Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
" Ada apa ini?."
" Anda harus ikut dengan kami ke istana Duke Gideon, anda harus di periksa lebih lanjut karena di temukan nya sebuah bukti jika anda telah melakukan Penggelapan dana." Ujar utusan istana.
" Saya akan ikut, karena saya merasa tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan itu." Ucap Duke Gideon.
Saat Duke Gideon akan ikut bersama urusan istana itu ke kereta kuda, tiba-tiba suara putrinya menghentikan nya.
" Ayah!, apa yang terjadi?, ayah akan kemana dengan mereka?." Tanya Lady Irish dengan khawatir.
Tadi pelayan nya segera memberitahukan jika Ayahnya akan di bawa oleh utusan istana.
" Tenanglah nak, hanya terjadi sebuah ke salah pahaman saja. Ayah akan segera menyelesaikan nya dan pulang." Ujar Duke Gideon yang menenangkan putri semata wayangnya.
" Berhati-hati lah ayah." Pesan Lady Irish untuk ayahnya.
Setelah kepergian ayahnya dengan utusan istana, Lady Irish pun segera pergi ke ruangan nya dan menuliskan sebuah surat untuk seseorang.
Sedangkan di lain tempat, tepatnya di mansion milik Duke Miller saat ini tengah kedatangan Lyra yang tengah berkunjung dan menceritakan jika lamaran Sir Mathius telah resmi di tolak.
" Anda rupanya senang sekali ya putri."
" Tentu saja, aku sangat senang." Ucap Lyra.
" Saya dengar, anda juga sudah mulai berbisnis
sekarang. "
" Iya Duke, ah. Saya hampir saja lupa." Lyra mengeluarkan sebuah kotak dan memberikan nya kepada Duke Miller.
" Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada anda karena anda telah membantu saya Duke,Mungkin hadiah itu tidak sebanding dengan pertolongan anda tapi saya harap anda bersedia menerimanya."
" Terimakasih putri, saya akan memakainya." Ucap Duke.
Lyra tersenyum senang, karena Duke Miller menghargai dan menerima pemberiannya.
" Sebenarnya saya juga memiliki hadiah untuk anda." Duke Miller pun memanggil pelayan nya untuk membawakan hadiah yang telah di persiapkan untuk Lyra.
Lyra menerima kotak dari Duke Miller dan saat ia membukanya ia kagum dengan isinya.
" itu sebenarnya adalah senjata tersembunyi, saya memberikannya kepada anda untuk berjaga-jaga jika anda dalam situasi mendesak dan berbahaya."
" Terimakasih Duke." ujar Lyra , dia begitu menyukai hadiah yang Duke Miller berikan untuknya.
Diam-diam Duke Miller tersenyum.
Setelah duduk dan berbincang sedikit lama, Duke Miller mengajak Lyra untuk berkeliling taman.
Lyra dengan senang hati menerima ajakan Duke, dia bahkan begitu riang gembira dengan terus tersenyum membuat Duke Miller juga ikut tersenyum.
Angin berhembus sedikit kencang, sehingga membuat wajah Lyra sedikit tertutup oleh rambutnya.
Apalagi, Lyra hari ini membiarkan rambutnya tergerai bebas. Hanya memakai sebuah jepitan rambut saja di satu sisi.
Duke Miller membantu Lyra untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik nya.
Jarak mereka yang dekat membuat keduanya saling bertatapan satu sama lain.
Namun tiba-tiba suara burung yang akrab di telinga Duke Miller membuat Nya mendongak ke atas langit.
Sebuah burung pembawa pesan dari kerajaan nya datang dan tengah berputar-putar sebelum mendarat tepat di tangan Duke Miller ketika Duke menjulurkan tangan nya ke atas.
Duke Miller mengambil sebuah gulungan pesan dari punggung Burung itu, lalu Duke membiarkan burung itu untuk terbang ke langit lalu menghilang sekejap mata.
Membuat Lyra terpukau melihatnya.
" Ada apa Duke?." tanya Lyra.
" Hanya sebuah pesan dari pangeran Tristan." jawab Duke Miller