Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
Bab 33. Dasar Banci Pengecut. Pulanglah Dan Menyusulah Pada Ibumu.
Pertarungan antara Feng Yan dan Rong Bao akhirnya usai. Suasana yang tadinya sunyi berubah menjadi gemuruh tepuk tangan dari para penonton. Arena penuh dengan sorak-sorai, mengagumi kekuatan luar biasa yang dipamerkan oleh kedua pejuang.
Namun, yang paling mengejutkan semua orang adalah Zirah Kirin yang dikenakan oleh Feng Yan, memancarkan kemegahan dan kekuatan yang tak tertandingi.
Di podium, tempat para raja dari empat Kerajaan berkumpul, pembicaraan mulai berlangsung.
"Hmm... anak itu cukup menarik. Zirah yang dia miliki tampak luar biasa. Apakah itu sebuah artefak tingkat dewa?" tanya Raja Jiang Hao dari Kerajaan Harimau Putih penuh rasa ingin tahu. "Namanya Feng Yan, kah?"
Dia merenung sejenak, tetapi di dalam hatinya, ia mulai menyusun dugaan.
"Namanya Feng... Apakah mungkin dia berasal dari Keluarga Cabang Klan Feng yang itu?" pikirnya.
"Benar, Jiang Tua. Sepertinya anak itu didukung oleh seseorang yang sangat kuat di belakangnya," tambah Raja Yan Bo dari Kerajaan Kura-Kura Hijau.
Percakapan itu membuat Raja Wu Ling Hao dari Kerajaan Naga Emas angkat bicara dengan suara yang terdengar sedikit gemetar.
"Dia memang Feng Yan. Feng Yan dari Keluarga Cabang Klan Feng—keluarga yang, dulu, pernah dikunjungi oleh sosok yang sangat mengerikan itu."
Mendengar kata-kata Raja Wu Ling Hao. Raja Zhen Kai dari Kerajaan Burung Vermillion, Raja Jiang Hao, dan Raja Yan Bo langsung terdiam. Wajah mereka berubah pucat, terseret kembali dalam kenangan akan kejadian yang terjadi sebelas tahun lalu.
Saat itu, seorang pria kuat dari alam atas datang menjemput seorang wanita dari keluarga tersebut. Pria misterius itu meninggalkan ancaman yang tak pernah dilupakan oleh para Raja. Itu langsung lewat tranmisi suara yang bisa mereka dengar dengan sangat jelas.
"Jangan pernah menyakiti keluarga itu sedikit pun, jika tidak maka akan aku lenyapkan kalian semua. Tidak...akan aku lenyapkan seluruh Benua ini. Kalian semua sudah aku tandai."
Setelah itu aura pembunuh yang sangat ganas dan haus darah di arahkan kepada empat Raja. Saat itu tubuh 4 Raja membeku dan menggigil ketakutan.
Ancaman itu masih terukir jelas di benak mereka, menghantui setiap langkah. Bahkan hanya mengingatnya saja membuat tubuh mereka merinding dan gemetar ketakutan. Suara pria itu, tegas dan mematikan, seolah menembus jiwa mereka, meninggalkan bekas luka yang tak akan pernah hilang. Hanya 4 Raja. Ini menandakan yang lain tidak penting. Setelahnya, sosok mengerikan itu menghilang.
Kembali Ke Arena Pertandingan.
Feng Yan masih berdiri dengan bangga, sementara tubuh Rong Bao yang berlumuran darah sudah di singkirkan dari arena. Dengan adanya para kultivator yang menguasai berbagai jenis jiwa beladiri dari berbagai jenis elemen. Arena pertandingan akhirnya bisa di perbaiki dengan cepat.
Sehingga pertandingan babak ketiga bisa laksanakan lagi.
Sementara itu, di tempat khusus Keluarga Cabang Klan Feng berkumpul.
Suasana yang tadinya hening berubah menjadi penuh keterkejutan. Semua mata tertuju pada sosok Feng Yan yang baru saja menyelesaikan pertarungannya. Mereka yang selama ini mengenalnya sebagai putra Feng Han kini melihatnya dalam cahaya yang berbeda, lebih besar dan kuat dari yang pernah mereka bayangkan.
Feng Han, ayah Feng Yan, masih terdiam di tempatnya. Ekspresinya mencerminkan perpaduan antara kebanggaan dan ketidakpercayaan. Selama ini ia berpikir bahwa Feng Yan hanyalah seorang pemuda berbakat, tapi kekuatan yang baru saja ditunjukkan putranya di arena benar-benar di luar dugaannya.
“Yan'er... bagaimana kau bisa menjadi sekuat ini?” gumam Feng Han, setengah berbicara kepada dirinya sendiri.
Tiba-tiba, suara dingin dan acuh dari Ling Zilan terdengar memecah keheningan.
“Raja bahkan hanya menggunakan 20% kekuatannya.”
Semua orang menoleh, terkejut mendengar pernyataan itu. Ling Zilan, yang sejak tadi mengamati pertandingan dengan mata tajam, berkata seolah hal itu bukanlah sesuatu yang istimewa. Namun, bagi mereka yang mendengarnya, pernyataan itu terasa menggetarkan.
Feng Heng, paman Feng Yan, mengerutkan kening. “Apa maksudmu, Zilan? Hanya 20%? Apakah kau serius?”
Ling Zilan melirik Feng Heng dengan datar, lalu kembali memandang ke arah arena.
"Aku sangat yakin. Saat di Hutan Senyap dulu, aku pernah bertarung dengannya. Saat itu, aku terluka parah hanya dengan serangan darinya. Garis keturunan Raja sangat kuat. Hanya setetes darahnya telah membuatku berevolusi dari Ular Pyton biasa menjadi Serpent Froze Dragon, makhluk yang memiliki darah keturunan setengah naga."
Suasana berubah hening. Kata-kata Ling Zilan menggema di benak semua orang yang mendengarnya. Tak ada yang menduga bahwa Feng Yan menyimpan kekuatan sebesar itu.
Feng Li, salah satu tetua keluarga, yang paling jarang bicara bergumam pelan,
“Feng Yan… luar biasa. Jiwa beladirinya sangat mengagumkan. Kalau dia hanya menggunakan sebagian kecil dari kekuatannya tadi, apa yang bisa kita harapkan jika dia bertarung dengan kekuatan penuh?”
Feng Heng mengangguk setuju, wajahnya penuh dengan rasa bangga dan harapan.
“Dia bukan hanya masa depan kita, dia adalah harapan bagi kebangkitan Keluarga Cabang Klan Feng. Dengan Feng Yan sebagai pemimpin, kita bisa kembali ke puncak.”
Para tetua dan anggota keluarga lainnya mulai berbicara dengan antusias. Feng Yan telah membangkitkan harapan mereka, membuat mereka percaya bahwa masa kejayaan Keluarga Cabang akan segera kembali. Namun, di tengah kegembiraan itu, Ling Zilan tetap diam. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa semakin besar kekuatan Feng Yan, semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikulnya.
“Kekuatan seperti ini akan menarik banyak musuh,” Pikir Ling Zilan dalam hati.
“Semakin kuat Raja, semakin besar beban yang harus dia tanggung. Apakah Raja siap untuk itu? Tanggung jawabnya akan tumbuh seiring dengan kekuatannya.”
Sementara para tetua memuji kekuatan Feng Yan, Ling Zilan tahu bahwa jalan di depan Feng Yan akan penuh dengan tantangan. Dalam pikirannya, semakin besar kekuatan yang dimiliki oleh Feng Yan, semakin besar pula ancaman dan tanggung jawab yang harus ia hadapi.
Di tempat lain, di atas sebuah bukit yang menghadap arena, Wen Yang, pemimpin Sekte Api Naga, berdiri memandang Feng Yan dari kejauhan. Matanya bersinar terang, penuh dengan kekaguman.
“Jadi ini kekuatan Feng Yan ,” Gumamnya dengan senyum tipis.
"Yah, walaupun tidak mungkin bagiku untuk merekrut jenius seperti itu, tapi setidaknya sekte Api Naga bisa selamat dari bencana, itu lebih dari cukup." Ucapnya sambil menghela nafas.
Sementara suara sorak sorai dari penonton terus menggema, Feng Yan berdiri di tengah arena, menyadari bahwa dirinya telah memulai perjalanan yang akan mengubah nasib keluarganya. Keluarga Cabang Klan Feng kini penuh harapan. Dengan Feng Yan di puncak, mereka yakin kebangkitan mereka hanya tinggal menunggu waktu.
Kembali Ke Arena.
Liu Tong melangkah ke tengah arena dengan semangat dan mengumumkan,
"Hadirin sekalian! Pertarungan antara Feng Yan perwakilan dari Sekte Api Naga dan Rong Bao dari Keluarga Utama Klan Feng telah usai, dan pemenangnya adalah, Feng Yan!"
Sorak sorai menggema di seluruh arena. Setelah mereda, Liu Tong melanjutkan,
"Dengan kemenangan ini, Feng Yan resmi melaju ke babak ketiga! Pertarungan berikutnya akan segera dimulai, jadi tetaplah duduk dan nikmati pertarungan berikutnya!"
Ditempat lain, di podium keluarga utama tempat Feng Zhuo dan para tetua lainnya dari keluarga utama berada.
"Sialan! Lagi lagi sampah tidak berguna! Apakah tidak orang bisa menghancurkannya ! Aku ingin dia mati! Mati! Teriak Feng Zhuo dengan tatapan membunuh. Dia berteriak seperti orang gila yang kesurupan roh jahat dari neraka.
Tiba-tiba, suara Feng Yan menggema di seluruh arena. Energi Qi yang kuat menyelimuti suaranya, membuat setiap orang yang hadir dapat mendengar dengan jelas.
"Sebelum pertandingan babak ketiga dimulai, izinkan aku memperkenalkan diri!" Feng Yan berdiri tegak di tengah arena, menatap lurus ke arah keluarga utama Klan Feng dengan tatapan penuh percaya diri, tanpa sedikit pun rasa takut.
"Namaku Feng Yan, anggota keluarga cabang Klan Feng. Hari ini, aku berdiri di sini bukan hanya untuk bertarung, tapi juga untuk menuntut penjelasan!" Suaranya semakin menggelegar.
"Mengapa keluarga utama yang terhormat menganiaya keluargaku, menganiaya ayahku, dan juga sepupuku? Padahal keluarga cabang masih memiliki ikatan darah dengan kalian?" Katanya lantang, langsung mengarahkan pernyataannya pada para tetua perwakilan Klan Feng.
Suasana seketika berubah hening. Semua mata tertuju pada Feng Yan, terkejut sekaligus takjub dengan keberaniannya. Namun di balik keheningan itu, ada ketegangan yang menyeruak, seperti badai yang siap melanda kapan saja. Para penonton menahan napas, menunggu reaksi dari keluarga utama Klan Feng.
Di tempat duduk keluarga cabang, Ling Zilan tersenyum kecil, matanya menyipit penuh arti.
"Sepertinya Raja akhirnya memulai sekarang," Gumamnya, menyadari bahwa Feng Yan sedang memulai sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar pertarungan di arena.
Tak lama kemudian, seorang pemuda barisan keluarga utama berdiri. Feng Zhuo, keturunan paling di manja keluarga utama, berjalan maju dengan langkah angkuh. Tatapannya penuh penghinaan dan meremehkan.
"Keluarga cabang? Kau benar-benar berani menyebut dirimu bagian dari Klan Feng yang terhormat?" Feng Zhuo mencibir, menatap Feng Yan dengan jijik.
"Keluarga cabang kalian hanyalah kumpulan orang gagal yang tak mampu mendidik generasi mereka dengan baik. Sampai-sampai ada bocah lancang seperti kau yang berani menantang keluarga utama di depan umum!"
Kata-katanya dipenuhi kebencian dan arogansi.
"Ayahmu, Feng Han? Dia hanyalah sampah tak tahu diri, berani-beraninya merusak nama baik keluarga utama! Dan sepupumu, Feng Tian, berani mendekati gadis yang kuinginkan. Sungguh merusak martabat Keluarga Utama."
"Sekarang kau, bocah bodoh, datang ke sini untuk membuat kekacauan? Kau tidak tahu tempatmu! Keluarga cabang kalian seharusnya berterima kasih karena masih diberi kesempatan hidup di bawah nama besar keluarga utama. Kau jelas anak bodoh yang lahir dari orang tua bodoh."
Penonton yang awalnya terkesima dengan keberanian Feng Yan kini mulai bergemuruh, terpecah antara kekaguman dan ketakutan. Beberapa dari mereka bisa merasakan bagaimana kata-kata penuh hinaan dari Feng Zhuo menyulut kemarahan dalam diri Feng Yan. Namun, sebagian besar merasa gentar dengan kekuatan dan pengaruh keluarga utama.
Tapi yang pasti rasa hormat mereka pada keluarga Utama Klan Feng merosot tajam. Feng Zhuo telah memicu kebencian publik dengan kata katanya yang tidak bermoral.
Feng Yan menatap Feng Zhuo tanpa bergeming, dengan kemarahan membara di balik matanya. Dia tahu ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi soal kehormatan dan harga diri keluarganya. Dia bahkan berani menghina keduanirang tuanya. Matanya di penuhi niat membunuh yang mematikan. Namun, dia menahan diri mati matian saat ini.membiarkan keheningan menyelimuti sesaat sebelum akhirnya berbicara lagi.
"Apakah itu yang kalian anggap sebagai kehormatan? Menganiaya keluarga kalian sendiri?" Feng Yan berkata, suaranya tetap tenang namun penuh kekuatan.
"Keluarga cabang mungkin tidak sekuat kalian, tapi kami masih memiliki darah yang sama. Kalian mungkin menganggap kami lemah, tapi jangan pernah mengira bahwa kami akan terus diam!"
Tatapan semua orang tertuju pada mereka berdua, dan suasana di arena terasa semakin tegang. Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai, bukan di arena fisik, tetapi dalam perseteruan keluarga yang jauh lebih dalam.
Setelah menarik nafas dalam dalam Feng Yan berkata dengan lantang
"Jika kau berani, majulah! Feng Zhuo aku menantangmu bertarung hidup dan mati!" Ucapnya.
Mendengar itu Mata Feng Zhuo sangat dingin. Dia berkata dengan acuh tak acuh.
"Hanya kamu, kamu tidak layak." Ucapnya.
Di arena Feng Yan tersenyum menyeringai, wajahnya penuh dengan profokasi dan kesombongan yang tak tarbatas.
"Hahaha, kenapa? Aku tidak layak? kenapa, apakah kau takut? Dasar banci pengecut dari keluarga utama! Pulanglah ke rumahmu, cuci tangan cuci kaki dan menyusulah pada ibumu!" Feng Yan berteriak lantang, suaranya menggema di seluruh arena, membuat semua orang tercengang dan tegang. Mereka mati matian menahan tawa atas provokasi Feng Yan.
Mendengar provokasi itu wajah Feng Zhuo langsung berubah menjadi merah padam. Dirinya yang terbiasa di hormati tidak pernah di hina seperti itu. Dengan cara berfikirnya yang dangkal dia pun langsung menjawab dengan lantang.
"Baik, aku terima tantanganmu! Mari kita bertarung hidup dan mati." Ucapnya dengan suara menggelegar bagaikan guntur di siang hari.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by