Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
''Awas saja jika kak Zain menyakiti atau membuatnya bersedih, aku adalah orang pertama memberimu pelajaran kak" Ancam Alea dengan tatapan tajamnya
''Memang apa yang ingin kamu lakukan?
''Aku akan menyembunyikannya dibelahan dunia yang kaka tidak bisa temukan, biarkan kak Zain merana sampai tidak bisa mengeluarkan air mata lagi karena kehilangan''
''Kau tega memebiarkan kakak mu seperti itu?'
''Tentu, itupun jika kak Zain menyakitinya''
......................
Alunan musik romantis di sebuah restouran bintang lima seorang gadis bergaun hitam duduk anggun menyilangkan kaki, tangan mulusnya mengenggam gelas waine gadis itu tersenyum sinis melihat berita pernikahan Zain
"Bukannya dia kekasihmu tiga bulan yang lalu dia melamarmu dan kau menolaknya' Ucap pria tampan bertubuh jakun. Maximum Efaldro
''Max sekalipun aku tidak mencintainya aku hanya mencintaimu sayang'' Ucap Alexa dengan nada menggoda dia beralih duduk dipangkuan Max, ******* bibir kekasihnya dengan sangat lembut mata indahnya tertutup menikmati setiap ******* yang dia berikan. Tapi tidak dengan Max, dia menatap tajam lurus kedapan mata birunya seakan menyimpan amarah.
''Tapi maaf Alexa sepertinya hubungan kita sampai disini! Aku tidak mencintai mu lagi, aku hanya menggunakanmu memancing amarah Zain, tapi sepertinya dia tidak mencintaimu''
''Kau... Kau sedang bercandakan Max aku sangat mencintaimu, aku bahkan menolak Zain karena kamu'
''Kamu yang terlalu bodoh Alexa, Zain sangat mencintaimu tapi kau malah memilihku, aku harap kita tidak bertemu lagi' Ucap Max melangkah dengan arogannya.
''Max.. Sialan kau Max' Teriak Alexa dia menghancurkan segala yang tertata rapi diatas meja untung saja restoran itu sudah diboking oleh Max jadi hanya beberapa pelayan yang berdiri disana.
''Cari tahu semua informasi tentang istri Zain Malik Abraham, aku ingin malam ini juga ada di mansion ku' Ucap Max memassuki mobil sport hitam miliknya. Melaju cepat merbankan dedaunan yang bertebaran ditepi jalan
*
*
*
Pukul 23.30 pm Dewi baru meninggalkan aula pesta dia menaiki Lif VVIP menuju lantai 38 diantar. Disana hanya ada satu kamar yang hanya di tempati oleh Zain
Dewi menghempaskan tubuh mungilnya diatas kasur empuk. 'nyamannya' Guman Dewi tanpa ia sadari Zain sejak tadi melihatnya
''Uwaahhhhha'' Teriak Dewi, demi apa pun andai itu di tengah pemukiman mungkin tetangga akan terbangun karena teriakan Dewi "Kau mengagetkanku."
"Kenapa kau berteriak, apa aku seperti hantu? Aku hanya berdiri disini kamu yang tidak melihatku' Ucap Zain, sejujurnya dia juga kaget karena teriakan Dewi
"Aku mau mandi, kau tidak gerah selalu memakai gaun itu?' Ucap Zain
''Hmmm aku tidak bawa baju ganti, Alea sejak tadi sudah pulang mungkin malam ini aku kan tidur memakai ini'
''Aiden sudah menyiapkan bajumu ada dipaper bag itu'' zain menunjuk kearah sofa kemudian dia menenggelamkan dirinya di dalam Walk in Closet.
Dewi meraih papaer bag matanya pun sukses membulat melihat isinya.
'pakaian apa ini kenapa sangat tipis? Kekurangan kahan, ini sama saja tidak pakai apa-apa. Tunggu saja aku akan merencanakan mendemo perusahaan yang menciptakan baju aneh ini'
Lagi-lagi dia berecak kesal dia meraih sepasang pakaian dalam berenda 'wao warnanya sangat berani. ini juga sangat pas di dadaku, cih bahkan sekertaris itu tau ukuran braku. tunggu apa dia memperhatikan bagian...? Dasar mesum. ****** ***** apa ini transparan begini lebih baik tidak usah memakai CD kalau seperti ini'
Dikediaman D Abraham Alea sudah senyum-senyum kecil membayangkan Dewi memakai dalaman itu.
Sekitar 20 menit Zain baru keluar dari ritual mandinya dia hanya menggunakan handuk yang terlilit rapi dipinggangnya Dewi melihat dari pantulan cermin perut abis milik suaminya sangat menggiurkan
'Apa dia sedang menggodaku, kalau iya itu berhasil Tuan Zain.' Batin Dewi.
''Kenapa? Kau butuh bantuan? Zain yang melihat Dewi kesusahan membuka res gaunnya, gadis itu terlihat berfikir sejenak
'....' Boleh, tapi ingat jangan macam-macam''Ancam Dewi
''Kau ini singgkirkan fikiran kotormu, kau masih kecil tapi imajinasimu sangat liar, aku hanya ingin membantumu. Lagi pula apa yang akan kulakukan dengan punggung mu itu?"
Zain perlahan membuka res belakang Dewi. hanya hening diantara mereka tangan kekarnya tidak sengaja menyentuh kulit halus milik Dewi. membuat sesuatu yang tertidur dalam dirinya mulai terbangun 'Sial ...' batinnya
'Sudah...' dengan langkah seribu Dewi berlari ke kamar mandi. Zain menarik nafasanya dalam mencoba menetralkan jantungnya yang sejak tadi berdetak kencang hanya karena sentuhan kecil itu
Melihat Zain sudah tertidur Dewi melangkah mengambil selimut dilemari kemudian menutup tubuhnya dengan rapat, tentu karena pakaian kekurangan bahan yang dia guanakan. Mau bagaimana lagi tidak ada apapun yang bisa dia gunakan selain itu.
Dewi memilih tidur dilantai jika dia tidur disofa pasti dia akan terjatuh itu sering terjadi ketika dia tertidur di toko, didekat Zain mustahil dia pasti akan menuduhku merayunya mengingat pakaian ini sangat tipis, tempat paling aman adalah lantai.
Pukul empat Zain terbangun itu memang sudah kebiasaanya sedari dulu. Betapa kagetny saat melihat Dewi tidur dilantai
''Kenapa dia tidur disana? Apa kau sangat takut aku melakukannya?' Guman Zain dengan senyum dibibir.
Dengan satu hentakan Zain mengangkat Dewi ke kasur, matanya sukses membola melihat apa yang istrinya pakai
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤