Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Selesai mata kuliah pertama, kini zahra merapikan buku bukunya yang berserakan di atas meja.
"Ra... emang benar ya klau kamu punya anak?" tiba tiba teman satu kelasnya datang menghampiri Zahra, memang temannya itu selalu sirik sama Zahra, selain cantik dan Pintar Zahra juga di sayangi oleh banyak Dosen, termasuk dosen tampan nan dingin tadi.
"Iya... anak Almarhum kakakku, kenapa emang?" tanya Zahra.
"Alah... bilang anak kakak loe, padahal anak loe yang loe titip sama sodara loe, saat mereka meninggal terpaksa deh anak loe itu loe bawa kesini!" Elin melihat Zahra.
Zahra memicingkan matanya melihat gadis julid itu.
"Loe dapat gosip murahan dari mana?" tanya Zahra.
"Ncek... itu bukan gosip, itu memang kenyataan kok, loenya aja yang ngak ngakuin itu anak loe, semua orang di kampus ini sudah tau kok, makanya itu loe sama Ray putuskan?" sinis Elin.
Zahra melihat Ray dan Tia yang tersenyum puas tidak jauh dari tempat duduk Zahra.
"Dasar manusia ngak ada akhlak" gumam Zahra, dia tau klau pasangan mesum itulah yang menyebarkan gosip murahan itu.
"Serah loe..." ucap Zahra lalu berlalu dari kelas itu.
"Heiii... Ra... gue senang loe putus sama Ray, karena loe ngak pantas jadi kekasih Ray, secara Ray cowok tampan, populer, kaya, anak pejabat pula jadi ngak pantas bersanding sama loe yang rakyat jelata, dia pantasnya sama Tia, Tia gadis baik, kalem dan anak orang kaya" teriak Elin.
"Emang gue ngak pantas buat orang orang seperti mereka, makanya gue putus sama dia" ucap Zahra.
"Bagus lah... klau loe sadar diri, ngak usah pacar pacaran urusin aja kedua adik loe dan anak loe yang ngak tau siapa bapaknya itu, perempuan munafik!" sarkas Elin.
Zahra mah cuek aja, walau hatinya sakit mendengar hinaan dari temannya itu, yang penting anaknya itu ada bapaknya dan terlahir dari hubungan yang sah dari abang dan kakak iparnya.
Semua anak anak yang mendengar itu berbisik bisik yang masih bisa di dengar oleh Zahra.
"Ih... ngak nyangka gue, Zahra kek gitu, jadi jijik gue lihat dia"
"Cantik cantik tapi murahan rupanya"
"Kasihan banget Ibunya yang lahirin dia, jadi anak liar"
"Kelihatan alim namun di dalam bi nal"
"Ngak usah percaya gosip, klau ngak benar gimana"
"Lagian gue yakin zahra ngak kayak gitu kok, kan emang abang dan kakak iparnya ikut meninggal"
Banyak gosip gosip yang sampai di telinga Zahra ada yang mendukung Zahra ada yang menghina Zahra, namun buat Zahra semua angin lalu, hidupnya sudah susah ngapain mikirin ucapan orang ngak benar, begitulah cara Zahra menyikapi semua masalah, untuk menjaga kewarasanya.
"Ra... sini...!" teriak Sari yang memang tadi keluar duluan dari kelas bersama Cinta, karena mau ke toilet duluan, jadi mereka tidak mendengar sahabatnya itu habis di bully.
"Loe mau pesan apa? kita kita sudah pesan tinggal loe doang, takut ngak suka yang kita pesan" ucap Sari.
"Ya udah... gue pesan dulu" Zahra lansung berdiri membeli makan yang dia inginkan.
"Loe pulang kuliah mau kemana Ra?" tanya Cinta, soalnya dia ingin mengajak Zahra untuk ke mall, membeli kado untuk ulang tahun sepupunya.
"Lansung pulang gue, soalnya banyak pesanan yang mau gue packing" jawab Zahra.
"Yah... padahal gue mau ajak loe ke mall" keluh Cinta.
"Sorry sayang... gue ngak bisa" sesal Zahra dengan sendu menatap Cinta.
"Ya udah ngak pa apa" ucap Cinta.
"Oh... iya... loe jualan aoa aja" tanya Cinta.
"Pakaian wanita, Pria dan anak anak" beber Zahra.
"Serius.... ada stok ngak" binar Cinta melihat Zahra.
"Hm... ada, tapi mau pakaian cewek apa cowok?"
"Yang cowok ada ngak?"
"Ada ini ada modelnya" Zahra memberikan ho nya kepada Cinta, untuk melihat model model pakaian Zahra.
"Waaahhh... Ra modelnya bagus bagus banget, tapi gue ntar mau lihat bahannya dulu boleh ya..."
"Ya udah datang aja" ucap Zahra dan di anggukin oleh Cinta.
"Ke kelas yuk... bentar lagi dosen masuk"
Mereka lansung beranjak dari kantin menuju Kelas mereka
Bersambung....
Haii.... jangan lupa like komen dan vote ya...
Oh... ya... sambil menunggu cerita berlanjut kalian bisa baca novel outhor yang lain.
* Aira si gadis dingin
* Suamiku yang tak di anggap
*Nikah Rahasia.
Semoga kalian juga suka sama ceritanya.
"Terimakasih..."