NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 1 Permintaan terakhir

Makan malam yang hangat seperti biasa, saling bercerita pengalaman masing-masing hari ini. Masakan nenek yang sederhana mendapat pujian yang luar biasa dari dua anak perempuan yang tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan sederhana. Nenek Ida hanya tersenyum seperti biasa mendengarkan Mia dan Fiona bercerita tentang kejadian-kejadian yang mereka alami hari ini, walaupun tidak ada yang terlalu berarti, hampir sama setiap harinya tapi tetap selalu menarik untuk di ceritakan.

“Kamu ingat dengan Om Johan”?, tanya Nenek Ida ketika Mia dan Fiona sedang asyik bermain dengan ponsel mereka setelah makan malam.

Mia menerawang mencoba mengingat-ingat siapa Om Johan yang di maksud Neneknya. Tiba-tiba Mia mengangguk cepat pertenda telah mengingat sosok yang di maksud neneknya.

“Om Johan teman ayah yang kaya itu kan?”, Mia memperjelas ingatannya. Nenek Ida mengangguk pelan, lalu menghela nafas dengan sangat berat. Ntah bagaimana cara menyampaikannya pada cucunya itu.

“Ada apa Nek?”, Mia mulai melihat ada yang tidak beres dengan ekspresi Neneknya yang diam tiba tiba tapi kelihatan sangat gelisah.

Mia meletakkan gawainya lalu mendekati wanita yang rambutnya sudah mulai memutih. Mia menggenggam tangan yang sudah keriput itu dengan kedua tangannya “ada apa Nek?” tanyanya sekali lagi. Nenek Ida kembali menghela nafas berat sebelum akhirnya mulai berbicara.

“Beberapa hari yang lalu Om Johan datang kemari  menemui Nenek”.  Mia mendengarkan dengan seksama, Fiona yang sedang menonton tv mengecilkan volume tvnya dan ikut mendengarkan apa yang akan di katakan nenek sahabatnya itu yang juga sudah Fiona anggap sebagai keluarga.

“Beliau menyampaikan sebuah amanah dan janji yang telah disepakati olehnya dan Ayahmu”. Mia dan Fiona masih mendengarkan tanpa memotong perkataan Nenek Ida.

“Sejak umur lima tahun, mereka sudah menjodohkan kalian”. Mia dan Fiona saling pandang.

“Mia, dijodohkan?dengan siapa?” Fiona mewakili apa yang hendak di tanyakan Mia.

Nenek ida mengangguk lemah. “Dengan putra tunggal Om Johan, Donny namanya”. Mia masih terpaku dengan kedua alis ternagkat dan mata yang membulat sempurna.

“Seingat Mia, Om Johan itu orang yang sangat kaya.  Masak iya dia mau jodohkan anaknya dengan Mia”, ujar Mia tidak percaya di ikuti anggukan cepat dari Fiona seolah setuju dengan apa yang di katakan Mia. Nenek Ida mendesah pelan “tapi seperti itulah kemyataannya Mia” ujarnya kemudian.

“Perjodohan ini adalah amanah dari Ayahmu. Nenek harap kamu mau menerimanya”.

“Tapi apa anaknya Om Johan bersedia Nek?”, tentu saja Mia ragu. Dalam ingatannya, teman ayahnya itu orang yang sangat kaya. Bagaimana tidak, setiap mengunjungi ayahnya di Bandung, temannya itu selalu berganti mobil, juga ada pria bertubuh besar dengan setelan jas lengkap yang selalu mengikutinya. Mia juga ingat beberapa mainan mahalnya adalah pemberian teman ayahnya itu. Jika di badingkan dirinya yang hanya seorang yatim piatu yang hidup sederhana dan tidak memiliki apapun, mereka sungguh tidak sepadan.

 “Om Johan sudah bicarakan ini dengan anaknya, dan diapun juga setuju dengan perjodohan ini.” Mia dan Fiona menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana mungkin.

Walalupun belum pernah bertemu, tapi sekali lagi dalam ingatannya walaupun sudah tidak begitu jelas, teman ayahnya itu cukup tampan. Jadi mungkin saja anaknya juga tampan. Bagaimana mungkin ada laki-laki sempurna yang mau menerima perjodohan di jaman modern seperti ini. Mia kembali menggeleng-gelengkan kepalanya setelah bermonolog dengan pikirannya.

“Kamu maukan?” Tanya nenek ida dengan sangat lembut. Mia terpaku tidak bisa mengatakan apapun. Suasana hening sejenak, Fiona memandangi Mia menunggu reaksi apa yang akan di tunjukkan sahabatnya itu.

“Tapi Mia tidak mengenalnya Nek, bagaimana mungkin Mia akan menikah dengan orang yang tidak Mia kenal”. Mia akhinya membuka suara. Nenek Ida menggenggam lembut kedua tangan Mia dan mengusap usapnya.

“Nenek tahu kamu pernah terluka dan mungkin luka itu masih basah sampai saat ini”. Mia kembali menunduk, Fiona mengusap punggung Mia. Suasana kembali hening.

“Tapi ini adalah cara untuk kamu sembuh, kamu tidak boleh selamanya memelihara luka itu”, Mia melepaskan genggaman tangan Nenek Ida dan menghapus cairan bening yang mengalir dipipinya entah sejak kapan.

“Kasih Mia waktu” pinta Mia. Nenek ida mengangguk setuju “besok pagi Nenek ingin mendengar jawaban kamu”.

“Besok pagi???” ujar Mia dan Fiona serentak lalu saling memandang, Nenek Ida mengangguk.

“Om Johan ingin bertemu besok malam” Mia dan Fiona kembali terkejut, “secepat itu?” Tanya Mia, nenek ida kembali mengangguk.

“Om Johan ingin segera menikahkan kalian, karena dia harus kembali ke Spanyol secepatnya”.  Jelas Nenek Ida seperti apa yang di katakan Johan tadi siang padanya. Walaupun alasan sebenarnya adalah agar Donny tidak berubah fikiran dan untuk membuat Donny segera melupakan kekasihnya yang telah mengecewakannya.

Jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Mia sama sekali belum bisa memejamkan matanya, begitu juga dengan Fiona. Gadis itu tidak ingin membiarkan sahabatnya berfikir sendirian.

“Apa yang aku harus lakukan, Fi?”. Entah sudah berkali pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

“Aku tidak pernah berfikir sampai sejauh itu. Menikah. Bahkan dengan orang yang sama sekali tidak aku tahu seperti apa wajah dan hatinya”.  

Fiona memeluk bahu sahabatnya itu. Sejujurnya, dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Semuanya begitu tiba-tiba, dan Mia hanya di beri waktu beberapa jam saja untuk berfikir.

“Ayah, apa yang harus Mia lakukan”. Mia menghela nafas berat lalu menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya. Dari hati terdalam, dia tidak ingin menerima perjodohan ini. Setelah luka yang dia alami, setelah penghianatan besar yang harus dia terima, dia tidak ingin lagi membuka hati pada siapapun. Dia sudah berjanji untuk tidak akan pernah mengenal cinta dan membiarkan seseorang menyakitinya karena cinta.

“Aku tahu, kamu keberatan kan?”. Mia mengangguk. “Aku tidak mau, Fi”, katanya dengan suara pelan.

“Tapi ini amanah Om Tiar”. Mia menatap Fiona, benar ini adalah permintaan terakhir dari ayahnya. Menolak perjodohan ini sama saja menolak permintaan ayahnya. Dan ini adalah permintaan terakhir ayahnya.

 Mia mulai memejamkan matanya. “Tidur yuk, Fi”, katanya menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Fiona lalu masuk kedalam selimut bersama Mia.

Gadis itu sudah menemukan jawabannya. Ya, dia akan menerima perjodohan itu, demi ayahnya, demi permintaan terakhir ayahnya. Jika dengan menerima perjodohan ini dia bisa mengurangi rasa bersalah pada ayahnya, kenapa tidak. Hanya menikah, dengan siapapun tidak lagi penting. Toh hatinya sudah lama mati.

Kedua gadis itupun akhirnya terlelap, masuk ke alam bawah sadar masing-masing. Mengistirahatkan hati dan jiwa yang kelelahan. Mempersiapkan diri menyambut esok yang mungkin akan lebih berat dari hari-hari sebelumnya.

1
Anna Khairurr
Luar biasa
Nyehmot
lanjut thor
Jumi Eko
Bagus
Ita Xiaomi
Ternyata kk nya udah tersesat jauh.
🌷Mita Sari 🌷
bagus Mia jangan mau kalah
Ita Xiaomi
Yg harus dinasihati tuh bos mu bukan si Mia.
Ita Xiaomi
Lah blm nyadar jg ama kesalahan sendiri?
Ita Xiaomi
Sekarang dia punya salah.
Ita Xiaomi
Ndak nyadar ya ama kelakuan sendiri?
Ita Xiaomi
Kan sesuai isi perjanjian
Ita Xiaomi
Lupa ya pernah bilang klo Mia ndak boleh nyentuh apapun yg bukan miliknya.
Elzatrisna Ismail
bagus
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍👍
BungKus Saja
Othor seakan ragu kasih watak dan karakternya si Donny dan Mia, othor plinplan..
Tati Setianingsih
lemah bgt si mia jdi cwek 😆
Nurul Hn
SUKAAAA SAMA JALAN CERITA NYA.. MENGAKUI, DAN MENYESAL, CINTA YG DEWASA ADALAH BAGAIMANA CARA MENGIKHLASKAN SESEORANG PERGI. TANPA MENGGANGGU KEBAHAGIAANNYA...
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
0mi rohimah Omi
Luar biasa
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
Heryta Herman
pasti monika nih...si ular betina..
Heryta Herman
ayooo al...semangat...halalkan fiona secptnya...
Heryta Herman
bersyukur dan terus bersyukur atas karunia Nya...Allah menggantikan segala sesuatu yg hilang dgn sesuatu yg lbh baik lagi..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!