Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 - Hancurnya Keluarga Lei
Lei Yong keluar dari dalam puing-puing dan terlihat sama sekali tidak terluka, dia mengenakan Armor yang merupakan Artifak Tingkat Nascent Soul.
Jiwa Beast Salamander Api terlihat dibelakang Lei Yong dan Qi yang ganas dengan atribut api yang sangat panas menyebar. Lei Yong melihat kearah para Tetuanya yang terjebak oleh tali kegelapan dan dapat menilai bahwa Jiwa Alam Han Sen ini memiliki kemampuan yang spesial dan dapat menyerap vitalitas.
"Menarik... sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang menyenangkan !" Kata Han Sen dengan penuh kesiapan.
"Dari mana datangnya kesombonganmu itu Bocah sialan. Apakah kau pikir dirimu masih memiliki peluang untuk menang melawanku." Lei Yong melesat kearah Han Sen dan tinjunya yang ganas diselimuti api.
Han Sen menahan tinju itu dengan Tongkat Besinya dan dentuman yang sangat kuat membuatnya mundur. Tongkat Besi terlepas dari tangannya dan Han Sen merasa kalau tangannya mati rasa.
Perut Han Sen dipukul dengan keras dan membuatnya terlempar menabrak dinding. Namun Han Sen masih tetap berdiri dan terlihat mengejek kearah Lei Yong, dengan marah Lei Yong memadatkan bola api ditangannya dan melemparnya kearah Han Sen.
Han Sen yang melihat laju bola api yang bergerak kearahnya segera menendangnya keatas langit dan membuatnya meledak seperti kembang api.
"Kau sebut itu dengan sebuah serangan... jangan bercanda denganku. Apimu yang lemah itu sama sekali bukan sesuatu yang hebat menurutku." Kata Han Sen sambil mengejek.
Han Sen segera menghilang dari tempatnya berdiri dan mencari celah, Lei Yong mengawasi sekitarnya dengan baik dan tidak berani lengah dengan serangan dari Han Sen.
Walaupun dia memiliki armor yang melindungi tubuhnya namun dia tidak berani meremehkan kemampuan spesial dari Jiwa Alam Han Sen, walaupun serangannya tidak memiliki daya hancur yang besar tapi dia bisa menyerap vitalitas musuhnya yang terkena Bayangan hitam miliknya.
"Mengendap-endap seperti pengecut... Apakah kau pikir aku tidak tahu keberadaanmu !" Lei Yong berbalik dan memukul kearah belakang.
Tinjunya beradu dengan tangan Han Sen yang diselimuti oleh atribut kegelapan. Qi mereka saling beradu dan atribut kegelapan Han Sen menyerap vitalitas Lei Yong.
Api dibawah kaki Lei Yong menyembur dan Han Sen didorong mundur oleh gelombang Qi. Namun Han Sen bergerak menghilang dan dalam sekejap muncul ditengah-tengah semua Tetua.
Melihat Han Sen didekat mereka membuat ekspresi mereka menjadi khawatir dan Han Sen tersenyum dengan santai. Kegelapan ditangannya berubah menjadi ujung pedang yang tajam dan membuat mereka semua menjadi panik.
"Hehehe... kau kuat tapi apakah kau bisa melindungi mereka !" Han Sen memenggal kepala salah seorang Tetua dan darah mulai berceceran.
"Hentikan !" Teriak Lei Yong dengan kemarahan.
Dengan cepat vitalitas mayat itu diserap habis dan hanya meninggalkan kerangka tulang. Semua Tetua memasang ekspresi yang pucat, jika saja mereka tahu kalau Han Sen memiliki kemampuan yang merepotkan seperti ini maka mereka akan mencoba yang terbaik dan tidak akan meremehkannya.
"Berhenti... ketika pertarungan sudah dimulai maka hanya ada satu orang yang akan hidup." Han Sen mendesak Qi miliknya dan Vitalitas semua Tetua diserap olehnya.
Jiwa Naga Surgawi kuno menjadi lebih kuat dan Han Sen dipenuhi dengan energi yang besar, dia menerobos Tahap Menengah Alam Golden Core dan kekuatan fisiknya melonjak yang membuatnya setara dengan Alam Nascent Soul.
Amarah yang besar meluap-luap dan Lei Yong berlari kearah Han Sen seperti binatang buas, api yang kuat menyelimuti tubuhnya. Sejak awal inilah yang diinginkan oleh Han Sen, membuat musuhnya marah dan kehilangan kendali dalam emosinya.
Dalam pertarungan yang sebenarnya kemarahan hanya akan memperburuk situasi. Memang kekuatannya akan meningkat seiring dengan emosinya yang meledak-ledak, tapi apa yang dibutuhkan adalah ketenangan dalam menilai situasi. Han Sen sudah sering mengalami pertempuran yang nyata bahkan dan baginya selama dia yakin serangannya dapat membunuh musuhnya, maka dia akan mengeluarkannya dimomen yang tepat.
Ketika dia jarak mereka sudah dekat tiba-tiba Api merah yang ganas meledak dari tubuh Han Sen. Lei Yong merasakan tekanan yang kuat dari Api Merah ini, namun tangan kanan Han Sen segera meraih wajahnya.
Api Merah yang kuat membakar Lei Yong dan membuatnya menjerit kesakitan, perbedaan mereka hanya satu Tahap sekarang dan kekuatan fisik Han Sen jauh lebih unggul.
Membunuh Lei Yong dengan kekuatan fisiknya masihlah mustahil mengingat armor yang digunakan olehnya setara dengan Artifak Tingkat Nascent Soul. Namun jika berbicara tentang kekuatan maka Api Burung Vermilion yang menyatu dengan Akar Spiritualnya memiliki daya hancur yang cukup kuat.
Walaupun tidak sebaik Liu Shuang namun tetap saja jika hanya membunuh Kultivator Alam Golden Core menggunakannya sudah lebih dari cukup. Jeritan kesakitan terdengar sangat keras dan ketika Lei Yong sudah sekarat Han Sen menghentikan gerakannya, kegelapan membungkus tubuh Lei Yong dan dalam sekejap mata Lei Yong mati dan hanya menyisakan tulang belulang saja.
Armor dan Cincin Ruang milik Lei Yong dan para Tetua dikumpulkan oleh Han Sen, dia juga menggeledah semua ruang harta Keluarga Lei dan mengosongkannya. Sebagai Keluarga kelas dua mereka memiliki kekayaan yang cukup banyak, setidaknya ada 5 juta batu roh dan Han Sen berpikir kalau usahanya menjadi tidak sia-sia.
Semua orang sudah melarikan diri dari tempat itu dan sekarang di Kediaman yang luas hanya ada dirinya sendiri. Gelombang Aura dari kehadiran Kultivator Alam Nascent Soul dapat Han Sen rasakan dari luar.
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor