"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diamnya Aleera dan Kendra
Hening tidak ada pembicaraan diantara mereka mereka bertiga. Aleera dan Sandra sibuk dengan makanannya sedangkan Kendra fokus menatap Aleera. Tentu saja Aleera tau kalau Kendra sedang menatapnya, untuk itulah Aleera terus menundukkan kepalanya guna menghindari tatapan Kendra.
“Abang…” Sandra memanggil Kendra dan membuat laki-laki itu mengalihkan perhatiannya dari Aleera.
“Heemm, kenapa Dek?” Jawab Kendra seraya menatap Sandra dengan pandangan lembut.
“Abang kenapa dari tadi liatin Aleera terus?” Tanya Sandra to the point. Bukan marah atau kesal, Sandra merasa ada yang berbeda dengan tatapan Kendra kepada Aleera.
Mendengar pertanyaan Sandra membuat Kendra justru tertawa kecil.
“Kenapa emangnya? Adek cemburu kalau Abang ngeliatin Aleera?” Tanya Kendra kepada Sandra.
Aleera yang mendengar jawaban dari Kendra seketika mengangkat wajahnya. Kenapa Kendra tidak menyangkal tuduhan Sandra? Bagaimana kalau Sandra berpikir macam-macam nantinya.
“Haha, akhirnya ngaku Abang. Ya nggak papa sih. Adek setuju aja kalau Abang sama Aleera.” Jawab Sandra senang karena Kendra mengakui kalau dia memang menatap Aleera.
Kendra hanya tersenyum simpul.
“Apa sih San, jangan gitu.” Ujar Aleera lirih namun masih bisa Sandra dan Kendra dengar.
“Kenapa memangnya?” Bukan Sandra yang bertanya, tapi Kendra.
Aleera hanya diam tidak menjawab pertanyaan Kendra.
Sandra yang melihat itu seketika terkekeh geli karena respon yang Aleera berikan. Sudah biasa Aleera merespon dingin setiap laki-laki yang ingin mendekatinya, jadi Sandra tidak aneh kalau Kendra kemungkinan besar juga akan di respon dingin oleh Aleera.
Padahal Sandra tidak tau kalau sebenarnya ada sesuatu yang telah terjadi di antara sahabat dan juga Abangnya itu.
“Sabar ya Bang, Aleera emang gitu orangnya.” Ujar Sandra kepada Kendra.
Dan hanya di jawab dengan senyuman simpul oleh Kendra.
“Kelas kalian tinggal berapa lagi?” Tanya Kendra kepada Sandra dan Aleera.
“Ini tinggal 1, habis itu udah mau langsung pulang aja.” Tentu saja itu Sandra yang menjawabnya.
“Nanti pulang sama Abang sekalian, Abang juga cuma tinggal ngajar 1 kelas.” Ujar Kendra. “Kamu mau sekalian pulang bareng Ly? Biar Abang anterin.” Tanya Kendra kepada Aleera.
Sandra tersenyum karena dia seperti melihat kalau Kendra sedang melakukan pendekatan dengan Aleera. Apakah Sandra setuju kalau Aleera dan Kendra menjalin hubungan? Tentu saja Sandra sangat setuju, sudah di bilang kalau Sandra setuju Aleera mau sama siapa saja asal itu salah satu dari kakaknya. Entah itu Kendra atau Rendra maka sudah pasti Sandra akan setuju.
“Enggak Pak terima kasih, saya bawa motor sendiri.” Jawab Aleera tanpa menatap Kendra.
“Ooo gitu, ya sudah.” Jawab Kendra pada akhirnya. Lagi pula Kendra juga tidak akan memaksa Aleera untuk ikut dengannya.
“Kok kamu masih panggil Bang Kendra pak sih Ly, kita cuma bertiga nggak usah panggil pak, Abang aja kaya aku panggil Bang Kendra.” Ujar Sandra kepada Aleera.
Aleera hanya tersenyum simpul.
“Iya nanti aku biasain buat panggil Abang.” Jawab Aleera
Lagi-lagi Kendra menatap Aleera dengan pandangan yang sulit di artikan. Entahlah, hanya Kendra yang tau arti dari tatapannya saat ini.
Selesai kelas Aleera dan Sandra langsung menuju parkiran untuk pulang. Aleera dengan sepeda motornya sedangkan Sandra bersama Kendra.
Sesampainya di parkiran ternyata Kendra sudah ada di sana berdiri di samping mobilnya.
“Kamu hati-hati di jalan ya Ly, kalau udah sampai rumah kabarin aku.” Ujar Sandra kepada Aleera.
“Iya, kalau gitu aku duluan ya.” Aleera langsung mengenakan helm.nya setelah berpamitan kepada Sandra. Kendra? Aleera bahkan bersikap seolah dia tidak melihat keberadaan laki-laki itu.
Setelah membunyikan satu kali klakson Aleera langsung pergi dari kampus meninggalkan Kendra dan Sandra.
Sandra masuk ke mobil kemudian di susul oleh Kendra.
“Bang, Abang ngrasa ada yang aneh nggak sih sama Aleera?” Tanya Sandra tiba-tiba kepada Kendra.
“Aneh? Aneh kenapa, biasa aja menurut Abang.” Jawab Kendra santai. Padahal dirinya tau penyebab Aleera bersikap seperti itu kepadanya. Bagaimana tidak tau kalau penyebabnya adalah dirinya sendiri. Tapi untuk saat ini Kendra belum bisa menceritakannya kepada Sandra.
“Ya aneh aja, Aleera hari ini pendiem banget.” Ujar Sandra.
“Bukannya setau Abang emang Aleera anaknya pendiem ya?” Jawab Kendra santai.
“Ya emang Aleera pendiem, tapi hari ini tuh beda tau.” Ujar Sandra kepada Kendra.
“Ya bedanya kenapa dek? Abang kan nggak terlalu deket sama Aleera.”
“Aleera tuh hari ini banyak ngelamun, dia kaya nggak fokus gitu. Kaya ada masalah yang di pendem gitu. Tapi kenapa Aleera nggak cerita sama aku ya. Biasanya Aleera selalu cerita apapun masalahnya sama aku loh Bang.” Sebagai seseorang yang sudah bersahabat cukup lama dengan Aleera tentu saja Sandra menyadari jika ada perubahan sekecil apapun dari Aleera. Terlebih hari ini Sandra tidak melihat wajah Aleera yang bahagia, hanya ada ekpresi wajah penuh dengan tekanan dan pikiran. Sandra bukan tidak menyadari kalau Aleera terlihat tidak baik-baik saja. Hanya saja Sandra memilih untuk tidak bertanya dan membiarkan Aleera bercerita dengan sendirinya.
“Mungkin Aleera lagi butuh privasi dek.” Jawab Kendra singkat.
Mendengar ucapan Sandra jujur saja itu membuat Kendra semakin merasa bersalah. Tapi saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa. Aleera terus menghindarinya, bahkan Kendra menelefonnya sejak semalam tapi gadis itu tidak mau mengangkatnya sama sekali.
Tapi tenang saja, Kendra akan tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya bagaimana pun caranya nanti.
“Kok Aleera nggak jadi kesini dek? Itu oleh-olehnya Bunda liat masih di kamar kamu.” Tanya Bunda Sya kepada Sandra.
Saat ini keluarga Santoso sedang berkumpul di ruang keluarga dengan anggota lengkap. Ada Bunda Sya, Ayah Radit, Kendra, Rendra dan tentunya Sandra.
“Nggak tau tuh Aleera, katanya dia lagi sibuk. Tapi nggak mau ngasih tau sibuk apa. Paling nanti kalau weekend baru Aleera main ke rumah.” Jawab Sandra.
Rendra langsung menatap Kendra yang hanya terdiam saat ada pembahasan mengenai Aleera. Jujur dia sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Kendra dan Aleera. Tapi Rendra tetap tidak bisa menyalahkan Kendra, dia harus membantu Kendra mencari jalan keluarnya.
“Aleera pasti kesepian di rumah sendirian kaya gitu.” Ujar Bunda Sya.
Di keluarga Santoso yang anggota keluarganya lumayan banyak di tambah ada beberapa asisten rumah tangga saja kadang terasa sepi saat anak-anak tidak di rumah. Apalagi Aleera yang hidup sendirian.
“Kamu kenapa Bang?” Tiba-tiba Ayah Radit bertanya kepada Kendra.
Kendra yang sedang melamun sedikit terkejut karena panggilan Ayah Radit.
“Kenapa? Abang nggak kenapa-napa Yah.” Jawab Kendra dengan tenang.
Ayah Radit tau sedang ada yang tidak beres dengan Kendra. Terlihat dari wajahnya yang sejak tadi tidak fokus, itu sangatlah bukan Kendra. Biasanya jika sedang berkumpul seperti ini Kendra selalu fokus dengan pembicaraan mereka, sedangkan sejak tadi Kendra justru melamun menatap jendela.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)