Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh mati oleh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal Jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya Bu Surmi pun dimaafkan, bahkan pada akhirnya, Bu Surmi sah diwarisi Keris Jimat Pusaka dari leluhurnya itu.
Namun sayang, Keris Jimat Pusaka itu banyak yang menginginkannya terutama dari kalangan para demit dan siluman.
Apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?
Dan siapakah yang akan TERKENA TULAH dari Jimat Pusaka tersebut....!??"
Yuk disimak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Durgala dan Darsih.
(Hallo para reader TTJL, kali ini, Sesuai janjiku, ada Bab Khusus yang akan mengulas mbok Darsih, agar alur cerita kedepan nya bisa difahami oleh para reader. Happy Reading. Sehat dan berkah selalu )
#Falshback On.
Kampung Dukuh Nyingkur adalah salah satu perkampungan yang dikelilingi bukit dan pegunungan-pegunungan kecil yang letaknya sangat jauh sekali dari perkotaan. Di Kampung sana ada sebuah Padepokan kecil, namanya padepokan Lodayabodas
Dari sekian puluh murid yang belajar ilmu kanuragan di padepokan Lodayabodas tersebut, ada murid yang sangat menonjol dalam hal kepintaran dan kecerdasannya, namanya Darsih. Walau dia seorang perempuan, tapi dalam hal mempelajari ilmu bela diri dan ilmu kanuragan, tidak kalah oleh murid-murid laki-laki yang lain. Ilmu-ilmu yang diajarkan oleh Gurunya, yaitu Ki Ranca Manggala, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Darsih sudah sangat menguasainya.
Hal ini tidaklah heran kalau Ki Ranca Manggala sangat menyayangi Darsih, bahkan menyayangi seperti anaknya sendiri. Apalagi Darsih remaja sudah sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal ditangan para penjajah.
Untuk penambahan ilmu-ilmu berikutnya, yang tidak ada di Ki Ranca Manggala, Darsih atas izin gurunya direkomendasikan untuk menimba ilmu lagi ke Kakek Sura ( masih ingatkah kalian readerku. Kakek Sura yang pernah datang di alam bawah sadar ketika Bu Surmi pingsan). Yang mana Kakek Sura itu Kakaknya Ki Ranca Manggala.
Selain padepokan Lodayabodas, ada juga Padepokan Ampelkoneng yang berada di tetangga desa Dukuhnyingkur. Pimpinan Padepokan itu namanya Ki Jaya Dipa Kusuma, yang masih seperguruan dengan Ki Ranca Manggala.
Entah dari mana awal dan asalnya, kedua padepokan itu selalu berselisih bahkan berseteru. Seperti ada persaingan kotor antara kedua padepokan tersebut. Masing-masing padepokan mempunyai murid andalan. Darsih andalan dari Padepokan Lodayabodas, sedangkan dari Padepokan Ampelkoneng, Durgalasena salah satu murid andalan nya.
Suatu ketika, di Kutaraja, ada sebuah Sayembara yang mana seluruh jago-jago silat untuk bertarung memperlihatkan kemampuanya. Tanpa terkecuali, dua padepokan yang selalu berseteru ini mengikuti sayembara itu.
Hingga kebetulan, di arena yang telah disiapkan oleh panitia, hanya tinggal dua jago atau jawara lagi yang belum terkalahkan. Akhirnya kedua Jago tersebut bertarung memperebutkan juara satu. Dua Jawara tersebut tidak lain Darsih dan Durgalasena.
Pertarungan pun berlangsung sangat sengit, lama dan keduanya sama-sama kuat. Hingga akhirnya Durgalasena hampir terdesak. Gemuruh sorak sorai dari penonton pun menggema melihat pertandingan tersebut.
Namun dengan berbagai kelicikan dari pihak Ampelkoneng, acara tersebut bisa gagal, dengan cara murid dari padepokan Ampelkoneng membuat kericuhan. Dan terjadilah pertarungan antara anak buah Ki Ranca Manggala dan anak buah Ki Jaya Dipa di tengah-tengah banyak penonton. Yang mana tidak sedikit, penonton yang jadi korban. Kebanyakan dari kaum perempuan dan anak-anak yang keinjak karena saling berdesakan untuk keluar dari lingkungan sayembara.
( gambarannya kalau zaman sekarang, seperti ada kericuhan pada suatu pertandingan, misal sepakbola. Terkadang tidak sedikit korban dari penonton).
Hingga akhirnya, acara dibubarkan dengan alasan dari pihak Lodayabodas ada kecurangan dan melanggar aturan dan batasan Sayembara.
Saat itu, ada panitia yang terkena hasutan dari orang-orang Padepokan Ampelkoneng. Bahwa Pertarungan antara Darsih dan Durgala, ada kecurangan hingga ki Durgala terdesak. Dan juga ada tuduhan, Darsih menggunakan ilmu kebatinan yang melanggar pada aturan sayembara.
Beberapa bulan kemudian, Ki Ranca Manggala di tahan di Kutaraja sampai sakit dan meninggal.
Beberapa bulan dari meninggalnya Ki Ranca Manggala, satu dua hingga puluhan murid semakin berkurang dan akhirnya bubar. Darsih pun pulang ke kampung halaman nya.
Sementara itu, dari pertemuannya dengan Durgalasena di arena pertarungan. Membuat hati Durgalasena tertarik pada Darsih. Berbagai bujuk rayu dilakukan nya sampai ilmu pelet pun Ia gunakan untuk melumpuhkan hati Darsih. Tapi Darsih tetap kuat dan bisa menjaga hatinya. Yang akhirnya, Darsih pergi ke suatu desa yang mana Durgalasena tidak menemukan nya. Hingga memutuskan keluar dari dunia ilmu silat. Darsih lebih membaur dengan masyarakat dan mengabdikan diri menjadi dukun bayi di kampungnya, serta menolong orang kesusahan ketika mendapatkan penyakit yang dianggap aneh-aneh.
#Falshback off.
"Darsih...mau kemana Kamu, Hum..? Siapa perempuan yang kau bawa itu. Boleh juga. Hahaha." Durgala terbahak. Tatapan nya sedikit nyalang dan tatapan mesum. Apalagi setelah melihat Bu Surmi yang berada di belakang Mbok Darsih.
"Deeg"
Tiba-tiba serasa ada yang memukul pada dada Bu Surmi ketika mendengar Lelaki yang bernama Durgala itu mengarah padanya. Apalagi ketika mendapatkan tatapan nya yang tajam menakutkan. Bikin merinding hati Bu Surmi.
"Bukan urusan mu. Durga. Dan maaf, Aku akan melanjutkan perjalananku, tolong jangan menghalangi perjalanan Kami." Kata Mbok Darsih, nada nya menurun.
"Hmmmm....baiklah.. jika keinginan kamu begitu. Tapi segala sesuatu nya pasti ada resiko. Kau harus membayar apa yang telah kau lakukan pada kedua anak buahku, Darsih !" Durgala mendadak nyalang. Sambil melihat pada kedua anak buahnya, yang baru siuman dari pingsannya akbat kalah bertarung dengan Mbok Darsih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
.
tolong bantu dari pihak Mangotoon nya....
kayak nama tetangga ku hHaha
lanjut yuk... ber Horor ria.... hehehe