Auralin gadis abad 23 yang berprofesi sebagai dokter bedah dan memiliki gelar profesor muda ,memiliki segudang bakat dari beladiri, mamasak ,meracik obat tradisional yang di turunkan oleh kakek nya dan masih banyak lagi . Memiliki sifat yang ramah baik ceria tapi dia mempunyai sisi lain jika sudah marah tapi tidak ada yang tau hanya orang terdekat nya yang mengetahui semua itu karena semua tertutupi dengan sempurna oleh kebaikan dan keramahan nya . Tapi nasip naas di dapatkanya saat setelah dia pulang dari rumah ayahnya auralin kecelakaan yang mengakibatkan dia meninggal dunia di tempat .
Akan tetapi bukan ke akhirat yang dia dapati malah masuk ke dalam raga putri pertama dari jendral besar di kerajaan Jun .
kedatangan nya ke dunia ini bukan tidak bisa ada artinya melainkan untuk mencari siapa sebenarnya dia dengan mencari pasangan pusaka peninggalan ibunya .
semua gambar atau foto yang di gunakan surber dari pinterest.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengikuti sayembara pengobatan
Adik kenapa kau berikan pada dia ... " Tanya Huan
" Biarkan saja kak ayo kita ambil kuda kita . kita cari tempat lain ....
anggap saja kita sedang baik hati " jawab Zia
" Tapi tunggu sebentar kak aku akan menggunakan cadarku dulu " ucap Zia
" Adik kenapa kau Menggunakan cadar ?" Tanya Huan
" Tidak apa apa kak aku malas cari masalah dengan orang yang iri , baiklah ayo kita jalan " ucap Zia
Mereka pun menunggangi kuda mereka menyusuri jalan itu untun mencari penginapan yang ada . Di sepanjang jalan rombongan Zia di perhatikan banyak orang , banyak yang memandang pada Zia dan kedua kakak kembarnya .
Saat sedang berjalan mereka tidak sengaja melihat ada kerumunan orang orang banyak seperti sedang melihat sesuatu..
" Adik lihat ini , ini adalah pengumuman sayembara untuk menyembuhkan permaisuri dari tidur panjangnya " ucap Huang
Ternyata di kerajaan wei ini sedang di adakan sayembara untuk mencari tabib yang bisa menyembuhkan sang permaisuri yang tidak sadarkan diri sudah 2 tahun lamanya . Sudah banyak tabib yang mencoba untuk menyembuhkan permaisuri kerajaan Wei tapi tidak bisa tidak ada yang berhasil untuk membuat permaisuri bangun dari tidur panjangnya .
" Apa kau tertarik ikut mungkin saja kau bisa membantu nya ... " Ucap Huan
" Aku ingin ikut kak apa tidak apa apa? Jika kita mengundur kepulangan ... Aku penasaran bagaimana bisa Permatasari tidur panjang seperti putri tidur saja .... " Ucap Zia
" Aku akan cari tau dulu bagaimana agar kita bisa masuk , kalian tunggulah di sini " ucap Huang
Huang pun pergi mencari tau dan bertanya pada beberapa orang . Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan huang pun kembali ke tempat Zia dan Huan berada ..
" Bagaimana kak apa yang kau dapatkan? " Tanya Huan .
" Mereka bilang tidak perlu mendaftar kita hanya perlu datang ke istana langsung melapor jika kita tabib " jawab Huang
" Baiklah kak ayo kita coba kesana " ajak Zia
Merekapun segera menuju ke istana dan kebetulan sekali meraka berada tidak jauh dari istana.
Tidak lama merekapun sampai di depan gerbang istana dan merekapun turun dari kuda mereka
" Berhenti kalian ada perlu apa kalian datang ke mari ini bukan tempat bermain anak kecil " tanya penjaga gerbang dengan angkuh
Mendengar itu Zia dan kedua kakaknya heran dan saling pandang .. " Apa anak kecil ?"
Tanya Meraka dan sambil melihat kesana kemarin tapi tidak ada anak kecil di antara mereka
Melihat ketiga orang di depanya kebingungan dan tidak menjawab pertanyaannya membuat penjaga gerbang kesal ... " Kalian kenapa diam saja tidak sopan " ucap penjaga gerbang marah
" Maaf tuan kami tidak bawa anak kecil lalu dimana anak kecil yang tuan katakan " tanya Zia
" CK....! He anak kecil kau itu yang aku sebut anak kecil dan apa kau jelek hingga harus memakai penutup wajah mu itu " hina penjaga gerbang itu
" Apa maksudmu menghina adikku....? Kau tidak.... " Belum sempat Huan melanjutkan perkataaanya sudah di hentikan Zia .
" Luan hentikan " ucap penjaga gerbang lain
" Diam kau lisumin jangan ikut campur " marah luan
"Tapi luan ini tidak baik ..."
Perkataan penjaga gerbang Lisumin tidak di gubris oleh luan
" Adik biar aku hajar pria ini " marah Huan
" Kak .... biar aku yang menyelesaikannya tenangkan diri Kaka aku tidak apa apa " ucap Zia menenangkan kakaknya dia tidak mau terjadi keributan disini
" Tuan kami kemari dengan niat baik tanpa ada maksud membuat kekacauan atau hanya main ... Kami kemari karena kami melihat selebaran sayembara untuk mengobati yang mulia permaisuri . Karena itu kami datang " jelas Zia dengan tenang
Bersambung
