Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11. Raungan Naga
Sementara itu, Shen Long yang terbangun di dunia yang berbeda, kini merasakan seluruh tubuhnya seakan remuk.
Ouyang Ning yang melihat Shen Long yang tidak terbangun selama setengah hari, kini terlihat panik sambil menatap ke arah pemuda yang baru saja terbangun.
" Ugh." Shen Long yang merasa kesakitan, kini memegang dadanya, sambil memposisikan tubuhnya untuk duduk.
" Suamiku, apa yang terjadi?" Tanya Ouyang Ning, yang begitu prihatin.
Sambil mengatur nafasnya, Shen Long menjelaskan sesuatu yang terjadi pada dirinya yang berada di dunia yang lain.
Mendengar ucapan tersebut, Ouyang Ning dengan buru-buru meminta kepada Shen Long agar memulihkan diri di pancuran air terjun.
Namun setelah Shen Long berusaha bangkit berdiri, kini dia sama sekali tidak mampu mengangkat tubuhnya.
" Suamiku, kamu jangan terlalu memaksa diri. Aku akan membawamu ke air terjun." Ouyang Ning yang tidak ingin terjadi sesuatu pada Shen Long, kini membalikkan badannya agar Shen Long bisa naik ke punggungnya.
Namun Shen Long merasa tidak enak, karena bagaimanapun Ouyang Ning hanyalah orang biasa.
" Kamu tidak perlu banyak berpikir. Keselamatanmu lebih penting." Pinta Ouyang Ning, karena dia berpikir bahwa Shen Long bisa pulih jika berada dibawah pancuran air terjun.
Meskipun merasa ragu, Shen Long mengangguk kecil, lalu naik ke punggung Ouyang Ning.
Saat Shen Long berada di punggungnya, Ouyang Ning bangkit sekuat tenaga hingga keluar dari gubuknya, menuju ke pancuran air terjun.
" Istriku, aku minta maaf karena telah merepotkanmu." Shen Long merasa tidak enak, meskipun tidak memiliki pilihan lain, kecuali meminta bantuan kepada wanita itu.
Ouyang Ning hanya tersenyum, sambil melangkahkan kakinya yang terlihat gemetar, namun berusaha menyembunyikan ketidak berdayaannya di hadapan Shen Long.
Dengan langkah yang tertatih, Ouyang Ning merapatkan giginya, berusaha berjalan menuju air terjun, meskipun pandangannya mulai berkunang-kunang.
Membutuhkan waktu yang cukup lama, kini Ouyang Ning berhasil membawa Shen Long ke tempat Shen Long Berkultivasi biasanya.
Bruuuuk!
Meskipun sudah kelelahan, Ouyang Ning tidak ingin Shen Long mendapatkan luka, sehingga menjadikan tubuhnya tersungkur di atas batu besar.
" Maafkan aku Istriku... Aku seorang suami yang sangat payah." Gumam Shen, sambil membalikkan tubuhnya dari atas tubuh Ouyang Ning.
Ouyang Ning yang sudah tidak bertenaga, kini berusaha membalikkan tubuhnya, hingga terlentang di atas batu besar dimana Shen Long juga terlentang di sampingnya.
" Tidak masalah suamiku." Ouyang Ning tersenyum lembut, berusaha menyembunyikan rasa sakit di kedua tangan dan kakinya yang seakan mau patah.
Sementara itu, Shen Long langsung memejamkan matanya untuk menyerap energi alam yang berada di tempat itu.
Buussshh!
Energi alam yang berwarna keemasan seakan terkumpul, hingga masuk ke dalam tubuh Shen Long.
Secara perlahan tulang-tulang Shen Long yang mengalami retakan, kini seakan tersusun kembali.
' Meskipun berada di tempat yang berbeda, tapi luka yang aku alami juga berpindah kesini.' Batin Shen Long, sambil menyerap energi alam di tempat itu.
Sementara itu, Ouyang Ning juga mengatur napasnya, agar bisa memulihkan tenaganya dan meringankan rasa sakit yang dia alami.
' Suamiku... Seandainya kamu mengetahui siapa aku sebenarnya, apakah kamu masih menganggapku sebagai istrimu?' Batin Ouyang Ning, sambil mengumpulkan tenaganya.
Waktu terus berjalan, Shen Long sudah mampu duduk bersila, hingga dia memutuskan untuk memulihkan kondisi Ouyang Ning terlebih dulu.
Meskipun awalnya Ouyang Ning menolak, namun pada akhirnya dia menyetujuinya, karena Shen Long mendesaknya.
Setelah Ouyang Ning bisa berjalan, Shen Long melanjutkan untuk Berkultivasi, dimana Ouyang Ning masih setia menunggunya di pinggir pancuran air terjun.
Sore hari telah tiba, Shen Long menghentikan Kultivasinya, lalu berjalan mendekati Ouyang Ning yang terlihat sudah tertidur.
" Kelak aku tidak akan merepotkanmu lagi." Gumam Shen Long, lalu menggendong wanita itu menuju gubuk kecil dibawah pohon besar.
Merasakan ada yang menyentuh tubuhnya, Ouyang Ning langsung terbangun, hingga tatapannya tertuju pada wajah Shen Long yang menggendongnya.
Ouyang Ning tersenyum lembut, seakan merindukan suasana seperti itu, sambil mengusap wajah Shen Long.
Saat berada di gubuk kecil yang hanya berlapiskan tanah, Shen Long membaringkan tubuh wanita itu dengan penuh kelembutan.
" Suamiku... Terimakasih..." Ucap Ouyang Ning dengan nada lembut, hingga terlihat sebuah senyuman yang begitu indah.
Shen Long mengangguk kecil, lalu membaringkan tubuhnya di samping wanita itu, agar dia bisa kembali ke dunianya yang lain.
Shen Long yang sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Ouyang Ning di sampingnya, kini membiarkan wanita itu memeluknya.
' Meskipun aku menginginkan perhatian lebih darinya, tapi aku ingin dia melakukannya dengan sendirinya.' Batin Ouyang Ning, sambil memeluk Shen Long.
Keduanya memang sudah seperti pasangan suami istri, namun kali ini Ouyang Ning menahan diri, karena dia menginginkan Shen Long sendiri memintanya.
Sementara itu di tempat lain, Bing Ziyun duduk bersandar di samping Shen Long, kini terlihat khawatir karena Shen Long masih belum sadarkan diri.
Tentu kejadian itu membuat Bing Shan semakin gelisah, karena dia tidak memiliki waktu untuk mendekati Bing Ziyun.
Pagi pun telah tiba, namun Shen Long masih belum terbangun, meskipun Bing Ziyun bisa merasakan tulang-tulang Shen Long sudah tersusun kembali.
" Bagaimana dengan kondisi Shen Long?" Tanya Bing Shan, yang sudah berdiri di depan keduanya.
Tanpa berkata apapun, Bing Ziyun menoleh ke arah Shen Long, seakan memberi isyarat agar Bing Shan memeriksanya sendiri.
Bing Shan mengangguk kecil, lalu berjongkok untuk memeriksa kondisi Shen Long.
" Ini..." Bing Shan membuka matanya lebar-lebar, karena dalam satu malam, tubuh Shen Long bisa regenerasi dengan cepat.
" Pemuda ini memang tidak normal." Gumam Bing Shan, karena sebelumnya dia memperkirakan bahwa Shen Long bisa pulih total membutuhkan waktu selama satu bulan.
Bahkan anggota Assosiasi Gunung Salju yang terlihat penasaran, kini satu-persatu memeriksa kondisi Shen Long.
" Ziyun... Pada saat kamu menemukan pemuda ini, apa kamu melihat sesuatu yang aneh pada dirinya?" Wajah Bing Shan begitu serius, karena bagi orang biasa, sangat mustahil bagi Shen Long bisa pulih dalam waktu singkat.
" Aku menemukan pemuda ini tergeletak di kaki bukit tempatku latihan tertutup. Namun dia sedang kehilangan ingatan." Bing Ziyun menjelaskan saat dia menemui Shen Long.
Namun sebuah keanehan, Bing Ziyun seakan melupakan seekor naga yang dia temui, sebelum melihat Shen Long.
" Lalu apa tujuan kalian kesini?" Tanya Bing Ziyun, mengingat Bing Shan dan kelompoknya sudah terlalu jauh dari Gunung Salju.
" Ketua meminta kami untuk mencari keberadaan seekor naga. Tidak hanya kami saja, tapi kelompok Gunung Es Abadi, Lembah Es dan kelompok yang lain juga sedang mencari naga itu." Bing Shan menjelaskan bahwa mereka ditugaskan untuk mencari seekor naga yang meraung keras di atas langit Pulau Es setahun yang lalu.
Bing Shan juga menjelaskan bahwa hanya Pendekar Petapa saja yang bisa mendengar raungan naga tersebut, sehingga banyak kelompok yang ingin mencarinya.
ceritanya sangat menarik terus update dong👍👍
kalau ada yg bisa lebih praktis
malah jadi musu/Facepalm//Hey/h abadinya Shen Long...!!!!
sampe semuanya merasakan ketakutan,
Misteri bertambah lagi, pakah Shen Long titisan sosok Dewa yg paling di takuti di alam semesta????
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
bukannya istana naga putih sudah jadi milik pangeran ke tiga dan ke empat...????