Patah hati, membuat keluarga Marvel sepakat untuk menjodohkan Marvel dengan putri dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Namun siapa sangka, saat pertemuan berlangsung, keluarga Marvel justru salah sangka karena mengira Marvel tertarik dengan Angel, adik Melisa. Tanpa ada yang tahu jika Marvel ingin membuat perhitungan dengan Angel karena pertemuan pertama mereka sebelumnya yang meninggalkan kesan buruk baginya.
Tapi niat buruk Marvel justru menjadi bumerang karena membuatnya harus terjebak dengan Angel.
Apakah yang terjadi sebenarnya ? Dan bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Ciuman Pembawa Malapetaka
Marvel menarik kasar tangan Angel sampai di apartemen tanpa memperdulikan gadis itu yang terus memberontak meminta untuk dilepaskan. Dia menghempaskan tubuh Angel di sofa hingga gadis itu memekik kesakitan.
"APA YANG KAU LAKUKAN? BEGINI KAH CARAMU MEMPERLAKUKAN SEORANG GADIS, HAH?" bentak Angel
Kedua mata Marvel melotot sempurna. "Beraninya kau membentakku!!" geram Marvel.
"Kenapa? Kau pikir aku takut padamu, hah?" Angel mengusap pergelangan tangannya yang sakit karena Marvel memegangnya terlalu erat sampai-sampai meninggalkan bekas di sana.
"Dari awal semua ini sudah salah. Pernikahan ini adalah sebuah kesalahan. Jadi, lebih baik kita akhiri saja. Kita tidak saling mencintai dan aku juga ... "
"Menyukai pria lain, iya kan," sela Marvel. Dia mengusap wajahnya kasar dan menarik Angel untuk berdiri. "Asal kau tahu, aku juga tidak menginginkan pernikahan ini, jika bukan karena desakan warga dan keluarga ku. Tapi kau harus ingat, sekarang kita sudah sah menjadi suami istri. Hubungan kita sah di mata Tuhan. Apa kau berani mempermainkan pernikahan, hah?"
Angel menepis tangan Marvel. Dia tidak bisa menjawab karena semua itu menyangkut nama Sang Pencipta dan ia sangat takut akan karma. Tapi apa ia harus pasrah begitu saja hidup dengan pria kasar seperti Marvel? Dia ingin hidup bebas seperti dulu dan ingin bersenang-senang dengan teman-temannya. Tapi sekarang hanya melihat pertandingan basket saja, ia sudah di marahi habis-habisan.
"Aku tidak mau mempermainkan pernikahan, tapi bisakah kau bersikap lembut padaku," gerutu Angel.
"Heh, bersikap lembut? Apa aku masih bisa bersikap lembut jika kau saja mengabaikan peringatan dari ku dan secara terang-terangan memuji ketampanan pria lain, hah?" sentak Marvel yang membuat Angel menunduk diam.
Oke, semua memang salahnya karena memuji pria lain. Tapi harusnya Marvel tahu jika Jerry adalah pria pertama yang menempati hatinya. Dan gara-gara menikah dengan Marvel, ia tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
"Kenapa kau diam? Kini kau tahu kan kenapa aku bersikap begini padamu?"
Angel berdecak pelan dan hendak pergi ke kamar, namun lagi-lagi Marvel mencekal lengannya dengan kasar.
"Mau kemana? Aku belum selesai bicara," seru Marvel.
Angel menepis tangan Marvel. Dia sudah tidak tahan dengan sikap kasar Marvel dan berkata, "kau tahu, kau adalah pria kasar dan menyebalkan yang pernah aku kenal. Apa kau merasa semua ini tidak berlebihan, hah? Kenapa? Kau cemburu? Kau merasa tersaingi dan tidak terima aku memuji pria lain? Harusnya kau sadar diri, berapa usiamu sekarang? Bahkan kau tidak cocok dengan gadis imut seperti ku. Kau itu terlalu blablabla ...
Marvel mengepalkan tangannya erat. Telinganya berdengung sampai-sampai tidak bisa mendengar apa yang Angel katakan. Dia menggeram kesal dan menarik tengkuk Angel.
"Hmmpptt!!!" Angel melebarkan kedua matanya sempurna saat Marvel yang tiba-tiba mencium bibirnya. Ia terus memberontak namun Marvel begitu beringas sampai-sampai ia kehabisan oksigen. Hingga akhirnya ia mengeluarkan jurus terakhirnya.
Bugh
"Akh ... " Marvel melepaskan Angel dan membungkuk, mengusap kakinya yang sakit karena di tendang oleh Angel. "Kau ... "
"Apa? Mau marah, hah?" sentak Angel. "Dasar pria bajingan, bisa-bisanya kau menciumku tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Tiga kali, kau sudah melakukan hal ini sebanyak tiga kali. Apa kau sudah terbiasa mencium wanita manapun sampai-sampai kau bisa melakukannya dengan wanita yang tidak kau cintai?"
Marvel terdiam, dia melakukan hal itu dengan maksud membungkam mulut Angel yang terlalu banyak bicara. Tapi sedetik kemudian ia menaikkan sudut bibirnya. "Tiga kali? Kau bilang tiga kali? Itu artinya aku yang mengambil ciuman pertamamu, bukan?" seringai Marvel.
Angel mendengus kesal dan memalingkan wajahnya.
"Wah, wah, wah, kasihan sekali. Sudah sebesar ini kau belum pernah berciuman. Harusnya kau berterima kasih padaku, karena suamimu ini yang sudah mengambil ciuman pertamamu," ujar Marvel.
"Berterima kasih kau bilang?" Angel mengusap bibirnya dengan kasar dan berkata, "Ciuman mu ini membawa malapetaka. Gara-gara kau menciumku, aku harus menikah dengan mu. Gara-gara kau menciumku, aku tidak bisa sebebas dulu. Gara-gara kau menciumku, Eh ... " Angel terkejut karena Marvel tiba-tiba menariknya hingga tubuhnya membentur dada bidang pria itu.
"Apa lagi? Coba kau katakan sekarang!!" perintah Marvel yang mengunci pergerakan Angel.
"Ja-jangan seperti ini!!" Angel mencoba melepaskan pelukan Marvel yang begitu erat di pinggangnya. Tapi percuma, kekuatannya tidak sebanding dengan pria itu.
"Kemana keberanian mu tadi, hah?" Marvel menaikkan sudut bibirnya. Ternyata begini cara membuat gadis cerewet ini diam
"Aku akan melepaskanmu, asal kau mau berjanji tidak akan dekat-dekat lagi dengan pria itu," ujar Marvel.
"I-itu tidak mungkin, aku ... "
"Kau bisa, Angel. Ingat statusmu sekarang. Seharusnya itu sudah menjadi alasan kau menjaga jarak dengan pria lain."
Angel menatap wajah Marvel yang begitu dekat dengannya. Dia tidak mengerti kenapa pria itu begitu perduli dengan semua itu? Dia bersikap seolah mereka menikah karena cinta dan mencoba mempertahankan pernikahan ini bagaimanapun caranya. Apa Marvel benar-benar cemburu?
Tidak, yang ia lihat dari kedua mata pria itu bukan api cemburu, tapi kilatan permusuhan.
"Kau tahu, aku sempat berfikir untuk membuat surat kontrak pernikahan denganmu. Tapi sayangnya, Daddy sudah mengancam ku lebih dulu. Jadi, mau tidak mau aku harus hidup denganmu," ujar Marvel.
Deg
"A-apa?"
"Tapi kau tenang saja, semua ini tidak akan berlangsung lama. Aku akan memikirkan cara agar kita bisa bercerai dengan baik-baik. Tapi kau harus berjanji jika kau tidak akan dekat dengan pria manapun, setidaknya sampai pernikahan ini berakhir. Jadi, kau bisa tenang dan buang jauh-jauh pikiran mu tentang ciuman pertamamu yang kau anggap sebagai ciuman pembawa malapetaka," lanjut Marvel
lanjut thor
lanjut thor lg seru²ny
bonus ya thor