Bertetangga dengan seseorang yang sangat kamu benci adalah sebuah musibah besar. Hal itulah yang dialami oleh Bara dan Zizi.
Parahnya lagi, mereka berdua harus menikah untuk mendapatkan harta warisan yang sangat banyak.
Mampukah keduanya berdamai untuk mendapatkan keuntungan atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Usaha Dela
Dela mencebikkan bibirnya kesal. Jadi Bara menganggap aku adalah Zizi si wanita kampung itu?
Wanita itu pun semakin merapatkan pelukannya pada Bara sembari menggesek-gesekkan dua buah bukit kembarnya untuk menggoda pria yang pernah sangat dekat dengannya itu.
Bara mengernyit. Meskipun ia sangat tergoda sebagai seorang pria, tapi ia tidak yakin kalau yang memeluknya itu adalah Zizi. Aromanya berbeda. Tangannya pun berbeda.
Bara pun melepaskan pelukan tangan wanita itu karena mulai curiga. Tidak mungkin Zizi yang melakukan itu padanya dengan sangat berani seperti ini karena Zizi masih sedikit polos. Akan tetapi Dela bertahan tak ingin melepaskan pelukannya.
"Siapa kamu?!" tegas Bara.
"Aku Dela pacarmu mas Bara sayang. Aku sangat kangen padamu," jawab Dela bertahan memeluk Bara tanpa ingin melepaskannya.
Bara tersentak kaget. Tak ia sangka kalau Dela akan datang disaat ia sudah tidak mengharapkan wanita itu lagi. Rahangnya langsung mengeras karena emosi. Darahnya mendidih jika mengingat bagaimana wanita ini mengkhianatinya dengan pria lain.
"Wanita murahan!" ucap Bara seraya menyentak tangan Dela agar segera terlepas dari tubuhnya.
"Mas..." pekik Dela kaget.
"Ngapain kamu kesini heh?!" tatap Bara tajam.
"Ya ampun mas. Aku ini tunangan kamu. Lihat! Aku masih memakai cincin yang telah engkau berikan."
"Buang saja cincin itu karena aku pun sudah membuangnya ke tempat sampah!"
"Mas, kamu tega!"
"Kita tak ada hubungan apa-apa lagi sekarang. Jadi keluar kamu!" titah Bara dengan tatapan jijik pada wanita yang pernah mendiami hatinya itu.
"Kita punya hubungan mas. Kita tak pernah putus. Komitmen kita masih terus ada."
"Cih! Dasar wanita ular!"
"Mas, jangan pernah mengatakan itu. Aku datang karena aku kangen. Kamu memutus semua hal yang menghubungkan kita. Kamu tega mas..." Dela langsung menangis sedangkan Bara hanya mengangkat ujung bibirnya mencemooh.
"Aku tak percaya dengan akting kamu Del. Cukup yang lalu sudah jadi bukti kalau kamu adalah wanita brengsek dan tak tahu malu!"
Dela tercekat. Ternyata dendam dan sakit hati Bara padanya belum juga berkurang padahal sudah beberapa tahun berlalu.
"Maafkan aku mas, kalau aku salah. Tapi kumohon dengarkan aku dulu. Aku punya alasan atas semua yang aku lakukan."
Bara menggelengkan kepalanya tak terima. Ia sedang tak ingin mendengar alasan.
"Keluar kamu sekarang juga atau aku panggil Security untuk menyeret kamu keluar!"
"Tega kamu mas. Kamu pikir aku ini pencuri? Kamu gak ingat ya bagaimana hubungan kita yang sudah hampir ke jenjang yang lebih serius? Kamu berjanji akan menikahiku."
"Ya, aku pernah berjanji menikahi mu sebelum kamu mengkhianati ku!" tunjuk Bara emosi. Dela langsung bersujud di hadapan Bara kemudian menangis.
"Aku tidak pernah mengkhianatimu mas. Aku hanya korban. Om Hasan yang telah mengatur semuanya, hiks."
"Jangan bawa-bawa nama papa di sini. Aku yang melihatmu sendiri bersama dengan pria itu di hotel. Memangnya kamu lupa?!"
"Gak!" Dela menggelengkan kepalanya dramatis. Ia tetap berusaha menolak tuduhan itu dan tak mau disalahkan sendiri.
"Semua yang kamu lihat sudah diatur papamu mas. Aku hanya korban. Kamu tahu sendiri 'kan kalau dia gak suka aku dan sangat tak setuju dengan hubungan kita."
"Apakah saat kamu sedang melakukan hal yang menjijikan itu, semuanya diatur juga oleh papa?!" balas Bara sengit.
"Ya. Semuanya."
"Dan kamu menikmatinya brengsek?!"
"Aku bilang aku hanya korban tapi kamu tak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskannya waktu itu."
Bara terdiam. Hatinya mulai bimbang atas semua yang dikatakan oleh wanita yang pernah sangat ia cintai itu. Kenapa semuanya sama dengan yang dikatakan oleh mamanya?
Apakah semua yang terjadi padanya ini adalah karena rencana besar sang papa?
Aaaa, ia mulai bimbang.
"Mas, dengarkan aku," ucap Dela seraya berdiri dari posisinya. Mendekati Bara dan berusaha untuk mempengaruhinya. Saat ini adalah kesempatannya untuk mengambil hati pria itu lagi dan menguasainya.
"Kita sangat dekat sejak kita masih kecil mas. Kamu juga tahu siapa aku bukan? Tidak mungkin aku menyakitimu karena aku sangat mencintaimu mas."
"Aku pergi karena perintah papamu. Semua usaha keluargaku akan dimatikannya kalau aku tak menurut. Lalu aku harus apa?"
Bara masih terdiam. Ia sedang berusaha menelaah dan memikirkan perkataan Dela dan menghubungkannya dengan semua hal yang terjadi pada keluarganya.
Ada apa dengan papa? Kenapa ia sangat tak setuju dengan hubungan aku dan juga Dela?
Dela tersenyum. Ia tahu kalau Bara sudah mulai bimbang. Wanita itu pun memeluk Bara kemudian menangis dengan penuh drama.
"Aku menderita dengan perpisahan kita mas. Aku sakit sampai berbulan-bulan. Tapi aku yakin, Tuhan tidak tidur. Ia pasti akan mempertemukan dan mempersatukan kita lagi seperti dulu. Ya, meskipun kamu sudah menikahi gadis kampung itu."
Bara masih diam hingga Dela semakin bebas dan leluasa membujuk dan menggodanya, agar bisa ia dapatkan kembali.
Maria sudah memberinya lampu hijau untuk merebut pria ini dari seorang gadis miskin yang jelas-jelas bukanlah saingannya.
"Mas, tidakkah kamu kangen padaku?" ucap Dela seraya menelusupkan tangannya ke bagian dalam setelan jas Bara. Menempelkan wajahnya pada dada bidang pria itu, kemudian mengecupnya dengan sangat sensual.
"Kita bisa bersama lagi mas. Papamu tak akan menghalang-halangi hubungan kita lagi. Bukankah Ia sedang sakit parah dan hampir mati?"
Deg
Bara langsung tersadar kemudian mendorong tubuh Dela agar menjauh darinya.
"Mas? Ada apa?" tanya Dela kaget. Ia pikir Bara sudah hampir ia dapatkan.
"Aku sudah menikah Del," jawab Bara dengan suara pelan.
Dela langsung meradang. Ia tak suka kalimat itu keluar dari mulut Bara.
"Cih! Dengan gadis kampung selingkuhan papamu itu?!"
"Dela!" geram Bara tak suka.
"Kenapa? Kamu ingin menutup mata dengan fakta itu mas? Tante Maria saja tahu, tapi kenapa denganmu. Apa kamu mulai suka padanya?!"
Bara tak mampu menjawab.
"Om Hasan ingin menutupi aibnya dengan memberikan bekasnya padamu!"
Plak!
"Aaargh mas!"
🌻
Like Like Like
Komen Komen Komen
trus devano gimana dong, ..ga kasian, dia blm kesurga thor 😀