Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Baru
Sepasang kaki itu tidak lagi bisa menahan beban tubuh yang diampunya. Tangan yang memegang sebilah pedang itu langsung menimbulkan bunyi di lantai bersamaan dengan benda-benda lainnya yang berserakan.
Mata yang biasanya sangat tajam itu langsung berubah menjadi genangan air yang siapa jatuh kapan saja. Tangan yang berlumuran cairan merah itu langsung gemetar menyentuh sosok yang tidak bergerak lagi.
"Putri...." Kata-kata itu langsung terhenti ketika satu tangan itu terangkat.
"Diam! Tidak ada yang bicara...." Tangan yang gemetar itu langsung menyentuh dengan lembut rambut yang basah itu.
"Putriku, Ibu sudah datang.... Ayo, buka matamu, Ibu sudah kembali. Tidak kah menyambut kedatangan Ibu? Hmm ....." Mengelus dengan lembut dan penuh kasih, tapi nyatanya tidak membuat sosok mungil itu membuka matanya.
"Putriku...." Sentuhan lembut itu langsung terhenti di garis yang mengalirkan darah segar disana.
"Ling Zhi!" Sebuah suara terdengar dengan langkah kaki yang cepat.
"Jangan mendekat!" Pedang yang tadinya jatuh iya kembali digenggam dengan erat dan langsung menuju leher sosok yang baru datang itu.
"Beraninya kau memberikan goresan untuk putriku! Wanita siallan!"
Dengan wajah ketakutan, wanita itu mundur perlahan. "Apa maksud anda yang mulia?" Ucapnya dengan takut.
"Begitu? Kau lupa ingatan, hmmmm.... Matilah kau!" Suara tebasan pedang langsung terdengar seiring dengan darah yang menyebar luas.
"Bagaimana adikku? Kau suka?" Wajah yang meringis menahan sakit itu terangkat ke atas melihat sosok laki-laki yang datang dengan wajah bahagia.
"Kau...."
"Ya, aku. Kau suka hadiahnya? Aku juga punya lagi. Mau lihat?" Dengan jentikan jarinya, pengawal langsung timbul dengan sosok yang sudah terkulai tak berdaya.
"Lihat! Suamimu aku bawa, bukankah kau menunggu dan mencari nya? Kakak mu ini membawa suamimu. Bukankah aku baik?"
"Apa masih kurang apa yang aku berikan untukmu?" Ucapnya dengan mata kecewa.
"Ya, sangat! Kau pikir sebuah kerajaan kecil bisa menghilangkan rasa haus ku? Sedangkan kau serta keluarga kecil mu bahagia dengan harta dan kekuasaan yang melimpah? Tidak adikku tersayang, dengan kematian kalian, aku yang akan menjadi penguasa disini." Ucapnya sambil lebih dekat menatap wajah adiknya yang masih tertancap pedang.
"Ya, Ling Zhi... Aku hanya memainkan peran ku menjadi kakak, kakak ipar serta paman yang baik. Dan itu berhasil.... Sekarang kau akan berkumpul bersama keluarga kecil mu di surga, sampaikan salam ku untuk mereka. Selamat tinggal adikku tersayang!"
Mata itu akhirnya menutup perlahan diiringi dengan rasa sakit yang mendera tubuhnya.
"Aku berharap tidak memiliki saudara kandung yang berhati iblis, jika aku hidup lagi."
************
"Dokter, pasien sudah sadar!" Mata yang baru saja terbuka itu tampak berpikir dimana keberadaannya saat ini.
Tubuhnya terasa lemah dan tidak sanggup digerakkan. Hanya mata serta pendengarnya yang ia gunakan saat ini.
"Nyonya Shera sudah sadar! Sampaikan pada suaminya." Ujar seorang wanita dengan pakaian putih dan memakai penutup di sebagian wajahnya pada seorang wanita lain yang langsung keluar.
"Nyonya, putra anda sudah lahir." Sambung wanita berpakaian putih itu lagi.
'Putra? Suami? Shera? Apa aku hidup kembali?' Pertanyaan itu hanya bisa ia tanyakan sendiri pada dirinya. Karena bibirnya seolah kelu untuk bicara.
Matanya beberapa kali buka tutup, tak lama sebuah ingatan menembus kepalanya dan terlihat sebuah rentetan kejadian yang berputar disana.
'Aku tidak pernah mengemis perhatian dari siapapun!' Dengan menggunakan kepalan tangannya, dia baru saja mendapatkan fakta tubuh yang ia tempati di masa yang ia tidak ketahui.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya