Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 17 — Cincin Ruang
Para petualang bisa bernafas lega setelah gerombolan serigala itu pergi, mereka menjatuhkan senjata dan pantat mereka ke tanah begitu saja.
Tidak ada dari para petualang itu yang menduga mereka akan selamat dari situasi sekarang, kalaupun selamat, setidaknya mereka berpikir akan kehilangan anggota tubuhnya.
Semua pandangan para petualang terarah pada Liu Yuwen yang saat ini dengan santai mengambil setiap permata siluman yang ia bunuh.
Mereka semua menyaksikan bagaimana kemampuan sang pemuda, hampir 60% serigala malam yang menyerang kota terbunuh di tangannya.
Perasaan para petualang itu campur aduk namun yang pasti mereka berterimakasih pada Liu Yuwen karena secara tidak langsung menyelamatkan nyawa mereka.
Mereka mengetahui peran Liu Yuwen dalam penyerangan serigala ini sangat besar, jika tidak ada keberadaannya, mungkin para petualang lain atau bahkan seisi kota Yama dalam bahaya.
Liu Yuwen masih mengantongi permata siluman yang didapat ke dalam kantong kulitnya, ukuran mereka relatif sedang namun karena jumlahnya yang banyak, permata siluman itu bisa meningkatkan kapasitas qi'nya secara signifikan.
"Saudara Liu..." Lin Rou mendekati Liu Yuwen ketika situasi disekitarnya sudah stabil. Gadis itu ingin mengucapkan rasa terimakasihnya.
"Tidak perlu berterimakasih Nona Lin, aku juga membunuh mereka karena menginginkan permatanya." Balas Liu Yuwen sambil tersenyum hangat.
"Bagaimana aku tidak berterimakasih sementara anda sudah menyelamatkanku, Senior Bai, serta yang lainnya."
Liu Yuwen menoleh pada kemah Senior Bai berada, mereka tampak mengalami luka-luka namun tidak sampai membahayakan nyawa.
Karena tidak mempunyai qi, Senior Bai dibantu adiknya, Long Chen untuk penyembuhan setiap lukanya. Senior Bai jelas ingin menghampiri Liu Yuwen tapi karena lukanya hal itu tidak memungkinkan.
Lin Rou hanya mendapatkan luka ringan dari serangan ini karena ia berjaga diposisi belakang untuk melindungi sang pemanah, sehingga dia masih mempunyai stamina untuk mendekati Liu Yuwen.
"Nona Lin, bisakah anda membantuku mengambil permata siluman di tubuh serigala-serigala ini, akan membutuhkan waktu lama jika aku melakukannya sendiri." Liu Yuwen menunjuk jasad serigala yang ia bunuh.
"Permata siluman?" Lin Rou tampak kebingungan. "Apa anda tidak tertarik dengan jasadnya juga? Baik kulit, taring, hingga daging serigala malam dijual mahal di kota."
Liu Yuwen mengangguk. "Aku membutuhkan banyak orang untuk membawa semua jasad-jasad ini, kalau kulakukan sendiri, bisa-bisa tubuh mereka keburu membusuk sebelum dipindahkan."
"Masalah ini biar aku yang atur, kebetulan di kota juga ada jasa tukang pikul."
Liu Yuwen berterimakasih, ia kemudian kembali memunguti permata siluman yang tersisa. Liu Yuwen tidak menjual permata itu melainkan untuk latihan dirinya nanti.
Melihat Liu Yuwen yang masih santai dengan jasad-jasad siluman di sekitarnya membuat orang-orang yang menyaksikannya terheran-heran, jika itu orang biasa maka mereka tidak akan betah berlama-lama di sana.
Bau darah yang menyengat serta kondisi tubuh serigala yang tidak utuh lagi, bahkan jika itu pemburu berpengalaman sekalipun akan muntah dibuatnya namun setelah dipikir lagi, Liu Yuwen lah yang membuat situasi tersebut terjadi.
***
Sekitar dua hari berlalu usai insiden penyerangan serigala malam, kabar itu dengan cepat menyebar ke seluruh kota.
Berita yang menggemparkan bagaimana misi tahunan yang biasanya dapat diatasi justru menjadi kejadian yang mengerikan karena jumlah serigala malam yang ternyata diluar perhitungan mereka.
Meski berbahaya, serangan tahunan gerombolan serigala ini selalu tidak dipandang ancaman baik itu oleh rakyat biasa ataupun bangsawan yang memegang Kota Yama.
Tentu yang paling menggemparkan dari kabar ini adalah tentang Liu Yuwen, sosok pendekar muda yang telah menghabisi hampir semua kawanan serigala itu.
Keberadaan Liu Yuwen yang masih baru di kota itu segera menjadi bahan pembicaraan di seluruh Kota Yama hingga pemuda tersebut terkenal.
Kini hampir seluruh warga di kota tidak ada yang tidak mengenal Liu Yuwen, kemampuannya yang tinggi cukup membuat sang empu disegani baik dari kalangan masyarakat maupun para petualang.
"Ini adalah hasil penjualan serigala yang anda buru selama dua hari lalu, maaf kami baru bisa memberikannya sekarang." Yue Shan mengerahkan lima kantong kulit besar yang didalamnya terdapat ribuan koin emas.
Yue Shan merasa tidak enak hati pada Liu Yuwen, ia juga tidak menduga pada saat hari misi pemerintahan tersebut berlangsung, pemuda itu akan membawa ratusan jasad serigala ke dalam gedung Serikat.
Misi pemerintahan yang seharusnya berlangsung selama beberapa hari itu ternyata dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Kawanan serigala malam itu tidak lagi datang keesokan harinya, menunjukkan mereka tidak berani lagi menyerang kota karena keberadaan Liu Yuwen.
Liu Yuwen menerima lima kantong kulit itu, ia tampak berpikir bagaimana membawa kelima kantong itu ke penginapannya.
"Apakah ada yang salah, Saudara Liu?" Yue Shan bertanya ketika merasa pemuda itu sedang kebingungan.
"Tidak, aku hanya sedang berpikir, apakah aku harus terus membawa lima kantong kulit ini jika nanti berpergian ke tempat lain sementara barang bawaanku sudah banyak."
Yue Shan tampak keheranan. "Bukankah anda tinggal membeli Cincin Ruang? Alat itu biasa sering dipakai oleh para kultivator."
"Cincin Ruang ada di dunia ini juga?!" Liu Yuwen cukup bereaksi dengan fakta tersebut.
Yue Shan mengangguk, ia menjelaskan meski Cincin Ruang bukan benda yang asing di Benua Naga Biru namun alat tersebut masih tergolong langka.
Karena kelangkaan bahannya dan sulit cara pembuatannya membuat Cincin Ruang mempunyai harga yang tinggi, biasanya hanya kultivator yang sudah kaya raya yang biasa memakainya.
"Ada tiga jenis Cincin Ruang, dimulai dari Cincin Ruang kelas tiga, kelas dua, dan kelas satu. Cincin Ruang kelas tiga mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibandingkan cincin ruang kelas dua yang berkapasitas lumayan, sementara cincin ruang kelas satu, harganya sangat mahal tapi jangan ditanya lagi ruang penyimpanan di dalamnya yang sangat besar." Jelas Yue Shan.
Yue Shan menambahkan, dengan uang yang dimiliki Liu Yuwen sekarang, setidaknya ia bisa membeli Cincin Ruang kelas dua.
"Cincin ruang kelas dua bisa menyimpan benda-benda besar seperti pedang dan senjata anda, itu lebih dari cukup."
"Bagaimana dengan cincin ruang kelas satu?" Liu Yuwen berpikir untuk kedepannya, ia yakin semakin ia mengarungi dunia ini maka barang yang dibawa akan semakin banyak.
"Um, bukannya aku tidak memperbolehkannya tapi cincin ruang kelas satu tidak ada di kota menengah seperti ini, anda harus pergi ke kota-kota besar."
Liu Yuwen mengangguk, untuk sementara ia harus puas dengan membeli cincin ruang kelas dua.
Liu Yuwen menyerahkan sejumlah uang pada Yue Shan, administrasi Serikat itu tidak menjual Cincin Ruang tapi ia mengetahui letak seseorang yang menjualnya.
Butuh waktu satu hari untuk Yue Shan mengerahkan Cincin Ruang itu pada Liu Yuwen.
"Model cincinnya memang tidak terlalu bagus tapi yang penting adalah fungsinya..." Yue Shan tersenyum canggung saat Liu Yuwen mengamati Cincin Ruang tersebut.
Cincin ruang kelas dua itu berwarna keperakan, Liu Yuwen sebenarnya tidak terlalu peduli dengan penampilannya tapi ia cukup bereaksi ketika Cincin Ruang itu disematkan di jari tangannya.
"Kualitas Cincin Ruang di dunia ini sangat berbeda dengan cincin ruang di duniaku, kualitasnya terlalu rendah untuk harganya yang mahal..." Liu Yuwen menghela nafas, tentu saja ia berkata seperti itu di dalam hatinya karena khawatir menyakiti perasaan Yue Shan yang sudah membelikannya.