Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Sudah lama Rania tidak memantau keadaan restorannya. Dia tiba-tiba mengingat peringatan dari Randy untuk jangan terlalu percaya kepada Mila. Rania mulai berpikir jika tidak mungkin Randy mengucapkan itu tanpa sebab. Jadi, dia ingin memastikan keadaan restorannya selama di pegang oleh Mila.
"Bi! saya mau pergi ke restoran dulu ya. Jika Mas Randy pulang katakan saja aku dan Cheesy ke restoran," ucap Tania sambil membawa kebutuhan Cheesy.
"Baik, Nyonya. Apa tidak lebih baik Non Cheesy di tinggalkan saja. Biar bibik yang menjaganya," ucap Bik Ijah melihat Rania yang kerepotan membawa Cheesy.
"Tidak apa-apa, Bik! saya akan lebih tenang bekerjanya jika bersama Cheesy. Lagian bibik masih punya banyak pekerjaan lain," ucap Rania tersenyum lembut.
"Baiklah, Nyonya! kalau begitu saya bantu bawa barang-barang Non Cheesy ke mobil ya," ucap Bik Ijah mengambil tas yang berisi kebutuhan Cheesy.
Rania berlahan tersenyum lalu melangkahkan kakinya. Dia berjalan menuju mobilnya sambil mengajak Cheesy berbicara. Cheesy juga membalas omongan Rania dengan mengoceh ala bayi manggil. Mendengar ocehan Cheesy yang semakin lama samakin keras, Rania hanya tersenyum kecil sambil mencium gemas wajah gembul Cheesy.
Sesampainya di mobil Rania langsung meletakkan tubuh Cheesy di kursi sambung pengemudi. Tidak lupa dia memberikan pembatas agar Cheesy tidak jatuh saat dia melajukan mobilnya. Setelah memastikan Cheesy nyaman dengan posisinya, Rania langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Dia melajukan mobilnya dengan sangat hati-hati agar Cheesy merasa nyaman. Sesampainya di restorannya dia langsung menepikan mobilnya. Berlahan Rania turun dari mobil dan membawa Cheesy ke dalam gendongannya.
"Hai, Ra! tumben kau datang gak ngabari aku dulu," ucap Mila karyawan kepercayaan Rania langsung datang menghampirinya.
"Maaf, Mil! karena terlalu sibuk mengurus Cheesy aku sampai lupa mengabarimu," ucap Rania tersenyum.
"Ini putrinya Randy dan Tika. Jadi gosip itu benar ya?"
"Gosip! Gosip apa?"
"Lebih baik kita bicara di dalam. Kau pasti lelah jika harus terus mengendongnya," ucap Mila menarik Rania untuk masuk ke dalam restoran.
"Tunggu! aku mengambil barang Cheesy dulu," ucap Rania membuka pintu belakang dan mengambil tas tempat perlengkapan Cheesy.
"Sini! Biar aku saja yang membawanya," ucap Mila mengambil tas itu.
"Baiklah! ayo kita masuk," ucap Rania berlahan melangkahkan kakinya memasuki restoran.
Sesampainya di dalam, Rania langsung menghempaskan tubuhnya di sofa. Dia berlahan meletakkan Cheesy dan membuatkan susu untuknya.
"Aku lihat kau sangat kelelahan. Lihat tubuhmu juga terlihat kurus. Bahkan kau juga sudah tidak pernah lagi mengontrol restoran mulai ini," ucap Mila menatap haru keadaan Rania.
"Maaf! aku terlalu sibuk mengurus Cheesy dan Mas Randy. Sehingga aku tidak punya waktu lagi untuk mengontrol restoran ini. Tapi bagaimana keadaan restoran ini. Apa semuanya aman?"
"Hem! begitulah. Selama tidak datang restoran ini ada sedikit masalah keuangan. Ada karyawan yang diam-diam memainkan bahan masakan di restoran kita. Jadi restoran kita mengalami sedikit kerugian. Tapi tidak banyak kok. Aku juga sudah membereskan semuanya. Jadi kau tenang saja,"
"Benarkah! lalu kenapa kau tidak memberitauku?"
"Em! itu karena aku takut menganggumu. Aku takut kau terlalu cemas dengan masalah sepele itu. Kau tidak perlu khawatir lagi, yang penting aku sudah membereskan semuanya," ucap Mila tersenyum.
"Jadi kau benar sudah menikah dengan Randy?" tanya Mila mengalihkan pembicaraan.
"Ia! aku menikah dengan Randy kerena permintaan terakhir dari Tika. Dia ingin aku yang menjadi ibu sambung untuk Cheesy,"
"Lalu apa Randy mau menerimamu. Apa dia menerima kehadiranmu?" tanya Mila menatap Rania dengan antusias.
Mendengar pertanyaan Mila, Rania hanya diam menunduk. Dia tidak tau harus mengatakan apa kepada Mila. Namun, yang Rania binggungkan bukanlah jawaban dari pertanyaan Mila. Namun, dia menatap bingung tatapan Mila yang sepertinya menganjal dalam pikirannya. Terlebih lagi dengan peringatan Randy tentang Mila membuat Rania semakin merasa aneh dengan sikap Mila.
"Aku sudah menebak! dia pasti mengacukanmu 'kan?" tanya Mila langsung memberikan pendapatnya sendiri.
"Sepertinya kau sangat mengenal Randy?" tanya Rania menatap Mila.
"Tentu saja! aku sangat mengenalnya. Aku berteman dengannya sedari SMP. Jadi aku sangat paham dengan sifatnya," ucap Mila.
"Aku heran kenapa kau mau menerima permintaan terakhir dari Tika. Apa kau tidak takut jika kau hanya di manfaatkan oleh Randy. Apa kau mau setelah kau tidak diperlukan lagi kau akan di campakkan begitu saja?" ucap Mila kembali.
"Maksudmu?"
"Aku tau bagaimana Randy. Jika dia tidak menyukai seseorang maka dia tidak akan pernah mau menerimanya. Sekarang Randy bisa bersikap baik kepadamu karena dia masih membutuhkanmu untuk mengurus Cheesy. Setelah Cheesy besar dan dia bertemu dengan wanita yang mampu meluluhkan hatinya. Apa kau yakin?" ucap Mila menghentikan ucapannya.
Mendengar ucapan Mila, Rania hanya tersenyum kecil. Walaupun wajahnya terlihat polos tapi dia lebih senior dalam urusan merasuki pikiran orang. Mila tidak tau jika dia sedang berurusan dengan iblis yang sudah bertobat. Jadi sudah di pastikan Mila hanya akan di jadikan bahan permainan oleh Rania.
"Aku tidak perduli! Jika Randy jatuh cinta kepada wanita lain aku tidak akan pernah perduli. Karena aku punya kartu As untuk menaklukkan Randy," ucap Rania tersenyum kecil.
"Maksudmu, Cheesy?" ucap Mila menatap Cheesy.
"Ya! aku tau Randy sangat menyayangi Cheesy. Aku yakin dia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Cheesy. Termasuk menerimaku,"
"Kau gila! Jadi kau hanya memanfaatkan Cheesy?"
"Tidak! aku tidak memanfaatkannya sama sekali. Justru aku sangat menyayanginya seperti putriku sendiri. Karena bagiku dia adalah penganti Tika sahabatku. Aku hanya ingin melindunginya dari orang-orang yang hanya menginginkan papanya tanpa memperdulikannya," ucap Rania tersenyum sinis.
"Bagiku wasiat Tika adalah kewajiban untukku. Jadi aku akan selalu berada di samping Cheesy dan Randy dalam keadaan apapun. Aku tidak akan pernah membiarkan orang masuk ke tengah-tengah kami. Walaupun itu dirimu," ucap Rania menatap Mila dengan tatapan penuh selidik.
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung salah tingkah. Dia langsung gugup dan tidak tau harus berkata apa. Melihat kegugupan Mila, Rania langsung tersenyum sinis. Dia berlahan mengerti apa maksud dari ucapan Randy untuk tidak terlalu percaya kepada Mila.
"Aku hanya bercanda. Kau tidak perlu serius seperti itu," ucap Rania terkekeh kecil.
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung ikut tersenyum. Dia menatap Rania dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Sedangkan Rania hanya tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa. Dia tau untuk menghadapi orang licik maka kita harus selangkah lebih licik darinya.
"Kalau begitu aku kembali mengontrol keadaan restoran dulu ya. Kau duduk saja temani Cheesy," ucap Mila bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menjauh dari Rania.
"Baiklah!" ucap Rania tersenyum lalu kembali fokus kepada Cheesy.
Bersambung....
rania jadi randy.. 😂😂