Suami Miskin Pilihan Ayah

...****************...

Saat jalan menuju pulang kerumah, Byan sengaja singgah sebentar di florist dan membeli sebuah buket bunga tulip yang begitu indah untu Runa.

Ia juga membeli cupcake yang lucu untuk diberikan pada Runa, ia berharap dengan ini Runa jadi tidak marah lagi dengan nya.

Byan melajukan motornya dan tibalah dirumah nya. namun, tidak ada tanda-tanda keberadaan Runa disana. sepertinya Runa belum pulang. dan Ia pun tidak tahu dimana Runa berada. sebab Runa tidak pernah memberitahu nya.

Byan pun beranjak untuk mandi membersihkan diri nya.

Selesai mandi dan memakai pakaian. ia mendengar suara orang membuka pintu. dan siapa lagi kalau bukan Runa.

Byan beranjak untuk menghampiri Runa dengan senyum sumringah nya. Runa yang melihat Byan menghampiri nya pun tidak berkata apapun melainkan jalan seperti biasanya.

"sayang, habis dari mana?" Tanya Byan dengan penuh kelembutan.

Runa menghentikan langkah nya dan memposisikan badan nya berhadapan dengan Byan.

"Bukan urusan mu! sudah ku bilang dari awal, tidak usah ikut campur urusan ku!"

jawab Runa dengan tatapan tajam dan nada bicara yang ketus

"hmm sayang masih marah sama mas ya? mas minta maaf yaa perihal tadi pagi. mas punya sesuatu buat kamu"

Ucap Byan sambil berjalan mengambil buket bunga dan cupcake yang barusan ia beli dan memberikan nya pada Runa. Namun, Runa hanya melihat nya dengan tatapan sinis.

"ini buat Istriku tercinta, mas harap kamu bisa maafin mas ya sayang. cupcake nya cobain enak banget ini" Ucap Byan sambil tersenyum pada Runa

"makan saja sendiri!"

Jawab Runa singkat dan segera pergi tanpa memegang bahkan menyentuh gift pemberian dari Byan.

Byan pun langsung mengejar Runa dan memeluk Runa dari belakang.

'PLAKK.....

Runa yang merasakan hal itu pun langsung memberontak dan menampar Byan. sungguh Byan sangat shock sekali.

"Jangan coba-coba untuk menyentuh ku! dasar lelaki rendahan! Ingat posisi mu!"

Ucap Runa dengan sangat marah sembari menunjuk nunjuk ke arah Byan.

"biar ku ingatkan sekali lagi padamu! Kita hanya sepasang suami-istri diatas kertas. kau tidak berhak atas aku dan akupun tidak ingin memiliki hubungan dengan mu!"

Runa mengucapkan kata-kata itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Byan bersama dengan bunga dan cupcake nya.

Byan hanya bisa terdiam dengan semua perkataan dan perilaku Runa barusan. Ia tidak tahu harus merespon seperti apa.

Runa pulang hanya untuk mengambil barang-barang nya saja dan berniat untuk tidak tidur dirumah malam ini. Saat Runa ingin beranjak untuk keluar, Byan pun menghentikannya.

"Tunggu, kamu mau kemana?" tanya Byan sambil memegang tangan Runa untuk menghentikan nya.

" kamu tuli ya?! ga dengar apa yang aku katakan barusan?! lepaskan tangan ku!" Ucap Runa memberontak

"engga, jawab dulu mau kemana" tanya Byan lagi

"Bukan urusan kamu!" lagi-lagi Runa tidak mau menjawab nya.

Karena melihat sikap Runa yang keras kepala itu, tanpa menunggu lagi Byan pun langsung mengangkat tubuh Runa dan memposisikan nya diatas bahu nya lalu membawa Runa masuk kekamar.

"Lepaskan aku! Heeii dasar Gilaa kau"

Teriak Runa sembari memberontak memukul punggung Byan. ia tidak dapat turun dari gendongan itu pasal nya posisi kaki nya yang dipegang erat oleh Byan.

Byan membawa Runa ke kamar dan mengunci kamar itu lalu menaruh tu uh Runa diatas kasur.

" Hei kau orang Gila! apa maksud mu melakukan semua itu ha?! berikan Kunci nya padaku!" Pinta Runa dengan penuh amarah

"Tidak, kamu ga boleh pergi kemana-mana. kalo kamu bilang aku melanggar kontrak pernikahan kita karena menyentuh mu, maka kamu duluan yang melanggar karena tidak izin dan menghubungi ku saat ingin pergi kemana mana" Ucap Byan pada Runa

"Untuk apa aku izin pada orang seperti mu!" bantah Runa

" lalu kenapa aku tidak boleh tau urusan mu dan menyentuh mu" Tanya Byan balik dengan nada sindiran

Runa terdiam sejenak, ia tidak tahu lagi harus merespon apa dan akhirnya pun....

"Aku akan teriak jika kau tidak membiarkan ku pergi!" ancam Runa

"silahkan teriak saja, biar tetangga dengar dan kepo dengan urusan suami istri ini" Ucap Byan kembali.

Akhirnya Runa pun merasa kalau dirinya sudah kehabisan kata kata lagi, ia meyakini bahwa yang dikatakan Byan itu masuk akal.

"Byan, tolong berikan kuncinya aku ingin nginap dirumah nya keysa" Ucap Runa dengan nada bicara yang mulai diturunkan.

"Tidak, aku tidak mengizinkan nya" ucap Byan

"Bodo amat! mau kau mengizinkan atau tidak bukan urusan ku untuk mematuhinya yang penting aku sudah berkata jujur!" Ucap Runa tidak mau kalah.

"Baiklah, kalu begitu aku ikut" Ucap Byan

"Ha? benar kau ini sudah Gila!"

"Iya emang gila, terserah kamu mau bicara apa. aku ikut denganmu" Ucap Byan tetap kekeh

Runa pun benar-benar sangat kesal dengan tingkah Byan yang seperti itu. Ia tidak bisa menahan Byan lagi.

"Baiklah! aku tidak jadi pergi!" Ucap Runa

dan akhirnya Runa pun mengalah, ia benar-benar kehabisan kata-kata lagi. dan Hari pun juga sudah mulai malam. Ia memutuskan untuk tidak jadi menginap di rumah Keysa dan akan mengabari keysa nanti.

Byan yang melihat itupun tersenyum bahagia. Runa tidak jadi pergi dan Ia akan tidur bersama Runa malam ini. Karena Byan tidak akan membuka pintu kamar nya dnegan alasan nanti Runa akan melarikan diri.

Hingga akhirnya Runa pun mengalah dan membaringkan tubuh nya di kasur. Byan yang melihat Runa tertidur ikut tiduran disamping Runa.

"ngapain kamu tidur disini?!" ucap Runa

"ya terus dimana lagi? kalo aku keluar tidur di sofa seperti biasa nanti kamu kabur" ucap Byan

"ihh dasar nyebelin banget sih!" Ucap Runa dengan wajah yang geram dengan tingkah Byan yang seperti itu.

"sayang, papa sama mami keluar negeri ngapain ya?" Ucap Byan yang mencoba mencairkan suasana.

"Ga tau! ga usah tanya tanya!" Jawab Runa dengan cuek

"Yah mas kan cuma mau nanya aja, soal nya mas juga ada kepentingan sama papa"

"hmm sayang kamu jangan marah-marah terus, nanti keriputnya timbul loh" Ucap Byan meledek Runa

"Ngomong apasih kamu! ga usah banyak omong ya!" Lagi-lagi Runa menjawab dengan begitu sinis

"Hmm iya deh iya sayang ku istriku tercinta" ucap Byan sedikit meledek Runa

Runa pun langsung melempar Byan dengan bantal yang ada disamping nya. hingga membuat Byan tertawa dengan hal itu.

Malam hari ini pun di akhiri dengan selesai nya pertengkaran mereka hingga membuat sepasang suami istri ini tertidur dengan lelap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...