NovelToon NovelToon
Obsesi Suami 500 Juta

Obsesi Suami 500 Juta

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / suami ideal
Popularitas:57.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: KOHAPU

Kontrak pernikahan dirobek oleh sang suami. Melangkah mendekati istrinya, melemparkan tas yang dipenuhi dengan uang.

"Ingin bercerai dariku? Jangan pernah bermimpi."

Tangannya gemetar, dirinya terpaksa menikahi pria paling cupu dan miskin. Untuk mengindari pernikahan dengan tunangannya yang berselingkuh.

Membuat kontrak kesepakatan, dengan pria yang cupu dan miskin (Neil).

500 juta akan diberikan Chesia, sebagai imbalan. Tapi kala kontrak akan berakhir. Dirinya dikurung dalam kamar yang dipenuhi dengan uang oleh Neil.

"Jangan pernah berfikir untuk bercerai..." Pinta Neil, terlihat putus asa, melucuti pakaiannya. Menarik sang istri ke atas ranjang yang dipenuhi uang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meet

Ada yang aneh dengan Cheisia. Neil dapat merasakannya, mendekap tubuhnya erat. Hanya sejenak tanpa kata.

"Kita pulang..." Cheisia tersenyum merasakan sedikit penghiburan melepaskan pelukannya, kalimat yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Neil.

Kala mobil mulai melaju tatapan mata Neil tertuju pada kartu undangan yang sempat kembali terbuka setelah tersimpan rapi. Apa ini karena luka yang diberikan Hazel?

Tidak menghiburnya sama sekali, Neil memutuskan untuk diam. Karena semakin dalam luka dan rasa sakit, maka semakin bergantung pula Cheisia pada dirinya.

Hingga suatu hari dirinya dapat mengurung Cheisia. Kemudian wanita ini hanya akan memikirkan dirinya, hanya akan setia padanya, hanya akan mengemis dicintai olehnya. Fikiran busuk penuh tawa keji dalam hati Neil.

"Neil, aku bingung..." Cheisia mengawali pembicaraan.

"Bingung?" Neil mengernyitkan keningnya, imajinasi liarnya terganggu.

"Ibu ingin bertemu denganku. Dia berkata kali ini akan mendengarkan ceritaku baik-baik tentang Bianca. Aku---" Kalimat Cheisia disela.

"Jika itu menyakitkan, sebaiknya jangan." Sebuah saran penuh senyuman bagaikan seorang pria baik hati.

"Ibu mertua, kamu ingin memperbaiki hubungan dengan istriku, kemudian membuat istriku jatuh cinta padamu lagi!? Jangan harap... karena seumur hidup kupu-kupu putih ini hanya boleh melanjutkan hidupnya untuk mencintaiku..." Batin si gila obsessive yang bahkan cemburu pada cinta antara ibu dan anak.

"Iya..." Cheisia mengangguk berusaha keras untuk tersenyum. Benar-benar senyuman yang cantik membuat Neil tertegun. Bagaimana wanita ini dapat melumpuhkannya?

"Aku bisa membuatmu lupa sejenak dengan masalahmu..." Ucap Neil menatap lekat ke arah Cheisia. Kala lampu di traffic light menunjukkan tanda merah.

"Bagaimana?" Tanyanya.

Sang pemuda yang melepaskan sabuk pengamannya. Perlahan mengecup bibir Cheisia, wanita yang membulatkan matanya, namun tidak ada perlawanan sama sekali.

Dirinya menatap lekat ke arah Neil, kala kecupan itu berakhir. Jantungnya berdegup cepat, wajah rupawan berbalut kacamata murah yang tebal, dengan tahi lalat kecil di bagian bawah mata kanannya.

Sedetik, dua detik, tiga detik, tidak ada kalimat yang terucap, sang serigala harus sabar menunggu. Tidak boleh tergesa-gesa untuk memasukkan kupu-kupu ke dalam sangkar.

Perlahan bibirnya mendekat, seperti sudah diduga, tidak ada perlawanan sama sekali. Cheisia menutup matanya, mulut yang terbuka kaku, pertanda tidak ada yang pernah menjamahnya kecuali seorang Willem Alexander Niel Andreas.

Tubuh pemuda itu bergetar, semakin detik semakin sulit mengendalikan dirinya. Bagaikan haus akan rasa kasih, namun takut merusak sayap kupu-kupu putih kecil miliknya.

Perlahan membimbing Cheisia penuh kesabaran.

Sedangkan Cheisia? Ada perasaan bahagia tersendiri. Setetes air matanya mengalir, entah kenapa belakangan ini dirinya menjadi cengeng. Apa karena ada yang memberikan rasa kasih padanya?

Kala Neil tidak dapat mengendalikan dirinya, perlahan menahan tengkuk istrinya. Saat itulah, bagaikan belati kembali menghujam jantung sang iblis."Kenapa menangis?" tanyanya menghapus air mata Cheisia, mengakhiri ciuman mereka.

"Ka...karena, a...aku hanya bahagia..." Kalimat senyuman penuh tangis, membuat pemuda ini tidak mengerti. Rasa sakit berubah menjadi perasaan menggelitik yang aneh. Dirinya kenapa? Benar-benar aneh, namun perlahan senyuman menyungging di bibir Neil.

"Dasar bodoh! Jika bahagia seharusnya kamu tersenyum atau tertawa. Kenapa menangis!?" Neil menghela napas kasar, mengecup pipi istrinya yang berlumuran air mata.

"Tidak tau, aku bahagia karena memiliki pacar sebaik dirimu. Seseorang yang tidak melihatmu penuh napsu." Kalimat yang benar-benar indah, tersenyum bak malaikat.

"Kita suami istri! Bukan pacar! Seharusnya sekarang aku membiusmu, membawamu ke villa pribadi milikku. Kemudian mengikat tangan dan kakimu, hingga hanya bergantung hidup pada aku yang menyuapimu. Aku yang membersihkan seluruh tubuhmu, aku yang akan memakaikan gaun terbaik untukmu. Aku yang akan mencium dan bercinta denganmu, merasakan betapa indah jeritan mu meminta ampun. Tapi kenapa..." Gerutu Neil dalam hati, tidak mengerti akan dirinya sendiri.

Bagaimana iblis dapat membiarkan malaikatnya lepas, bahkan berpura-pura baik?

"Aku tidak mengerti..." Gerutunya.

"Tidak mengerti tentang apa?" Tanya Cheisia yang tengah menyetir mobil.

"Tidak mengerti tentang bagaimana cara daku mencintai dikau ...huh..." Keluh Neil, hanya dibalas dengan tawa oleh Cheisia.

Suaminya sungguh lucu, manis, baik hati, lugu, humoris, polos, rela berkorban. Seperti guardian angel (malaikat pelindung), itulah sosok Neil baginya.

*

Mau tidak mau dirinya harus datang. Pesta pernikahan yang diadakan di hotel berbintang dengan mengundang sejumlah selebriti papan atas. Janji suci telah diikrarkan pagi tadi. Sedangkan resepsi diadakan pada malam hari.

Benar-benar berbeda dengan pesta pernikahan antara Cheisia dan Hazel yang hanya menghadirkan sedikit tamu undangan dengan tema garden party di hotel murah.

Pesta pernikahan Bianca disiapkan selama sebulan, menggunakan EO berkelas, perancang busana ternama, cincin berlian senilai miliaran rupiah, hotel bintang lima, menghadirkan puluhan artis papan atas. Tamu undangan sendiri, berjumlah cukup banyak. Terdiri dari politikus, bahkan pengusaha ternama.

Ini karena Elia (ibu Hazel) lebih menyukai Bianca. Selama ini dirinya selalu mendengar cerita tentang Bianca yang sudah lama membantu Dirgantara mengelola perusahaan, dengan jabatan sebagai kepala divisi. Ditambah sosok Bianca yang sepertinya jauh lebih dicintai dibandingkan dengan Cheisia yang... begitu mengecewakan.

Bagaimana bisa putri tunggal pengusaha ternama menjadi artis figuran? Jikapun pada akhirnya menikah dengan Hazel, dirinya akan melarang Cheisia bekerja dari pada hanya membuat malu saja. Lebih baik mengurus anak di rumah, sekalian pembantu dapat dipecat olehnya. Daripada menjadi wanita memalukan tidak berguna.

Menghela napas kasar, Elia tersenyum, benar-benar bersyukur kenyataan Cheisia sempat menjadi korban pelecehan terungkap. Dengan begitu pernikahan bisnis antara Hazel putra kebanggaannya, dengan Cheisia dapat diganti dengan calon menantu idamannya Bianca.

Menatap ke arah kedua mempelai yang tersenyum, berbincang dengan beberapa pebisnis, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Elia.

"Apa tuan Albert akan datang? Sayang sekali putra sulungnya Willy meninggal dalam kecelakaan mobil. Nilai sahamnya mengalami penurunan." Ucap seorang wanita bergaun merah, meminum wine.

"Walaupun mengalami penurunan. Tetap saja, warisan yang ditinggalkan mendiang Willy mengokohkan posisi keluarga Andreas. Albert Andreas, masih memiliki pewaris, Yudis Andreas. Membangun kerjasama dengan keluarga mereka masih begitu menguntungkan. Saham-saham milik mendiang Willy, ada yang berupa rumah sakit, hotel, restauran berbintang, bukan hanya di negara ini, sebagian besar ada di luar negeri." Elia tersenyum penuh kebanggaan, berhasil mengundang orang dari keluarga ternama yang kini masih berada di puncak teratas.

"Benar...tapi andai saja mendiang Willy masih hidup. Aku rela memasukkan anakku ke dalam kamar tidurnya." Wanita bergaun kuning datang menyela.

"Kamu mau mati?" Wanita bergaun merah tersenyum mencibir.

"Memangnya kenapa...?" Tanya wanita bergaun kuning.

"Mendiang Willy...dia iblis yang tidak normal sama sekali. Tidak ada yang dapat menebak jalan fikirannya. Dia pernah memberikan wanita yang lancang berbaring di ranjangnya pada tukang kebun. Terlebih lagi, adegan bercinta mereka direkam olehnya. Aku tau karena pelayan di rumahku pernah bekerja di kediaman keluarga Andreas." Jawab wanita bergaun merah membuat kelompok sosial mereka terkejut, termasuk Elia.

"Psikopat?" Tanya Elia.

"Bukan! Menurut pelayanku, dia hanya menjadi anak baik di hadapan mendiang ibu, kakek dan neneknya. Selebihnya Willy tidak peduli sama sekali. Pemuda tanpa darah dan air mata, tidak dapat dikendalikan sama sekali. Mengendalikan perusahaan, menyiksa seseorang bagaikan hobi bermain golf untuknya. Tidak takluk oleh wanita... istilah lainnya dia iblis yang kebetulan begitu kaya dan tampan. Syukurlah dia sudah mati, tapi sayang juga dia mati...oh! Andai saja aku dapat mengendalikannya." Gumam wanita bergaun merah.

"Sebelum mengendalikannya kamu sudah mati. Tidak mungkin mengendalikan iblis. Aku pernah berhadapan langsung dengan mendiang Willy. Dia, memotong pergelangan tangan karyawan yang melecehkan beberapa pekerja. Tersenyum saat melakukannya, menyamarkan segalanya sebagai kecelakaan kerja." Seorang pria berbadan tambun bergidik ngeri.

Hingga kala pintu terbuka sosok itu hadir seorang diri. Tamu undangan yang paling terhormat di resepsi pernikahan ini Albert Andreas, ayah kandung dari Willy.

"Ini pesta yang membosankan. Kenapa aku harus hadir. Bukankah lebih baik waktu aku manfaatkan untuk mencari keberadaan Willy?" Tanya Albert pada asistennya dengan suara kecil.

"Hanya sekedar menghibur diri. Ini pesta pernikahan aliansi antara dua perusahaan kecil. Mungkin dengan menerima banyak pujian dari penjilat, tuan besar dapat lebih bersemangat. Lagipula tuan muda Willy kecil kemungkinannya untuk selamat. Jurang yang dalam, situasi pada malam hari, mobil yang meledak, aliran sungai begitu deras. Tuan muda Willy sudah pergi ke neraka dan menjadi raja iblis di sana. Tuan muda mungkin sudah bahagia..." Sang asisten menghela napas kasar.

"Willy... putraku yang seperti iblis. Dia tidak akan mati dengan cara semudah itu." Keyakinan dari sang ayah, yang sudah berhari-hari tidak tidur nyenyak.

Benar saja, kala mereka masuk lebih dalam, bahkan kedua mempelai menghampiri menyambut mereka.

"Selamat malam tuan Albert, saya Bianca dari perusahaan HR." Bianca mengulurkan tangannya.

Namun Albert tidak membalas sama sekali. Bahkan dirinya hanya sekedar hadir, tidak membawa kado ataupun amplop.

"Tuan Albert! Saya ingin bicara dengan anda!"

"Tuan Albert, perusahaan saya sedang membangun Mega proyek."

"Jika berinvestasi di bidang batubara bekerja sama---"

"Tuan Albert! Putri saya kebetulan teman sekolah Yudis saat TK---"

Puluhan tamu undangan menyerbu untuk bicara dengan Albert bahkan membuat pengantin wanita dan pria terdorong. Keluar dari kerumunan.

Albert tidak menjawab sama sekali. Menghela napas kasar, bahkan dirinya sudah muak mendengar tentang pekerjaan. Andai saja putra sulungnya yang sudah seperti setan ada disini...

Ada hal yang membuat Albert tertarik sesaat. Seseorang yang ada di pojok ruangan, baru saja datang dari pintu belakang ballroom bersama seorang wanita.

Pemuda dengan setelan jas murah. Tidak terdengar jelas, tapi senyuman picik itu...

Putranya yang tidak normal."Willy?" Sang ayah tertegun membulatkan matanya.

"Putraku pulang dari neraka!" Batinnya antara senang dan sedih. Jujur Albert benar-benar takut pada putra setannya.

1
Yani Setyani
Pacar halu Hanz...
Semoga kamu baik baik saja
Dengan adanya orang baik yg menyelamatkanmu
Nur Wahyuni
gercep hanz ayo selidiki.. hazel dan willy ayo bantu.. jangan biarkan Bianca dan ibunya hidup bebas..
Ufi Yani
chei dlm bahaya, klo bia tau chei drumh sela
riiina
good Hanz...
yesi yuniar
ternyata hanz memang tetap pintar 👍👍👍
imel
hebat Hanz.. saat masih berduka pun masih bisa analisis kemungkinan tersangka..
🌸Ar_Vi🌸
lanjuuy
Indar
ayo hanz, selidiki, cari dan beri hukuman yg berat pada org yg sdh berani2nya membunuh pacar halumu
Яцяу
apa kabar niel 😢
Яцяу
pacar hanz org penting yaa
Abimanyu Rara Mpuzz
psikopet
Nur Wahyuni
gila.. kapan dua orang iblis itu mati.. semua orang gak bersalah dibunuhnya
Nur Wahyuni
yah si ibu sama bapaknya masa jadi begitu.. kasian cheisia
yesi yuniar
sadar cheisia... kembalilah pada niel, jangan terus menunggu utk dijemput...
Indar
benar2 kejam dan sadis kelakuan bianca gadungan dan ibunya 😡😡 dan semoga karma akan segera datang
🌠Naπa Kiarra🍁
Hanz kena azab karena memisahkan Cheisia dan Neil
Яцяу
sadissss.. hanz drpd sibuk mikirin cara agar cheisia kembali ke hazel mendingan urusin tuh si vony pikirin caranya balas kematian pacar halumu
Senjaa💞
sebenarnya disini iblis sesungguhnya si vony n ibunya....berharap karma yg mereka terima sangat memyakitkan....😈
Ufi Yani
niel... ayolh cb brfkir dg bnr, jmpt chei.... hduplh bahgia dg chei
@Biru791
semngatt upp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!