Lahirnya Raja Para Dewa

Saat Bai Luan mencoba memohon berbelas kasih dan mencoba untuk berbicara, Long Yuan tidak mendengarnya dan malah asik mencambuknya.

"Hei... Lepaskan saudara Luan. Benarinya kamu mencambuknya!"

Tiba-tiba! seorang gadis cantik terlihat imut, datang mengacungkan tangannya dengan berani. Gadis tersebut terlihat berumur 13-14 tahun, usia yang sama seperti Bai Luan.

Suaranya yang melengking dan terlihat imut membuat Long Yuan ternganga. Lalu dengan cepat memperbaikinya, dan melirik ke arah asal suara tersebut.

Ia lebih kaget lagi saat melihat anak-anak berada di Hutan Kegelapan.

Bai Luan kini gemetaran, takut senior Long Yuan juga menghukum gadis tersebut.

Long Yuan kini melirik ke arah Bai Luan dan gadis tersebut secara bergantian. Ia merasa aneh melihat kejadian ini!

"Oho ho ho ho... Ternyata ini yang membuatmu bolos latihan" ucap Long Yuan tersenyum menyeramkan.

Melihat hal tersebut. Bai Luan semakin gemetaran, "Se... Senior ini bisa dijelaskan" ucap Bai Luan terbata-bata.

Sedangkan gadis itu bingun! Tadi ia sedang mengganti pakaiannya. Namun, saat kembali ia melihat ada seseorang yang sedang mencambuk penolongnya. Itu membuat sang gadis geram dan berusaha menolong penolongnya.

"Apa yang ingin kau jelaskan, bocah nakal!" balas Long Yuan langsung mencambuk Bai Luan kembali, ia mengira Bai Luan sedang bermadu kasih sehingga tidak menjalani latihan.

"Hei... Kau! Apa yang kau lakukan kepada Luan Gege!" ucap sang gadis.

Itu semakin membuat spekulasi Long Yuan semakin curiga bahwa mereka sepasang kekasih.

"Bagus-bagus! Aku akan memberi tahu gurumu tentang ini." Ucap Long Yuan terkekeh.

"Se... Senior dengar dulu penjelasan Junior ini!" balas Bai Luan kaku, tak tahu harus menjawab seperti apa?"

Tak.. Tak.. Tak..

Suara langkah kaki berjalan mendekati Bai Luan, "Kau tidak apa-apa Luan Gege?" ucap gadis tersebut terlihat khawatir. Lalu melirik laki-laki dewasa yang tampan dengan tatapan tajam karena ia telah melukai Bai Luan.

"Aku tidak apa-apa She Linlin!" jawab Bai Luan.

Mendengar jawaban She Linlin, bukannya senang malah tambah cembrut. Lalu berkata, "Jangan panggil nama lengkap Luan Gege! Aku sudah bilang panggil Lin'er saja oke" balas Shen Linlin tersenyum dengan suara melengking yang terlihat imut.

Sedangkan Long Yuan tambah geram. Melihat mereka malah bermesraan didepannya. "Baiiiii Luaaaannnnn! Latihanmu akan 10 kali lipat mulai besok" ucap Long Yuan teriak.

Bai Luan dan She Linlin langsung kaget mendengar suara teriakan tersebut.

Bai Luan bergetar mendengar kata 10 kali lipat dan ingin langsung protes tapi takut jika di adukan kepada gurunya. Malah akan menjadi berkali-kali lipat. Ia tahu gurunya mengerikan dalam hal melatih, dan ia tidak ingin itu terjadi untuk saat ini. Sitidaknya sebelum ia bertambah kuat.

Sedangkan Shen Linlin. Kini makin kesal mendengar suara teriakan yang mengganggunya berbicara dengan Bai Luan. "Kau... Bisakah kau lebih mmmmmmm!"

Sebelum menyelesaikan ucapannya. Bai Luan terlebih dulu menyumpal mulut Shen Linlin menggunakan tangannya.

"Diam! jangan berbicara yang tidak-tidak lagi kepada senior Yuan! Atau aku akan mendapat hukuman yang lebih mengerikan lagi karena dia orang yang melatihku kau paham!" ucap Bai Luan berbisik-bisik. Namun tetap didengar Long Yuan.

Shen Linlin hanya mengangguk-angguk. Namun, ia tetap menatap Long Yuan dengan tajam, karena tidak suka ada orang yang melukai penolongnya.

Dirasa sudah tenang...

"Senior! Mohon dengar penjelasan Junior ini!" ucap Bai Luan.

Long Yuan berdiri tegap. Layaknya seorang guru yang berwibawa menatap Bai Luan yang terlihat serius, melihat tatapan Bai Luan, Long Yuan langsung mengangguk lalu!.

"Jelaskan kenapa kamu bolos latihan?"

"Baik..."

Bai Luan mentap Shen Linlin disampingnya, untuk memberi tahu kejadian tersebut. Shen Linlin hanya mengangguk.

"Begini senior, saat junior latihan tadi. Junior mendengar suara hewan buas sedang berkelahi seperti memperebutkan sesuatu,! Karena penasaran Junior kesana untuk melihat tempat para hewan buas berkumpul. Awalnya junior ragu, karena para hewan buas disana kebanyakan hewan buas tingkat 3 sampai 6. Namun, karena teringat guru pernah bilang tidak akan ada hewan buas yang berani menyentuhmu, junior jadi memberanikan diri!"

Saat bercerita Bai Luan menjeda ceritanya lalu melihat Senior Long Yuan yang penasaran, begitu juga Shen Linlin. Tidak ada yang memotong cerita Bai Luan karena mereka penasaran dan ingin mendengarnya sampai ahir.

"Setelah mengingat perkataan guru kemarin. Junior memberanikan diri, lalu melepas alat latihan dan menuju para hewan buas. Saat menuju kesana, perkataan Guru benar terbukti, setiap Junior berpapasan dengan hewan buas. Mereka semua menghindar, he he kalian tahu? Junior awalnya takut saat berpapasan. Namun, saat mereka menghindar, junior makin semangat." Ucap Bai Luan terkekeh dan menjeda ceritanya lagi lalu melihat Long Yuan yang mendengus. Sedangkan, Shen Linlin ikut cekikikan.

"Lanjutkan ceritamu. Jangan suka menjeda cerita-cerita, atau aku akan memberi tahu Tuan Muda yang tidak-tidak!" ucap Long Yuan tersenyum licik.

Mendengar itu Bai Luan ketakutan, "Jangan Senior, jangan beritahu Guru!" balas Bai Luan ketakutan.

Melihat hal tersebut Long Yuan mengangguk lalu berkata, "Makanya cepat lanjutkan ceritamu, ini sudah siang! Nanti Tuan Muda lama menunggu kita kembali."

Bai Luan hanya patuh mengangguk. Sedangkan, Shen Linlin mendengus melihat Long Yuan dengan jengkel. Long Yuan hanya mengabaikannya seperti angin lewat.

"Saat Junior sampai, Junior melihat banyak sekali hewan buas seperti memperebutkan sesuatu. Junior lalu mendekat, banyak hewan buas langsung memberi jalan dan tidak memangsa junior, itu membuat junior makin kagum dengan guru karena perkataannya benar."

"Saat junior melihat seorang gadis meringkuk di atas pohon dengan ketakutan. Junior marah melihat para hewan buas, junior lantas mengusir semua hewan buas, menggunakan nama guru hingga mereka semua lari ketakutan,"

"Lalu mencoba membantu gadis tersebut. Namun, sang gadis lebih ketakutan dan berteriak menyuruh junior pergi. Mendengar itu junior langsung pergi, belum jauh junior pergi. Gadis tersebut berteriak lagi meminta tolong, karena, para hewan buas berkumpul lagi!"

"Tak lama junior kembali dan menolong. Junior melihat gadis tersebut banyak luka dan baju sobek sehingga merasa kasihan untuk meninggalkannya."

"Junior lalu membawanya kesini, dan mencoba berkenalan. Setelah berkenalan, dan memberitahu namanya Shen Linlin. Junior mencoba mengobati luka-luka Shen Linlin!"

"Setelah mengobati sebisa junior. Junior memberinya baju yang junior punya dan menyuruhnya mengganti pakaiannya. Karena merasa lelah, junior mencoba beristirahat sebentar di sebuah pohon."

"Namun baru saja junior memejamkan mata. Senior Luan datang langsung memukul junior! Itu ceritanya." ucap Bai Luan panjang lebar.

Long Yuan mengangguk-angguk, sedangkan Shen Linlin menunduk memainkan jari-jari telunjuknya karena malu mendengar ceritanya.

"Hmmm bagaimana kau bisa ke tengah hutan ini?" tanya Long Yuan menyelidik.

Bai Luan mendengar itu, tersentak kaget. Karena, ia lupa juga bertanya tentang itu.

Shen Linlin gugup melihat Bai Luan ikut penasaran. Ia ingin menjelaskan.

Namun, Long Yuan memotongnya "Kita kembali dulu, nanti saja bercerita saat kita selesai makan siang! Karena Tuan Muda sudah memanggil kita!" ucap Long Yuan yang di jawab anggukan semangat oleh Bai Luan.

Sedangkan Shen Linlin bingung! bagaimana cara Long Yuan tau kalau ada yang memanggil, itu yang ada dalam benaknya.