gagal nya pernikahan pertama belum membuat ku jera akan hidup berumah tangga. aku menerima lamaran seorang laki-laki yang baru saja ku kenal ku fikir dengan aku menikah lagi kehidupan ku bisa terjamin dan bahagia, ternyata aku salah kini pernikahan ke dua ku juga berderai air mata.
apakah pernikahan Ayu yang kedua masih bisa di perbaiki atau gagal lagi seperti pernikahan pertamanya.
yuk langsung baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nada gita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Dret...dret...dret...
Suara ponsel Aldi berdering, ia pun mengangkat nya.
"Ya halo". Ucap Aldi setelah ia mengangkat telpon.
" Apa kabar bro? ". Tanya Arga basa basi setelah sambungan telpon tersambung.
" Gw baik, lo apa kabar? ".Tanya Aldi balik.
" Gw baik, sibuk gak hari ini? ". Tanya Arga pada Aldi.
Aldi pun mengecek jadwal nya hari ini, dan ke betulan dari jam makan siang sampai sore ia tidak ada jadwal.
" Habis Makan siang gak ada kerjaan, kenapa emang nya bro? Tanya Aldi pada Arga.
"Kita ketemuan, nanti gw sherlock ya tempat nya di mana! ". Ucap Arga, setelah Aldi menyetujui nya. Arga pun memutuskan sambungan telpon mereka.
Ayu pov.
Aku merasa tidak enak sama Arga, tapi mau bagai mana lagi, aku tak ingin dengan kami bertemu berdua akan menimbulkan fitnah.
Sekarang saja aku sudah di cap pelakor, tapi memang benar sih, toh Mas Raka dan istri pertama nya masih ada ikatan walapun mereka sudah lama tidak tinggal bersama.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, ku lihat gerbang sekolah sudah di buka itu tanda nya anak ku sudah pulang.
Aku pun menyebrang, lalu berjalan ke arah gerbang sekolah ku tunggu anak ku keluar.
Tak butuh waktu lama aku sudah melihat Daffa keluar sekolah dan berlari menuju ke arah ku, aku pun menyambut nya dengan pelukkan.
" Bagai mana sekolah nya sayang? ".Tanya ku pada Daffa.
" Emmm....seru Bu". Ucap Daffa sambil tersenyum manis.
"Daffa lapar? ". Tanya ku lagi.
Daffa mengangguk saja sambil tersenyum, ia dia lapar. Kami pun memutuskan untuk pergi makan di dekat-dekat rumah saja biar pulang nya nanti bisa jalan kaki.
Aku memberhentikan taksi lalu aku dan Daffa masuk ke dalam mobil yang sudah ku berhentikan, kami pun menuju tempat tujuan.
" Stop Pak". Ujar ku pada Pak sopir, ia pun menurut, sebelum turun aku membayar nya terlebih dulu, lalu kami pun turun.
Aku melihat tempat jualan yang tak begitu ramai, kami berdua pun berjalan dan duduk di sana.
"Bakso 1, mie ayam 1, es teh nya dua ya Pak". Ujar ku menyebutkan pesanan kami. tak perlu menunggu waktu lama pesan kami pun datang.
Aku dan Daffa menikmati makanan kami, aku tersenyum bahagia saat melihat Daffa yang juga bahagia.
Mungkin dulu aku tak punya tujuan, tapi setelah ini tujuan aku membahagiakan Daffa putra ku, aku akan berusaha semampu ku untuk Daffa.
Selesai makan aku membayar makan tadi, setelah itu aku Daffa pergi menuju rumah untuk pulang.
Arga pov
Arga menunggu Aldi, tapi sebelum itu Arga sudah mengabari Aldi mereka bertemu di mana, sambil menunggu Aldi datang, Arga sengaja belum pesan apa pun.
" Hay". Aldi pun datang menepuk pundak Arga, Arga berdiri mereka pun bersalaman tak lupa pula berpeluk kan ala laki-laki.
Arga mempersilakan Aldi duduk, mereka berdua pun duduk bersama.
Mereka berdua memesan makanan, selama menunggu pesan mereka datang Arga dan Aldi mengobrol sebentar.
"Kapan lo pulang?, perasaan minggu lalu kata nya lo masik di Paris". Kata Aldi dan ia juga bertanya pada Arga.
Arga tersenyum manis, lalu ia menjawab " Dua hari yang lalu Di". Jawab Arga.
Aldi pun mengangguk, baru saja mau bertanya lagi pesanan mereka datang, setelah pramusagi meletakkan pesanan customer di meja, ia pun pergi.
"Owh, ya Cika apa kabar? ". Tanya Arga pada Aldi.
" Alhamdulillah, dia baik kok". Jawab Aldi tersenyum manis.
"Gimana kerjaan lo di sana? ".Tanya Aldi.
" Selesai, dan seperti nya di sini gw bakalan lebih lama deh, apa lagi gw ada tujuan ke sini! ". Kata Arga menyunggingkan senyumnya.
" Emm, jangan bilang lo...? ".Kata Aldi menggantung pertanyaan nya pada Arga.
Arga yang paham akan pertanyaan Aldi, ia pun menganggukkan kepala sambil tersenyum.
" Wah parah lo Ga, udah di luar negri tapi belum juga dapat! ". Ujar Aldi pada sahabat nya itu.
" Gak ada yang menarik selain dia". Ucap Arga.
"Tapi tunggu dulu, lo sekrang tinggal di rumah bokap apa d Apartemen sendiri? ". Kata Aldi.
" Di rumah bokap, Kata nya sih adik gw udah nikah lagi". Ucap Arga dengan raut wajah yang berubah dan sulit di artikan.
Aldi pun paham pada keluarga Arga, mereka pun membahas obrolan yang lain, dan sampai pada titik obrolan yang memang ingin di tanyakan Arga.
Arga kaget mendengar peryataan dari Aldi tadi, ia tak menyangka ternyata Ayu sudah menikah, namun sempat gagal dan sekarang ia juga sudah menikah lagi.
Kecewa sudah pasti di rasakan Arga, ia berharap bisa di persatukan kembali dengan Ayu namun kenyataan nya tidak bisa, Arga akan tetap menerima semua nya.
Jika suatu saat Ayu membutuhkan bahu nya ia siap untuk menjadi tempat Ayu bersandar, Arga marah seharusnya nya ia pulang dulu waktu itu, tapi ia terlalu yakin pada Ayu yang akan menunggu nya walapun keputusan itu dari Ayu.
Namun sekarang sudah tidak bisa lagi, lama Arga merenungi nasib nya, ia harus menerima dan melupakan semua nya, pantas saja Ayu menolak nya tadi siang, mungkin ai sedang bersama suami dan juga anak nya saat itu.
Tak ingin larut dalam kesedihan Arga pun melanjutkan hari-hari nya, seperti biasa.
Kini hari-hari Arga di isi dengan bekerja, bekerja seperti itu lah. Arga berdoa semoga Ayu selalu bahagia bersama dengan orang pilihan nya.
Widia pov.
Habis pulang kerja Raka pergi ke rumah Widia, Widia menyambut Raka dengan ramah, dan ia juga menyiapkan makan untuk Raka.
Walapun sudah di beri perhatian oleh Widia, tetap saja Raka tidak berubah masih sama seprti dulu ia acuh tak acuh pada Widia. Pada hal Widia sudah berusaha sebaik mungkin pada Raka.
Raka memakan makan yang telah di sajikan oleh Widia dengan diam, sedangkan Widia hanya duduk di depan Raka untuk menemaninya.
Sebenar nya hati Widia sakit, karna keberadaan nya tak pernah di anggap oleh Raka, namun ia masih sabar Widia berfikir mungkin saat ini Raka tak melihat nya sebagai Istri namun esok nanti ia berharap Raka sadar akan keberadaan nya.
Selesai makan, Raka pun pamit pulang ke rumah Ayu pada Widia, hancur hati Widia apalagi Raka dengan terang-terangan menyebut nya seperti itu.
"Tidak bisa kah, kamu tidur di sini saja Mas? ". Ucap Widia berharap pada Raka.
Raka diam dan tidak mengedah kan perkataan Widia sama sekali, Raka pergi setuju atau tidak nya Widia.
Setelah kepergian Raka, Widia pun masuk dan menutup lalu mengkunci pintu rumah nya.
" Akkkk, Dasar bangsat kamu Rakaaaa.....!!! " Teriak Widia sambil melemparkan semua barang-barang yang ada di sana. lalu ia menangis terduduk lemas di lantai.
ayo widia cari kebahagiaan sendiri 😊
pengen raka kena karma aja deh 😅
tolong kasih jodoh lain buat widia thor 🙏🏻😘