Selena wanita yang begitu mencintai Jhonatan Alberto. Dia bahkan melakukan apa saja demi Jonathan agar mencintai, hingga suatu hari dia merencanakan untuk menjebak Jhonatan dan berhasil mengandung benihnya. Bukannya Jhonatan mencintainya justru membencinya sekalipun ada anak di dalam perutnya.
"Aku tidak akan mengakui anak itu kalau perlu gugurkan saja karena anak itu hanyalah kesalahan dan aku sudah memiliki anak dengan Julia. Jadi aku hanya mengakui anak ku dengan Julia." Jhonatan Alberto.
Bagaikan di tikam dengan pisau, begitu sakit dan menyiksa. Selena pun menggunakan segala cara untuk menyakiti Julia hingga Jhonatan mengetahuinya dan demi menghukunya, Jhonatan memaksa Selena menggugurkan kandungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
“Apa kau akan mengatakannya pada Julia keberadaan ku?” Tanya Selena. Ia tidak mempercayai pria ini tidak akan membocorkan keberadaannya.
Jhonatan tersenyum, mana mungkin ia akan melakukannya. “Kau ingin berpura-pura kan? Maka aku akan melakukannya.” Sebisa mungkin ia ingin membuat Selena mempercayainya. Hanya itu, ia hanya kepercayaan Selena.
“Sudah, Kekey ayo main lagi dengan Daddy.”
Selena menatap Kenzo, putranya sama sekali tidak menolak kehadiran Jhonatan.
….
Setelah mendengarkan tangisan Julia, Andreas langsung menemuinya. Pria itu merasa sakit hati mendengarkan tangisan Julia.
"Julia."
"An .. Andreas." Julia langsung memeluk Andreas. Dia menangis dalam pelukan Andreas.
Kini mereka berada di sebuah hotel untuk bertemu berdua. Keduanya ingin lebih leluasa dalam bertemu.
"Jhonatan tidak mengabari ku. Aku sangat takut Andreas."
Andreas mengusap air mata di pipi Julia. "Sudah jangan menangis, aku tidak ingin kamu bersedih. Tenanglah, tidak akan ada yang menyakiti mu. Mungkin Jhonatan hanya sibuk," ucapnya dengan nada lembut. "Kau harus tau, Jhonatan memang selalu sibuk."
"Tapi tidak biasanya!" tegas Julia. "Dia selalu memperhatikan aku, dia tidak pernah seperti ini memutuskan panggilannya dengan ku. Beberapa hari ini aku terus memikirkan Jhonatan." Julia semakin menangis, ia menyandarkan kepalanya ke dada bidang Andreas, dan Andreas pun mengusap kepala Julia.
"Julia aku menyayangi mu dan mencintai mu, bagaimana kalau kau melupakan Jhonatan?" Dia ingin memulai hidup baru dengan Julia, alangkah baiknya jika Julia menerimanya.
"Tidak! Kau tau aku mencintai Jhonatan. Kau ingin aku bahagia? Kenapa menyuruh ku untuk melupakan Jhonatan?"
Andreas menunduk sedih, sejujurnya ia sakit hati dan kecewa. Tetapi ia tidak mampu untuk marah pada Julia. "Maafkan aku, sekarang tenangkan dirimu. Aku yakin Jhonatan akan menghubungi mu kembali."
Julia mendongak ke arah Andreas. Dia begitu menatap dalam dan hangat. Perlahan Andreas menurunkan wajahnya. Dia mulai mencium bibir Julia dan perlahan kedua mulai melakukan permainan yang mendalam.
Andreas mengangkat tubuh Julia ke atas ranjang. Dia menurunkan tubuh Julia dengan lembut. Sedangkan Julia pun tak mampu menolaknya. Dia mengangkat kepalanya dan mencium Andreas.
Kedua tangan Andreas dengan sigap melucuti semua pakaiannya yang di kenakannya. Setelah itu, dia membuka pakaian Julia. Keduanya pun memualai permainan yang panas sehingga sebuah lenguhan di ruangan itu terdengar begitu merdu, aura di dalam ruangan itu semakin panas.
Hingga menjelang dini hari sore hari, keduanya pun menghentikan aktivitasnya dan tidur tanpa sehelai benang apa pun.
Keesokan harinya.
Jhonatan merasa kesal, dia tidak ingin pergi namun harus memaksa untuk pergi. Ada beberapa rapat yang begitu penting dan ia harus melakukannya. Seandianya bisa, ia ingin membawa si kembar dan Selena.
"Selena bagaimana kalau kau ikut saja aku? Aku tidak ingin kalian berada jauh dari jangkauan ku. Aku ingin kalian bersama ku sehingga aku bisa melindungi kalian." Bukannya ia tak percaya pada beberapa suruhannya, tapi ia hanya ingin dengan kedua matanya melihat Selena dan si kembar.
Selena menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tak berniat untuk kembali ke Italia. "Aku tidak mau, aku hanya ingin di sini."
"Baiklah, jika ada sesuatu hubungi aku."
Selena mengangguk, ia hanya baik karena anak-anaknya pada Jhonatan, bukan ia baik dan sudah menerima Jhonatan. Lagi pula Jhonatan menyanggupi persyaratannya.
"Selena!" panggilan seseorang.
Jhonatan menoleh, ia menatap tajam ke arah pria tersebut. "Kenapa kau berada di sini?" tanya Jhonatan.
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau berada di sini?" tanya Jayden. Sudah lama ia tidak menemui Selena karena kesibukannya dalam bekerja.
"Jay aku akan menjelaskannya pada mu."
"Selena apa kau akan membiarkannya masuk?" tanya Jhonatan tak terima. Mana mungkin ia diam saja melihat Selena dan si kembar bersama pria cungut di hadapannya.
Jayden menyeringai, sepertinya pria di hadapannya sudah lupa. Dialah yang bersama dengan Selena. "Kau jangan lupa, selama ini aku yang bersama dengan Selena. Aku yang menemaninya di saat kau menyakitinya."
"Kau ingin apa? Apa kau ingin uang, aku memberikannya. Berapa yang kau minta?"
Selena merasa geram, tidak semua urusan bisa selesai dengan uang. Pria di hadapannya sama sekali tak berubah. "Kau belum berubah Jhonatan, tidak semuanya harus kau selesaikan dengan uang!"
"Selena aku ..."
"Sebaiknya kau pergi sebelum kesabaran ku habis!"
Jhonatan menatap nyalang ke arah Jayden. "Awas kalau kau berani macam-macam dengan keluarga ku!" ucapnya dengan nada menekan.
Selena terkejut dengan ucapan Jhonatan yang menganggapnya keluarganya. Begitupun Jayden, pria itu terkejut kemudian tersenyum meremehkan.
"Jangan menolak lupa, bahwa kau dan Selena sudah bercerai." Kecamnya.
Jhonatan tak menggubris, dia melangkah dengan cepat. Sedangkan Jayden menatap Selena. Dia ingin mendengarkan penjelasan Selena.
...
"Jadi begitu?" Setelah mendengarkan penjelasan Selena. Ia tidak menyangka, pria seperti Jhonatan bisa menemui Selena dengan mudah. "Apa kau berniat untuk kembali padanya?" tanya Jayden memastikan.
Selena menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan nafas kasarnya. "Tidak! Aku hanya ingin fokus pada si kembar."
Jayden menggenggam Selena. "Kau tau bahwa aku menyukai mu dan tak mungkin aku melepaskan mu."
Selena tersenyum dan menarik tangannya. "Aku tau Jayden, maka dari itu aku berterima kasih karena kau menyukai ku dan aku masih belum bisa membalasnya."
Jayden tersenyum, ia yakin Selena tidak akan kembali pada Jhonatan.
...
"Jhonatan kenapa kau ingin bertemu dengan kami?" tanya Giordano. Dia melihat wajah Jhonatan yang berseri-seri entah angin dari mana pria itu terlihat senang.
"Dia kenapa?" tanya Ansel.
Giordano menaikkan kedua bahunya pertanda tidak tau.
"Aku sudah menjadi seorang ayah."
Giordano dan Ansel terkejut, namun keduanya langsung tersenyum. Ansel memeluk Jhonatan. Yah, walaupun harus bersama dengan Julia asalkan temannya senang ia tidak masalah.
"Selamat Jho, kau sudah menjadi seorang ayah."
"Ya Jho, aku sangat senang. Kini aku akan menjadi seorang paman. Emm, lalu kau kapan akan menikahi Julia?" tanya Giordano.
"Apa? Apa maksud kalian?" tanya Jhonatan. Kenapa dia harus menikah dengan Julia. "Oh iya, aku ingin membatalkan pernikahan ku dengan Julia."
"Hah!" Ansel menjatuhkan rahangnya. "Kau gila! Kau ingin Julia membesarkan anak mu?" tanya Ansel tak percaya. "Jho sekalipun kau mencari Selena, kau harus tanggung jawab pada Julia." pekiknya. Ia tak habis pikir dengan pikiran sahabatnya.
"Hah! Anak Julia. Bukan anak Julia."
"Apa? Bukan anak Julia? Jangan pikir kau memiliki wanita lain di luar sana dan mengandung anak mu?" tanya Giordano. Padahal selama ini Jhonatan mati-matian mencari Julia dan sekarang Selena pergi. Dia juga mati-matian mencari Selena. "Apa kau ingin membuat harem di mansion mu?"
Jhonatan sangat kesal pikirannya kedua sahabatnya begitu aneh. Dalam sekejap ia melayangkan tangannya ke dahi Giordano.
"Bukan anak siapa pun, tapi anak ku dengan Selena."
Sekali lagi Giordano dan Ansel menjatuhkan rahangnya. Mereka seakan menjadi batu dan hanya ada kedipan mata yang terasa hidup.
sekrang siapa yg gila krn cinta
nasib cerita novel sanggup kejar smpai 5thn meski d anggap gitu2 jak..klau reality lama sdh d tinggal jenis2 mcm Selena🤭🤭
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya