Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mas Davin
Mala yang tidak ingin di salah kan oleh Davin, langsung meminta bantuan asisten rumah tangga untuk membantu nya membangunkan suami jahat nya itu.Mala malas untuk naik ke lantai atas lagi,bahkan mandi serta mengganti pakaian ia lakukan di lantai bawah.beruntung masih ada bajunya yang tersisa di ruangan loundry sebagai penyelamat Mala pagi ini.
" Suami mu di mana sayang?" tanya Maisya yang sudah keluar dari kamar bersama suami serta kedua anak kembar nya.
" Mmm kayak nya masih di kamar Ma." jawab Mala dengan wajah di paksa tersenyum.
" Kok nggak yakin kayak gitu? Memang nya semalam kalian nggak bertemu?" tanya Maisya lagi.
Sasa si bawel langsung menceritakan tentang apa yang sudah terjadi pagi tadi,mata Maisya dan Al membulat sempurna mendengar cerita dari putri mereka.Ray yang cuek pun ikut bersimpati kepada kakak ipar nya.kenapa juga Davin Setega itu kepada Mala?
" Kalau nggak suka sama istri nya, paling tidak pertimbangan anak nya juga dong." gerutu Ray dalam hati.
Maisya hendak bangkit untuk mencari putra nya, kemunculan Davin yang sudah rapi memaksa dia untuk kembali duduk di tempat semula.
" Astaga Bang! Kok bisa Kamu tidur nyenyak dan sesantai ini? Kamu nggak mikirin keadaan istri mu?"Maisya yang sudah geram langsung menepuk bahu putra nya dengan keras ,bahkan bola mata Maisya hampir melompat gara-gara ulah Davin.
" Davin!" panggil Maisya keras.orang yang di panggil malah menatap penuh emosi ke arah Mala.
Pasti Mala lagi yang akan menjadi pelampiasan nya nanti,Mala membuang nafas dengan pelan.dia harus selalu menyiapkan mental dan telinga nya agar kuat menghadapi serangan brutal dari Davin.
" Apa sih Ma? Nggak usah teriak gitu, nanti cantik nya Mama hilang." ucap Davin memasang wajah datar.
" Jangan banyak alasan Kamu!Kalau sampai Kamu menelantarkan istri mu lagi,Mama benar-benar akan pergi dari rumah ini .Mama malas mengingat kan Kamu lagi."kata Maisya sengaja mengancam putra sulung nya.
Al langsung tercengang mendengar ancaman dari istri nya tapi dalam hati sangat yakin kalau Maisya tidak akan sampai hati meninggalkan dia sendirian.semua ini demi menyadarkan anak mereka yang akhir-akhir ini suka bikin sakit kepala.
" Jangan macam-macam Ma! Aku bahkan rela menikahi dia demi Mama.lakukan saja apa yang menurut Mama benar dan Aku akan mengikuti nya." Davin jelas takut kehilangan Maisya, dari wanita ini lah dia mengerti betapa besar nya kasih sayang seorang ibu.mana sanggup dia kehilangan Maisya hanya gara-gara Mala.
" Dia itu adalah istri nya Abang dan punya nama yang bagus, unboxing aja suka,giliran udah jadi anak nya malah di perlakukan kayak gini."sinis Sasa yang tidak suka melihat cara Davin memperlakukan Mala.
Sedang kan Mala sendiri memilih diam menikmati sarapan yang mulai terasa hambar, walaupun sakit tapi tetap dia terima begitu saja dan dia pantang untuk mengeluh.
" Diam Sa." bentak Davin .
Mata tajam nya bergantian menatap ke arah Sasa dan Mala, lagi - lagi hanya karena Mala mereka semua menghakimi nya.rasa benci Davin semakin besar terhadap wanita itu.
" Jangan bikin keributan di meja makan,Kamu ..Davin! Jaga istri mu dengan baik." Davin mengangguk pelan .jika suara Al sudah meninggi dan wajah nya sangat serius.maka satu pun penduduk di rumah ini tidak ada yang berani membantah ucapan nya.
" Kak Mala itu masih muda dan cantik, dengan status janda saja masih banyak yang mau antri menjadi pacar atau suami nya ." kata Sasa kembali memancing emosi Davin.
" Nggak usah bahas rumah tangga orang,kenapa nggak Kamu aja yang nikah.Ma..Pa...Tuh anak kesayangan nya mau ikut nikah muda juga."timpal Davin cepat.
"Eh ngarang banget...Dasar tukang playing victim."bantah Sasa tak terima.
" Sudah.. Sudah...Sasa cepat habiskan sarapan mu,kata nya harus berangkat pagi.Kamu juga Bang."Maisya menengahi kakak beradik ini yang sudah dewasa tapi tingkah nya melebihi balita jika sudah berselisih paham.
Davin yang sudah kenyang melengos pergi setelah berpamitan kepada kedua orang tua nya.Mala kembali di acuhkan seolah keberadaan nya tak terlihat di sana.
" Davin! Kali ini Kamu lolos tapi tidak dengan besok dan seterusnya." tegas Al membuat Davin mengeram kesal.
Dia sangat tahu di mana letak kesalahannya.Davin malas kalau harus memperlakukan Mala layak nya istri sungguhan.Davin selalu saja di hantui oleh bayangan Desi.sementara Desi sendiri sudah bahagia dengan pilihan nya dan tak pernah sekali pun memikirkan Davin.
" Nanti sore jangan lupa antar Mala membeli susu hamil nya Bang,sama besok kalian harus ke rumah sakit untuk mengecek kandungan Mala."ujar Maisya ketika Davin sudah hampir tidak terlihat lagi.
" Ya." jawab Davin.
Tidak ada pilihan lain kecuali jawaban Iya,jika menolak pasti semua orang akan kembali menyerang nya tanpa ampun.Mala benar- benar biang masalah untuk hidup nya yang dulu tenang dan damai.
" Nanti Mala bisa berangkat sendiri Ma,Mas Davin pasti capek kalau harus menemani Mala lagi." sergah Mala yang tak mau merepotkan Davin.
Mas nggak tuh! Sasa dan Maisya langsung tersenyum geli mendengar panggilan Mala untuk Davin.jika Davin susah untuk di ingat kan.maka mereka akan menggunakan Mala sebagai senjata pamungkasnya.
" Sejak kapan dia panggil Aku dengan kata Mas?" kata Davin dalam hati.
" Tapi lumayan juga,jantung ku jadi bergetar gini mendengar panggilan itu." sambung nya lagi.
Mala yang keceplosan mengucapkan kata Mas kepada Davin langsung salah tingkah,dia juga tidak tahu kenapa kata itu bisa keluar dari mulut nya.Mala menunduk menyembunyikan wajah memerah nya.
" Jangan membantah! Aku males mendengar kan omelan orang satu rumah, padahal Kamu sendiri yang menolak niat baik ku."jawab Davin berlalu pergi dan masuk ke dalam mobil nya.
" Baiklah." bahu Mala terkulai lemas.
" Jangan takut sayang,Davin tidak akan berani menyakiti Kamu lagi, nanti belanja nya sama Davin aja ya." bujuk Maisya yang sangat paham kalau anak serta menantu nya butuh waktu yang banyak untuk melakukan pendekatan.
" Iya Ma." jawab Mala pasrah.
Al bersama kedua anak kembar nya pamit menyusul kepergian Davin.menyisakan Maisya dan Mala yang masih duduk di meja makan.
"Mama harap Kamu bisa lebih sabar lagi menghadapi Davin.dia memang keras kepala dan suka bicara tanpa saringan.tapi percaya lah sebenarnya hati Davin itu sangat lembut dan manis.Mama bukan nya ingin membela Davin.suatu hari nanti Kamu akan mengerti maksud ucapan Mama ini.kalian baru bersama dan mengenal satu sama lain.masih ada rasa canggung nya.apalagi Davin belum pernah pacaran."tutur Maisya menjelaskan tanpa mengatakan yang sebenarnya kalau Davin sudah menaruh rasa terhadap seorang wanita tua.
Mala tersenyum Kaku mendengar nya, tidak pernah pacaran? Lalu siapa Desi itu? Tidak mungkin kan Davin backstreet dari orang tua nya? Entah lah Mala malas memikirkan semua hal tentang Davin.
Di depan sebuah toko yang biasa dia datangi.Davin terhenyak melihat papan nama yang ada di depan toko dua lantai ini.
" Toko kue Mama Sari?" gumam Davin mengulang kembali apa yang tertulis di sana.
" Nggak mungkin Aku salah! Ini adalah toko milik Desi sejak kapan berganti nama menjadi milik Mama Sari?" Davin keluar dari mobil nya.
Dia tampak bertanya kepada seorang security yang bertugas di sekitaran sana.wajah Davin langsung pias mendengar jawaban dari mulut pria paruh baya ini.
" Apa yang sudah terjadi? Kenapa dia memindahkan toko nya mendadak seperti ini?" semua gerak-gerik Davin sudah masuk ke layar ponsel Al.di seberang sana Al tersenyum puas menatap ekspresi kaget dari putra nya.
" Jangan main-main dengan Papa." ucap Al sambil tertawa puas.
Dia kembali melanjutkan bermain golf dengan para sahabat nya.sebuah kegiatan rutin yang tidak bisa di tinggal kan.karena mereka hanya bisa berkumpul di lapangan ini saja.tidak seperti dulu lagi yang lebih suka masuk ke dunia malam.
Kembali lagi kepada Davin, walaupun tidak puas dengan jawaban dari security tadi.Davin tetap pergi dari sana.dia tidak mungkin masuk ke dalam toko kue yang tidak di kenali nya.apalagi toko kue itu sedang ramai oleh pembeli.
" Apa dia pergi karena Ikut suami atau pacar nya?" kata Davin kepada diri nya sendiri.
Wanita idaman nya benar-benar pergi,Davin tidak tahu lagi harus mencari kemana wanita itu.Davin rela tak bersama wanita itu asalkan setiap hari bisa melihat wajah nya dari jauh.
Harta memang bukan tolak ukur orang tua nya dalam menentukan jodoh anak mereka.tetapi usia Desi yang terpaut jauh dari nya jelas menjadi penghalang utama untuk mereka bersatu.
" Di mana pun Kamu berada! Semoga Kamu selalu bahagia."
Davin memarkir kan mobil nya di tempat parkir khusus CEO perusahaan.sebelum turun dari mobil.Davin terlebih dahulu menghubungi seseorang.
" Aku butuh bantuan mu,tolong cari tahu kemana perginya orang ini,foto nya sudah Aku kirim ke ponsel mu .jangan lama-lama ,Aku sangat butuh informasi terbaik dari mu." titah Davin kepada seseorang yang tidak lain adalah anak buah Al juga.
" Jangan beri tahu hal ini kepada Papa,Aku akan membayar mu mahal." lanjut Davin sangat percaya kalau pria itu tidak akan mengkhianati nya.
Namun dugaan Davin salah,anak buah Al selalu setia kepada Al .uang yang Davin berikan tak akan sebanding dengan apa yang sudah Al lakukan untuk keluarga mereka.pria itu tetap menerima tugas dari Davin tanpa ada kecurigaan sedikit pun.nanti pasti dia akan berkomunikasi dengan Al mengenai hal ini.
" Bilang saja Kalau wanita itu sudah menikah dan ikut bersama suami nya ke luar negeri." jawab Al sambil tersenyum miring.
Bersambung.
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.