NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:39.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 18

Di dalam ruangan besar seperti sebuah hanggar, terdapat pesawat-pesawat yang khusus mengangkut barang-barang agar tidak terlacak oleh para aparat negara dan para mafia lain.

Saat itu Rudolf sedang memeriksa barang terlarang yang di sediakan oleh Ben. Barang itu cukup banyak. Rudolf mencicipinya sedikit dengan lidahnya.

"Apa itu cukup." Kata Ben.

"Barang nya bagus dan ini cukup, sepertinya akan berhasil untuk membuat mereka semua menampakkan diri." Kata Rudolf.

"Kalau begitu aku akan pergi dulu." Kata Ben.

"Kenapa kau sangat buru-buru... Kau tidak senang kakakmu ini mengunjungimu? Aku sedang mengejar orang yang memakai namamu di dunia mafia. Beginikah caramu berterimakasih adikku?" Goda Rudolf Gama.

Ben hanya diam. Rudolf Gama adalah kakak angkat Ben, saat itu mereka sama-sama berjuang di jalan mafia, mereka saling bertemu tanpa sengaja saat peperangan besar terjadi, akhirnya mereka saling membantu dan saling menolong agar selamat dari peperangan di dunia mafia yang gelap.

Rudolf Gama telah beberapa kali menyelamatkan Ben, begitu juga Ben yang tidak terhitung lagi menyelamatkan Rudolf Gama dari kematian saat peperangan mafia memperebutkan wilayah dagang.

Dan sekarang ada seseorang yang telah menjual nama Ben Haghwer, seseorang itu memakai nama Ben untuk memanipulatif dan menipu banyak mafia di dunia gelap.

Rudolf Gama sedang melakukan pengejaran dengan membawa barang terlarang itu agar mereka yang mengaku sebagai Ben keluar untuk merampas barang itu, Namun Rudolf Gama menjalankan aksinya dengan mengirim anak buahnya lebih dulu untuk memancing mereka.

"Kau bisa lanjutkan dengan Traver aku ada urusan lain." Kata Ben kemudian ia benar-benar meninggalkan Rudolf.

Ben berjalan keluar hanggar dan menuju mansion menggunakan buggy car karena jarak Hanggar dan Mansion terbilang jauh, setelah sampai di mansion Ben langsung naik ke lantai atas menggunakan lift.

Ben sedikit mengernyitkan dahinya ketika ia melihat dari arah lain yaitu kamar yang akan Daisy tempati begitu banyak para pelayan berkumpul. Seolah sedang melihat pertunjukkan.

Kemudian Ben berjalan dan menuju tempat itu, semua pelayan merasakan hawa dingin yang menusuk leher belakang mereka, seseorang berbalik dan melihat wajah dingin dan gelap Ben.

Satu persatu pelayan saling mengingatkan dan sadar mereka harus pergi meninggalkan kamar, setelah keramaian itu menghilang Ben masuk ke dalam kamar, dan terdengar lah keributan dari kamar mandi.

Ben penasaran ada apa sebenarnya, ia tahu sesuatu telah terjadi dan itu adalah hal yang tidak beres.

Ben kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan terlihat jika Daisy sedang melakukan perlawanan.

Saat itu kepala Daisy berulang kali di masukkan ke dalam bathup berisi air, Daisy meronta namun kalah kekuatan dengan para pelayan itu.

"1 lawan 5 bukankah tidak adil."

Suara dingin yang jarang mengeluarkan perintah di mansion untuk para pelayan tentu saja terdengar sangat mengerikan, Ben terbilang tidak pernah berkomunikasi dengan para pelayan, hingga para pelayan sangat ingin tahu bagaimana suara Ben ketika berbicara.

Suasana mencekam langsung menerpa ruangan dan membuat bulu kuduk para pelayan berdiri, mereka melihat ke belakang, wajah dan aura Ben sangat gelap. Para pelayan segera melepaskan Daisy.

Daisy terjatuh dan tersungkur di atas keramik marmer yang dingin, ia terbatuk-batuk dan lemas, buru-buru Daisy mengambil nafas panjang seolah oksigen sudah tidak ada lagi di sekitarnya.

Tak berapa lama, Ben mendengar suara kaki berlari dan itu adalah Bill. Wajah Bill kelabakan.

Saat Bill masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Ben ada di sana, tiba-tiba tanpa aba-aba dan itu adalah gerakan tangan Ben yang sangat cepat, bahkan sangat cepat. Ben mencengkram dan mencekik leher Bill.

"Jika kau sudah bosan hidup seharusnya katakan langsung padaku." Kata Ben.

Bill tidak dapat menjawab, ia kehabisan nafas, tenggorokan dan lehernya seperti akan remuk, kepalanya memerah, wajahnya benar-benar menandakan betapa sakitnya ia sekarang, para pelayan saling berkumpul dan berpelukan, itu adalah pemandangan yang sangat menakutkan.

Wajah Ben bagaikan iblis yang sedang marah, itu adalah sepasang mata yang tidak akan berani di tatap, wajah yang sangat menakutkan dan gelap.

Ben kemudian mengangkat tubuh Bill yang masih ia cengkram dan membenturkannya di dinding, hingga akhirnya Traver datang membuat Ben melepaskan pelayan pria feminim itu. Ben kemudian mencuci tangan di wastafel dan mengambil handuk.

Traver memandang bengis pada para pelayan yang telah menyiksa Daisy, meski Ben tidak berkata apapun namun Traver tahu kondisi apa yang sedang terjadi.

Ben berjalan ke arah Daisy dan melingkarkan handuk pada tubuh Daisy yang lemas, namun Daisy menatap Ben dengan tatapan penuh kebencian.

Daisy merampas handuk dan membuangnya ke lantai, dengan susah payah Daisy berdiri sendiri meski kakinya lemas, tanpa pikir panjang, Ben langsung menggendong Daisy.

Dengan lemah dan tanpa kekuatan Daisy memberontak namun, tidak dapat mencegah Ben sedikitpun untuk menggendongnya keluar dari kamar mandi.

Aksi itu di lihat oleh para pelayan, bagaimana Daisy yang dengan berani bahkan menolak Ben. Kini para pelayan tahu mereka akan mati karena telah menganggu orang yang salah, namun para pelayan itu pun juga hanya suruhan Bill.

Ben kemudian mendudukkan Daisy di atas sofa dekat ranjang, kemudian Traver dengan tanggap dan cepat membawa para pelayan dan juga Bill keluar dengan wajah dingin.

"Buka bajumu." Perintah Ben yang sudah melepaskan jas, dan kini menggulung lengan kemejanya.

Daisy hanya diam.

"Buka atau ku robek!" Kata Ben dengan suara yang sedikit menegang.

Daisy masih belum paham apa yang pria itu sebenarnya inginkan, dan akhirnya Daisy paham ketika Ben mengambil kotak p3k.

"Saya bisa mengobatinya sendiri." Kaya Daisy dengan wajah kesal dan menahan marah.

Ben hanya diam dan menatap Daisy lalu melemparkan kotak p3k itu di atas ranjang.

"Kau ingin aku yang membuka bajumu? Dengan senang hati, kau suka paksaan kan." Kata Ben siap membuka pakaian Daisy.

"TIDAK! Sa... Saya akan membukannya." Kata Daisy merasa tertekan.

Perlahan Daisy membuka pakaiannya yang sudah basah kuyup, ia menyisakan bra yang melekat di tubuhnya.

Sedangkan Ben duduk di samping Daisy, membuka kotak P3k lalu di taruhnya lagi.

"Buka semuanya, bajumu basah."

Daisy belum sempat menjawab namun Ben kemudian pergi sebentar dan kembali lagi dengan membawa handuk kimono, kini pria itu berdiri tepat di depan Daisy.

"Bi.. Bisakah... Anda berbalik?" Tanya Daisy.

"Kau memberi perintah padaku." Kata Ben dengan wajah tidak suka.

"Sa... Saya hanya bingung kenapa anda selalu menekan saya, kenapa saya harus menuruti perintah anda, dan kenapa saya harus membuka seluruh baju saya di depan anda, saya tidak mau di tekan dan di atur semau anda, saya tidak mengerti apa yang anda inginkan dari saya. Anda lihat, mereka semua tidak menyukai saya." Kata Daisy.

"Mereka sudah di bereskan oleh Traver. Apa kau puas."

Daisy semakin kesal, dan berfikir otak pria itu hanya setengah dari otak udang, kenapa dia tidak menjelaskan kenapa dirinya harus menjadi tahanannya, banyak wanita di luar sana yang lebih cantik dan emmikat, kenapa harus dirinya yang harus di permainkan.

bersambung

1
tania
Luar biasa
Maya Ulfa Trirahyu
daisy daisy,, kurg bersyukur kah kmu. malas ih nengok adegan ribut2 lgi
Anshari Sulaiman
Buruk
Ikka Chuet
love dgn cerita ny
Netty Netty
aku suka karyamu Thor, gk bisa ditebak jln ceritanya
tania
aku ya baca, aku yang shockk wkwkw
Fhitri Elly Sukma Siregar
lanjutkan
Youli Marten
lanjutttt
Queen Elizabeth
Luar biasa
Grisella
kasian banget dia
Grisella
.
Cep Kojiw
udah sering baca ulang ni novel seru banget ceritanya 🥰
Sinn
setelah itu Daisy mati Ben pun gila lalu cerita ny tamat/Gosh/
IM'WANZZZ
ok lahhh
Juwairiyah Ghani
Luar biasa
Sinn
sangat bagus
Izwana
seru nih
Nur Anita Bt Mat Nasir
Membaca komen
Nur Anita Bt Mat Nasir
Negara.mana ni🤭
Sinn
akhh gk rela anelise and ben begitu ya gk masuk cocok tanam jga sihh.. tpi kan jijikk, nntk ben and daisy cocok tanam tpi bekas aneliseee/Speechless/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!