Tiga ribu tahun setelah Raja Iblis "Dark" dikalahkan dan sihir kegelapan menghilang, seorang anak terlahir dengan elemen kegelapan yang memicu ketakutan dunia. Dihindari dan dikejar, anak ini melarikan diri dan menemukan sebuah pedang legendaris yang memunculkan kekuatan kegelapan dalam dirinya. Dipenuhi dendam, ia mencabut pedang itu dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kuroten, pemimpin pasukan iblis Colmillos Eternos. Dengan kekuatan baru, ia siap menuntut balas terhadap dunia yang menolaknya, membuka kembali era kegelapan yang telah lama terlupakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusei-kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nova Antares
Masih di tengah arena Battle Royal, tepatnya di tengah hutan yang diapit oleh danau, gunung, lembah, dan padang pasir. Disana para siswa yang tersisa dari latih tanding Battle Royal masih berjuang untuk menghadapi Battle Royal yang sesungguhnya, Battle Royal yang benar-benar mempertaruhkan nyawa.
Masih di dalam Antares Dimension, Nova Antares mulai menjelaskan analisisnya terhadap lawan yang sedang mereka hadapi.
"Mereka adalah kesatria suci dari Kerajaan Ereboska dan juga Virelia. Sekitar satu bulan yang lalu kerajaan Ereboska telah runtuh oleh Tartaros yang mengaku sebagai pasukan elitnya Kuroten" ucap Nova sambil menjelaskan, sementara itu para siswa yang lain terlihat menelan ludah mengingat ganasnya kondisi Kerajaan Ereboska saat itu.
"Mungkin para kesatria suci mereka dibangkitkan oleh sihir kegelapan milik Kuroten. Jika kesatria suci dari Virelia juga disini, mungkin Kerajaan Virelia juga sudah hancur" lanjutnya yang membuat suasana semakin mencekam. "Mungkin hancurnya Virelia bisa jadi dalam waktu dekat atau bisa jadi hari ini mengingat kita masih belum dapat kabar tentang runtuhnya kerajaan tersebut. Apapun itu, setidaknya ada tiga hal yang dapat kita simpulkan dalam hal ini" ucap Nova sambil mengacungkan tiga jarinya.
"Yang pertama, mereka tidak sekuat kesatria suci yang asli. Di usia kita yang masih anak sekolah, kita bisa bertarung dengan imbang melawan mereka membuktikan bahwa mereka tidak sekuat kesatria suci yang asli. Berarti sihir pembangkitannya tidak benar-benar bisa membangkitkan mereka secara sempurna".
"Yang kedua, jarak dari sini ke Virelia sekitar 20-30 hari perjalanan. Jika benar mereka baru meruntuhkan Kerajaan Virelia dalam waktu dekat ini, berarti mereka baru saja menggunakan sihir teleportasi yang sangat jauh yang sangat menguras banyak mana. Jika mereka mau, mereka bisa saja menyerang seluruh dunia tanpa henti, namun nyatanya mereka butuh waktu satu bulan untuk meruntuhkan kerajaan berikutnya, yang berarti saat ini mereka juga sedang kehabisan kekuatan".
"Dan yang ketiga adalah, para kesatria suci itu juga terluka terkena serangan kita, berarti mereka tidak abadi. Dan sepertinya, mereka tidak bisa menggunakan sihir penyembuh karena mereka hanya punya naluri bertarung, namun tidak punya pikiran seperti kita. Untuk itu, aku punya sebuah rencana yang mungkin bisa membuat kita membalikkan keadaan" ucap Nova yang telah menjelaskan analisisnya mengenai 12 kesatria suci tersebut.
Setelah itu, Nova menjelaskan rencananya tentang strategi yang akan mereka gunakan untuk melawan balik kesatria suci itu. Sementara itu, para siswa yang terluka sudah mulai pulih satu-persatu berkat sihir penyembuhan dari beberapa siswa yang berelemen air.
"Rencana ini mungkin akan terasa sulit, namun jika kita bekerjasama, kita pasti bisa melakukannya" ucap Nova yang telah menjelaskan strategi yang ia rencanakan. Terlihat para siswa sepakat untuk melakukan strategi tersebut.
"Dan satu lagi, aku juga melihat sihir pelindung yang mengurung kita perlahan-lahan mulai menipis, sepertinya dari luar arena ada yang berusaha untuk menghancurkan sihir pelindung ini. Cepat atau lambat, sihir pelindung ini akan hancur. Jika pun rencana kita gagal, setidaknya kita harus bisa bertahan sampai bantuan dari luar datang. Kita mempunyai 6 kesatria suci dari Silvarea, ditambah 12 kesatria suci dari negeri lainnya, dan juga beberapa kesatria tempur dari Silvarea yang sudah pasti sedang berusaha untuk mengeluarkan kita dari sini" ucap Nova dengan wajah yang penuh harapan.
"Untuk itu, apapun yang terjadi kita harus tetap berjuang" lanjutnya dengan suara yang lantang sehingga membangkitkan kembali semangat para siswa yang sudah hampir padam.
"Dalam waktu yang singkat ia sudah bisa mengamati semua ini, dia juga bisa menyatukan semua orang dengan kepala dan pemikiran yang berbeda. Luar biasa" gumam Yusei dalam hati yang terkagum melihat sosok Nova Antares.
Setelah Nova menonaktifkan Antares Dimension nya, terlihat 12 kesatria suci telah menantinya yang bersiap untuk menyerang. Sesuai rencana, Freya Everstone dari Spica, Draven Amberthorn dari Regulus, Riku Matsuyama dari Betelgeuse, dan Kazuki Morita dari Antares yang memiliki elemen tanah membuat pembatas yang mengurung 2 kesatria suci yang berelemen petir dan memisahkan 10 kesatria suci lainnya ke luar pembatas.
Hitomi dan Sai membuat cambuk dari elemen api untuk mengikat dua kesatria suci itu agar pergerakan mereka terbatas. Sementara itu, Felix Skyrider dari Regulus, Deifa Tanjung dari Betelgeuse, Rin Fujisawa dari Antares, dan Kisaragi Arashi dari Altais dengan elemen angin serta Zayden Winterheart dari Regulus, Reina Kagami dari Betelgeuse, Kaito Mizuhara dan juga Yusei Shimizu dari Altais dengan elemen air bertugas untuk menghempaskan kesatria suci yang lain apabila mereka mendekat.
Kesatria suci air mengeluarkan elemen esnya untuk membekukan para siswa agar mereka memiliki pergerakan yang terbatas, namun sesuai prediksi dari Nova, Steve Stirling dari Spica, Layla Starbreeze dari Betelgeuse bertugas untuk mencairkan es tersebut dengan elemen api mereka.
Setelah semua bersiap dengan formasi dan tugas mereka masing-masing. Para elemen petir yang terdiri dari Kiria Akazuchi dari Altais, Calista Astoria dan Zane Lancaster dari Spica, Hana Sahirra dari Betelgeuse, serta Masaki Inoue dari Antares. Dan juga para elemen cahaya yang terdiri dari Orion Falcrest dari Regulus dan Nova Antares dari Antares bersiap dengan serangan terkuat mereka untuk menyerang dua kesatria suci berelemen petir yang telah mereka kurung sebelumnya.
Serangan bertubi-tubi dilancarkan menghantam tubuh kesatria petir yang sudah dikunci menggunakan elemen tanah dan diikat dengan cambuk dari elemen api. Hingga akhirnya rencana mereka membuahkan hasil, dua kesatria suci hancur dan lenyap menjadi bayangan berwarna hitam yang hilang secara perlahan.
Melihat hal itu, semangat para siswa kembali bangkit dan membara. "Kita berhasil" teriak mereka. Meskipun masih ada 10 kesatria suci yang tersisa, namun setidaknya mereka telah mengalahkan dua diantaranya yang merupakan kesatria suci dengan daya hancur terkuat, yaitu elemen petir.
Berikutnya mereka masih menggunakan strategi yang sama untuk dua kesatria suci berikutnya yang berelemen cahaya. Sama seperti petir, elemen cahaya adalah elemen dengan daya hancur yang sangat kuat serta penggunanya memiliki kecepatan yang luar biasa. Para siswa bekerja sama untuk menangkap dua kesatria cahaya tersebut, hingga akhirnya berkat semangat dan kegigihan mereka, dua kesatria suci berikutnya berhasil dilenyapkan sehingga mereka telah menyingkirkan 4 kesatria suci dan masih menyisakan 8 kesatria suci lagi.
Kali ini mereka memilih kesatria suci berelemen api untuk dijadikan target berikutnya. Dengan semangat yang masih membara, serta jumlah lawan yang sudah berkurang drastis, harusnya ini menjadi tugas yang mudah. Namun sayangnya para siswa sudah kehabisan tenaga. Terlihat Kiria dan Orion serta pengguna elemen petir lainnya mulai terengah-engah mengatur nafas mereka yang semakin berat.
Bahkan, para siswa yang ber elemen tanah yang bertugas untuk membuat pembatas pun juga sudah mulai sempoyongan. Begitu juga dengan Sai dan Hitomi yang ikatan cambuk api mereka semakin berat untuk dikendalikan yang membuat kesatria suci itu berhasil melepaskan diri. Delapan kesatria suci lainnya menyerang para siswa yang sudah kehabisan tenaga itu.
"Aqua tempest..."
"Hydro Explosion..."
"Arashi Tatsumaki..."
"Kazekiri...."
Para siswa dengan elemen air dan angin masih terus berusaha menghempaskan para kesatria suci yang mendekat. Namun sayangnya strategi mereka sudah tidak efektif lagi untuk digunakan, formasi mereka sudah kacau sehingga para kesatria suci berhasil menyerang mereka dan menghempaskan mereka satu persatu.
Melihat hal itu, Nova memerintahkan untuk menggunakan strategi berikutnya. Para siswa dengan sedikit tenaga yang tersisa berusaha bertarung dan menghindar ke arah luar, sehingga mereka membuat posisi kesatria suci berada ditengah-tengah.
Para siswa yang kehabisan tenaga mulai terjatuh, namun untungnya perbedaan jumlah yang sangat signifikan 24 melawan 8 membuat sebagian siswa yang lain masih sempat untuk menyelamatkan para siswa yang terjatuh dan membawa ke tempat yang lebih aman, yang agak jauh dari kesatria suci.
Dengan usaha yang sangat keras, dengan tubuh yang penuh luka-luka, dengan keringat yang mengalir deras, dan dengan sedikit mana dan energi yang tersisa, mereka berhasil membuat posisi para kesatria suci berada ditengah-tengah.
Selanjutnya giliran Nova Antares untuk menunjukkan aksinya. Ia yang dari tadi hanya memerintah dan hanya mengeluarkan sedikit serangan akhirnya akan menunjukkan aksinya.
"Domain Expansion: Night Stars Twinkle"