Kisah Julia sahabat Aminah di desa yang menikah dengan pria karena saling mencintai harus kandas di usia pernikahan nya yang ke lima tahun di dikarenakan tiada kunjung datang buah hati dari pernikahan mereka .
mereka terpaksa bercerai karena kehadiran orang ketiga yang mengaku hamil darah daging suaminya .
Pangeran putra samudra .
karena desakan keluarga agar dia cepat menikah membakar api pertengkaran antara dirinya dan kekasihnya yang belum siap menikah karena segudang alasan .
pangeran datang ke klub malam bersama teman temannya , dia pria yang punya satu prinsip menyentuh satu wanita yang akan di halalkan .
tapi malam itu pangeran tidak bisa mengontrol sentuhan dari wanita lain .
bagaimanakah kisah perjalan cinta Julia Ambarwati dan Pangeran putra samudra , Akan kah mereka bertemu dan berjodoh seperti keinginan keluarga nya . mari kita lihat kisah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30 bertemu Man Mer
"Maaf sebenarnya saya di sini baru magang , dan kebetulan saya juga ingin mencari seseorang yang dulu juga bekerja di kantor ini . Sebelumnya perkenalkan nama saya Rendy ." ucap Rendy memperkenalkan diri pada wanita yang ada di sebelahnya .
"Oh ya , nama saya heny ," jawab Heny sambil menyambut uluran tangan Rendy .
"Memangnya kakak mau cari siapa ." lanjut Heny ..
"Apa kamu kenal dengan maharani , ini foto dia ." ucap Rendy sambil menunjukan foto Maharani yang ada di ponselnya .
"Oh Maharani , dia sudah resign enam bulan yang lalu ." jawab Heny , dan karena Heny teman Maharani satu divisi .
"Resign ? Kenapa ." tanya Rendy penasaran .
Heny mengendikan bahu tidak tau , karena walau satu devisi ia tidak terlalu dekat dengan Maharani . Sejujurnya dia tau kalau Maharani merebut suami orang . Lagian siapa yang tidak kenal dengan Andika .
Selama lima tahun bekerja di perusahaan itu , Andika sudah sering membawa dan memperkenalkan istri sahnya di pesta dan pertemuan perusahaan di mana istri Andika juga merupakan sahabat Maharani , semua karyawan perusahaan mengetahuinya .
Ternyata Andika bermain api di belakang istrinya dengan Maharani dan lebih memilih menceraikan istrinya yang lebih cantik di banding dengan Maharani .
Walaupun fakta itu sudah hampir semua karyawan tau tapi , kedua pasangan itu tidak ambil pusing dengan berita berita dan gosip para karyawan .
"Maharani sudah menikah , jadi dia resign ." jawab Heny dengan malas .
Rendy menghadapkan badannya ke arah Heny , yang mendengar ucapan Heny tapi wajah Heny kelihatan begitu kesal saat mengatakan tentang Maharani .
Sungguh dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar . Rendy berharap apa yang baru saja di katakan oleh wanita itu semuanya adalah bohong .
"Apa yang baru saja kamu katakan . Maharani menikah , menikah dengan siapa ." Rendy masih ingin mencari tau kebenaran nya tentang Maharani , tetapi kelihatan nya wanita itu sama seperti Kania , engan untuk mengatakan nya .
"Kenapa kamu diam saja ." tanya Rendy .
"Itu bukan urusan aku , jadi aku rasa kamu tanya sama yang lain saja ." jawab Heny , dan langsung pergi meninggalkan Rendy saat pintu lift terbuka . Dalam langkah wanita itu Rendy mendengar gumam dari mulut Heny " menjijikan "
Rendy sangat penasaran dan ingin mengejar Heny ,tapi hati kecilnya mengatakan percuma saja , karena sepertinya Heny engan untuk memberitau nya .
***
Sementara Julia dia sudah sampai di halaman mall terbesar di kota kembang . Julia memasuki halaman gedung yang sangat besar yang ada di depan nya itu , dengan senyum yang mengembang .
Rasanya ia seperti mendapatkan sebuah kebebasan dan udara yang begitu segar serta pemandangan yang indah . Entah kenapa hatinya merasa begitu senang .
Julia rencana akan berbelanja sesuka hatinya dan makan makan , tapi sebelum melakukan itu , Julia berjalan menuju ke arah toko sepatu . Ia ingin membeli sepatu flat shoes . Karena semua sepatu yang dia miliki berhak tinggi tidak bagus untuk dirinya yang sedang hamil . Jadi ia ingin menambah koleksi flat shoesnya di rak sepatunya di apartemen .
Julia memasuki toko sepatu dan langsung menuju ke bagian flat shoes di pajang . Mata indahnya memindahi semua sepatu yang ada di sana . Julia menyukai warna gelap sehinga pilihan nya jatuh pada sebuah sepatu yang berwarna navy dia merasa itu sangat lucu .
"Sepertinya ini sangat bagus , aku coba dulu saja ." gumam nya dalam hati .
Julia mengambil sepatu itu dan mulai mencobanya , tapi ukuran sepatu itu sepertinya kurang besar .
"Ah sepertinya sekarang berat badan ku bertambah banyak , masak kaki aku juga ikut melar ." gerutu Julia . Akhirnya Julia meminta tolong kepada pelayan toko untuk mencarikan sepatu sesuai dengan ukuran kaki nya .
"Ini mbak , boleh di coba dulu ." ucap pelayan toko dengan membawa dua buah sepatu untuk Julia .
"Makasih ya mbak , saya coba dulu ." Julia mulai mencoba , memang benar dulu ukuran sepatunya hanya 37 , dan sekarang itu tidak muat di kakinya karena seiring berat badan nya yang juga naik .
Julia berdiri dan mencoba berjalan dengan sepatu nya . Ternyata sangat nyaman ia pakai sepatu Flat itu .
"Baik Mbak , saya ambil yang ini saja ." ucap Julia .
"Baiklah , mbak langsung aja ke meja kasir untuk lakukan pembayaran , saya akan bereskan ini dulu ." ucap pelayan itu dengan sopan .
Julia mengangguk , tapi ia memutuskan untuk duduk sebentar , rasanya ia sangat lelah , sudah lama ia tidak pergi jalan jalan apalagi shoping seperti ini .tenaganya terasa terkuras habis . Tapi Julia tetap bertahan , maklum usia kandungan nya yang baru berusia tiga bulan , butuh banyak waktu untuk istirahat sebentar .
"Aku mau cari model sepatu Flat aja , ma ."
" Boleh Rani , kamu cari sesuka kamu ya ."
Julia menajamkan telinganya , ia seperti tidak asing dengan suara wanita wanita itu , juga nama seseorang yang baru di sebut . Julia merasa penasaran dengan kedua wanita yang baru saja masuk ke dalam toko itu .
Julia menoleh dan matanya membola seketika saat melihat Maharani dan man mernya (mantan mertua ) ibu dari Andika
"Rani , mama isa ." tanpa sadar Julia menyebutkan nama itu . Kedua wanita yang sedang asyik bercengkrama itupun menolehkan kepala nya , karena merasa ada yang memanggil namanya .
"Julia ." teriak mama isa dengan mata membola .
"Julia ." Maharani juga ikut menyebut nama mantan istri suaminya juga mantan sahabatnya .
Diam diam Julia mengepalkan kedua tangan nya .ingin sekali rasanya ia mencakar wajah dan menjambak rambut wanita yang bernama Maharani itu . Karena kedatangan dia , membuat semua kenangan dengan Andika muncul kembali .
"Mau apa kamu datang ke sini ." tanya mama isa sinis . Memang sejak dulu mantan mertuanya tidak begitu suka dengan Julia .
"Memangnya kenapa nyonya , ini tempat umum , siapa saja boleh datang . Lagian ini adalah toko sepatu , jadi sudah jelaskan kedatangan saya ke sini untuk apa ." jawab Julia sambil tersenyum percaya diri . Dia tidak mau di anggap lemah oleh mantan mertua dan Istri dari mantan suaminya .
Mama Isa dan Maharani tercengang mendengar jawaban dari Julia yang begitu berani . Karena selama ini Julia selalu bertingkah sebagai wanita , istri dan menantu yang patuh , dan hanya diam saja .
Dulu mama isa sering menghina dan mengejeknya tapi Julia hanya diam saja tidak pernah berkeluh kesah atau menjawabnya . Sejak dulu Julia tidak pernah menjawab atau melawan kepada mama isa . Tetapi hari ini Julia berani menjawab dengan mengangkat dagunya dan menatap wajah lawan bicaranya .
Dia menjawab pertanyaan dari mantan mertuanya dengan sorot mata yang tajam , menatap Mantan mertuanya dan istri dari mantan suami nya dengan sorot mata penuh dengan permusuhan . Apakah sekarang Julia mulai berani melawan dunia ?
" Dan seharusnya nyonya kalau memiliki ini ." tunjuk Julia ke arah pelipisnya .
takut andre gk setia ...