Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Saudari
Wanita bertubuh langsing itu memeluk tubuh Abra dengan erat nya. Seolah, tidak ingin kehilangan lagi. Bukan hanya saja tangannya saja yang berkerja, senyum di wajahnya juga terlihat sangat sumringah.
"Aby, aku merindukanmu. Aku bahagia sekali bertemu denganmu Aby." Sedangkan Abra, kebekuan nya akhirnya mencair dan tangannya langsung mengelus rambut yang terurai bewarna coklat itu.
"Naira, ini sungguh dirimu?" Wanita itu mengangguk cepat dan mengangkat wajah serta melepaskan pelukannya.
"Ya, ini aku." Abra menelisik penampilan wanita yang masih bertahta di hatinya itu, tidak ada yang berubah darinya.
"Kau disini? Bagaimana bisa?" Pertanyaan Abra membuat bibir tebal itu mengerucut.
"Kau tidak senang ya?"
"Bukan, aku sangat senang. Aku sangat bahagia, kapan kau datang?" Bibir itu kembali tersenyum dan mengalungkan tangannya di leher Abraham.
"Aku datang kemarin. Aku diajak oleh adik ibuku untuk menemani nya menghadiri acara. Awalnya aku tidak tau tempat nya, dan aku setuju saja. Tapi setelah tiba disini, kota ini mengingat kan dirimu dan kenangan kita. Aku ingin bertemu denganmu setelah pesta. Tapi setelah aku tiba disini, aku tidak percaya. Kita bertemu disini."
"Kenapa kau tidak menghampiri ku?"
"Menurut mu? Apa aku harus berlari menuju panggung dan memelukmu di depan semua orang? Mereka akan berpikir apa tentang ku? Pasti wanita perusak hubungan!" Abra menggenggam tangan Naira dan mengelusnya.
"Tidak, tapi kau melakukan hal yang benar."
"Bagaimana dengan mu?" Abra mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Naira.
"Ragaku atau hatiku?" Tanya Abra balik.
"Kalau terlihat bahagia dengan wanita itu, kau juga memiliki seorang putra. Aku harus ucapkan selamat kan?"
"Apa yang kau katakan Naira? Shera tidak memiliki tempat di hatiku." Jelas Abraham meyakinkan.
"Sungguh? Lalu bagaimana anak itu bisa lahir?"
"Aku melakukan nya agar terbebas dari pernikahan ini Naira. Dan sekarang, aku sudah bebas."
"Kau sudah bercerai?" Tanya Naira yang membuat Abraham langsung mengangguk dengan cepat.
"Kau tidak bohong kan? Bagaimana bisa Shera setuju begitu saja? Dia bahkan dulunya tidak mengizinkan mu jauh darinya. Dia seperti ulat bulu yang terus mengikuti mu."
"Tidak perlu pikirkan itu, sekarang kita bisa melanjutkan hubungan kita, tidakkah kau ingin Naira?"
"Aku sangat ingin! Tapi papamu?" Tanya Naira yang mengingatkan Abra penentang terbesar hubungan mereka.
***************
Shera kembali masuk ke tempat pesta, karena jaket Leo tertinggal di meja. "Ini dia!" Segera Shera memasangkan jaket untuk menghangatkan tubuh putranya di malam yang mendera.
"Ayo sayang, kita kembali. Ayah mu itu benar-benar! Ibu akan menanamkan nilai-nilai yang baik padamu. Sehingga kau menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, sopan, tangguh, berani dan pintar." Shera mengecup kening putranya yang masih membuka matanya.
Tapi ketika Shera ingin keluar, sepasang sepatu hak tinggi mendarat di depan Shera. Manik Shera memindai sosok wanita yang memakai gaun silver dengan gaya yang elegan dan jam tangan yang bernilai tinggi di disana.
"Apa kabar Shera, adikku." Sapanya dengan senyum ramah.
Kepala Shera langsung teringat setelah menatap wajah cantik di depannya. 'Saudara Shera.'
"Shera, kau tidak rindu pada kakak mu?" Shera kembali tersadar dan mengeluarkan senyum nya.
"Aku tidak bisa berkata-kata melihat kedatangan kakak ku setelah cukup lama." Dengan menggendong Leo, Shera memberikan pelukan sambutan.
"Kau terlihat semakin cantik. Mereka menjaga mu dengan baik?"
"Iya, mereka menjaga ku dengan baik, dan lihat! Aku memiliki apa sekarang?" Ucap Shera sambil memperlihatkan putranya.
"Keponakan ku! Tampan nya. Boleh ku gendong?"
"Ya, ini." Mata berwarna hazel itu tampak berbinar-binar melihat sosok mungil di gendongannya.
"Adik kecilku yang manja telah menjadi seorang ibu. Semoga saja, aku juga mendapatkan nya, dan menambah kebahagiaan aku dan max." Shera mendapatkan fakta, bahwa saudarinya sudah menikah.
"Suami kakak tidak ikut?" Tanya Shera.
"Tidak, dia sedang sibuk-sibuknya saat ini. Aku sungguh rindu dengan dirimu. Bagaimana hubungan mu dengan Abra? Apa pria itu sudah menerima mu?"
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak atas dukungan nya.