NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupa

Menjelang jam delapan pagi, Gina telah siap menuju ke kantor panitia penyelenggara seleksi di daerahnya untuk melapor sekaligus siap untuk mengikuti latihan.

Saat dia sampai di ruang tamu, dia melihat Agatha sedang berbicara dengan seseorang yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

“Siapa kak?” Bisik Gina saat sampai di samping Agatha.

“Nona Gina yah?” Tanya orang itu pada Gina.

“Iya.” Jawab Gina takut-takut.

“Kenalkan, saya Rivo.” Pria itu mengulurkan tangan ke arah Gina untuk bersalaman sekaligus dia memperkenalkan dirinya.

“Gina.” Balas Gina uluran tangan dari Rivo.

“Untuk saat ini saya akan mengantar jemput nona Gina saat latihan.” Jelas Rivo.

“Hah? Siapa yang menyuruh anda? Saya bisa pergi pulang sendiri kok untuk latihan, saya tidak membutuhkan supir.” Bantah Gina. “Kak, ini maksudnya apa sih?” Tanya Gina pada Agatha.

“Saya di suruh oleh panitia seleksi olimpiade badminton yang nona ikuti. Saya di minta oleh pak Flandy sebagai ketua panitianya.” Jelas Rivo menjawab pertanyaan Gina yang sebenarnya ditujukan pada Agatha.

“Apa?” Tekan Gina yang belum yakin dengan pernyataan Rivo.

“Iya, selama anda latihan sebelum olimpiade berlangsung, saya bertugas untuk menjemput dan mengantar anda pulang.” Jelas Rivo lagi.

“Yah sudah, pergi sana Gina! Nanti terlambat lagi.” Perintah Agatha.

“Benar non, sebaiknya kita berangkat sekarang agar tidak terlambat, takutnya para pelatih telah menunggu anda di lapangan.” Lanjut Rivo.

“Baiklah.” Gina menyetujui untuk segera berangkat, dia mengambil tangan Agatha untuk menyalimi kakaknya dan berpamintan.

“Hati-hati! Ingat, kalau ada apa-apa kabari aku yah!” Kata Agatha sebelum Gina dan Rivo menuju ke mobil.

Gina yang tengah sibuk memepersiapkan diri untuk mengikuti pertandingan, lupa dengan pacarnya, Ega. Sejak pulang kemarin dia tidak melirik handphonenya sama sekali. Ega berkali-kali melakukan panggilan namun tidak mendapatkan respon apapun dari Gina.

Pagi hari, Ega datang ke rumah Gina setelah Gina pergi dengan Rivo. Ega ingin memastikan keadaan Gina yang hilang kabar sejak kemarin, padahal mereka baru saja jadian.

“Tok…. Tok….” Ega mengetuk pintu rumah Gina.

“Siapa lagi sih yang datang pagi-pagi gini?” omel Agatha dari dalam rumah. “Sabar!” Teriak Agatha dari dalam rumah sambil berlari menuju ke pintu utama rumahnya.

“Ega? Ayo masuk!” Ajak Agatha setelah membuka pintu.

“Agatha, Gina nya ada?” Tanya Ega yang masi berdiri di depan pintu rumahnya.

“Gina? Dia baru saja pergi tuh.” Agatha bingung dengan pertanyaan Ega yang datang mencari Gina.

“Sepagi ini? Pergi ke mana? Dengan siapa?” Ega protektif.

“Emangnya dia tidak kasi tahu kamu?” Agatha balik bertanya pada Ega. “Ayo masuk dulu!” Agatha mendahului Ega duduk di ruang tamu rumahnya.

“Dia tidak bilang apa-apa, emangnya ada apa? Sejak kemarin dia tidak menghubungiku bahkan aku berkali-kali menelponnya tapi tidak di respon sama sekali.” Jelas Ega.

“Aduh dasar itu anak, pasti dia lupa deh.” Agatha menepuk jidatnya sendiri.

“Emangnya ada apa sih? Dia sebetulnya kemana?” Tanya Ega semakin penasaran.

“Kemarin sih katanya dia mau ngasi tahu kamu, tapi dia juga bilang mau ngasi surprise ke kamu. Aku sih tidak bisa ngasi tahu kamu, takutnya dia marah gitu karena katanya mau kasi surprise ke kamu. Gini aja deh, mending kamu nyusul dia ke balai pusat pelatihan badminton, pasti dia ada di sana sekarang.” Jawab Agatha menjelaskan.

“Kenapa dia di sana?” Ega penasaran.

“Sebaiknya kamu ke sana dan menanyakannya langsung ke Gina.” Saran Agatha.

“Baik, kalau begitu aku pergi dulu yah Agatha.” Ega berdiri dari duduknya.

“Hati-hati!” pesan Agatha.

“Makasi informasinya.” Balas Ega kemudian melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari rumah milik Agatha dan Gina itu.

Ega kembali ke rumahnya untuk mandi dan melakukan beberapa aktivitas rutinnya setelah itu dia pergi ke tempat yang Agatha sebutkan tadi sebagai tempat dimana Gina berada. Ega sampai di tempat itu tepat tiga puluh menit sebelum jam istirahat makan siang jadi dia sempat menonton Gina saat latihan.

Ega memberikan tepukan tangan setelah Gina menyelesaikan latihan siang itu. Ega berjalan ke arah lapangan menghampiri Gina.

“Ega? Kok bisa ada di sini?” Gina bingung karena dia belum memberi tahu Ega, Gina menarik Ega menuju ke kursi terdekat dari mereka.

“Maaf aku belum sempat memberi tahu kamu.” Kata Gina merasa bersalah.

“Apa yang kamu sembunyikan dari aku?” Selidik Ega.

“Tidak ada yang aku sembunyikan darimu Ega, hanya saja ada hal yang belum aku ceritakan padamu, lebih tepatnya belum sempat.” Jelas Ega.

“Yah sudah, kalau begitu kamu cerita sekarang!” Pintah Ega.

“Kita cari makan dulu yuk! Aku lapar. Sambil makan, aku cerita.” Kata Gina.

“Baiklah, semoga kamu tidak akan membohongiku.” Ega menyetujui permintaan Gina.

“Aku tidak akan pernah membohongimu.” Pintah Gina.

“Ayo!” Ega memegang tangan Gina, mereka berdua melangkah keluar dari lapangan tempat Gina latihan menuju ke salah satu resto terdekat dengan tempat itu karena Gina masih harus kembali latihan. Dia hanya di beri waktu istirahat makan siang selama satu jam.

Sepanjang perjalanan menuju ke resto keduanya nampak diam dan tak berbicara sedikitpun.

“Permisi, mau pesan apa kak?” Tanya pelayan resto dengan sangat sopan pada Gina dan Ega.

“Ega, kamu mau makan apa?” Tanya Gina membuka pembicaraan diantara mereka kali itu.

“Makanan dan minuman terbaik yang ada di tempat ini.” Jawab Ega jutek. “Dengan eskrim coklat sebagai penutup. Cepat! Tidak pakai lama.” Perintah Ega.

“Baik, akan segera kami siapkan.” Kata sang pelayan.

“Cepat sana! Jangan lama-lama!” Bentak Ega

“Ega, kamu kenapa sih? Kok jahat amat sama pelayan itu? Dia kan tidak ada salahnya sama kamu, kenapa kamu bentak dia seperti itu?” Cerocos Gina.

“Sudah, jangan omong banyak!” Ega tidak mengindahkan perkataan Gina, dia masih berkata dengan nada tinggi.

“Ega! Kamu kenapa sih?” Bentak Gina merasa sakit hati mendengar perkataan Ega, air mata perlahan mulai membasahi pipi cantiknya.

“Gina? Kenapa menangis?” Ega kaget melihat perubahan ekspresi pada Gina yang mulai menangis, dia tersentak melihat wanita di hadapannya yang tengah mengeluarkan air mata dari bola matanya yang indah.

“Kamu sih marah-marah, gimana aku tidak nangis?! Gina sesegukan.

“Aku tidak bermaksud …..” Ega berusaha membantah apa yang baru saja dikatakan Gina.

“Tidak bermaksud apa? Marah-marah gitu? Kamu pikir aku ini anak kecil?” gantian Gina yang berbicara dengan nada tinggi alias marah.

“Loh kok sekarang kamu nya yang marah?” Ega kaget.

“Emang kamu saja yang boleh?” Balas Gina.

“Yah sudah aku minta maaf!” Kata Ega dengan tulus.

“Makanya jangan marah-marahin orang sembarang. Ingat manusia itu punya perasaan.” Omel Gina.

“Iya, aku tahu. Sekarang cepat cerita kenapa kamu sampai ingkar janji!” Pintah Ega.

“Hah?” Gina bingung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!