NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52.1k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. Negosiasi gagal.

Tengah malam

Saat ini merupakan waktunya Peter dan Vivian untuk berjaga.

Mereka hanya duduk di kursinya masing-masing sambil mengeratkan jaket karena suhu yang semakin turun dari hari ke hari.

Hachim.

Bersin Vivian memecah kesunyian yang terjadi di antara keduanya.

"Flu?."

Memperbaiki posisi duduk. "Tidak. Mungkin sedang ada orang yang berbicara buruk tentangku." Ucap Vivian.

"Apakah masih ada orang yang membenci wanita sepertimu?."

"Menurutmu. Berapa banyak orang yang akan menyukaiku?. Hahahaha... Aku bercanda, jangan berekspresi sangat serius seperti itu." Vivian tertawa melihat Peter dengan ekspresi yang menurutnya sangat lucu.

Tok tok tok tok

Vivian dan Peter segera memasang posisi waspada.

"Siapa?." Tanya Peter.

"Saya Fernando. Orang dari lantai bawah." Jawab orang dari balik pintu.

"Ada apa?."

"Begini. Emm... Banjir sudah mencapai lantai 15. Lantai kami tidak bisa menampung banyak sekali orang. Apakah kamu bisa meminjamkan apartemen kalian untuk menampung orang-orang yang terkena dampak? Paling tidak, hingga menunggu tim penyelamat datang." Ucap Fernando.

"Tidak!. Terakhir kali mereka naik ke lantai kami. Mereka membunuh seorang anak kecil. Jadi, aku dan yang lainnya tidak akan menampung mereka semua." Ucap Peter sambil mengisi peluru ke dalam pistol miliknya untuk berjaga-jaga.

"Tapi.."

DOR.

Peter menembak ke sembarang arah.

"Jika kalian berani menerobos. Maka, kalian bisa berbicara dengan pistol milikku." Peter memainkan pistol di tangannya.

"Bagaimana mereka bisa tidak berprikemanusiaan. Kita sedang menghadapi bencana seperti ini. Tapi mereka masih mementingkan ego mereka sendiri." Ucap salah seorang di lantai bawah.

"Benar!. Mereka tidak tahu diri."

"Ya. Ya. Harus di beri pelajaran."

"Dobrak saja pintunya!."

Satu persatu suara dukungan terdengar dari balik pintu.

"DIAM SEMUANYA!." Suara Fernando terdengar dari balik pintu, mencoba menghentikan kericuhan. "Ok. Bagus." Lanjutnya setelah keributan mulai mereda.

Melanjutkan pembicaraan dengan Peter. "Begini. Kami di lantai bawah telah mengambil keputusan untuk memilih pemimpin. Kebetulan, Saya. Fernando. Dipercaya sebagai orang yang memimpin gedung apartemen ini. Jadi, saya minta tolong kepada penduduk lantai 21 untuk membiarkan korban dari lantai yang terdampak bencana untuk bisa tinggal di lantai kalian."

"Sekali tidak tetap tidak. Pergilah." Ucap Peter dengan tegas.

"Tapi,,, penduduk lantai 21 bukan hanya kamu seorang. Bagaimana kalau kamu membiarkan saja juga mendiskusikan hal ini dengan mereka?." Fernando masih bersikukuh untuk memasukkan korban banjir ke lantai 21

"Kami tidak menginginkan penjahat untuk memenuhi lantai kami!." Ucap ibu gadis yang meninggal akibat kerusuhan kemarin dengan tegas. Ia tampak sangat marah.

Peter dan Vivian sudah mengetahui bahwa anggota lainnya dari lantai 21 keluar menuju ke arah mereka. Itulah sebabnya mereka mengabaikan perkataan Fernando.

Bagaimana mereka semua bisa melanjutkan istirahat dengan keributan yang begitu besar?.

"Ya!. Kami tidak menginginkan orang asing menempati lantai kami." Ucap Kris menimpali perkataan ibu muda itu.

"Kalian sudah mendengarnya sendiri." Ucap Peter acuh.

Der der der.

Orang di lantai bawah mengamuk dan mencoba mendobrak pintu tangga darurat.

"Sudah aku katakan. Orang-orang di lantai kami tidak akan menerima kalian. Jadi, apakah kalian masih ingin berbicara dengan pistol ku?. Kita lihat siapa yang lebih cepat. Kalian yang berdesakan di tangga, atau, pistolku yang memb*nuh orang." Ucap Peter.

Seketika

Masa yang mendobrak pintu terdiam.

"Sudahlah. Lupakan saja berurusan dengan penduduk lantai 21. Mereka semuanya adalah penjahat. Minggir!. Aku akan kembali ke bawah." Ucap salah seorang yang tadi paling bersemangat mendobrak pintu.

"Aku juga ingin turun."

"Aku juga."

Penduduk lantai bawah yang tadinya bergegas dengan semangat, kini buru-buru kembali sambil saling dorong. Seolah, ada binatang buas di belakang mereka.

"Itu tim penyelamat. Tim penyelamat datang... Tim penyelamat akhirnya datang... Hahahaha... Kita selamat... Kita selamat... Terimakasih Tuhan..."

Seseorang berteriak dengan keras sangking gembiranya melihat tim penyelamat datang.

"Benarkah?. Dimana?."

Penduduk yang tadi lari akibat ulah Peter dan kawan-kawan. Serentak mencari arah kedatangan tim penyelamat.

.

Prang...

Tim penyelamat mulai memasuki gedung dengan memecahkan kaca jendela apartemen. Mereka membawa empat perahu karet bermesin yang di atasnya terdapat beberapa makanan.

Sebuah helikopter juga di datangkan untuk membawa makanan yang akan di turunkan dari atap gedung.

"Petugas. Apakah kalian akan membawa kami keluar dari apartemen ini?. Aku sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Apartemenku telah terendam banjir dari tiga hari yang lalu." Seorang wanita dengan pakaian yang lumayan tipis menghampiri seorang petugas penyelamat.

"Ya. Kita akan membawa orang-orang yang ingin mengungsi." jawab petugas

"Kris. Dimana Kris?."

Wanita yang baru saja turun bersama tim penyelamat, bertanya kepada salah seorang yang ada di sana.

"Aku tidak kenal." Jawab orang tersebut sambil melihat wanita itu dengan aneh.

"Ck. Bagaimana bisa tidak kenal?!. Kalian berada di apartemen yang sama." Panik. Wanita itu mencengkram bahu lawan bicaranya dengan kuat.

"Sshh... Lepaskan!. Da sar, wanita gila." Orang tersebut melepaskan cengkramannya dari wanita itu.

"Ah!. Benar juga!. Kris ada di lantai 21."

Wanita itu lalu bergegas ke lantai 21 dengan sepatu hak tingginya.

"S*al!. Kenapa tangganya banyak sekali." Wanita itu mengeluh sambil memijat betisnya yang mulai terasa sakit.

Nafas terputus-putus. "Akhirnya. Sampai juga di tangga terakhir." Wanita itu lalu melanjutkan perjalanannya dengan berpegangan pada pagar yang ada di sisi tangga.

"Pin tu?. Hah..." Wanita itu lalu mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok

"Sudah aku katakan. Kami tidak akan mengizinkan orang lain berada di lantai kami." Ucap Peter dengan kesal.

"Siap kamu?. Dimana kekasihku. Kris."

Menyeringai. 'sepertinya. Aku tahu siapa wanita ini.' Batin Vivian.

"Kris. Penggemarmu datang kemari untuk menolong mu." ucap Vivian melalui walkie talkie.

Bsstt..

"Siapa?"

"Datanglah kemari, kamu juga akan mengetahuinya sendiri " Ucap Vivian yang bersiap menonton pertunjukan.

1
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
CaH KangKung,
👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!