ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Adila kembali terdiam, di titik ini dia lupa dengan aib apa yang ia katakan ada Joan. Hingga akhirnya dia ingat tapi dia sudah berada di depan pintu gudang.
"Buk Adila..." Tiba tiba suara maskulin terdengar tak jauh dari mereka berdiri. Ternyata Haris yang memanggil Adila.
Joan melepaskan cekalannya dan berdiri sedikit gugup di samping Adila. Meski bagaimanapun Haris adalah Seniornya dan dia tetap harus menjaga etika.
Adila yang tadinya sedikit linglung pun menatap ke arah Haris yang menatap dia datar. Sedangkan disisi lain Haris melihat bagaimana Adila seperti terpengaruh dengan kata kata Joan hingga membuat dia linglung.
"Kenapa buk Adila tidak mengantarkan perbaikan yang saya minta." Haris berbicara dengan suara yang sedikit naik.
"Dan ngapain kalian disini?" Lalu tatapan Haris beralih pada Joan yang tampak semakin gugup.
"Kamu ingin membicarakan suatu hal...."
"Bukankah sudah ada tempat mengobrol yang lebih santai di sediakan perusahaan, kenapa kalian malah memilih di gudang? kalian mau merusak citra perusahaan?" Kerutan di kening Haris semakin banyak.
"Bukan seperti itu pak..."
"Lalu seperti apa?" Haris kembali memotong ucapan Joan dengan nada sarkas.
Joan sedikit kelimpungan mendengar kemarahan Haris. Sepertinya Pak Haris ini sedang dalam mood yang tidak bagus.
"Joan! Kenapa kamu lama sekali?" Lalu dari arah samping berlari lari kecil Molly dengan rambut di gerai menggunakan pakaian yang begitu modis.
Joan harus berterimakasih dengan sangat pada Molly yang mengeluarkan dia dari suasana tak enak ini.
"Siang pak.. Joan, Adila ayo ke kantin, aku sudah sangat lapar." Molly mengeluarkan wajah seperti anak kecil yang kelaparan.
"Maaf pak Haris, saya permisi ke kantin dulu kalau tidak jam istirahat akan habis. Adila ayo ke kantin." Joan memberikan kode agar Adila mengangguk mengiyakan.
"Dia masih ada urusan dengan saya." Bukan Adila yang menjawab tapi Haris.
"Baiklah pak, Adila kami ke kantin dulu ya." Akhirnya Joan dan juga Molly pun berjalan menuju kantin meninggalkan Adila dan Haris dalam suasana yang sedikit lebih santai.
Haris melihat Adila yang masih terlihat bingung. Sedari tadi Adila tak berbicara, dia hanya diam sambil menggigit kuku. Haris merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Ada apa?" Kali ini Haris bertanya dengan nada yang lebih lembut dari tadi. Sebenarnya tidak ada perbaikkan yang Haris minta, itu hanya alasan untuk menyelamatkan Adila dalam situasi yang tidak menguntungkan.
"Ada sesuatu yang saya lewati." Wajah Adila terlihat begitu rumit.
"Makanlah dulu, setelah pulang mari kita bicarakan. Aku akan membantumu, jadi jangan khawatir." Haris menyentuh pundak Adila dan sedikit mengelus sebelum dia pergi meninggal Adila.
Manik mata Adila menatap Haris yang perlahan menjauh, pikiran Adila semakin berkecamuk.
Tak lama dia kembali teringat bahwa dia ada janji dengan Sintia. Akhirnya Adila pun pergi ke kantin menemui Adila.
Sintia duduk di meja yang sama saat mereka makan bersama kemarin. Dengan membawa nampan makanan Adila duduk di depan Sintia.
"Kenapa belum makan?" tanya Adila tersenyum pada Sintia.
"Apakah sesuatu telah terjadi saat kamu kemari?"
"Hanya masalah kecil, pak Haris menolongku." Adila mengambil sendok dan mengaduk makanannya sambil sesekali menatap Sintia.
"Pak Haris bersedia membantumu?" Tanya Sintia.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
dah mls lanjutin baca.
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....