Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.03
"Kamu bilang apa tadi?Om?siapa yang Om kamu hah?dasar cewek bodoh,bisa nggak sih panggilan nya disesuaikan dengan status saat ini?ah atau ingin menutupi status demi mendapatkan laki laki lain seperti ibumu yang tidak tahu malu itu?iya dasar murahan"sarkas Tio yang membuat Zalina mengangkat kepalanya dan menatap sendu pria yang sudah menjadikan dirinya seorang istri.
Namun ingin membalas pun rasanya tidak pantas karena apa yang dikatakan oleh Tio benar adanya.Ibunya adalah wanita yang sudah membuat dua keluarga malu secara bersamaan.
Bahkan sang Nenek hampir pingsan karena begitu shock mendapati putrinya menghilang begitu saja tepat saat acara ijab kabul akan dimulai.
"Maafkan Mamah Om,Zalina siap menggantikan Mamah untuk menebus semua kesalahan yang Mamah lakukan hari ini"jawab Zalina lagi kembali menunduk.
Deg...
Jantung Zalina terasa berhenti saat mendengar suara sepatu Tio tengah melangkah maju dan kini berdiri tepat dihadapan nya.
Melihat Zalina yang terus menunduk Tio pun semakin mengikis jarak lalu menarik dagu Zalina agar menatap ke arahnya.
"Kamu yakin akan menggantikan wanita murahan itu untuk jadi istriku?hhmm"tanya Tio semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Zalina yang sudah nampak ketakutan oleh apa yang Tio lakukan.
Bahkan saking takutnya Zalina pun hanya menganggukan kepala demi menjawab pertanyaan yang Tio berikan untuknya.
"Kalau begitu lakukan apa yang menjadi tugasmu,mengerti?"lanjut Tio yang lagi lagi hanya di angguki oleh Zalina.
"Mandilah,aku benci wanita bau keringat"ucap Tio melepas cengkramannya dan memberi jarak ruang untuk Zalina.
Tanpa kata lagi Zalina pun segera berlari menuju ke Kamar mandi untuk membersihkan diri.Tio sendiri hanya bisa menghela nafas panjang untuk menetralkan rasa kesal dan juga marahnya.
Tio sadar bahwa tindakan nya yang melampiaskan semua kemarahan nya pada Zalina tidaklah benar namun setiap kali melihat wajah Zalina yang begitu mirip dengan Zoana membuat Tio sulit mengendalikan emosinya.
Ceklek...
Suara pintu yang terbuka menyadarkan Tio dari lamunan nya.30 menit sudah Zalina menghabiskan waktunya didalam kamar mandi dan itu mampu membuat Tio kembali dilanda rasa marah.
"Kamu ngapain aja sih?lama banget,aku kan juga mau pake tuh kamar mandi"solot Tio begitu Zalina keluar dari dalam kamar mandi itu.
"Maaf Om,tadi Zalina kesusahan buka gaun nya jadi agak lama"jawab Zalina penuh ketakutan dengan kembali menunduk.
Entahlah melihat sorot mata Tio yang menatap tajam penuh kebencian padanya membuat Zalina benar benar ketakutan hingga jantungnya serasa berhenti berdetak.
"Ya sudah kalau begitu,minggir aku mau mandi"Tio pun dengan kasarnya mendorong tubuh mungil Zalina yang awalnya berdiri didepan pintu kamar mandi kini terpental menubruk lemari yang ada dikamar itu.
"Aawww,ssstttt"rintih Zalina saat punggungnya bertubrukan dengan lemari.
"Ya ampun kasar banget sih jadi orang.Sabar Lin,sabar..."batin Zalina mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri.
Zalina pun segera berlalu menuju ke arah sebuah koper kecil dan juga paperbag yang tadi sempat diberikan oleh Marisa.Sebuah paperbag yang berisi pakaian ganti untuk tidur dan juga untuk pulang esok hari yang sengaja dibeli secara dadakan berhubung tidak ada persiapan untuk Zalina karena itu bukan lah acara pernikahan nya.
Setelah selesai memakai stelan piyama yang dibeli oleh Marisa tadi,Zalina pun segera membuka koper milik Tio dan mengambil satu stel piyaman yang tersedia didalam koper untuk dipakai Tio malam ini.
Tidak lupa Zalina pun menghubungi layanan hotel untuk mengantarkan mereka makan malam sebelum mereka tidur takutnya di antara keduanya ada yang lapar.
Sambil menunggu pesanan nya tiba Zalina pun duduk diranjang dengan membuka ponselnya yang sedari tadi siang begitu ramai dipenuhi oleh notif pesan yang kaget dengan pernikahan Zalina yang mendadak.
Salsa dan Zoya adalah teman Zalina yang di undang khusus untuk jadi Bridesmaid diacara pernikahan itu kompak membagi acara sakral temannya itu dan membuat heboh disetiap grup chat yang ada diaplikasi pesan milik Zalina.
kesetrum