Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adik Ipar Yang Nakal
Drrrrttttt.... drrrrttttt...
[Bro, lu kagak kangen gitu sama gue dan Reno? Kita tunggu lu di klub biasa.]
Gibran membaca pesan itu dari temannya, Bram. Dia melirik-lirik sebentar ke Ghea yang sedang menerangkan sesuatu kepadanya.
"Nah kamu juga harus tau tentang ini... "
"Mmm... Ghea," Gibran memotong pembicaraan Ghea.
Ghea malah menghela nafas menatap tajam pada Gibran, "Panggil aku kakak atau mbak, aku kakak ipar kamu,"
Gibran malah nyengir, "Sepertinya kita seumuran atau mungkin kamu lebih muda dariku, aku lebih nyaman memanggil kamu Ghea,"
"Hmm ya terserah kamu saja lah, ya sudah saya lanjutkan lagi..."
Gibran tiba-tiba beranjak dari duduknya.
"Kamu kemana?"
"Aku ada urusan sebentar,"
Ghea memelototkan matanya, "Tidak bisa, ayah menyuruhmu untuk mempelajari semua ini,"
"Nanti saja!" Gibran tak mempedulikan ucapan Ghea.
Ghea segera berdiri menghalangi jalan Gibran dengan merentangkan tangannya, "Tidak bisa, kamu tidak boleh pergi." Ghea takut ayah mertuanya marah.
Membuat mereka saling berhadapan. Lagi-lagi Gibran terpana dengan kecantikan Ghea, membuat mereka saling berpandangan. Gibran melangkahkan kakinya membuat jaraknya semakin dekat.
Ghea reflek mundur, "Berhenti!" katanya dengan nada menyentak.
Gibran semakin tertantang, dia tetap terus maju melangkah sementara Ghea melangkah mundur sampai punggungnya mentok di daun pintu yang masih tertutup rapat
"Kau mau apa? Aku kakak ipar kamu!"
Gibran malah tertawa kecil, dia menggigit bibir bawahnya sendiri, lalu mendekatkan wajahnya membuat jantung Ghea berdegup kencang tak karuan dan salah tingkah sampai dia menjewer kuping Gibran.
"A-a-a-arrhh... apa yang kau lakukan?" Gibran memegang kupingnya.
"Itu hukumanmu karena sudah kurang ajar pada kakak iparmu sendiri, ayah bilang aku boleh memarahimu atau menghukummu kalau kamu tidak nurut padaku!"
Gibran malah tertawa, "Hahaha... kurang ajar gimana? Memangnya aku melakukan apa padamu? Aku tadi hanya berjalan menuju pintu, kamu nya saja yang tiba-tiba mundur menghalangiku."
Ghea merasa malu karena perkataan Gibran ada benarnya juga, tapi dia pura-pura masa bodo, "Ayo duduk lagi, aku mulai sekarang akan mengawasi pekerjaanmu selama satu bulan, agar kamu bisa jadi Direktur yang bisa di andalkan. Setelah itu aku akan jadi asisten suamiku."
Gibran jadi teringat dengan Romi, dia belum melihat Romi juga dari tadi, "Ngomong-ngomong kak Romi dimana? Kenapa dia belum pulang juga."
"Setiap hari minggu Mas Romi selalu berkumpul dengan teman-temannya,"
"Kamu tidak di ajak?"
Sebenarnya Ghea juga pernah meminta Romi agar mengajaknya tapi Romi selalu memberi alasan ini itu agar Ghea tidak ikut.
"Aku... aku hanya ingin diam di rumah saja kalau libur,"
"Hmm... ya sudah, aku pergi dulu." Gibran segera membuka pintu.
"Gibran, tunggu dulu!" Ghea mengejar Gibran untuk menghentikannya.
Langkah mereka terhenti saat melihat Romi berdiri di hadapan mereka.
"Mas Romi sudah pulang?" Ghea menyambut kedatangan suaminya dengan senyuman manisnya.
"Iya, " jawab Romi sambil melirik Gibran dengan sinis karena tau dari Bu Rosa kalau Pak Reza ingin menjadikan Gibran Direktur Umum di perusahaan.
Ghea tidak ingin suaminya salah paham karena melihat Ghea dan Gibran sama-sama keluar dari ruang kerja ayahnya itu, "Tadi aku disuruh ayah untuk mengawasi adikmu agar mau mempelajari semua berkas penting tentang perusahaan."
Hal ini dijadikan kesempatan untuk Gibran untuk kabur dari kakak iparnya yang galak itu, di belakang Romi, Ghea melihat Gibran melambaikan tangannya terlihat jelas Gibran mengucapkan kata "Bye!" walau pelan. Ghea menggigit bibir bawahnya sendiri menahan emosi melihat Gibran yang tak mau diatur.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...