NovelToon NovelToon
Love Me, Please

Love Me, Please

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aluna sweet

Hana seorang kariawan biasa yang harus menerima perjodohan dengan anak atasannya yang bernama Rico. Hana pun menyanggupi meski tak ada cinta antara mereka berdua. Ia rela berkorban asalkan atasannya bisa sembuh dan mau di operasi.

Namun, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Sang atasan meninggal dunia di saat pernikahannya yang belum genap 24 jam.


Karena merasa tak ada lagi alasan untuk bertahan, akhirnya Rico memutuskan secara sepihak untuk bercerai.

Hana merasa terluka dan di campakkan. Namun, ia juga tak bisa memaksa untuk mencoba menjalani pernikahan mereka. Putusan perceraian keluar. Hana harus menjadi janda perawan.


Tiga bulan setelah perceraian, nasib buruk menimpa Hana hingga membuatnya hamil dan pergi sejauh mungkin.


Mampukah Rico menemukan Hana dan bertanggung jawab. Atau hanya penyesalan yang menghantuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aluna sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Duan Puluh Dua

Pesawat yang di tumpangi Ryan sudah mendarat dengan selamat di Jakarta. Di sana ia akan menginap di hotel selama berurusan. Meski lelah, namun ketika ia mengingat senyuman dan tangisan Hana membuatnya lebih bersemangat.

Apa lagi kata cinta yang Hana utarakan kemarin membuat energi dalam dirinya terisi penuh. Dengan naik taxi bandara, Ryan pergi menuju hotel yang sudah ia pesan.

Dalam perjalanan menuju hotel, Ryan sudah mengirimkan pesan untuk Hana kalau iya sudah tiba di Jakarta. Ingin menelpon ia urungkan, takut Hana sudah tidur.

Saat tiba di basement hotel, Ryan membayar ongkos taxi dan langsung masuk menuju meja resepsionis. Ia geret koper kecilnya masuk kedalan lift menuju lantai di mana kamarnya berada.

Ryan menghempaskan tubuhnya di kasur empuk kamar hotel. Ia masih memikirkan bagaimana caranya bertemu dengan Rico.

Tentu tak akan mudah menemui orang seperti Rico tanpa membuat janji terlebih dulu. Ia bergumam sendiri mencari cara serta tangannya masih berkutat dengan ponselnya mencari informasi rentang Rico serta perusahaannya.

Sampai jam 2 malam Ryan masih belum bisa memejamkan matanya. Ia pun berniat keluar dari kamar sekedar berjalan ke taman area hotel.

Dan baru saja kakinya mendarat di halaman hotel, ia terkejut melihat orang yang sedang berjalan kearahnya tepatnya arah kedalam hotel. Tentu Ryan tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"Pak Rico!" panggilnya, namun tak di dengar oleh Rico. Ryan pantang menyerah, ia berlari kecil menghampiri Rico.

"Pak Rico!" serunya agak kencang. Rico berpaling melihat orang yang memanggilnya.

"Ya, saya!" jawabnya. Saat Rico melihat dengan benar siapa orang yang memanggilnya, ia juga tak kalah terkejut. Orang yang selama ini di carinya kini ada di depan matanya.

"Ryan Narendra!"

Ryan mengekerutkan keningnya heran dari mana Rico tau nama lengkapnya.

"Kamu Ryan Narendra kan?" ujar Rico sekali lagi meyakinkan ingatannya tentang Ryan yang ada dalam video.

"Iya, benar pak!" jawab Ryan. Rico langsung menghampirinya dan juga menjabat tangan Ryan.

"Davin kamu duluan aja ke dalam. Saya ada sedikit urusan!" perintah Rico pada asistennya.

"Baik, pak!" Setelah memdapatkan perintah dari atsannya, Davin langsung berlalu meninggalkan tuannya.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita ke cafe di sana saja!" ucap Rico menunjuk cafe hotel.

"Baiklah!" Ryan dan Rico sama-sama melangkah menuju cafe dan mereka duduk di sudut cafe.

Saat mereka sudah duduk di kursi masing-masing, seorang pelayan datang mrnghampiri mereka. Meski sudah jam 2 malam lebih, cafe ini tetap buka karena buka 24 jam full.

"Mocca latte, kamu?" tanya Rico

"Aku samakan saja." jawab Ryan

"Dua ya!" ucap Rico pada sang pelayan.

"Ada lagi, pak?" tanya si pelayan

"Tidak, itu saja." jawab Rico.

"Baik, pak. Akan segera kami sipakan pesanan anda." pelayan itu berlalu dari meja mereka.

Hening masih tercipta antara mereka berdua. Sama-sama bingung memulainya dari mana untuk mengawali percakapan canggung antara mereka. Hingga datang pelayan tadi meletakkan dua gelas mocca latte pesanan mereka berdua.

"Silahkan dinikmati, pak!" ucap pelayan itu ramah.

"Terima kasih." ucap mereka berdua.

Lalu pelayan itu berlalu pergi. Rico akhirnya memulai percakapan antara mereka.

"Maaf pak Ryan, kedatangan anda mencari saya ada apa?" tanya Rico langsung.

Ryan menegakan duduknya sebelum ia memulai bicara. "Aksa sakit dan dia membutuhkan kamu!" jawab Ryan to the point pada inti tujuannya.

Kening Rico mengkerut tanda ia butuh penjelasan. Siapa Aksa? Hubungannya apa dengan dirinya?

Ryan paham, Rico pasti akan bingung. Akhirnya ia mengurai semua tujuannya ke Jakarta.

Flash back 6 tahun lalu.

Tidak mudah untuk menjadi single parent. Apa lagi di tempat asing.

Tiga hari pasca melahirkan, Hana sudah di ijinkan untuk pulang. Kondisinya juga sudah membaik. ASI juga lancar. Tentu Hana sangat senang bisa pulang ke kontrakannya.

Ika sudah berada di rumah sakit membantu Hana membereskan barang-barang untuk di bawa pulang. Sementara baby Aksa masih tertidur lelap. Ya, Hana menyetujui nama yang di berikan Ryan untuk bayinya. Ia anggap sebagai ucapan terima kasih karena sudah menolongnya.

Hari itu Ryan tak bisa datang karena ada kesibukan yang tidak bisa ia tinggal. Tapi ia sudah mengirim sopirnya untuk mengantar Hana pulang. Kini sang sopir membantu mengeluarkan barang-barang Hana dan memasukannya ke dalam bagasi mobil.

Baby Aksa di gendong oleh Ika karena Hana masih belum bisa membawa beban terlalu berat.

Hanya butuh tiga puluh menit untuk sampai di kontrakannya. Di bantu pak Joko sopir Ryan tadi untuk keluar dari mobil berjalan menuju kontrakan Hana. Sesekali ia meringis nyeri di area luka.

"Kamu istirahat aja, biar aku yang beresin barang-barang kamu." ujar Ika setelah meletakkan baby Aksa di dekat Hana.

"Baiklah. Maaf sudah merepotkan kamu."

Ika hanya mendelik kesal karena Hana terlalu sungkan untuk di bantu.

"Pak Joko terima kasih banyak juga sudah bantu." ucapnya tak enak hati merepotkan semua orang.

"Ndak papa mba. Lagian ini semua perintah den Ryan. Katanya kalau sudh beres kerjaannya akan kesini juga."

"Iya, pak."

.

.

.

Tiga bulan berlalu setelah lahiran baby Aksa. Kini namanya resmi Aksa Narendra Putra. Narendra dari marga Ryan dan Putra nama belakang Rico ayahnya.

Ryan pun kembali ke Surabaya karena pekerjaannya sudah beres di Palangka Raya. Ia tak lupa mengajak Hana dan Ika untuk ikut bersamanya. Namun, di tolak oleh Hana. Ia tak ingin banyak merepotkan Ryan. Meski tak ikut, Ryan selalu mentrasnfer uang untuk biaya keperluan Aksa.

Hingga suatu hari Aksa demam tinggi. Sudah beberapa hari menginap di rumah sakit namun tak kunjung sembuh. Ryan yang merasa kuatir akhirnya terbang ke Palangka Raya menjenguk Aksa.

Ryan memaksa Hana untuk ikut ke Surabaya agar Aksa mendapatkan perawatan yang lebih baik. Hana tak ada pilihan. Akhirnya malam itu juga mereka terbang ke Surabaya. Aksa langsung di bawa ke rumah sakit besar di Surabaya.

Di sana ia di rawat secara intensif. Satu minggu berlalu ke adaan Aksa membaik dan dinyatakan sembuh. Ia sudah di ijinkan untuk pulang. Mereka bertiga pulang ke rumah Ryan.

Ryan juga memaksa Hana pindah dan tinggal bersamanya di Surabaya. Ia membelikan rumah untuk Hana dan Aksa yang tidak jauh lokasinya dari rumah Ryan.

Setiap hari sebelum berangkat bekerja, Ryan menyempatkan diri menengok Aksa. Ia dan Hana juga sudah mulai akrab. Hana sudah tidak canggung untuk berinterkasi dengan Ryan.

"Kamu sudah sarapan?" tanya Hana saat Ryan masuk. Ia langsung memangku Aksa yang sudah bisa duduk.

"Belum." jawabnya.

Ryan asik bercanda dengan Aksa. ia merasa sangat gemas. Pipi montoknya dan mata sipitnya. Giginya juga sudah tumbuh dua di bagian bawah. Aksa sudah berumur tujuh bulan.

"Ciluk baa!"

Aksa tertawa saat Ryan bercanda dengannya.

"Kamu gemesin banget sih." ucapnya geregetan gemes mencubit pelan pipi gembil Aksa.

"Ayo kita sarapan!" ajak Hana saat sarapan sudah terhidang. Hampir setiap pagi Ryan selalu sarapan bersama di rumah Hana.

Jika di lihat sepintas mereka layakanya keluarga kecil yang harmonis. Istri diam di rumah mengurus anak dan rumah tangga sedangkan sang suami pergi bekerja keluar mencari nafkah.

Bersambung

1
Ema bjm
nangis lgi Thor,,,mewek trus nih/Sob/
Ema bjm
sedih sekali thor/Sob//Sob/
niarotun angzumi
biasanya nanti klok hana jodohnya rico,.pasti da mantan ryan yg dateng ngaku hamil anknya si rian🤔
niarotun angzumi
kurasa ryan mungkin sodaranya kandung si hana?🤔🤔
vina maria
duh sedihnya .kasihan Aska dan ibel yah .lebih sakit lagi kenapa Rian harus prg
vina maria
gak rela Rian pergi....kenapa gak bahagia slamanya aja dgn Rian..biarkan Riko mndapatkan pasangan hidup lainnya lagi
vina maria
sedih sekali
vina maria
kasihan riannya
vina maria
ceritanya terlalu bertele tele
Afrina Wati
Luar biasa
Sutan Dillak
Trimksh enak crt nya dan happy ending 😊suka kecewa kl endingnya jelek 🙄 puas bacanya
Sri Isdiyati
kenapa nggak jujur aja pelan pelan
Sutan Dillak
tmksh crt nya enak dan happy ending. suka kecewa kl endingnya jelek😊puas bacanya
Sri Isdiyati
iya ini cerita nya kok udah di surabaya
Sri Isdiyati
Luar biasa
Sri Isdiyati
kok nggak ketemu Rico sih
Susilawati Almira
cape2 baca endingnya engga banget,,
Wy Ky
keren
Aghnia Raina
Luar biasa
Etti Endang
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!