Rewrite You!

Helia Duncan adalah seorang wanita yang baru saja dewasa. Ia bekerja di sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar tapi, juga tidaklah kecil. Ia bekerja menjadi seorang editor dari sebuah komik yang tidak cukup bersinar. Kehidupannya memang cukup menyebalkan dengan kegagalannya dalam sosial dan tekanan yang selalu ia dapatkan di pekerjaannya.

Ia tidak pernah dinilai cukup untuk segala hal yang telah dia lakukan untuk pekerjaannya. Atasannya yang selalu memarahinya untuk setiap kesalahan atau mungkin bahkan ketika ia tidak mempunyai kesalahan apapun. Seberapa pun ia telah berusaha, ia tetap begitu kesulitan untuk memenuhi standar terendah dalam pekerjaannya.

Helia selalu mendapatkan tekanan dan himpitan dari kenyataan hidup di dunia modern yang terlalu menuntut. Ia merasa tidak cocok dengan kehidupan ini. Ia hampir menyerah dengan hidupnya. Merasa sangat putus asa untuk meneruskan langkahnya dalam meraih mimpinya. Bahkan bisa dikatakan ia telah melupakan semua mimpi-mimpinya.

Di suatu minggu pagi, saat Helia sedang berjalan-jalan di jalanan untuk sedikit melepaskan stressnya. Ia melihat ada sebuah bazaar buku yang diadakan di Taman Kota. Helia yang sangat menyukai buku menjadi begitu tertarik dengan apa yang ia lihat. Dan langkah kakinya membawa dirinya untuk masuk dan menelusuri kegiatan bazaar buku tersebut.

Helia menemukan sebuah buku yang menarik perhatiannya. Buku sejarah tentang perjalanan hidup seorang penjahat yang tidak berperasaan dan berhati dingin dalam sejarah bangsa. Entah karena apa, Helia merasa sangat tertarik dengan buku tersebut. Ia mengambil buku tersebut dan memperhatikannya dengan seksama.

“Mata anda sangat bagus, nona!” Puji kakek tua, si pedagang buku yang ia pegang tersebut. “Buku itu tinggal satu-satunya dan sangat jarang ditemui karena dicetak secara terbatas.” Lanjutnya.

“Buku terbatas, ya.” Helia melihat buku tersebut baik-baik. “Buku ini memangnya tentang apa?”

“Itu tentang seorang penjahat yang hidupnya sangat menyedihkan. Keadaan hidupnya lah yang mengubahnya menjadi penjahat terkejam yang tidak segan membunuh siapapun. Kehidupannya nampak seperti dibenci oleh Dewa Vattarius.” Jelas si kakek tua itu sambil memainkan jenggotnya.

Tanpa berpikir panjang, Helia membeli buku tersebut yang berjudul Kisah Hidup si Dahlia Hitam. Setelah membayarnya, Helia langsung pergi dari sana dengan membawa buku tersebut.

“Terimakasih, nona. Saya harap anda dapat menolongnya.”

......................

Helia tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi begitu terobsesi pada buku tersebut. Tidak, ia tidak terobsesi pada bukunya. Tanpa disadari, Helia terobsesi pada sosok Clyde.

Sejak awal, Helia membaca buku tersebut, ia merasa begitu tertarik dengan kisah Clyde. Seolah-olah ia dapat merasakan penderiaan Clyde. Ia merasa begitu terhubung dengan sosok Clyde Xavier Wymond tersebut, seperti ada sebuah tali merah tak terlihat yang menghubungan mereka yang berbeda waktu dan masa kehidupan ini.

Karena hal tersebutlah yang akhirnya membuat Helia menjadi sering memimpikan sosok Clyde yang kehidupannya dipangku erat oleh kegelapan. Helia sering sekali memimpikan setiap penderitaan dan penyiksaan yang pernah di dapatkan oleh Clyde. Setiap kalimat dalam buku tersebut menjadi mimpi yang hanya bisa dilihat dan disaksikan oleh Helia.

Tidak jarang ia melihat sosok Clyde yang dirantai di penjara kediaman Grimwald. Setiap hembusan napas, setiap tetesan darah, setiap erangan menjadi melodi yang selalu ia dengar dalam mimpinya. Ia bahkan dapat sangat jelas melihat setiap ekspresi kepuasan yang memualkan dari Erika yang terus menerus menyiksa Clyde. Ini nampak seolah seperti ia mendapatkan bangku terdepan dalam pertunjukkan penyiksaan ini.

Ada sebuah perasaan sedih dan terikat di dalam jiwa dan hati Helia yang bahkan tidak bisa ia jelaskan. Semakin ia membaca buku tersebut, semakin erat simpul keterikatan dalam diri Helia. Semain ia berusaha melepaskannya, semakin jiwanya tercabik dalam kesedihan yang tak dapat terlukiskan.

Setiap apa yang telah ia baca berubah menjadi sebuah gambaran kejadian dalam mimpinya yang kelam.

......................

HELIA POV

Mengapa? Mengapa aku terus memimpikan sosokmu?

Clyde... Siapa sebenarnya kamu?

Kamu hanyalah sosok dalam sejarah yang telah lama mati dan sejarahmu telah menghilang dikikis zaman. Lalu, mengapa aku seperti terikat kuat oleh sosokmu?

Padahal aku baru melihat sosokmu hanya melalui ilustrasi lukisan yang dilukis oleh orang lain. Aku tak pernah mengenalmu ataupun terhubung ikatan darah denganmu. Tapi, mengapa sosokmu terus tinggal berlama-lama dan berlarian di pikiranku?

Padahal aku hanya bisa melihat penderitaanmu tanpa kamu ketahui.

Tapi, mengapa...?

Mengapa aku ingin sekali kamu bisa mendengar suaraku? Mengapa aku ingin sekali dapat menyentuhmu? Mengapa aku ingin sekali memelukmu dan memberikanmu kehangatan ditengah dinginnya malam ini?

Kamu kedinginan Clyde. Wanita itu tak ingin bertemu denganmu, Clyde. Jangan siksa hatimu lagi, Clyde!

Berbaliklah! Segera berbaliklah, Clyde!

Pergilah! Clyde, aku ingin kamu mendengar suaraku sekarang!

Clyde, ini sudah cukup... Sudah cukup kamu dipeluk erat oleh dinginnya kehidupanmu ini. Melangkah lah keluar dari kegelapan ini, Clyde.

Clyde, kenapa suaraku tidak bisa meraihmu walau ini hanyalah dalam mimpi ku?

Aku ingin meraihmu Clyde, Meraih sosokmu yang sedang didera tajamnya angin malam ini. Aku ingin sekali membagi kehangatan cinta dan hidupku denganmu. Aku ingin sekali menolongmu.

Tapi, aku tidak bisa meraihmu walaupun sosokmu yang mengigil ada di hadapan kedua mataku ini. Walaupun sosokmu ada di dalam dekapanku ini, kamu tetap tidak bisa merasakan betapa hangatnya pelukkan diriku ini.

Mengapa aku harus terlahir di masa yang berbeda denganmu, Clyde? Ini sangat menyakitkan dan menyesakkan dadaku. Apakah selamanya tidak ada jalan untuk kita bertemu?

Dewa Vattarius, mengapa Engkau memisahkan dunia kami?

......................

Aku membuka kedua mataku dengan berat di pagi hari. Sekali lagi, semua tentangmu hanyalah mimpi yang tidak bisa ku jelaskan. Segalanya tentangmu hanya menyakitkan bagiku. Setiap pagi setelah bangun tidur aku merasakan ketidaknyamanan karena tidurku yang menjadi sangat tidak sehat. Mimpi-mimpi ini mulai mengganggu diriku dan kehidupanku sendiri di masa ini.

Clyde, kamu hanyalah hasil dari banyaknya kesalahan orang-orang padamu. Anak kecil yang masih terus merangkak untuk sebuah cinta dan kehangatan, perlahan berubah menjadi seorang pria yang begitu dingin dan mematikan hatinya sendiri hanya demi bertahan hidup. Kamu tumbuh menjadi seorang pria yang dengki dengan kebahagiaan orang lain dan mulai menjadi pembenci.

Tanpa pernah kamu sadari, seumur hidupmu hanya dihabiskan untuk menunggu akhir hidupmu yang sangat tragis dan sangat menyedihkan. Pada akhirnya, kehidupan yang susah payah kamu pertahankan hanya akan berakhir untuk membuat orang lain yang kamu benci menjadi seorang karakter utama dalam sejarah dan menjadi pahlawan di masa itu.

Hatiku terasa sakit rasanya dadaku seperti terhujam oleh ratusan besi panjang yang begitu tipis dan tajam. Simpul dalam hatiku ini terasa malah semakin erat memelukku setiap kali aku mencoba untuk menariknya lepas dengan kencang. Aku harus apa? Aku harus berbuat apa untuk menolongmu?