penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.
seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.
akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 (Perlawanan Liu-Ning & Segel Penyerang Bai Qing-he)
...༻𓆉༺...
Bai Yi-Chen yang mendapati serangan pada dirinya, teman, dan orang yang menjadi kunci hatinya kemudian melawan tekanan itu dengan energi penindasan yang tak kalah kuat dan perlahan maju menemui iblis siluman itu.
Bai Yi-Chen menahan tubuh Huo-Yin'er dengan memeluk pinggang ramping gadis itu, Huo-Yin'er kini hanya bisa menatap mematung ke arah Bai Yi-Chen. Energi Bai Yi-Chen dan siluman teratai itu terus bertentangan dengan nada guqin yang semakin tinggi yang menambah tekanan di sekitar mereka.
Bai Yi-Chen yang mengimbangi tekanan itu sembari mengeluarkan tubuh rohnya naga langit suci yang hanya secercah energi Long Bai-Chen dan tak memiliki kesadaran kemudian berkata, "beraninya siluman rendahan yang melangkahi jalur iblis menantang ku......!!! jika kau berani lawanlah aku dan lepaskan mereka.........!!!" pekiknya dengan rasa murka dan menunjuk ke arah Bai Qing-He adiknya dan Liu-Ning.
Iblis siluman itu tersenyum dan berkata dengan suara berat. "kau hanya manusia fana...., bagaimana kau bisa kau melawanku siluman yang sudah berjalan di dunia ini selama lima ratus tahun......? kau hanya berbicara omong kosong...." cibirnya dengan senyum miring dan sembari terus menerus memainkan guqinnya.
Bai-Cuan yang tak terima atas cibiran itu pada sang tuan kemudian juga turut serta mengeluarkan energi penindasan yang cukup kuat. "kau terlalu berani menantang tuanku.......!!! hari ini juga tuanku pasti akan langsung mencabut pil internal siluman mu itu.....!!!" pekik Bai-Cuan yang kemudian turut mengeluarkan tubuh rohnya berupa harimau awan berwarna putih di belakangnya.
Huo-Yin'er pula yang tek terima kemudian mencibir pada siluman teratai itu, "lima ratus tahun......? kalau begitu di hadapanmu ini adalah dewa berumur seribu tahun lebih yang akan mencabut nyawamu......!!!" tekannya dengan wajah kesal.
Huo-Yin'er kemudian mengeluarkan tubuh roh phoenix di belakang tubuhnya dan juga ikut serta menahan tekanan yang menghantam mereka. Huo-Yao pula langsung mengeluarkan tubuh rohnya dan berkata, "Liu-Ning adalah siluman sama sepertimu...., kenapa kau menyerangnya juga...?!!" tanyanya dengan suara lantang.
Han Fei-Yun juga dengan kesal langsung menatap siluman teratai di depan matanya yang telah menghancurkan momen santainya, "kau kemari hanya mencari mati dasar siluman....., lebih baik kau bertobat atau kau akan segera masuk ke neraka.....!!!" tekannya yang langsung mengeluarkan tubuh rohnya berupa elang biru dengan dengan tiga pasang sayap.
Kini iblis siluman pria teratai kekacauan itu merasa panas di telinganya akibat cibiran pedas para pemuda itu. dia memasang wajah kesal dan memainkan alunan guqin dengan cepat sembari berkata, "diam lah.....!!! jangan berlagak bagaikan dewa.....!!! dan kalian ingin tahu kenapa aku menyerang siluman dedalu itu.....? tentu untuk energi langitnya yang bisa membuatku menjadi kuat setelah menelan pil internalnya.
Semua orang terkejut, mereka tidak menyangka bila para siluman bisa saling memburu hanya untuk mendapatkan kekuasaan dan kekuatan yang hebat. Pantas saja banyak siluman memilih menjadi siluman jahat karena tidak ingin di buru.
Huo-Yin'er yang mendengarnya menjadi merinding, dia kemudian berkata dengan suara lantang. "Liu-Ning adalah teman kami.....!!!, kami akan bertarung dengan mu demi mempertahankannya......!!!" tekannya.
Siluman itu samasekali tidak menghiraukan, dia kemudian mengeluarkan akar panjang teratainya dan berusaha menjangkau tubuh Liu-Ning. Han Fei-Yun yang melihatnya kemudian melesat cepat dengan sayapnya dan kemudian memotong akar merambat itu dengan pedang yang muncul di tangannya sembari berkata, "lancang........!!!, berani sekali kau mengambil kesempatan......!!!" tekannya dengan wajah kesal.
Bai Yi-Chen kemudian melepas pelukannya dari Huo-Yin'er dan melayang di udara, jari telunjuk dan tengahnya di tangan kanannya merapat di depan dadanya dan kemudian dari dari belakang punggungnya muncul sebuah formasi yang membuat pedang kaisar abadi langsung meluncur ke tangan kirinya. Siluman teratai itu kemudian membulatkan mata karena melihat pedang yang di bawa oleh Bai Yi-Chen memiliki energi aura langit yang sangat kental dan dominan.
"pe...pedang itu.......!!!, kenapa bisa ada aura langit yang sangat kuat.......?!!!" pekiknya sedikit getar untuk menghadapi para pemuda yang tak biasa di hadapannya.
Bai Yi-Chen tersenyum miring dan kemudian berkata, "yang gadis kecil ini katakan benar......, lawanmu adalah dewa yang akan mencabut nyawamu......" ujarnya dengan tatapan sinis.
Bai-Cuan, Huo-Yao, dan Han Fei-Yun menahan tawa mereka ketik Bai Yi-Chen memanggil Huo-Yin'er dengan sebutan gadis kecil. Huo-Yin'er yang merasa jengkel kemudian membuang muka dan membalikan badan, ia kemudian berkata. " dasar pria brengsek....., siapa yang kau panggil gadis kecil ha.....?!! aku ini adalah panglima perang wanita pertama di Da-Huang....!!! Huo-Yin'er.......!!!" tekannya yang membuat semua orang berhenti tertawa dan kemudian langsung menatap iblis siluman itu dengan keringat dingin karena kekesalan Huo-Yin'er.
Sebenarnya sebelumnya Huo-Yin'er adalah gadis brutal dalam tiap perburuan siluman. namun setelah dirinya mengenal Bai Yi-Chen, kini semuanya berubah, perubahan itu pun membuat Huo-Yao tersenyum dan berkata dalam hati. "(putri....., kau sekarang sudah berubah banyak. Aku masih ingat dulu kau sering menyelinap untuk mencari siluman jahat tanpa sepengetahuan kaisar. Kaisar dan permaisuri bahkan bingung atas pernikahanmu di masa depan...., namun sepertinya mereka tidak perlu khawatir lagi karena ada tuan muda bai di sampingmu......)" batinnya dengan sedikit senyuman.
Bai Yi-Chen tidak menghiraukan dan kemudian mengayunkan pedangnya ke arah batang teratai raksasa tempat siluman itu duduk dan memainkan guqin. Teratai itu langsung tumbang dan membuat siluman itu melayang dengan ilmu peringan tubuh dan di sertai dengan tekanan yang hilang. Semua orang kemudian berhenti mengeluarkan tekanan dan memperhatikan apa yang akan di lakukan Bai Yi-Chen pada siluman itu.
Tiba-tiba terdengar suara Liu-Ning yang mencoba menghentikan Bai Yi-Chen, "berhenti Bai Yi-Chen.....!!!" tekannya yang kemudian langsung terbang ke arah Bai Yi-Chen.
Lainnya kemudian menatap Liu-Ning dengan heran, "Liu-Ning...?" panggil mereka.
Sementara Bai Yi-Chen langsung melirik Liu-Ning dan bertanya, "Liu-Ning.......? kenapa kau kemari....?" tanyanya yang mengernyitkan dahi.
Liu-Ning kemudian berkata, "aku berhasil sadar dari ilusi dan mendengar percakapan kalian......, ini adalah masalah antara siluman dan aku tidak ingin melibatkan kalian. Dia sudah sangat lama mencari masalah denganku...., aku selalu menoleransinya tapi kini aku tentu tidak bisa tinggal diam......" ujarnya.
Bai Yi-Chen yang mendengarnya tertegun sejenak dan mengangguk, dia kemudian kembali turun ke samping Huo-Yin'er yang masih membuang muka dan membuatnya garuk-garuk kepala.
Sementara di udara kini Liu-Ning menatap siluman teratai itu dengan rasa kesal dan berkata. "lawanmu adalah aku...., kau ingin pil internal ku bukan......? kalau begitu kau harus mengalahkan ku lebih dulu........." ucapnya.
Siluman pria itu kemudian mencibir. "kau akan mati di tanganku......, aku adalah siluman berusia lima ratus tahun dan di bandingkan denganmu yang baru dua tahun....? mengalahkan ku adalah mimpi...." remeh nya dengan senyum miring.
Liu-Ning tak banyak bicara, dia mulai menggerakkan energi silumannya dan kemudian langsung mengeluarkan daun dedalu yang merambat dari segala penjuru dari formasi berwarna hijau dan langsung melilitnya.
Siluman teratai kekacauan itu kemudian berusaha melepaskan diri, namun tak berselang lama daun daun yang merambat itu mengeluarkan cahaya emas dan membuat aura jahat siluman teratai itu melemah.
"aku memang adalah siluman yanng baru mendapatkan tubuh manusia dua tahun lalu..., tapi kau jangan lupa jika kekuatan siluman dengan aura langit sangatlah kuat dan bahkan bisa menggulingkan siluman jahat berusia ratusan tahun. Di hadapanku kau hanya sekuntum teratai yang sangat rapuh........" sarkas Liu-Ning yang terus melilit tubuh siluman itu.
Siluman itu terus meronta dan membulatkan mata, "ini tidak mungkin....., aku adalah siluman terkuat.....!!! aku tidak mungkin kalah dengan siluman yang baru mendapatkan wujud manusia......!!!" pekiknya tak terima dan kemudian langsung mengeluarkan aura siluman jahat yang begitu kuat dan hampir membuat Liu-Ning jatuh terhempas.
Namun tak berselang lama kemudian terlihat sinar dari arah pohon tempat Bai Qing-He bersandar. Semua orang menoleh karenanya, sinar itu ternyata datang dari Bai Qing-He yang mengeluarkan tubuh roh pagoda nya.
Dia kemudian ikut berkumpul dengan kakaknya dan yang lainnya dengan membawa pagoda awan yang mengeluarkan cahaya emas, ia kemudian menata teratai kekacauan dan berkata, "terimakasih siluman jahat..., berkat dirimu akku akhirnya bisa membuka segel penyerang dan kini aku pula akan membantu Liu-Ning untuk mencabut nyawamu.....!!!" tekan Bai Qing-He yang kemudian mengeluarkan sebuah formasi besar dari atas kemudian keluarlah sebuah akar pohon dengan beberapa cabang dahan dan memiliki daun berwarna merah muda.
"pohon parasol.....? ini adalah energi penyerang Qing-He...." ucap Bai Yi-Chen.
Bai Yi-Chen kemudian membatin. "(energi yang di keluarkan pagoda itu sangat besar dan bahkan bisa menandingi pagoda harta tingkat sembilan....., ini adalah tubuh roh tipe pendukung yang sangat kuat......)" batin Bai Yi-Chen berdasarkan pemikirannya.
Sementara itu, akar pohon parasol itu membuat sebuah sangkar yang seketika mengurungnya dan membuatnya tidak bisa bergerak kemana pun. "lepaskan aku.......!!! beraninya kalian......!!!" tekannya.
Bai Qing-He sama sekali tidak menghiraukan dan memberi dukungan pada Liu-Ning. "teknik kultivasi.......!!! tujuh roh.....!!! lima belas jiwa penyerang.......!!!" tekannya yang kini membuat tubuh Liu-Ning merasakan banyak perubahan.
Semua orang terkejut melihat peningkatan dukungan dari Bai Qing-He dan hanya bisa memperhatikannya dengan seksama. Kemudian Liu-Ning langsung menatap teratai kekacauan dan langsung kembali melilitnya dengan daun dedalu.
"kau sudah sangat lama mengincar ku bukan......? sekarang lihatlah pembalasanku. Teknik kultivasi.......!!! daun bagaikan pisau.....!!!" tekannya yang seketika membuat daun yang melilit siluman teratai kekacauan itu menjadi sangat kaku.
Perlahan demi perlahan lilitan itu kemudian bergeser-geser terus melilit erat dan membuat kulit siluman itu terluka dan mengeluarkan darah. "aaaagggghhhh...!!! hentikan......!!! hentikan.......!!! kalian tidak bisa melakukan ini padaku........!!!" tekannya.
Liu-Ning kemudian turun perlahan ke tanah dan menatap tajam ke arah siluman teratai itu. "sayangnya semuanya telah berakhir......., siluman tua......" sarkas nya yang kemudian mengeluarkan satu daun menjalar lagi dan menyayat leher siluman itu.
Siluman itu membulatkan mata dan kemudian berhenti meronta sembari berkata, "aku... kalah..." ujarnya dengan tubuh semu yang mulai menghilang dan berubah menjadi butiran debu berwarna hitam.
Bai Qing-He menyimpan kembali pagoda awannya sementara Liu-Ning mendekat ke arah Bai Yi-Chen sembari bertanya. "pedang yang kau panggil tadi bukanlah pedang biasa...., aku merasakan aura langit yang kental dari pedang itu........, jadi apa kau tidak ada pembelaan untuk menjelaskannya......?" tanyanya yan kini makin penasaran.
Semua orang kini menatap ke arah Bai Yi-Chen serempak dan membuat Bai Yi-Chen langsung melirik ke arah Huo-Yin'er. Huo-Yin'er kemudian mengangguk dengan wajah serius dengan isyarat agar Bai Yi-Chen menceritakan semua tentang kehidupan masa lalunya.
keren!