kisah seorang pemuda bernama BARKAH yang selamat dari kobaran api , ia melakukan perjalan spiritual ke pulau jawa. hal-hal diluar nalar pun di dapatnya setiap kali ia membantu orang yang datang kepadanya .
sempat dirancun oleh orang tak di kenalnya , untungnya, tangisan Diana membuatnya seakan hidup kembali ..
bagaimana kisah perjalanannya , simak terus tiap episode nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titik.tiga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
" karena 2 mangkuk mie, aku tiba lebih cepat dari perkiraan . "
aku yang kala itu berjalan sambil sesekali menahan tawa karena teringat kejadian di warung tiba-tiba di pepet oleh sebuah mobil angkot yang membuat aku kaget dan menghentikan langkahku .
" astagfirullah , apaan sih , untung masih selamat . " ucapku pada diriku sendiri .
Sang sopir kemudian memundurkan mobilnya , dan ketika mobil tersebut mendekatiku , terdengar suara sang sopir seperti memanggilku . Aku pun mendatangi nya kemudian berkata . " ada apa pa ? , saya bikin salah ya ? " ucapanku sambil menahan marah karena ulahnya .
Sang sopir pun berkata " maaf mas , ayo masuk mas , mas mau ziarah ke kanjeng sunan muria kan, ? Udah gausah bayar , kebetulan saya mau kesana juga mas . "
" gausah pa , saya jalan kaki aja . Makasih banyak pa buat tawarannya . " jawabku singkat .
Si bapa kemudian membuka kan pintu depannya sembari berkata . " udah mas , masuk aja , saya udah biasa ko anterin orang-orang yang mau berziarah . " , ucap sang sopir
aku pun menerima tawaran sang sopir, disaat itu , tak ada fikiran negatif terlintas saat sang sopir menawari tumpangan . lagian kalau pun beliau berniat jahat , aku sih pasrah aja .
Mobil pun kembali berjalan . Sang sopir pun bertanya pertanyaan umum seperti hal nya orang lain . beliau bertanya tentang nama, asal , dan alasan aku berziarah .
Ada hal unik dari pertanyaan sang sopir , selain menanyakan pertanyaan basa basi, sang sopir pun bertanya tentang apa saja yang sudah aku dapat dan ak lalui selama di perjalanan .
Awalnya aku menceritakan hal-hal yang biasa terjadi pada kebanyakan orang , seperti ke hausan, kelaparan , kepanasan, ke hujanan dan lain sebagai nya. Tapi sang sopir malah berkata. " bukan itu mas , misalnya seperti kejadian-kejadian mistis atau sesuatu yang nda masuk diakal . " ..
Aku pun sempat heran , " apa mungkin dia tau sesuatu ? " gumamku sendiri .
Di saat itu aku pun berbohong pada sang sopir dengan berkata . " kalau hal seperti itu sih belum pa, jangan sampai lah pa, saya takut sama hal-hal seperti itu . " ... Ucapku sambil melihat lihat area sekitar .
Sang supir kemudian berkata . " sebetulnya mas , dulu saya juga sama seperti mas senang ziarah ke makam-makam , ga cuma makam , tapi ke petilasan nya juga , terus ke tempat-tempat yang dianggap keramat .
oh iya mas, LEUWEUNG SANCANG itu emang seangker itu ya ?.. mas sudah kesana belum ..? " . .
" oh gitu pak ,
wah kalau ke sancang belum pernah pak , ini juga kali pertama saya berziarah ke tempat yang jauh . Biasanya cuma ke pemakaman umum aja. emangnya kenapa gitu pa sama leuweung sancang.. ? " jawabku sembari balik bertanya .
Sang supir pun menceritakan semua pengalaman hidupnya sewaktu melakukan perjalanan .
cerita si bapa lebih ke arah hal mistis dan supranatural . sang supir pun bercerita bila disaat itu beliau mendapat seperti bisikan untuk melakukan perjalanan spiritual .
dari semua tempat yang beliau datangi , hampir semua permintaan dari para juru kunci bisa dilewatinya kecuali leuweung sancang dan gunung salak . karena penasaran aku pun bertanya lebih detailnya pada beliau .
Beliau pun berkata . " dulu mas , semua tempat dari ujung jawa timur , daerah banyuwangi sampai makam sunan gunung jati di cirebon saya datangi , ga cuma sekedar datang mas , saya minta tantangan sama juru kunci nya mas , dari yang suruh saya duduk semalaman , sampai puasa berhari-hari saya jalani mas . Tapi begitu masuk ke leuweung sancang , yaa allah mas , semua yang saya pelajari seakan ga ada artinya mas . Saya cuma di suruh duduk menghadap laut dari jam 1 malam sampai matahari terbit .. Wah itu beratnya minta ampun mas . pusingnya bukan main , baru juga merem , saya sudah di sambut sama suara-suara aneh , mulai dari suara orang mainin alat musik , suara kuda , suara orang lagi jalan , ah pokonya kacau mas ,, ga bisa fokus .
Pokonya mas , dari yang niatnya cuma semalam , saya disana itu kalau ga salah hampir 10 hari mas , dan itu tetep gagal mas , saya itu duduk paling lama cuma kuat sampai jam setengah 3 .
Nah kalau waktu di gunung salak beda lagi mas , itu juga sama parahnya .
hiiiiihhh , pokonya kalau saya di suruh buat seperti itu lagi, saya bakalan hindari 2 tempat itu mas . Ga berani saya .. " ..
Aku yang mendengar Ucapan si sopir cuma bisa diam saja menyimak ceritanya , jujur saja, perjalananku kali ini sebetulnya berbanding terbalik dengan yang beliau alami , ga ada hal aneh yang aku temui selain mba diana . itu pun karena murni kesalahanku , seandainya aku fokus pada tujuanku, sudah pasti aku ga akan mengalami hal tersebut .
di saat itu, sang sopir pun terus bercerita sambil fokus memperhatikan jalan , hingga tanpa aku sadari, kami sudah tiba tepat di area parkiran nya makam sunan muria . Sang supir pun berkata . " mas , makamnya ada di atas , mas bisa lewat tangga , bisa juga lewat sana , cuma kalau lewat sana khusus kendaraan , kalau pakai ojek harganya 15 sampai 20 ribu .
oh iya mas , tangga itu sebenernya aneh loh mas , kalau mas coba hitung setiap anak tangganya , jumlahnya itu berubah-ubah .. Kalau mas ga percaya , coba aja mas itung sendiri . " .. ucap sang sopir saat menghentikan mobilnya.
" oh gitu pa , jadi penasaran ... Oh iya makasih banyak ya pa . Bapa ga ikut ke atas ? " jawabku sambil turun dari mobil kemudian balik bertanya.
Sang sopir pun menjawab . " saya ke atasnya nanti malam mas , mau setoran dulu sama ibu negara . Yasudah saya pamit ya mas , assalamualaikum. " ..
aku pun menjawabnya sambil membungkukan tubuhku . " iya pa, waalaikumussalam , salam buat keluarga ya pa . " .
Sang sopir pun menjawab kembali sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkanku .
Disaat itu, aku pun memulai perjalananku, dengan rasa penasaran , aku pun mulai berjalan hingga ke arah tangga .
" ah mitos , cik ku urang itung, hayang apal ,, " ucapku pada diriku sendiri . dengan pijakan pertama, aku pun mulai menghitung .
*****