NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Kezia

Wanita berambut blonde itu sudah sampai di negara tujuannya. Ia perlahan turun dan jetnya dan melepas kacamatanya, membiarkan angin menerpa rambut dan wajahnya yang awet muda.

Kezia melangkah dengan anggun untuk menaiki transportasi selanjutnya, ia akan pergi ke hotel yg untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Di temani sang sekertaris setia dan selalu bersamanya membuat semuanya mudah. Ia meminta kepada sekertaris rekap mengenai pengeluaran perusahaan. Mencoba mencari apakah datanya valid atau tidak lalu setelah merasa tidak ada yang ganjil ia menyerahkan kembali tabletnya.

"Nyonya Kezia apa yang membawa anda sampai jauh jauh kemari sebenarnya?" Tanya sang sekertaris.

"Aku hanya berniat menebus dosaku, aku tidak akan tenang apabila masalahku di masa lalu belum selesai." Ucapnya pilu, tidak mudah bagi Kezia menjalani hidup selama 10 tahun terakhir dengan dosa dosa yang masih membayangi dirinya apalagi ia saat itu menjadi perusak hubungan orang lain membuatnya benar benar menyesal dan ingin memperbaiki dirinya.

Setidaknya Kezia ingin menebus dosanya dengan meminta maaf kepada satu satunya orang yang masih tersisa meskipun anaknya.

...***...

Rosa terbangun dengan keadaan telanjang tanpa sehelai benangpun, ini memang salah satu tabiat buruknya yang tidak di ketahui semua orang termasuk orang tuanya.

Rosa ketika frustasi memang sering menghabiskan malam dengan berbagai macam pria, tidak peduli apakah sudah tua dan beristri. Baginya selama masih bisa memuaskan kenapa tidak? Ia merasa bahwa hidupnya memburuk karena Kayya, semua yang ia sukai gadis itu rebut dan mudah berpaling kepadanya.

Ini berawal ketika ia menyukai seseorang di masa sekolahnya dan berakhir di tolak karena orang itu ternyata menyukai Kayya. Bukan hanya sekali namun berkali-kali setiap ia menyukai pria pasti pria itu akan menyukai Kayya, memuakan.

Awalnya Rosa mencoba berdamai dengan hal ini namun lama kelamaan ia tidak bisa! Ia benar benar membenci Kayya hingga ingin berbuat jahat dengannya.

Rosa memunguti pakaiannya dan memilih mandi, membersihkan tubuhnya karena ia akan pulang ke rumah orang tuanya.

...***...

Sementara sepasang pengantin baru nampak begitu mesra, Kayya duduk di pangkuan Theine sementara pria itu menggunakan paha Kayya sebagai alas laptop nya. Kayya sesekali menyuapi suaminya makanan, kemudian lanjut menonton film di depannya.

Namun karena film itu sudah selesai ia jadi gabut sendiri, Kayya memperhatikan figur wajah suaminya yang begitu tampan dan karismatik. Lihat rahang tegas itu, bibir tipis yang begitu lihai menawan bibirnya, tatapan mata yang setajam elang dan hidung yang terbentuk dengan sempurna. Kenapa kayya baru menyadari jika suaminya setampan ini!

Ia jadi membandingkan hidungnya dan hidung Theine, memang mancung sih tetapi kecil dan tidak lancip seperti suaminya. Theine yang merasa di perhatikan pun menoleh kepada istrinya, nampak binar itu terkejut karena tertangkap basah.

"Kenapa sayang?" Ucap Theine mengecup hidung Kayya.

"Tidak~ hanya apakah masih lama?" Tanya Kayya.

"Sudah selesai, tuan putriku ingin apa hm?" Tanya Theine, di panggil seperti itu membuat Kayya menjadi malu malu sendiri.

"Uhmm... Apa ya? Deskripsikan tentang aku kak!" Ucap Kayya dengan semangat.

Theine mengangguk lalu memeluk Kayya dengan erat, ia meletakan laptopnya begitu saja dan menyandarkan kepalanya di bahu sempit istrinya.

"Kayya itu manis, menggemaskan, pendek tetapi pintar, wangi, galak, suka makan, tidak bisa tidur jika tidak mendengarkan musik dahulu dan sangat mesum." Kalimat terakhir Theine tutup dengan gigitan di telinga Kayya.

"Awsh! Mana ada kak! Poin terakhir aku ngga setuju!" Sungut Kayya emosi, yang mesum itu kan suaminya ia hanya eum melanjutkannya.

"Lihat tanda ini, sayang." Theine memperlihatkan lehernya yang terdapat beberapa tanda lumayan banyak, semuanya sudah berubah menjadi ungu.

"Bahkan di perut suami mu ini juga ada." Theine mengakat kaosnya hingga memperlihatkan perut kotak kotaknya yang memang memiliki tanda.

Jika banyak bukti begini bagaimana caranya Kayya mengelak? Ia hanya bisa memalingkan wajahnya berpura pura tidak melihat.

Theine membalikan tubuh Kayya sehingga mereka berhadapan, ia memincing memperhatikan wajah Kayya begitu teliti.

"Ke-kenapa kak?" Tanya Kayya.

Theine menggeleng, "Jadi ini rupa kucing binal yang menyerang ku pada malam pertama,hm?" Theine menyeringai ketika mendapati wajah itu semakin memerah.

"Masterhh i-i wann-" Theine menirukan desahan Kayya membuat gadis itu menutup mulutnya.

"Kak! Di-diem..." Cicit Kayya.

Theine menyergap tangan itu dan tertawa lebar, ia mentertawakan bagaimana raut wajah malu-malu istrinya yang berbanding terbalik dengan kelakuannya semalam.

Kayya merajuk, ia turun dan pangkuan Theine dan berniat kabur namun Theine lebih dulu mencekal nya membuatnya kembali duduk di pangkuan Theine.

"Ih! Lepas ng-nggak!" Kayya mencoba melepaskan diri dari kungkungan suaminya.

"Sayang... Kamu membangunkannya." Theine menjilati leher Kayya seraya meredam geramannya ketika Kayya terus bergerak acak dan itu membahayakan untuknya.

Kayya yang tersadar ketika ada sebuah tonjolan besar di bawahnya pun bergidik ngeri. Ia menatap suaminya yang kini berkilat menatapnya. Tandanya apa? Tandanya ia harus kabur!

"Mau mencoba women on top sayang?" Tanya Theine.

Ia memegang bahu Kayya dan perlahan lahan mempersempit jarak keduanya. Kayya berusaha menahan dengan meletakan tangannya di dada suaminya.

"Kak... Ja-jangan." Kayya terkejut ketika Theine sudah membuka resleting celana nya. Namun sebuah dering ponsel menggangu aktivitas mereka.

Kayya yang mendapat kesempatan pun berlari dan kabur keluar kamar. Berniat menemui mertuanya. Sementara Theine yang melihat Kayya kabur pun menggelengkan kepalanya.

"ya?"

"Tuan, maaf menggangu waktu anda tetapi putri dari tuan Graham ingin bertemu dengan anda lusa."

Theine mendecak sebal selalu saja wanita itu, memuakan.

"Katakan tidak."

"Tap-"

Tut

Panggilan itu di tutup Theine secara sepihak, ia benar benar muak dengan putri tuan Graham itu.

Sepertinya ia harus mempercepat memberitahu publik tentang istrinya.

Theine berjalan menyusul Kayya menuju ruang keluarga, terlihat bahwa Kayya sedang bersenda gurau dengan keluarganya membuatnya tersenyum tipis.

"Owh, orang yang di bicarakan sudah muncul."

"Pagi sekali nak bangunnya." Sindir sang ayah.

Sementara Theine tidak ambil pusing ia duduk beralaskan paha Kayya yang ia seret tadi.

"Bagaimana semalam?" Tanya mamah Sonna.

Kayya yang di tanya seperti itu bingung harus menjawab apa. Ia meminta bantuan kepada suaminya tetapi pria itu malah berpura pura tertidur.

"Ti-tidak ad-"

Theine mengangkat kaosnya dengan sengaja memperlihatkan tanda yang Kayya buat membuat orang tuanya mengulum senyum menatap Kayya.

Kayya yang melihat itu pun berusaha untuk menutup kaos suaminya, ia mencubit perut Theine hingga pria itu mengaduh kesakitan.

Melihat aksi menantu dan anaknya itu membuat orang tua Theine lega dan berbahagia. Anaknya sudah bahagia dan menemukan istri yang tepat, mereka jadi tidak perlu khawatir akan kehidupan Theine kedepannya.

"Theine, kau harus segera mengumumkan Kayya sebagai istrimu kepada publik." Titah sang ayah.

Theine yang sudah duduk dan menyergap tangan Kayya pun menganggukkan kepalanya mengerti.

"Tentu ayah, aku akan melakukan konferensi pers saat liburanku sudah usai." Jelas Theine.

"Benar kata ayahmu nak, mamah hanya khawatir jika perempuan perempuan gila itu masih mengejar mu." Ucap mamahnya.

Kayya hanya diam memperhatikan karena ia tidak paham, Theine menatap wajah istrinya dan berkata. "Mamah tenang saja, Kayya adalah istriku dan selamanya akan begitu."

Kedua orang tua Theine lega, memang seharusnya mereka mengadakan konferensi pers guna mengumumkan kepada publik bahwa Theine putranya sudah menikah sehingga tidak akan ada pelakor pelakor yang berniat jahat kepada keduanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!