NovelToon NovelToon
Posesif Setelah Bercerai

Posesif Setelah Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ani.hendra

Darra Smith adalah seorang anak yatim piatu yang menikah muda dengan suaminya Raynard Walt. Di tahun kedua pernikahannya, semuanya berubah. Mertua dan kakak iparnya kerap ikut campur dengan rumah tangganya. Di tambah perusahaan yang dibangun suaminya mengalami masalah keuangan dan terancam bangkrut. Situasi kacau tersebut membuat Raynard selalu melampiaskan kemarahannya kepada Darra. Ditambah lagi Darra tak kunjung hamil membuat Raynard murka dan menganggap Darra adalah pembawa sial.

"Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, Darra. Aku ingin bercerai!"

Kalimat itu seperti suara gelegar petir menghantam Darra.

Setelah kejadian pertengkaran hebat itu, kehidupan Darra berubah. Bagaimana kisah selanjutnya
ikuti terus ya....
Happy Reading 😊😊😊

Update hanya hari senin sampai jumat 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani.hendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMBERI PERTOLONGAN

💌 POSESIF SETELAH BERCERAI 💌

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

LIMA MENIT SEBELUMNYA.

"Apa yang harus aku lakukan ayah, ibu...." Tangisan Darra kembali terdengar di jembatan itu.

Namun tiba-tiba perasaan Darra tidak enak. Mendadak dadanya terasa sesak sekali. Jantungnya berdetak tak karuan dan ia seperti tak mendapatkan sedikit pun oksigen. Nyeri sekali rasanya jantungnya berdetak karena ia merasakan sesak. Sementara kepalanya mendadak pusing sekali dan tangannya bergetar sampai mencengkeram besi jembatan. Wajahnya pun semakin memucat. Sekujur tubuhnya mulai merasa merinding. Keringat dingin membasahi tengkuknya. Napasnya makin tidak teratur. Dadanya semakin berdebar kencang. Pandangan di depannya, seperti semburat. Kaki Darra terasa lemas, ia hanya bertumpu pada besi jembatan agar tidak terjatuh. Darra mencoba memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam. Namun, saat membuka mata, pandanganya lagi-lagi berkunang-kunang. Hembusan napasnya semakin terdengar tidak beraturan. Butiran keringat meluncur deras membasahi keningnya. Darra semakin tidak kuat.

Sementara Dave melangkah pelan dan berkata. "Tarik napas! Lalu buang!"

Darra menoleh sesaat saat mendengar suara seorang lelaki tepat di belakangnya. Tapi tiba-tiba matanya berubah sayu.

"Kau wanita kuat dan...."

Belum lagi Dave selesai melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba tubuh Darra oleng dan kepalanya keluar dari pagar jembatan. Melihat itu, Dave reflek berteriak.

"Tidak ......!"

Dave dengan sigap menarik tangan Darra agar tidak terjatuh dan terjun ke bawah. Ia menangkap tubuh mungil itu dalam pelukannya dan Dave terduduk di sana. Wanita itu sudah tidak sadarkan diri.

"Hei....bangun.... bangun!" Panggil Dave begitu khawatir. Ia menepuk pipi wanita itu berulang kali. Saat melihat wajah Darra, dahi Dave berkerut. Ia seperti mengenal wanita itu. Tapi dimana?

Dave menipis perasannya. Ia harus memikirkan keselamatan wanita ini lebih dulu dari pada memikirkan hal yang tidak penting.

Dave kembali berucap sambil menepuk pipi wanita itu dengan lembut. "Hei....bangun! Apa kau mendengarkan aku?"

Tidak ada respon. Tanpa berpikir panjang, Dave menggendong tubuh Darra dengan kedua tangannya. Dave berlari cepat sambil mengatur napasnya.

"Bertahanlah! Kau akan baik-baik saja." Ucap Dave menggendong tubuh wanita itu.

Mereka akhirnya sampai ke mobil, dengan hati-hati Dave meletakkan Darra ke kursi bagian belakang. Dengan wajah panik Dave segera naik ke bagian kemudi dan menyetir mobilnya menuju ke rumah sakit. Dave sudah menghubungi asistennya untuk membatalkan rapat siang ini.

Ban mobil terus berputar menuju rumah sakit. Dave masih tampak khawatir, ia benar-benar takut saat melihat wanita ini hampir terjatuh ke bawah. Beruntung ia sigap dan hal buruk tidak terjadi. Dave hanya bisa membuang napas panjang. Tidak butuh lama, mobil mewah miliknya akhirnya tiba di rumah sakit. Dave menginjak pedal rem dan memarkir asal mobilnya di parkiran. Ia menarik rem tangan mobil dan langsung berlari menuju IGD untuk meminta bantuan.

"Tolong, ada pasien pingsan!" Kata Dave kepada perawat yang berjaga.

"Dimana pak...? " Kata perawat hampir terjengkit dari kursinya, karena kaget melihat sosok pria tampan dan tinggi besar masuk mendorong pintu kaca dengan sedikit kasar.

"Di parkiran rumah sakit. Cepat buruan! " Kata Dave dengan napas yang tersengal, karena ia berlari sekuat tenaga.

Petugas langsung keluar mendorong blankar. Mereka dengan cepat memindahkan tubuh Darra ke blankar pasien. Parkiran sedikit jauh dari IGD. Sesuai peraturan rumah sakit, mobil pribadi tidak bisa masuk sampai IGD kecuali mobil ambulance. Walau tadi Dave sempat cekcok mulut dengan petugas, namun akhirnya ia mengalah.

Dokter yang berjaga mendekat ke ranjang rumah sakit untuk memeriksa pasien. Salah satu perawat langsung mengecek tekanan darah. Tak butuh lama, dokter sudah selesai melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Dave dengan wajah khawatir. Matanya tidak lepas menatap Darra yang tertidur lemah.

"Pasien tidak apa-apa pak, hanya kelelahan saja, ia menderita Anemia juga."

"Saya ingin anda benar-benar memeriksanya dok. Tolong periksa kembali. Apakah ia mengalami depresi? Anda mungkin bisa mengetahui hal itu." Kata Dave tak puas dengan jawaban sang dokter.

"Saya sudah periksa pak, tidak ada yang perlu dicemaskan. Pasien hanya butuh istirahat saja.Tapi?" Dokter menangguhkan kalimatnya sambil menatap pasien.

Dave mengerutkan dahi. "Tapi apa dok?" Ekspresi wajahnya berubah. "Apa pasien memiliki penyakit serius?"

"Saya tidak bisa memastikannya. Karena ini bukan bagian saya. Saya rasa pasien harus perlu diperiksa oleh dokter yang ahli bagian itu."

Dave membuang napas frustasi. "Maksudnya dokter ahli bagian apa dok?" tanya Dave lagi.

"Dokter spesialis kandungan."

"Heuh?" Dave tersentak. "A-apa maksud anda dok?" Tanya Dave tak bisa menutupi wajah terkejutnya. "Apa maksud dokter dia hamil?" ucap Dave sedikit ragu.

"Seperti dugaan saya, istri anda sepertinya sedang hamil. Tapi saya belum yakin, tapi untuk memastikan kembali pasien harus diperiksa. Saya sudah menghubungi dokter obgyn. Tapi lebih baik kita tunggu sampai pasien sadar."

Dave membuang napas panjang. Pikirannya melayang entah kemana. Jika benar wanita ini hamil. Apa dia hamil diluar nikah? Apakah pria itu tidak bertanggung jawab? hingga membuat wanita ini nekad untuk mengakhiri hidup?

"Saya rasa istri anda harus dirawat inap saja pak untuk pemulihan. Kita akan pasang infus, memberikan cairan untuk asupan tambahan bagi tubuh pasien. Pasien juga kekurangan cairan." Kata dokter.

Dave tak menjawab, pikirannya benar-benar tidak berada disitu. Ia hanya memikirkan bagaimana nasib wanita ini jika ia benar-benar hamil diluar nikah?

"Pak? Apa anda mendengarnya? Pasien akan dirawat inap." Dokter menyentuh lengan Dave.

"Heuh?" Dave melepaskan lamunannya.

"Pasien akan dirawat pak." Ucap dokter itu lagi.

"Ahh... Tidak masalah dok, dirawat juga lebih bagus." Sahut Dave menyetujui.

"Baik kalau begitu pak, kita akan pindahkan setelah anda membayar administrasi dan kami akan memasang infus dulu. Silahkan memberikan data tentang pasien untuk mengisi formulir pasien baru. "

"Baik dokter." Jawab Dave. Ia menatap Darra yang masih tertidur lemah. Wajah ini benar-benar familiar, tapi dimana ia pernah bertemu.

Wajah Darra terlihat berkerut saat jarum infus masuk. Ia seperti mendapatkan respon saat jarum itu tertanam di tangannya. Kemudian wajahnya berubah menjadi tenang.

Dave berjalan meninggalkan wanita itu untuk mengisi data pasien. Tapi ia tidak tahu namanya. Bagaimana ini? Tanpa pikir panjang Dave mengambil tas selempang milik Darra yang tertinggal di mobil. Ia membuka tas itu. Beruntung saja, ia menemukan KTP di dalam tasnya. Dan setelah semua lengkap, Dave kembali setelah melakukan pembayaran administrasi.

"Pasien sudah bisa dipindahkan ke ruangan untuk melakukan perawatan selanjutnya."

"Baik dokter, silakan!" kata Dave mengangguk setuju. Dave memberikan jalan untuk dokter yang menangani wanita malang ini.

"Sekarang antar pasien ke ruang recovery." perintah dokter itu kepada perawatnya.

"Baik, dokter...." Jawab mereka mengangguk. Para tenaga medis dengan sigap mendorong hospital bad menuju ruangan recovery. Dave dengan cepat mengikuti perawat itu.

Di dalam kamar VIP Darra dipindahkan ke ranjang rumah sakit. Mereka memeriksa keadaan pasien. Setelah semuanya beres dua orang perawat pamit undur diri.

"Jika perlu bantuan, tinggal panggil kami pak."

"Baik, terima kasih." Jawab Dave singkat.

Pintu kamar telah di tutup. Dave mendekati ranjang rumah sakit. Ia merapikan selimut agar menutupi seluruh tubuh wanita yang ternyata bernama Darra itu. Ia duduk dan menatapnya. Perasaannya saat ini campur aduk.

"Apa karena itu kau nekat ingin mengakhiri hidupmu?"

"Siapa lelaki yang tidak bertanggung jawab itu?" batin Dave berbicara.

Dave kembali larut dalam pikirannya. Tidak tahu apa yang dipikirkannya saat ini. Ia tidak mungkin meninggalkan wanita ini. Untuk sementara Dave menunggunya sampai benar-benar sadar. Dave kembali menatap Darra dengan tatapan tak terbaca.

BERSAMBUNG.....

^_^

Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ke sepuluh aku 😍

Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.

^_^

1
Rahma Adinda
dave nya salah paham
🎄Claudya🎄
up dong thor
🎄Claudya🎄
Saat ini aku tidak bisa berkata apa-apa 😒
FELI ☑️
Dave sini aku peluk.....
FELI ☑️
Darra ngapain juga kamu nangis didepan Ray yang gak tahu diri itu.... jijik gue
Mona Seila
Sakit banget sebagai Dave 🥺
Mona Seila
Di sini saya harus salahkan siapa /Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
Lee Mba Young
Dr awal dah tau kl dara gk akn bisa teges dan nglawan ray. krn masih cinta dan blm moveon.
orang kl dah move on dia akn biasa saja, tp kl lihat sikap dara dah tau dara blm move on, mending Dave cari yg lain saja lah, Dara blm selesai dng hatinya, drpd sakit nnti.
Dara biar jd istri ke dua ray kn masih cinta. kl dah gk cinta pasti akn biasa saja dan dng elegant melawan ray. 🤣
🎄Claudya🎄: Dara itu kenapa jg harus nangis, harusnya dia kuat dong
Mona Seila: Benar bangettt /Grievance//Grievance//Grievance//Grievance//Grievance/
total 2 replies
Myra Myra
jgn slh fhm Dave pergi dkt akan tahu mslh Ae kasihan darra
Angela Catrine 💢
lanjut
Angela Catrine 💢
Aku menunggu aja thor
Angela Catrine 💢
up
Angela Catrine 💢
Dave sudah ketakutan karena yg ia pikir dara kena musibah
Briana Annette
semangat
Briana Annette
lanjut thor
Briana Annette
lanjut
Briana Annette
Untuk saat ini no comen
✨Margareth💫
bisa minta nambah lagi dak Thor
kurang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✨Margareth💫
Penasaran saya thor
✨Margareth💫
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!