Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Erwin yang baru saja sampai di kantor langsung menuju tempat wawancara, dia belum melihat dengan jelas Kalau Leo ada fi sana dia cuma tahu dari zoom meeting.
" Doni ada apa ini, kenapa Johan dan kedua asisten mr Leo ada di sini?" heran Doni.
" Tolong aku kak, mereka menyalahkan ku tentang uang jaminan itu kak, padahal itu kan langsung keputusan dari kakak, dan untuk kepentingan Perusahaan." Jawab Doni dengan gugup.
" Oh mereka mempermasalahkan soal itu, iya saya yang membuat peraturan baru itu, dan semua kembali ke tangan para pegawai." jawab Erwin.
" Apa pak Erwin sudah mendapatkan ijin dari presdir sekaligus pemilik perusahaan ini?" tanya Robi.
"Untuk apa minta ijin, saya yakin beliau pasti setuju dan mendukung peraturan baru ini." jawab Erwin. Dia masih percaya diri dengan apa yang menjadi keputusannya.
" Apa itu tidak memberatkan mereka, mereka kesini butuh pekerjaan dan penghasilan, belum belum sudah di mintai sejumlah uang, sudah berapa lama anda melakukan semua ini?" kepo Jimi.
" Apa urusan kamu, kalian itu cuma bawahan, dan harus menurut apa kata atasan, saya ini CEO, keputusan saya adalah mutlak disini, selama CEO ataupun presdir yang utama mengambil alih." Jawab Erwin.
" Oh begitu rupanya tuan CEO yang terhormat." Leo ambil suara. Dan menghadap ke arah Erwin.
" Si siapa kamu?" tanya Erwin dengan gugup.
" Lupa, atau tidak tahu siapa saya tuan, oke akan saya kenalkan, nama saya Wira pelamar kerja di sini." Leo mengulurkan tangannya pada Erwin, tapi pria itu semakin gugup, karena wajah Wira sangat mirip dengan owner perusahaan itu.
" Jimy mana jas gue!" pinta Leo.
Jimy segera memberikan jas yang ada di tangannya pada Leo.
" Ini bos jasnya."
" Jimy siapkan rapat darurat, panggil semua direktur, manager, beserta jajarannya di ruang meeting, dan perempuan sok cantik itu, pecat dia pastikan namanya di coret dari semua perusahaan kita. tidak ada yang boleh ketinggalan, dan kau pak Johan, tunda interview kerja ini sampai besok pagi, kembalikan semua uang yang sudah masuk, umumkan pada semua yang ada di luar kalau tidak ada pungutan biaya apapun dalam proses penerimaan kerja di sini." Leo memerintahkan Jimy dan Johan dengan tegas, aura muka leo jadi berubah tegas dan menakutkan. Erwin dan Doni menelan salivanya dengan kasar dan tulang belulangnya seakan telah lepas dari dia.
" Si siapa kau, ke kenapa seenaknya memerintah mereka." Ucap Erwin gugup.
" Roby, pastikan 2 tikus ini ikut ke dalam meeting, jangan sampai kabur, untuk departemen keuangan, pinta mereka membawa laporan keuangan kurun waktu dua bulan, untuk departemen perencanaan, pinta mereka membawa laporan perencanaan hotel di Singapura." perintah Leo lagi.
Dia keluar dari ruang kaca tersebut dengan langkahnya yang lebar dan pasti diikuti Jimy, Robi serta Doni dan Erwin dengan muka pucat.
para pelamar kerja juga melihat perubahan penampilan dan gaya Leo, mereka hanya bisa menduga duga siapa sebenarnya Wira yang mereka tahu.
Anita berlari memburu Leo dan asistennya.
" Tuan, maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulangi lagi tuan, saya butuh sekali pekerjaan ini tuan." Anita berteriak sampai tersungkur di lantai.
Johan yang keluar belakangan mengumumkan pesan Dari Leo pada pelamar kerja.
" Ehm ehm selamat pagi setengah siang, perkenalkan saya Johan direktur personalia dari perusahaan ini, saya atas nama perusahaan mintz maaf atas apa yang terjadi barusan, dan atas apa yang di lakukan kepala HRD tadi, saya akan menegaskan kalau perusahaan tidak memungut apapun dalam proses wawancara, entah itu uang jaminan, uang pelicin atau yang lainnya, itu hanya untuk kepentingan pribadi dari oknum tersebut. dan hari ini pagi pelamar yang sudah setor uang, akan kami kembalikan tanpa berkurang sedikitpun." kata Johan dia menjelaskan kalau uang tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan perusahaan.
Prok prok prok
Suara riuh tepuk tangan menggema di ruangan besar tersebut.
" Maaf atas ketidak nyamanan nya, dan untuk penerimaan karyawan baru akan murni kami seleksi menurut kemampuan dan attitude kalian, percuma banyak pengalaman dan ijazah tinggi kalau akhirnya seperti nona Anita itu, dia baru saja di pecat langsung oleh presiden di sini, karena kesombongannya sendiri Anita menuai akibatnya, bahkan namanya di coret dari seluruh Pt Star Atmaja, baik pusat maupun cabang."
Johan memberikan sebuah contoh nyata, yaitu Anita, bahkan hari ini juga Anita mendapat ganjarannya. Mereka saling berbisik bahkan membicarakan tentang pemuda dan cleaning servis yang Anita tindas.
" Kami juga minta maaf yang sebesar besarnya, karena proses interview akan kami tunda esok hari, dan akan di ulang dari awal secara profesional dan transparan, terima kasih." Kata Johan selanjutnya.
" Pak boleh bertanya?" Agung memberanikan diri bertanya, karena dari tadi dia curiga dengan pemuda tampan yang baru di kenalnya itu.
" Iya silahkan." Johan memberi kesempatan Agung untuk bertanya.
" Siapa sebenarnya Wira itu pak, maaf lancang, karena dari awal sekretaris itu sudah menindasnya, tapi dia sama sekali tidak takut, lalu mengenai uang jaminan tadi, dia sangat tegas menolak kebijakan yang diumumkan HRD tadi.?" tanya agung, dia menyampaikan uneg unegnya.
" Oh Wira, beliau adalah pemimpin sekaligus pemilik perusahaan ini, sudah 5 tahun beliau menetap di Amerika dan baru kembali, banyak karyawan di sini yang belum mengenal beliau. Diawal kunjungannya di perusahaan sendiri dia mendapat kejutan yang luar biasa, sekarang tuan Leo Wira Atmaja sedang mengadakan rapat darurat dan akan menghakimi bawahannya yang mangkir, jadi kalian berdoa saja supaya banyak yang di pecat, dan ini kesempatan besar untuk kalian semua." Jawab Johan.
Johan pergi meninggalkan tempat itu untuk ikut rapat darurat tadi, mengenai uang pelicin, Johan sudah menunjuk asistennya untuk mengurusnya sampai tuntas.
🤔🤔🤔
🤔🤔🤔
Polda institusi dan Kapolda adalah kepala institusi...