NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibalik Kedekatan

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Farin bangun sangat pagi, suasana di luar masih sepi ketika dia mulai berkemas untuk pergi ke rumah nenek Aldo. Matahari belum sepenuhnya terbit, namun semangat Farin sudah terpacu. Dia menyiapkan sarapan yang lengkap dan beberapa buah segar untuk Aldo, berharap bisa mengobati sedikit luka di hati yang ia rasakan belakangan ini.

Sesampainya di rumah nenek Aldo, Farin tertegun melihat sebuah mobil yang tidak asing baginya terparkir di halaman. "Itu mobil Kaira." Dia mengerutkan kening, mencoba mencerna sejak kapan Kaira berada di sini. Kenapa Aldo tidak memberitahunya? Saat Farin sedang termenung, tiba-tiba dia merasakan sentuhan lembut di lengannya. Dia terkejut ketika melihat nenek Aldo sudah berada di sampingnya dengan senyum hangat yang selalu menenangkan.

"Nenek!" Farin memeluk wanita tua itu dengan penuh kasih sayang. "Saya bawa sarapan untuk nenek dan Aldo," ujarnya sopan, selalu menjaga kesantunannya di hadapan nenek yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri.

Nenek Aldo tersenyum lebar. "Kamu selalu perhatian, Farin. Mari, kita masuk."

Setelah membantu menyiapkan sarapan untuk nenek, Farin mengucapkan pamit sejenak dan langsung menuju kamar Aldo. "Nek, aku ijin ke kamar Aldo dulunya."

Neneknya mengangguk.

Tiba-tiba, jantungnya berdebar semakin kencang saat ia mendekati pintu kamar itu. Entah kenapa, ada sesuatu yang membuat hatinya merasa tidak nyaman, dan saat pintu itu terbuka, perasaannya benar-benar terbukti.

Di sana, di sofa kamar Aldo, Farin melihat Kaira sedang memeluk Aldo dengan erat. Keduanya tampak terkejut ketika melihat Farin berdiri di ambang pintu, namun Kaira cepat-cepat melepaskan pelukan itu. Farin berusaha menampilkan senyum santai meskipun di dalam hatinya ia merasa seperti ada ribuan jarum yang menusuk.

"Hey, hey, asik sekali kalian," ucap Farin dengan nada yang dibuat ceria, namun ada sedikit getaran dalam suaranya yang mungkin tidak disadari oleh Kaira dan Aldo.

Kaira langsung bangkit dari sofa, terlihat sedikit gugup. "Farin! Aku baru saja sampai. Tadi Aldo menghubungiku, dan aku langsung ke sini karena kebetulan sedang libur," jelas Kaira terburu-buru, mencoba menjelaskan situasinya.

"Oh, jadi kamu sedang libur, ya? Beruntung sekali Aldo punya teman yang perhatian seperti kamu," jawab Farin sambil tersenyum tipis, matanya melirik ke arah Aldo yang terlihat canggung.

Farin melihat sekeliling kamar itu. Matanya tertuju pada lengan Aldo yang terlihat sudah dibalut dengan perban baru, dan ada juga luka di kakinya yang sepertinya baru saja diobati. Di meja, ada sisa sarapan yang sudah hampir habis. Farin menelan ludahnya dengan susah payah. Hatinya semakin tidak menentu. Apa sebenarnya yang terjadi di sini?

Farin berusaha tetap tenang dan menjaga sikapnya. "Kaira, sepertinya kamu sudah membantu banyak. Aldo beruntung punya teman seperti kamu. Tapi aku ingin bertanya, apakah kamu sering datang ke sini belakangan ini?"

Kaira tersenyum agak kaku. "Tidak sering, hanya sesekali. Kebetulan saja, hari ini aku ada waktu."

Farin mengangguk, tapi ada pertanyaan lain yang terus berputar di kepalanya. "Aku melihat luka-luka di tangan dan kaki Aldo sudah diobati dengan baik. Kamu yang melakukannya?"

Kaira mengangguk. "Iya, tadi aku bantu sedikit, hanya tindakan kecil."

Farin merasa ada yang aneh, tapi dia tidak ingin langsung menuduh atau berpikir negatif. Dia mengambil napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Aldo, bagaimana kondisi kamu sekarang? Sudah merasa lebih baik?"

Aldo yang sejak tadi lebih banyak diam, akhirnya angkat bicara. "Ya, aku merasa lebih baik. Terima kasih, Farin sudah datang ke sini."

Farin mengamati Aldo dengan cermat. Ada sesuatu yang berubah dari cara Aldo berbicara dan bersikap. Apakah ini akibat dari kehadiran Kaira? Farin tidak tahu pasti, tapi hatinya mulai merasa tidak nyaman. Dia merasa seolah-olah ada sesuatu yang tidak diberitahukan padanya, sesuatu yang mereka sembunyikan.

"Aldo, kalau begitu aku pamit dulu, ya. Nenek mungkin sudah menunggu di bawah," Farin berusaha mencari alasan untuk meninggalkan ruangan itu. Dia butuh waktu sendiri untuk merenung.

Kaira dan Aldo saling berpandangan sejenak sebelum akhirnya Kaira berkata, "Farin, maaf jika aku datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Aku tidak bermaksud apa-apa, hanya ingin membantu Aldo."

Farin tersenyum, meski dalam hatinya rasa ragu semakin kuat. "Tidak apa-apa, Kaira. Kamu sudah melakukan banyak hal untuk Aldo. Aku sangat menghargainya."

Farin pun melangkah keluar dari kamar itu, perasaan tidak enak mengiringi setiap langkahnya. Di dalam hatinya, ia bertanya-tanya, apakah perasaan curiganya terhadap Kaira dan Aldo beralasan? Apakah ada yang terjadi antara mereka yang tidak diketahuinya?

Dia berusaha menenangkan dirinya sendiri, tapi kenyataan bahwa Kaira bisa datang begitu saja dan merawat Aldo seolah-olah mereka memiliki hubungan yang lebih dari sekadar teman, membuatnya merasa tidak nyaman. Farin tahu, dia harus segera berbicara dengan Aldo dan mencari kejelasan. Tapi untuk saat ini, dia butuh waktu untuk memikirkan semuanya dengan jernih sebelum mengambil langkah berikutnya.

Farin melangkah keluar dari rumah nenek Aldo dengan perasaan yang campur aduk. Hatinya masih bimbang, namun dia tahu bahwa dia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Aldo dan Kaira. Tanpa disadari, air mata menggenang di pelupuk matanya, tapi Farin menahannya, berusaha tetap kuat dan tenang.

...***...

Kaira kembali ke kamar Aldo, Kaira duduk kembali di samping Aldo. Wajahnya menunjukkan rasa bersalah yang dalam, dan dia merasa tidak enak hati terhadap Farin. Selama ini, Kaira selalu menghormati hubungan Aldo dan Farin, meskipun perasaannya terhadap Aldo tumbuh lebih dari sekadar teman. Melihat bagaimana Farin bereaksi tadi, Kaira bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam sikap Farin, seolah-olah Farin mulai merasakan sesuatu yang tidak beres.

"Kak Aldo," Kaira memulai dengan nada serius, "kita tidak bisa terus begini. Aku tidak ingin Farin terluka lebih dalam. Kamu tahu seberapa pentingnya dia bagi kamu, tapi kita harus melakukan sesuatu. Semakin lama kita menunda, semakin rumit hubungan ini akan menjadi. Dan jika tiba-tiba Farin mencurigai dan mengetahui yang sebenarnya, itu akan menghancurkan hatinya."

Aldo menatap Kaira dengan mata yang penuh pertimbangan. Ia tahu Kaira benar, tetapi memutuskan hubungan dengan Farin tidaklah semudah yang dibayangkan.

"Aku mengerti apa yang kamu katakan, Kaira," jawab Aldo pelan, suaranya terdengar penuh beban.

"Tapi aku tidak bisa begitu saja mengakhiri hubungan ini secara tiba-tiba. Ada hal-hal yang tidak kamu pahami sepenuhnya, terutama tentang keluargaku."

Kaira menghela napas panjang. Dia tahu Aldo selalu memikirkan keluarganya dan tidak ingin mengecewakan mereka, tetapi dia juga tahu bahwa semakin lama Aldo menunda keputusan, semakin banyak hati yang akan terluka. "Kak Aldo, aku tidak akan memaksamu untuk mengambil keputusan sekarang. Aku hanya ingin kamu memikirkan ini dengan serius. Aku tahu ini sulit, terutama dengan keluarga yang mungkin sulit menerima kenyataan. Tapi kita tidak bisa terus menerus seperti ini."

Aldo terdiam. Dia tahu Kaira benar, tapi beban di pundaknya terasa semakin berat. Memikirkan reaksi keluarganya ketika mereka mengetahui bahwa hubungan yang mereka banggakan selama ini sudah berakhir membuatnya merasa bimbang. Namun, ia juga tidak ingin melukai Kaira dengan terus mempertahankannya dalam situasi yang rumit ini.

"Aku... aku akan mencari cara untuk menyelesaikan ini, Kaira," ucap Aldo akhirnya, dengan suara pelan namun tegas. "Tapi aku butuh waktu. Aku tidak ingin terburu-buru dan malah membuat keputusan yang salah."

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!