok Angga, soalnya aku butuh pewaris, ok?" tanya Ainun sambil dia berlalu meninggalkan rumah Angga dan membuat pusing kepala Angga.
"Ok" kata Angga.
Memandang 2 crazy rich pergi, dengan helikopter dengan pesan yang sama, yaitu harus punya anak dan keturunan.
Angga bingung lalu dia naik ke kamar nya dan meminta Inez membuka pintu kamarnya.
"Nez! buka pintu aku mau masuk"
Inez pun membuka pintu dan menutupnya kembali.
Di dalam ternyata Inez juga sedang menangis.
Pak Wahyu melihat kegalauan Angga, dia pun mulai memikirkan apa yang Angga fikirkan.
Sambil memandang Inez yang menangis, Angga berkata dalam hati.
"Inez! Kamu sudah tidak memiliki rahim, bagaimana kita akan memiliki anak?"
Inez menangis di kasur, saat Angga masuk sekarang Angga yang menangis kencang. Dan Inez melirik , melihat ke anehan Angga.
Lalu Inez mendekati Angga dan dengan telunjuknya menyentuh pipi Angga, dan Angga langsung menoleh menatap wajah Inez. Angga pun langsung menangis lagi dan sekarang berguling guling di lantai.
Inez berteriak
"Kamu itu kenapa? Kenapa kamu yang nangis? Kan yang meninggal ibuku"teriak Inez.
"Kamu menangislah, karena aku juga ingin menangis" (T⌓T)
"Iya kenapa? Kenapa kamu menangis?'sahut inez
"Sudah diam, kamu menangis menangislah, karena aku juga sedang sedih "
(╥_╥)
"Dasar lelaki aneh" ucap Inez .
Apakah yang akan dilakukan Inez untuk balas dendam pada Doni?
Dan apa yang harus Angga lakukan agar bisa punya anak, sedangkan Inez tak memiliki rahim?
mampir dikarya aku juga ya jika berkenan/Smile//Pray/