NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:218.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Arisha Langsa

Nasyifa Zahira Jacob..gadis cantik,ceria dan multi talenta,hidup di keluarga harmonis dan sangat di sayang oleh kedua orang tuanya,juga Kakak sepupu laki-lakinya,dimanja bak putri raja, hidupnya seakan tak pernah ada masalah,nyaris sempurna

Gerald Alexander Lemos...pemuda tampan,genius,multi talenta..terlahir dari keluarga harmonis dan kaya raya,merajai pasar modal Asia dengan berbagai bisnis yang keluarganya punya,siapa yang tidak kenal keluarga Alexander dan keluarga Lemos? penyatuan keluarga terpandang yang sulit untuk di taklukkan.

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja dengan penuh kelembutan di satukan dengan pria dingin,arogan dan tak tersentuh?

kisah mereka yang belum usai membuat pertemuan pertama setelah sekian lama terpisah menjadi kisah penuh rasa..sakit,kecewa,namun membuat keduanya harus terikat pada satu hubungan rumit.

Mampukah keduanya memecahkan benang merah antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Ke Eso kan hari nya....

Pagi-pagi sekali Syifa sudah tampil rapi dan cantik pastinya,ia memakai dress panjang dengan hijab senada,tak lupa sedikit memoles wajah nya dengan pelembab anti matahari dan sedikit menambahkan pelembab bibir, menyemprotkan sedikit parfum beraroma vanilla.

Tak bisa menolak permintaan sang bunda yang memintanya untuk mengunjungi Oma Irma,ibu dari nyonya Rosella yang katanya sangat ingin bertemu dengan nya, karena saat ia masih balita pernah beberapa kali bertemu saat sang bunda ikut bersama suami menghadiri beberapa acara yang juga di hadiri keluarga pengusaha sukses tersebut, seperti acara ulangtahun rumah sakit mereka yang memang mewajibkan semua tenaga medis untuk hadir bersama keluarga.

" Duh.. cantik nya anak bunda..kamu sudah siap sayang?" puji bunda Almira senang saat melihat Syifa memasuki ruang makan.

" Iya dong, katanya anak bunda" jawab Syifa menyombongkan dirinya dan di tanggapi dengan tawa renyah pasangan paruh baya itu.

" Berangkat bareng Ayah kan?" tanya dokter Alamsyah pada Syifa.

" Iya yah..kalo ga bareng Ayah ntar malah jadi anak hilang Fa di sana,mana ga ada yang kenal lagi,trus yang mau di jumpai juga belum kenal " jawab Syifa lucu.

" Ok... habiskan sarapan Mu,kita berangkat.Tapi papa ga akan lama di rumah sakit,hanya ada tiga pasien operasi, setelahnya papa berencana ke Club Golf bareng om Arkan,kamu ga pa-pa kan kalau pulang pakai taksi atau di jemput Taufik?" ucap dokter Alamsyah seraya bertanya.

" Iya yah ga apa,Fa bisa pesan taksi online kok , Ayah lupa..? Abang kan lagi ada tinjauan proyek di Bali Yah.." jawab Syifa santai.

Sarapan di keluarga dokter Alamsyah di mulai dengan tenang dan hikmat, masing-masing piring terlihat bersih dari sisa menu sarapan mereka,begitu pula dengan minuman di gelas masing-masing,memang bagi keluarga dokter Alamsyah pantang menyisakan makan di piring,itu akan sangat mubazir.

" Jangan lah sekali-kali menyisakan makanan di dalam piring mu, karena akan di pastikan sisa itu akan terbuang ...

Ingatlah di luar sana masih begitu banyak orang-orang yang tak memiliki makanan, bahkan terkadang mereka hanya bisa makan satu kali dalam sehari

Ambillah makanan secukupnya, sesuai dengan kebutuhan mu, jangan mengikuti Na-f-su yang seakan sanggup melahap semua yang tersaji di depan mata"

Syifa selalu mengingat nasehat itu, nasehat dari sang bunda yang selalu ia dengar sejak ia kecil, setiap kali ia tak menghabiskan makanan nya, hingga saat ia mulai paham ia menyetujui tentang prinsip sang bunda yang mengatakan " lebih baik nambah saat nanti kita masih ingin, daripada mengambil banyak tapi tak mampu menghabiskan nya".

" Bunda berangkat jam berapa ke panti ?" tanya syifa di sela-sela makan nya.

" Insyaallah jam sepuluhan gitu, nunggu Tante Rosella jemput,Tante Rosella harus singgah di butik langganan nya sebentar katanya" jawab Bunda Almira.

" Oh... Tante Rosella mau belanja terlebih dahulu " ucap Syifa.

" Bukan... Minggu depan salah satu anak panti ada yang akan menikah,Tante Rosella kasi hadiah kebaya untuk hari pernikahan nya" jelas Bunda Almira.

" Oh... siapa Bun? Fa kenal?" tanya Syifa.

" Kurang yakin sih Bunda, namanya Susi dia anak asuh yang sudah lama keluar dari panti setelah lulus kuliah dan bekerja di Bogor, tapi untuk hari bahagia nya dia meminta dilaksanakan di panti, karena baginya panti adalah rumah nya" jawab bunda Almira.

" Masya Allah...hebat ya Bun mbak itu" puji Syifa.

" Alhamdulillah..Susi memang salah satu anak panti yang tidak pernah melupakan adik-adik nya di panti,dia juga memutuskan untuk menjadi Donatur tetap di panti" cerita bunda Almira.

" Jadi penasaran dengan sosoknya,kapan ya Fa bisa ketemu " ungkap Syifa.

" Minggu depan kan kita juga di undang untuk hadir di pernikahan nya,kita datang bareng Tante Rosella juga" ucap Bunda Almira.

" Ok...jadi ga sabar deh nunggu Minggu depan " ucap Syifa senang.

" Kamu udah selesai sayang?" tanya dokter Alamsyah pada Syifa.

" Sudah yah.." jawab Syifa.

" Ayo.." ajak dokter Alamsyah.

" Sebentar Yah...Fa ambil bingkisan nya dulu,mana Bun bingkisannya?" tanya Syifa setelah menjawab sang Ayah.

" Ok.. Ayah tunggu di mobil ya" putus dokter Alamsyah.

" Siap Ayah.." balas Syifa cepat, sesaat ia seakan melupakan semua problematika kehidupan nya.

Syifa meraih paper bag yang di sodorkan oleh sang Bunda,yang ia tau berisi cake dan cookies yang katanya kesukaan wanita yang akan ia kunjungi.

" Syifa pergi ya Bun" pamit Syifa pada sang Bunda saat akan memasuki mobil, tak lupa sebuah kecupan singkat ia layangkan untuk sang Bunda, yang di balas dengan kecupan sayang di kening dari sang Bunda.

" Hati-hati ya, ingat kalau kamu malas pulang dengan taksi, kasi kabar ke Ayah agar di jemput setelah Ayah selesai di Club" pesan sang Bunda.

" Siap Bunda " jawab Syifa.

" Kami berangkat ya... Assalamualaikum" pamit dokter Alamsyah pada sang isteri, dokter paruh baya itu sudah siap di balik kemudi.

"WaalaikumSalam.." jawab bunda Almira lembut, seraya melambaikan tangannya melepas kepergian suami dan sang putri.

****

Di dalam mobil...

" Mang Udin berapa hari yah cuti nya?" tanya Syifa,sebab ia merasa sangat kerepotan karena sang supir cuti, karena Syifa tak bisa mengendarai mobil sendiri .

" Cuma Dua atau Tiga hari aja kok, mungkin Senin pagi udah nyampe di rumah lagi" jawab dokter Alamsyah pada Syifa,mang Udin dan sang istri memang selalu mengambil cuti pulang kampung bergantian, sangat jarang mereka pulang bersama, mengingat sang majikan sangat membutuhkan mereka.

" Alhamdulillah deh...Syifa susah kalau ga ada mang Udin" jujur Syifa.

"Kan masih bisa naik taksi online sayang, kalau ayah ga bisa antar atau jemput kamu" jawab dokter Alamsyah lembut.

" Ayah tenang aja, insyaallah Fa bisa jaga diri kok"ucap Syifa yakin.

" Ayah percaya... kesayangan Ayah ga akan pernah mengecewakan Ayah " jawab Dokter Alamsyah yakin.

Beliau selalu percaya pada sang putri,sejak kecil hingga kini usia nya memasuki 20 tahun,putri cantik nya itu belum pernah mengecewakan nya,ia selalu menjadi gadis penurut dengan segudang prestasi yang telah ia raih dan ia hadiah kan untuk kedua orang tuanya, sehingga membuat kedua orang tuanya merasa sangat bersyukur sekaligus bangga memiliki putri seperti Syifa.

" Ok... ayo.. Ayah antar kamu ke ruang rawat nyonya Irma" ucap dokter Alamsyah saat mobilnya telah terparkir rapi di area parkir khusus untuk nya.

" Ok...tapi Fa gugup yah..ngerasa aneh ketemuan sama orang yang belum kita kenal" ucap Syifa jujur.

" Tenang..nyonya Irma itu orangnya asyik kok,biar sudah usia lanjut.Beliau berjiwa muda,Ayah yakin kamu akan merasa nyaman berinteraksi dengan beliau" ucap dokter Alamsyah meyakinkan sang putri.

" Amiiiin...semoga ya yah..Syifa beneran gugup" jujur Syifa,sesaat ia menggenggam erat tangan kekar sang Ayah, membuat dokter paruh baya itu tersenyum melihat kegugupan sang putri.

" Kamu ini, ada-ada saja, sampai se gugup ini, seperti akan ketemu calon mertua saja" ledek sang ayah.

" Ayo..." ajak sang Ayah.

" Bismillah..." lirih Syifa seraya mengangguk mengiyakan ajakan sang Ayah.

Keduanya berjalan ber sisian, tangan lentik Syifa bergelayut manja pada lengan kekar sang Ayah, sesekali ia ikut tersenyum saat berpapasan dengan rekan sejawat Ayah nya yang menyapa mereka ramah.

" Pagi...Dok..wah siapa gadis cantik ini?" sapa seorang pria paruh baya yang juga memakai jubah putih khas Dokter.

" Pagi. Dokter Sigit...ini Nasyifa putri saya" jawab dokter Alamsyah pada pria yang ia panggil dokter Sigit itu.

" Gadis yang sangat cantik,mau kah menjadi menantu saya nak?" puji beliau seraya bercanda.

Syifa tak menjawab ia hanya tersenyum lembut,setelah menangkup kan kedua telapak tangannya di depan dada, sebagai tanda memberikan salam hormat pada pria yang ia yakin rekan kerja sang Ayah.

" Hahahaha...anda bisa saja Dokter,mana mungkin putra anda yang seorang dokter lulusan dari fakultas kedokteran luar negeri bersedia dengan putri saya, yang bahkan kuliah saja belum selesai" ucapan merendah khas seorang dokter Alamsyah ucapkan.

" Anda berlebihan Dok, anda terlalu merendah dan terlalu memuji putra saya,saya yakin tidak akan ada pria yang sanggup menolak gadis secantik putri Anda" balas dokter Sigit santai.

" Ya ya ya...saya kalah,baik lah saya akan mengantarkan putri saya ke ruang rawat nyonya Irma, beliau ingin bertemu dengan nya" ucap dokter Alamsyah pada sang rekan.

" Oh..ya silahkan dokter" ucap sopan dokter Sigit dengan sebuah senyuman ramah.

Syifa dan sang Ayah kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang sang Ayah tuju,dari kejauhan bisa Syifa lihat tampak beberapa orang pria dengan seragam hitam berdiri di depan ruangan yang Syifa yakin ruangan itu lah yang akan ia dan sang Ayah tuju.

" Di jaga bodyguard ya Yah?" tanya Syifa polos.

" Tentu...ga mungkin orang seterkenal mereka ga ada penjagaan yang ketat sayang " jawab dokter Alamsyah pada Syifa.

Syifa mengangguk paham,dalam hati ia juga membenarkan pendapat sang Ayah,hanya saja hati kecilnya merasa itu pasti sangat tidak nyaman.

" Saya akan mengantarkan putri saya untuk bertemu nyonya Irma, apakah beliau sedang istirahat?" tanya dokter Alamsyah pada salah satu pria yang berdiri di depan pintu masuk ruang VVIP tersebut.

" Nyonya besar baru saja selesai sarapan pagi tuan,mari silahkan, sepertinya beliau sudah menunggu sejak tadi" jawab pria yang kira-kira berusia 40 tahunan itu.

" Baik.. terimakasih" jawab dokter Alamsyah sopan, sedangkan Syifa hanya diam seraya tersenyum ramah pada semua bodyguard yang melihat nya, membuat jantung mereka tak beraturan.

Dokter Alamsyah dan Syifa melangkah masuk setelah sang bodyguard mempersilahkan mereka atas izin sang majikan,mata lembut Syifa memindai setiap sudut ruangan yang terlihat lebih seperti hotel,bukan ruang rawat rumah sakit.

" Assalamualaikum.. nyonya, apakah kedatangan kami mengganggu Anda?" sapa sopan dokter Alamsyah.

" WaalaikumSalam... Dokter Alamsyah...mana mungkin kedatangan anda mengganggu saya,justru saya sedang menanti kedatangan anda dan si cantik Syifa,Sini sayang....peluk Oma" jawab ramah nyonya Irma saat melihat dokter Alamsyah datang bersama sang putri.

" Assalamualaikum nyonya" sapa Syifa ramah dengan suara begitu lembut,tak lupa ia mencium takzim punggung tangan wanita renta itu, yang di balas dengan kecupan di kedua pipi putih nya juga sebuah pelukan hangat.

" WaalaikumSalam...Masya Allah...kamu cantik sekali sayang" puji Oma Irma haru, beliau tak menyangka gadis kecil yang dulu pernah mencuri hati beliau itu ternyata sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan juga sopan.

" Baiklah saya permisi nyonya,ada pasien dan saya titip Syifa" ucap dokter Alamsyah sopan.

" Oh..iya.. silahkan,maaf permintaan saya merepotkan kamu dan Almira " ucap Oma Irma lembut.

" Tidak sama sekali nyonya " jawab dokter Alamsyah sopan.

" Saya permisi.. Sayang kamu baik-baik ya, jangan buat nyonya Irma repot " ucap dokter Alamsyah pada Syifa setelah meminta izin pada Oma Irma.

" Iya yah...hati ya" jawab Syifa lembut.

" Pasti" jawab dokter Alamsyah,tak lupa sebuah kecupan singkat beliau labuh kan di kening sang putri.

Oma Irma tersenyum haru melihat interaksi antara Ayah dan anak itu, sedangkan Syifa hanya tersenyum karena merasa sedikit malu pada Oma Irma dengan perlakuan sang Ayah, yang memang selalu memperlakukan nya layaknya bocah SD.

Akhirnya dokter Alamsyah meninggalkan ruangan Oma Irma, meninggalkan Syifa yang masih merasa sedikit canggung dengan wanita sepuh itu, matanya masih memindai dan mengagumi kemewahan ruangan VVIP tersebut, hingga tatapan nya terhenti pada sebuah sofa yang terdapat di ujung ruangan sedikit menjorok ke jendela kaca besar.

Syifa mengerjab kan matanya hingga beberapa kali demi meyakinkan penglihatan nya,salah atau tidak,ia sangat mengenal sosok yang sepertinya tertidur itu, hingga tak ia sadari ia telah begitu lama menatap sosok tersebut dan tertangkap oleh Oma Irma.

" Itu Gerald cucu Oma..dia pasti kelelahan sampai ketiduran di sofa, padahal ada ranjang, semalam sehabis dari kantor dia langsung ke sini, katanya mau nemenin Oma,tapi buktinya dia malah sibuk dengan laptopnya dan berakhir dengan tertidur di sofa" cerita Oma Irma pada Syifa, membuat Syifa tersenyum tipis,ia lupa bahwa Oma Irma adalah keluarga Gerald, andai ia tak lupa ia pasti akan menolak mengunjungi Oma Irma atau terlebih dahulu memastikan tidak ada Gerald di tempat itu.

" Oh.." jawab Syifa singkat, lidah nya terasa kelu untuk sekedar merespon cerita Oma Irma.

" Nanti kalau dia sudah bangun akan Oma kenalkan,dia sedikit dingin dan kaku,tapi kamu ga perlu pedulikan dia,anggap aja disini hanya ada kita berdua" tambah Oma Irma.

" I-ia nyonya " jawab Syifa gugup

" Panggil Oma" perintah Oma Irma

" I-ia Oma" jawab Syifa patuh

Matanya kembali tertuju pada sofa yang terdapat sosok pria yang sangat ingin ia hindari, pria yang tiba-tiba begitu membencinya tanpa ia tau apa kesalahannya

" Ya Allah... mengapa hamba harus bertemu dia lagi...? hamba takut hati hamba belum sanggup mendengar ucapan kejamnya untuk hamba..

Hamba tak ingin ada orang lain yang tau tentang kami ya Allah...

Kuatkan hati hamba untuk menghadapi nya saat ia terjaga nanti...Serta Tolong jaga lisannya agar tak mengucapkan kata-kata kejamnya di depan Oma Irma..hamba akan sangat malu jika itu terjadi...

Ya Allah... kabulkan doa hamba... Amin ".

1
Noey Aprilia
Duuuhhh....manisnyaaa.....
mna anknya gntng dn cntk lg...
bhgia sllu buat mreka....
Noey Aprilia
Sbr y gerald...jgn smp blm 40 hri udh d terobos....🤭🤭🤭
Soraya
knp baby nya gak di Azanin thor
Soraya
selamat ya syifa Beby nya sudah lahir
🩷nining
luar biasa
Catur Wahyuningrum Ningrum
selalu keren ceritanya
Let Viana04
up
merry jen
bhgiaa y jdii syifaa di ratukan di manjknn dcinta smpai ke tulng tulng sumsum y Gerald 🤭🤭🤭😆😆😆bhgiaa bgttt jdi syifaa UD kaya ganteng lgg paket komplit
Fatur Rohman
Luar biasa
Noey Aprilia
Slmt y buat klian....
Tgas sbg orng tua,bru d mlai.....
kira2,gerald bkln cmbru ga y kl syifa lbh prhtian sm anknya????!
Rieya Yanie
ceritanya seru
Elda Andina
ceritanya bagus
Rieya Yanie
mampir q kak
atif maftukah
lanjut
Soraya
semoga kelahirannya Syifa lancar ya
merry jen
omess bucin jugaa posesif jugaa ,,moga mm rose gk kuatir lgg SM Syifa gk thnn dgnn posesif suamiyy yg bucinn ituu
Jue
Aku lebih risih sama Gerald yang terlalu bebas laku , Solat aja tidak bagaimana menjadi Imam yang baik buat isterinya
Noey Aprilia
Nmanya jg udh bucin akut,mna bsa ingt yg lain....
Soraya
masih lanjut thor
Amin Djohar
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!