Dari kecil hingga dewasa Gracella tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Hal itu dikarenakan Ayahnya meninggal dunia sedangkan Ibu kandungnya lebih menyayangi adik tirinya. Gracella selalu di tindas oleh keluarganya hingga suatu ketika Gracella mengalami kecelakaan.
Gracella tidak menyangka kecelakaan yang dialaminya membuat dirinya bisa mendengar suara hati orang. Gracella terluka ketika mengetahui kekasihnya selingkuh dengan Adik tirinya dan terlebih terluka lagi ketika Ibu kandungnya mendukung perbuatan Adik Tirinya.
Banyak rahasia satu persatu terbongkar dari keluarga Gracella membuat Gracella ingin membalas perbuatan mereka yang sudah menyakiti dirinya. Hingga Gracella bertemu dengan seorang pria dan melakukan cinta satu malam.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencana balas dendam Gracella berhasil? Ikuti yuk novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlutut
Yunita berjalan ke arah Gracella sambil membawa cangkir yang berisi air teh yang sudah di campur sesuatu.
"Kakak, maafkan segala kesalahan yang telah Aku perbuat." Ucap Yunita sambil memberikan cangkir ke Gracella.
"Kakak, silahkan minum teh." Sambung Yunita karena Gracella sejak tadi diam sambil menatap dirinya tanpa mau menerima cangkir tersebut.
'Beraninya kamu memintaku menundukkan kepala dan meminta maaf. Minumlah secangkir ini maka mari kita lihat apakah mulut masih bisa sombong.' Sambung Yunita dalam hati.
Gracella yang mendengar suara hati Yunita langsung menatap ke arah Ibu Yuni tanpa mau menerima pemberian Yunita.
"Bu, apakah Ibu benar-benar mencintaiku dan menyayangiku dengan tulus?" Tanya Gracella sambil masih menatap ke arah Ibu Yuni.
"Tentu saja, Ibu memiliki dua putri kamu dan Yunita karena kalian berdua adalah anak kandung Ibu. Kalian dilahirkan di rahim Ibu yang sama dan Ibu berharap kalian berdua saling sayang menyayangi dan melupakan apa yang sudah terjadi." Jawab Ibu Yuni.
"Gracella, sekarang keluarga William telah memutuskan semua kerja sama dengan keluarga besar kita. Keluarga besar kita telah kehilangan ratusan juta dalam beberapa hari terakhir." Sambung Ibu Yuni sambil memegang tangan Gracella.
"Gracella, bisakah kamu menyelamatkan Ibumu?" Tanya Ibu Yuni.
"Bu, jika Ibu hanya bisa memilih satu antara Aku dan Yunita. Siapa yang akan Ibu pilih?" Tanya Gracella tanpa menjawab pertanyaan Ibu Yuni.
"Bu." Panggil Yunita dengan wajah kuatir.
"Mengapa Gracella menanyakan pertanyaan seperti itu? Meski Yunita Adik tirimu tapi Yunita adalah anak kandung Ibu dan Ibu tidak tega jika mengusirnya. Kalian berdua adalah anak kesayangan Ibu dan Ibu tidak bisa memilih salah satu." Jawab Ibu Yuni.
"Jadi Ibu berharap kalian berdua mulai sekarang saling bekerja sama mengelola perusahaan untuk memperkuat keluarga besar kita." Sambung Ibu Yuni.
Kemudian Ibu Yuni menarik tangan Yunita kemudian disatukan ke tangan Gracella sedangkan Gracella hanya menundukkan kepalanya sambil menahan rasa kecewa membuat Gracella menarik tangannya.
"Ibu benar, kalau kita semua berasal dari keluarga Arif. Jadi mengapa kita harus membedakan antara Ibu dan Aku?" Tanya Gracella sambil menatap ke arah Yunita.
"Kalau begitu saudariku, minumlah secangkir teh ini." Jawab Yunita sambil kembali memberikan cangkir tersebut ke Gracella.
"Aku akan menghapus semua dendamku padamu dan Aku juga akan membantu keluarga Arif dengan menjalin hubungan kerja sama dengan keluarga William asalkan Yunita meminum tehnya." Ucap Gracella sambil menatap ke arah Ibu Yuni tanpa mempedulikan ucapan Yunita.
'Waduh.' Ucap Yunita dalam hati.
Maksud hati ingin mencelakai Gracella malah menjadi boomerang buat dirinya. Hal itu membuat Yunita berpikir untuk mencari jawaban untuk menolaknya jika dirinya di suruh minum.
"Benarkah? Gracella, kamu adalah putriku yang baik hati karena bersedia memaafkan kami di masa lalu." Ucap Ibu Yuni.
"Yunita, ayo di minum tehnya." Ucap Ibu Yuni.
"Maaf Bu, hari ini Aku lagi tidak mau minum teh." Jawab Yunita terpaksa berbohong.
"Karena kamu sangat tidak tulus maka lupakan saja hal-hal yang baru saja Aku katakan." Ucap Gracella.
"Yunita, mengapa kamu tidak minum teh saja?" Tanya Ibu Yuni yang tidak ingin Gracella membatalkan apa yang baru saja dikatakannya sambil menatap ke arah Yunita.
"Aku ... " Ucapan Yunita terpotong oleh Ibu Yuni.
"Apa yang kamu takutkan?" Tanya Ibu Yuni sambil berdiri.
"Ayo cepat di minum!" Perintah Ibu Yuni sambil memegang gelas dan diarahkan ke mulut Yunita.
Yunita berusaha menahan gelas tersebut agar dirinya tidak meminum teh tersebut hingga akhirnya sebagian air tehnya tumpah ke teh. Gracella menatap buih-buih busa yang berada di lantai di mana teh tersebut tumpah.
"Adik, apakah kamu benar-benar memintaku untuk memaafkanmu dengan tulus? Tapi Aku merasa jawabannya tidak karena Aku melihat di lantai ada buih-buih busa dan bisa dipastikan kalau teh itu bermasalah. Karena itu kamu tidak mau meminumnya, benar bukan?" Tanya Gracella sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Yunita.
"Aku sama sekali tidak menyangka kalau kamu ternyata tidak tulus meminta maaf padaku malah kamu dengan sengaja ingin mencelakai Aku." Sambung Gracella.
Ibu Yuni yang mendengar ucapan Gracella langsung menatap ke arah Yunita untuk meminta penjelasan.
"Tidak .... Tidak ... Aku tidak tahu apa-apa." Jawab Yunita dengan gugup.
"Ibu, Aku benar-benar tidak tahu apa-apa." Sambung Yunita sambil memegang tangan Ibu Yunita.
"Berlutut!" Perintah Ibu Yuni.
Dengan patuh Yunita berlutut sambil menundukkan wajahnya kemudian Ibu Yuni menatap ke arah Gracella dengan wajah sendu.
"Gracella, Yunita jelas-jelas meminta maaf dengan tulus dan tidak tahu apa-apa tentang kandungan yang ada di dalam teh itu." Ucap Ibu Yuni.
"Ibu, jika seandainya Aku minum secangkir teh itu ... (menjeda kalimatnya untuk mengurangi rasa sesak dihatinya) Bukan hanya putri tertua dari keluarga Arif yang meninggal dunia tapi Dia juga Nona Muda dari keluarga William." Ucap Gracella sambil bersidekap.
"Apakah menurut Ibu, keluarga William tidak akan mencari Ibu?" Tanya Gracella.
Ibu Yuni yang mendengar ucapan Gracella langsung membalikkan badannya ke arah Yunita kemudian menampar pipinya. Hal itu membuat Yunita memegangi pipinya yang terasa perih.
"Keluarga Arif tidak memiliki binatang berhati srigala seperti dirimu. Mulai hari ini keluar dari keluarga Arif!" Perintah Ibu Yuni sambil menunjuk ke arah pintu utama.
"Ibu, Aku mohon tolong jangan mengusirku. Meskipun Aku tidak bisa menikah dengan Tuan Muda Bryan William tapi Aku bisa menikah dengan Tuan Muda Sebastian." Ucap Yunita sambil masih berlutut dan memegangi tangan Ibu Yuni.
"Meskipun keluarga Tuan Muda Sebastian tidak sebanding dengan Tuan Muda Bryan William tapi itu juga bisa memenuhi kebutuhan mendesak keluarga kita." Sambung Yunita.
Ibu Yuni hanya terdiam tanpa menjawab ucapan Yunita sedangkan Gracella terdiam sambil menunggu Ibu Yuni mengatakan sesuatu di dalam hatinya. Yunita yang melihat Ibu Yuni diam saja membuat Yunita berpikir untuk mencari kata-kata yang tepat agar Ibu Yuni tidak marah dengan dirinya.
"Ibu, Aku akan meminta Tuan Muda Sebastian menikah denganku asalkan Aku jangan di usir dari rumah ini." Mohon Yunita.
"Ibu, Aku mohon jangan mengusirku karena Aku tidak tahu kemana Aku akan pergi jika Aku di usir dari rumah ini." Mohon Yunita lagi.
'Apa yang dikatakan Yunita ada benarnya juga. Bagaimanapun juga, keluarga Sebastian adalah orang kaya baru dan bisa diandalkan untuk dijadikan cadangan keluargaku dalam hal keuangan. Karena Aku merasa jika suatu saat, Gracella pasti tidak bisa diandalkan.' Ucap Ibu Yuni dalam hati.
Gracella sangat terkejut dengan ucapan Ibu Yuni namun Gracella berusaha bersikap biasa saja.
'Apakah kita masih bisa mengandalkan Gracella? Apalagi belum tentu keluarga William mau membantu kondisi keluarga kami.' Sambung Ibu Yuni dalam hati.
"Bu, karena Adik ingin menikah dengan Tuan Muda Sebastian maka Ibu dan Yunita segera pergi mencari Tuan Muda Sebastian untuk menikahi Yunita." Ucap Gracella sambil membalikkan badannya untuk mengambil tas yang sejak tadi diletakkan di sofa.
"Karena tidak ada yang bisa Aku lakukan di sini maka kalau begitu Aku pamit pulang ke keluarga William." Sambung Gracella.
Gracella kemudian melangkahkan kaki kanannya namun langsung tangannya di tahan oleh Ibu Yuni membuat Gracella tidak jadi berjalan.
"Jangan pergi dulu." Ucap Ibu Yuni.
"Putriku yang baik, kamu telah bersikap baik dan bijaksana sejak kamu masih kecil tidak seperti Yunita. Ibu berjanji padamu untuk tidak membiarkanmu melihatnya lagi dan merusak pemandanganmu." Ucap Ibu Yuni.
"Maukah kamu melakukan apa yang tadi kamu katakan?" Tanya Ibu Yuni penuh harap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
Semangat terus ya kak author dg karya barunya 😍🔥🔥🔥