NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memiliki ilmu kebal dan anti racun

"Randu, kau kenapa sih nak tiap hari akhir akhir ini mama lihat kamu seperti orang kelelahan saja ?" tanya mama angkatnya ketika melihat Randu yang berjalan seperti orang lemas saja.

"Sudah tiga hari berturut-turut Randu bermimpi aneh mama, Randu selalu keletihan setelah bangun tidur," ujar Randu menjawab mamanya lalu melangkah ke kulkas dan mengambil sebotol air dingin dari dalamnya kemudian menenggaknya sampai habis tak bersisa.

"Mimpi basah lagi yah dek hihihi...?" timpal Sumi sang asisten rumah tangga sambil cengengesan.

"Ah nggak kok mbak, mimpi aku melihat Mbak Sumi pakai celana dalam warna marun yang ada renda rendanya," kata Randu sambil nyengir menatap Sumi kemudian berlalu ke kamar mandi.

Sumi hanya tertegun sesaat dan sedetik kemudian baru menyadari kalau apa yang dikatakan oleh Randu itu benar adanya, ia saat ini memang mengenakan pakaian dalam berwarna marun dengan variasi renda di tepiannya yang kemarin baru saja dibelinya dari pasar.

"Kau kenapa Sum ?" tanya Bu Yeni yang melihat pembantu rumah tangganya itu hanya bengong saja.

"Kok mimpi Dek Randu benar yah Bu," ujar Sumi yang masih agak kebingungan karena Randu bisa menebak dengan sangat tepat akan apa yang sedang ia pakai.

"Memangnya kenapa ?" tanya Bu Yeni lagi.

"Jangan jangan anak ibu bisa melihat tembus pandang," ujar Sumi menerka begitu saja.

"Ah ngaco kamu mana ada kemampuan seperti itu," kata Bu Yeni sambil mengiris iris kentang yang sudah ia bersihkan kulitnya.

"Iya sih, tapinya kok pas bener jadi malu saya Bu," ujar Sumi lagi.

Tak berapa lama kemudian Randu telah keluar dari dalam kamar mandi dan terlihat segar sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuknya.

"Katanya nggak mimpi basah, kok keramas lagi ?" ujar Sumi berniat mengusili Randu.

"Lah memang kali mandi keramas itu hanya pas mimpi basah saja yah mbak ?" ujar Randu yang juga sedikit bingung seakan akan dia telah salah mandi keramas.

"Nah loh, bener itu nak Sumi saja yang pikirannya jorok karena kelamaan menjanda," timpal mama angkatnya.

Sementara Sumi hanya tertawa cengengesan saja melihat majikannya itu membela anak angkatnya yang sebenarnya masih di bawah umur namun terlihat sangat gagah menawan di matanya itu hingga ia selalu ingin menggodanya.

"Mama !" ujar Randu kepada mama angkatnya yang terlihat sibuk mengulek irisan kentang goreng.

"Iya nak, kamu sudah lapar yah ?" jawab mama angkatnya yang juga mampu menerka dengan tepat apa yang diinginkan anak angkatnya itu.

Randu hanya mengangguk sambil tersenyum malu malu.

"Di kulkas masih ada kue donat, kamu makan itu saja nak jangan bikin mie instan terus tiap hari nggak baik," ujar mama angkatnya sambil menatap Randu yang makin hari makin mirip dengan Wiguna baik dilihat dari caranya tersenyum maupun perawakannya yang tinggi bongsor gagah.

"Iya mama, terimakasih mah !" jawab Randu yang kemudian bergegas mengambil sekotak kue donat berisi enam potong dan kemudian dibawanya ke kamarnya, bertabrakan dengan Tiara yang baru bangun dan ingin buru buru ke kamar kecil, akibatnya kotak berisi kue yang Randu bawa berhamburan begitu saja.0

Celakanya saat itu Tiara sedang menggenggam sebuah gunting berujung tajam di tangannya yang kemudian ikut menusuk perut Randu.

"Ah !!!" Tiara menjerit sekerasnya begitu menyadari gunting yang ia bawa ternyata menusuk perut adik angkatnya itu.

"Randu maaf, aku nggak sengaja dek ! maafkan aku yah dek !" ujar Tiara yang sekejap kemudian telah berlinang air mata karena merasakan penyesalan yang teramat sangat, bahkan rasa ingin buang air kecil yang sedianya tak tertahankan itu seakan menghilang begitu saja.

Namun Randu hanya mengusap usap perutnya yang sama sekali tidak terluka apa apa itu bahkan ia sama sekali tak merasakan sakit apapun meskipun ia memang merasakan ada sesuatu yang menusuk perutnya.

"Aku gapapa kok kak," ujar Randu.

Sementara itu Bu Yeni dan Pak Priyatna yang mendengar teriakan anaknya langsung menghampiri mereka.

"Ada apaan kok ribut ribut ?" tanya Bu Yeni sambil melihat kue kue donat yang sudah berhamburan di lantai bersama kotak wadahnya.

"Coba lihat dek, kamu terluka tidak ?" tanya Tiara sambil menyibak kedua tangan Randu yang menutupi perut telanjangnya, dan tak menghiraukan kedua orang tua mereka yang terlihat panik.

Tiara terkejut sekaligus lega hatinya setelah melihat Randu benar benar tidak terluka sama sekali, meskipun jelas ia ingat gunting yang ia bawa menusuk perut Randu cukup keras.

"Hei kenapa tidak jawab mama kalian tanya ada apa kok ribut ribut ?" ujar Pak Priyatna.

"Oh ga ada apa apa kok pak, tadi Randu dan kak Tiara tak sengaja tabrakan jadi kue kuenya terlepas dari tangan Randu," ujar Randu yang kemudian mengambil kue donat yang berserakan itu lalu membersihkan lantainya dengan mengepelnya.

Sementara Tiara masih terdiam dan terlihat bingung meskipun hatinya sangat senang karena Randu tak terluka karenanya.

"Tiara kamu kenapa kok malah bengong saja?" ujar mamanya.

"Eh iya mah, Tiara mau ke kamar mandi," jawab Tiara yang kemudian berlalu ke kamar mandi tanpa berucap apapun lagi membuat kedua orang tuanya hanya saling berpandangan bingung.

Sementara Randu yang tak jadi makan kue donatnya jadi merasa kelaparan sehingga begitu ia selesai mengembalikan peralatan pel ke belakang ia langsung bergegas mengambil dompet di kamarnya dan kemudian bergegas pergi keluar rumah untuk menemukan penjual bubur ayam keliling yang biasa mangkal di persimpangan pusat kompleks.

Tak tanggung-tanggung ia langsung memesan dua mangkuk sekaligus untuk mengganjal perutnya yang terasa sangat kelaparan itu yang kemudian ia juga berhasil menghabiskannya dengan waktu singkat saja.

Karena duduk di dekat semak rerumputan, Randu tak memperhatikan ada seekor kelabang merah liar yang berukuran cukup besar seukuran jari kelingking orang dewasa tengah merayap di atas kakinya yang jika menggigit dan menyuntikkan bisanya yang cukup mampu untuk melumpuhkan seekor gajah sekalipun.

Terlihat kelabang itu sampai melingkarkan badannya demi menggigit dan menyuntikkan bisanya di ibu jari kaki Randu yang sama sekali tidak menyadari dan merasakannya.

"Dek ada kelabang di kakimu !!" teriak penjual bubur itu yang membuat Randu langsung menghempaskan kakinya hingga kelabang itu terpental dan kemudian kembali merayap ke dalam semak rerumputan.

Meskipun Randu tak merasakan sakit sama sekali namun ternyata setelah melihat lebih jelas ia menemukan setitik noda darahnya yang kehitaman.

"Cepatlah ke klinik dek, biar segera dapat perawatan, bisa kelabang sebesar itu akan sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja," ujar penjual bubur itu sambil melihat ibu jari kaki Randu yang terdapat setetes noda darah yang dengan cepatnya langsung mengembun.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!