Terjebak Pernikahan Dengan Om-om

Terjebak Pernikahan Dengan Om-om

Bab 1 Di Jodohkan

Bandara Soekarno Hatta

Sebuah pesawat mendarat dengan sempurna di bandara Soekarno Hatta siang itu. Setelah tangga pesawat tersebut turun, nampak seorang pria yang gagah memakai kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Pria itu adalah Marvel Dirgantara. Pria yang berusia 28 tahun itu terlihat membenarkan kacamatanya dan menghirup udara sekitar. Baru setelahnya, ia menuruni tangga tersebut, dengan koper di tangannya.

Kepulangannya kali ini bukan karena keinginannya, melainkan desakan keluarga yang ingin agar ia membantu ayah dan kakaknya mengelola perusahaan.

Ya, selama ini Marvel memilih untuk tinggal di Belanda walaupun kuliahnya sudah selesai. Dia bekerja di salah satu perusahaan besar di sana. Namun karena kakaknya kerepotan membantu istrinya mengasuh anak-anaknya, maka ia pun pulang untuk membantu mereka mengelola perusahaan.

Marvel melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Baru setelahnya ia menarik kopernya keluar dari bandara.

Namun dari arah berlawanan, seorang gadis berlari dengan membawa minuman di tangannya dan tanpa sengaja menabrak Marvel hingga minuman tersebut tumpah di jas nya.

Brugh

"Oh my God!!" pekik gadis itu. Dia melihat kearah orang yang ia tabrak yang mematung di tempat melihat jasnya kotor karena tumpahan dari minumannya.

"Ma-maaf Om, aku tidak sengaja." gadis itu mengambil tisu dan menggunakannya untuk mengusap jas pria itu.

"Stop!!" perintah Marvel. Namun, gadis itu terlihat tergesa-gesa membersihkan jasnya.

"AKU BILANG STOP!!" bentak Marvel

Gadis itu mematung. Dia mendongak menatap Marvel sehingga pandangan mereka bertemu.

Deg

Jantung Marvel tiba-tiba berdetak kencang melihat wajah polos gadis yang saat ini berdiri di depannya.

"Ja-jangan marah om. Kan aku sudah minta maaf," lirih gadis itu yang berhasil membuat kedua mata Marvel melebar sempurna.

"What? Om?' pekik Marvel

Gadis itu mengangguk pelan. Dia melepas paksa jas Marvel tanpa ijin dan berkata, "maaf om, aku sedang buru-buru. Aku akan mencuci jas ini sebagai permintaan maaf ku. Daa ... Om!!" gadis itu berlari menjauh sambil melambaikan tangannya pada Marvel yang tertegun di tempat.

"O-om? Apa aku setua itu?" batinnya

...****************...

Setelah menempuh perjalanan -+ 1 jam, akhirnya Marvel Sampai di kediaman keluarga besar Dirgantara. Dia menatap sejenak bangunan mewah tersebut dengan wajah malas, baru setelahnya, ia masuk begitu saja.

"Aku pulang," seru Marvel datar saat melihat seluruh keluarga berkumpul di ruang keluarga.

"Marvel!!" Semua berdiri dan memeluk Marvel satu persatu

"Bagaimana kabarmu sayang? Kenapa kau tidak pulang setelah kuliahmu selesai?" tanya Celine

"Sekarang kan aku pulang mom," sahut Marvel malas. Ia duduk di sofa dan memejamkan matanya.

"Iya, jika kami tidak memintamu pulang, mana mungkin kau sekarang ada di sini," ketus Flora

Marvel menghela nafas berat tanpa membuka matanya. Jika kakak iparnya sudah membuka suara, maka ia enggan untuk menjawabnya karena ia terlalu malas untuk berdebat dengan wanita itu. Apalagi jika Flora sudah berceramah panjang kali lebar saat menasihatinya.

Ya, Flora tahu bagaimana perasaannya, yang mana cintanya yang mendapat penolakan kejam. Hal itu juga yang membuatnya enggan untuk pulang karena wanita itu saat ini tinggal di tanah air dan ia sangat tidak ingin bertemu ataupun melihatnya.

"Ya sudah, biarkan Marvel istirahat dulu. Nanti kita bicara lagi," seru Andara.

"Terima kasih atas pengertiannya nek." Marvel beranjak dari tempat duduknya dan langsung menarik kopernya tanpa menoleh sedikitpun.

"Mommy lihat!! Sekarang dia benar-benar seperti Kevin yang dulu. Aku yakin dia belum bisa move on dari wanita itu," ujar Celine

"Tenanglah, nanti malam kita bahas masalah ini saat semuanya berkumpul. Mommy yakin dia tidak akan bisa menolaknya," sahut Andara

Flora hanya terdiam. Dia tidak yakin Marvel akan menerima begitu saja keputusan mereka. Tapi semua ini demi kebahagiaan juga. Lagipula, belum tentu nasib Marvel seperti Kevin. Walaupun mereka saudara, tapi pemikiran dan apa yang mereka rasakan berbeda.

...****************...

Hari berganti malam, keluarga besar Dirgantara tengah menyantap makan malam mereka kecuali Marvel tentunya.

"Di mana Marvel?" tanya Hendra

"Dia belum keluar dari kamar sejak tadi siang," sahut Andara

"Aku akan memanggilnya." Kevin berdiri dari tempat duduknya namun di cegah oleh Nicholas.

"Tidak perlu, nanti jika dia lapar, dia pasti akan keluar sendiri."

Dan benar saja, beberapa saat setelahnya, Marvel terlihat menuruni anak tangga. Melihat hal itu, kedua bocil kematian langsung berlari kearahnya.

"Ongkel Alpel!!"

"Wo, wo , wo ... Jangan lari anak-anak, nanti kalian jatuh." Marvel jongkok, memeluk kedua keponakannya.

"Ongkel pulang tenapa tidak membelitahu kami? Kan kami melindukan ongkel."

"Maaf sayang, ongkel ... " Marvel terdiam sesaat mengingat pertemuannya dengan gadis gila saat di bandara.

"Ma-maaf Om, aku tidak sengaja."

"Ng? Tenapa ongkel diam?"

"Em .. Begini anak-anak, pertama saat aku pulang, kalian sedang tidur siang jadi aku istirahat di kamar. Kedua , aku sudah menyiapkan oleh-oleh untuk kalian, nanti tanya sama bibi ya. Dan ketiga, jangan memanggilku ongkel lagi, oke!!" ucap Marvel

Kedua bocah itu hanya menatap Marvel dengan tatapan bingung. Mereka menggeleng tanda tidak mengerti kenapa mereka di larang memanggil Marvel dengan panggilan yang biasa mereka gunakan?

Begitu juga dengan Kevin dan yang lainnya. Mereka juga tidak kalah bingung. Apa Marvel merasa panggilan itu terlalu tua untuknya?

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku ada urusan." Marvel hendak pergi, namun suara lantang Nicholas membuatnya terdiam di tempat.

"Apa kami mendidik mu untuk menjadi seorang pria yang tidak tahu sopan santun, Marvel?"

Flora beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri kedua anaknya. "sayang, apa kalian masih mau makan?" tanya Flora yang di jawab gelengan pelan oleh kedua anaknya.

"Baiklah kalau begitu, sekarang kalian masuk ke kamar ya, nanti mommy menyusul," seru Flora

"Baik mom," sahut keduanya yang langsung berlari kearah bibi pelayan yang akan mengantar mereka ke kamar.

Flora menatap Marvel sekilas dan menggeleng pelan. Terlihat tatapan kecewa dari wanita itu namun Marvel seolah tidak menghiraukannya. Entah apa alasan Marvel melarang kedua anaknya memanggilnya uncle, tapi karena sikap Marvel saat ini sudah membuat keluarga besar Dirgantara murka.

"Daddy tahu betul kenapa kau bersikap seperti ini. itu sebabnya kami memintamu untuk pulang karena kami berencana untuk menjodohkan mu dengan putri dari rekan kerja Daddy. Jadi, setuju atau tidak perjodohan ini akan tetap berlangsung," ujar Nicholas

Deg

"WHAT?" pekik Marvel. "Dijodohkan? Apa Daddy sudah gila? Ini hidupku, dad. Terserah aku mau bagaimana, dan Daddy tidak berhak untuk mengatur ku," sentak Marvel

"Jaga bicaramu, Vel!! Bahkan dengan Daddy saja kau berani berkata seperti itu," timpal Kevin geram

"Wow, jadi kalian mau menyerangku, hah?"

"Besok malam di restoran biasa." sela Flora. Dia menatap Marvel dengan tatapan yang berbeda dan kembali berkata, "jika kau masih menganggap aku kakak iparmu, aku harap kau mau datang." Flora pergi menyusul kedua anaknya setelah mengatakan hal itu.

Ia tahu jika Marvel mempunyai kehidupannya sendiri, pria itu bisa menentukan pilihannya. Tapi mereka tidak ingin Marvel hidup seperti ini terus. Di dunia ini banyak sekali wanita yg lebih baik dari Fiona. Tapi rasa sakit dan hinaan yang ia terima membuatnya begitu membenci wanita. Itu sebabnya mereka memutuskan untuk menjodohkan Marvel.

Mereka sudah mengatur pertemuan kedua keluarga yang akan memperkenalkan Marvel dengan wanita itu. Mereka akan memberi keduanya waktu untuk mengenal satu sama lain sebelum melangkah ke jenjang selanjutnya.

...****************...

Di restoran mewah di kawasan elite, tepatnya di ruang VIP, keluarga besar Dirgantara sudah berkumpul dan tengah menunggu keluarga dari rekan bisnis Nicholas.

Malam ini mereka akan makan malam bersama sambil memperkenalkan Marvel dengan putri rekan kerja Nicholas itu.

Semua sudah melihat data pribadi wanita itu, begitu juga Flora. Namun dia memutuskan untuk ikut karena ingin melihat sendiri seperti apa wanita pilihan ayah mertuanya. Dan semoga semua sesuai dengan yang mereka harapkan.

"Ck ... Sampai kapan kita akan menunggu? Aku sudah sangat bosan," celetuk Marvel

"Sabar sayang, kita membuat janji jam 7 malam. Dan sekarang baru jam 18:55, sepertinya kita yang datang terlalu awal," sahut Celine.

Marvel berdecak kesal dan memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya. Hingga tidak berapa lama, pintu ruangan tersebut terbuka dan memperlihatkan sepasang suami istri yang masuk dengan senyum di wajahnya.

"Selamat malam tuan Nicholas, maaf sudah membuat anda menunggu," sapa Bastian

"Tidak apa-apa tuan, kami juga baru datang. Silahkan duduk!!"

"Terimakasih," Bastian dan istrinya duduk di kursi yang sudah di sediakan. Begitu juga dengan wanita cantik yang sedari tadi hanya menunduk di belakang orang tuanya.

"Perkenalkan, ini putriku. Namanya Melisa," ucap Bastian

"Nama yg cantik, sama seperti orangnya," puji Andara

"Terima kasih nyonya," sahut Melisa

"Jangan memanggilku nyonya, panggil saja nenek," sahut Andara yang di respon dengan senyuman oleh Melisa.

Kevin dan Nicholas melirik Marvel yang masih asyik memainkan ponselnya. Kevin berdehem pelan dan memiringkan sedikit tubuhnya. "Berhenti bermain ponsel!! cepat kau sapa uncle Bastian," bisiknya

Marvel berdecak keras yang membuat semua orang yang berada di sana, refleks menoleh kearahnya. Ia tidak memperdulikannya dan memilih menatap satu persatu keluarga Bastian.

"Selamat malam uncle, perkenalkan namaku Marvel," ucapnya memperkenalkan diri. Dia menatap Melisa sejenak dan kembali berkata, "maaf sebelumnya, tapi sepertinya aku tidak bisa menerima ... "

"Selamat malam semuanya. Maaf aku terlambat," seru seorang gadis yang baru saja masuk ke ruangan tersebut dengan tergesa-gesa.

"Astaga, kau ini dari mana saja? Kenapa lama sekali?" tanya Linda, istri Bastian.

"Maaf mom." gadis itu duduk di sebelah Melisa karena hanya tinggal itu kursi yang tersisa. Dia menyapa satu persatu keluarga dari rekan ayahnya. Sampai pandangan terpaku pada seorang pria yang saat ini menatap tajam dirinya.

"Kita bertemu lagi, Bocah." batin Marvel

Deg

Terpopuler

Comments

h🌚al

h🌚al

hohoho target om apel 🌚🌚🌚

2024-05-23

2

Rifa Endro

Rifa Endro

nah loe ketemu si penabrak tadi

2024-05-22

0

Dewi Masitoh

Dewi Masitoh

marvel ketemu lagi sama cewek yg nabrak dia di bandara ya thor?yg panggil dia "om"/Grin/

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Di Jodohkan
2 Bab 2 Perjodohan Marvel Dan Melisa
3 Bab 3 Terjebak
4 Bab 4 Rencana Pembatalan Pernikahan
5 Bab 5 Gagal
6 Bab 6 Mengadu
7 Bab 7 Jamuan Makan Malam
8 Bab 8 Keputusan
9 Bab 9 Drama Pernikahan 1
10 Bab 10 Drama Pernikahan 2
11 Bab 11 Pindah
12 Bab 12 Berdebat
13 Bab 13 Drama Pagi Hari
14 Bab 14 Bertemu Jerry
15 Bab 15 Kabar Fiona
16 Bab 16 Fiona Evelyn Saraswati
17 Bab 17 Kedatangan Celine
18 Bab 18 Sang Provokator
19 Bab 19 Mulai Terganggu
20 Bab 20 Menolak Pulang
21 Bab 21 Marvel Vs Jerry
22 Bab 22 Ciuman Pembawa Malapetaka
23 Bab 23 Nasehat Flora
24 Bab 24 Tiga Bulan Percobaan
25 Bab 25 Baikan
26 Bab 26 Insiden Yang Tidak Mengenakkan
27 Bab 27 Ciuman Penghilang Rasa Sakit
28 Bab 28 Dia Adalah Kekasihku
29 Bab 29 Temani Aku Ke Pesta
30 Bab 30 Pergi Ke Pesta
31 Bab 31 Di Acara Pesta
32 Bab 32 Di Acara Pesta 2
33 Bab 33 Di Acara Pesta 3
34 Bab 34 Perasaan Aneh
35 Bab 35 Mata-mata?
36 Bab 36 Cemburu?
37 Bab 37 Trending Topik
38 Bab 38 Kedatangan Fiona
39 Bab 39 Ke Perusahaan NC Group
40 Bab 40 Kehancuran Fiona
41 Bab 41 Pengakuan Marvel
42 Bab 42 Kehancuran Fiona 2
43 Bab 43 Kedatangan Keluarga
44 Bab 44 Di Keluarkan Dari Sekolah
45 Bab 45 Putriku
46 Bab 46 Rencana Licik Fiona
47 Bab 47 Menghasut
48 Bab 48 Di Culik
49 Bab 49 Kematian Fiona
50 Bab 50 Menunggu Pengumuman Kelulusan
51 Bab 51 Lulus
52 Bab 52 Kejutan
53 Bab 53 Bersatu
54 Bab 54 Kecanduan
55 Bab 55 Hamil
56 Bab 56 Marvin Bellvano Dirgantara
57 Promo
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Di Jodohkan
2
Bab 2 Perjodohan Marvel Dan Melisa
3
Bab 3 Terjebak
4
Bab 4 Rencana Pembatalan Pernikahan
5
Bab 5 Gagal
6
Bab 6 Mengadu
7
Bab 7 Jamuan Makan Malam
8
Bab 8 Keputusan
9
Bab 9 Drama Pernikahan 1
10
Bab 10 Drama Pernikahan 2
11
Bab 11 Pindah
12
Bab 12 Berdebat
13
Bab 13 Drama Pagi Hari
14
Bab 14 Bertemu Jerry
15
Bab 15 Kabar Fiona
16
Bab 16 Fiona Evelyn Saraswati
17
Bab 17 Kedatangan Celine
18
Bab 18 Sang Provokator
19
Bab 19 Mulai Terganggu
20
Bab 20 Menolak Pulang
21
Bab 21 Marvel Vs Jerry
22
Bab 22 Ciuman Pembawa Malapetaka
23
Bab 23 Nasehat Flora
24
Bab 24 Tiga Bulan Percobaan
25
Bab 25 Baikan
26
Bab 26 Insiden Yang Tidak Mengenakkan
27
Bab 27 Ciuman Penghilang Rasa Sakit
28
Bab 28 Dia Adalah Kekasihku
29
Bab 29 Temani Aku Ke Pesta
30
Bab 30 Pergi Ke Pesta
31
Bab 31 Di Acara Pesta
32
Bab 32 Di Acara Pesta 2
33
Bab 33 Di Acara Pesta 3
34
Bab 34 Perasaan Aneh
35
Bab 35 Mata-mata?
36
Bab 36 Cemburu?
37
Bab 37 Trending Topik
38
Bab 38 Kedatangan Fiona
39
Bab 39 Ke Perusahaan NC Group
40
Bab 40 Kehancuran Fiona
41
Bab 41 Pengakuan Marvel
42
Bab 42 Kehancuran Fiona 2
43
Bab 43 Kedatangan Keluarga
44
Bab 44 Di Keluarkan Dari Sekolah
45
Bab 45 Putriku
46
Bab 46 Rencana Licik Fiona
47
Bab 47 Menghasut
48
Bab 48 Di Culik
49
Bab 49 Kematian Fiona
50
Bab 50 Menunggu Pengumuman Kelulusan
51
Bab 51 Lulus
52
Bab 52 Kejutan
53
Bab 53 Bersatu
54
Bab 54 Kecanduan
55
Bab 55 Hamil
56
Bab 56 Marvin Bellvano Dirgantara
57
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!