NovelToon NovelToon
Inspace

Inspace

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: camey smith

Dalam keheningan hidup yang terasa hampa, Thomas menemukan pelariannya dalam pekerjaan. Setiap hari menjadi serangkaian tugas yang harus diselesaikan, sebuah upaya untuk mengisi kekosongan yang menganga dalam dirinya. Namun, takdir memiliki rencana lain untuknya. Tanpa peringatan, ia dihadapkan pada sebuah perubahan yang tak terduga: pernikahan dengan Cecilia, seorang wanita misterius yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon camey smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Easy Darling

Di puncak sebuah menara yang menjulang tinggi, di antara awan-awan yang berarak, terdapat seorang pria yang tengah berdiri, dikelilingi oleh dinding-dinding kaca yang mengungkapkan panorama kota yang sibuk di bawahnya. Wajahnya mencerminkan kekesalan yang mendalam, sebuah cerminan dari bisnis yang tak kunjung terselesaikan, yang seharusnya telah membawa keberhasilan pada hari itu.

Dengan setiap detik yang berlalu, frustrasinya semakin memuncak, dan tanpa sadar, ia mulai melampiaskan amarahnya kepada setiap orang yang berada di ruangan itu—tidak terkecuali Camila, sang istri yang selalu setia mendampingi. Mata mereka bertemu, dan dalam tatapan Camila, tersembunyi kekhawatiran yang mendalam untuk suami yang dicintainya.

“Tenanglah sayang, tenanglah,” bisik Camila dengan suara yang lembut namun penuh kekuatan. Dia mendekati suaminya, tangannya yang halus menyentuh bahu lelaki itu, memberikan dukungan yang tidak terucapkan.

Dengan sorot mata yang tajam, ia menatap Camila, mencari kepastian dalam kekacauan yang mendera pikirannya. "Mana janjimu, Camila? Kau bilang kau punya koneksi yang bisa membantuku keluar dari kekacauan ini," ucapnya dengan nada yang tercampur antara harapan dan keputusasaan.

Camila, dengan ketenangan yang terlatih, menahan tatapan suaminya. "Aku tahu, aku tahu," katanya, suaranya rendah namun mantap. "Sabarlah sedikit, aku sedang mengaturnya. Kau tidak sendirian dalam ini, aku ada di sini untukmu."

Kata-katanya menggantung di udara, seolah menjadi jembatan di atas jurang ketidakpastian yang memisahkan mereka.

"Segera, Camila," desahnya dengan nada mendesak, suara yang biasanya penuh otoritas kini terdengar hampir memohon. "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Setiap detik terasa seperti jam bagi bisnisku yang tergantung di ujung tanduk."

Camila menatap suaminya, matanya menunjukkan kekuatan yang tidak goyah. "Aku mengerti," jawabnya, suaranya sehalus sutra namun sekuat baja. "Percayalah padaku, aku sedang bergerak secepat yang aku bisa. Koneksi-ku sedang bekerja keras di belakang layar. Kita akan melewati ini, bersama-sama."

Dalam keheningan ruangan yang luas, kata-kata Camila menjadi nyala api kecil yang memberi harapan, menyalakan kembali semangat yang hampir padam dalam dada sang suami.

Suami Camila adalah seorang pengusaha yang ambisius dan penuh determinasi. Bisnisnya, yang berpusat di gedung pencakar langit tersebut, adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tinggi, mengembangkan solusi inovatif untuk masalah-masalah metropolitan modern. Dia telah menginvestasikan waktu, pikiran, dan sumber daya yang tidak sedikit untuk memastikan bahwa usahanya itu dapat mengubah wajah kota dengan cara yang positif.

Tidak semua yang berkilau itu emas. Meskipun bisnisnya tampak mengesankan dari luar, ada tekanan dan tantangan yang tidak terlihat oleh mata publik. Proyek terbaru yang ia kerjakan—yang diharapkan akan menjadi terobosan besar—telah mengalami serangkaian hambatan yang tak terduga, menyebabkan frustrasi yang mendalam pada dirinya. Ini adalah konflik yang memicu kekesalannya dan mempengaruhi interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk Camila, istrinya yang selalu memberikan dukungan.

Ketegangan di antara mereka terasa seperti listrik statis yang mengisi udara, setiap detik yang berlalu menambah beban pada atmosfer yang sudah terasa berat. Jam dinding berdetak dengan irama yang konstan, namun bagi pasangan tersebut, setiap tik-taknya seperti gema yang mengingatkan akan waktu yang semakin sempit.

Camila, dengan posturnya yang tegap, berdiri sebagai pilar ketenangan di tengah badai emosi yang mengamuk. Namun, dalam kedalaman matanya, tersembunyi kecemasan yang hanya bisa dirasakan oleh suami yang telah lama mengenalnya. Dia tahu bahwa setiap momen yang berlalu tanpa kemajuan adalah pukulan lain bagi impian dan aspirasi yang mereka bangun bersama.

Di sisi lain, sang suami, dengan jari-jarinya yang drumming pada meja kaca, menunjukkan gelisah yang tak terbendung. Wajahnya, yang biasanya penuh kepastian dan kontrol, kini diliputi oleh bayang-bayang keraguan. Dia merasakan berat tanggung jawab yang menggantung di pundaknya, dan dengan setiap detik yang berlalu, beban itu semakin terasa.

"Aku akan menelponnya lagi," ujar Camila dengan tekad yang terpancar dari matanya. "Dan aku pastikan kau akan segera bertemu dengannya." Suaranya, meski lembut, membawa bobot janji yang tidak tergoyahkan, sebuah sinyal bahwa dia tidak akan berhenti sampai segala sesuatu berada di jalur yang benar lagi.

"Oke Camila, aku mengandalkanmu," ucap sang suami, suaranya mengandung campuran kelelahan dan kepercayaan.

Suami Camila berdiri di sana, tubuhnya diam namun pikirannya berkecamuk. Di dalam dadanya, ada pertempuran antara harapan dan keputusasaan yang tak henti-hentinya. Dia adalah seorang pria yang terbiasa mengendalikan segalanya—dari alur bisnis hingga arah hidupnya. Namun, saat ini, dia merasa seolah-olah semua kendali itu terlepas dari tangannya.

Setiap detik yang berlalu tanpa kepastian adalah seperti ombak yang menghantam pantai kepercayaannya. Dia berusaha keras untuk mempertahankan keyakinan bahwa semuanya akan berakhir baik, namun keraguan itu terus menggoda pikirannya, berbisik bahwa mungkin kali ini, dia telah menghadapi rintangan yang tidak bisa diatasi.

Malam semakin larut, dan lampu-lampu kota mulai berkelip-kelip di bawah mereka, menciptakan pemandangan yang seharusnya menenangkan, namun hanya menambah kontras dengan kegelisahan yang menggelayuti ruangan. Camila dengan langkah yang mantap, berjalan menuju meja kerjanya yang berantakan dengan berbagai dokumen dan gadget canggih. Dia mengambil ponselnya, jari-jarinya menari di atas layar dengan kecepatan dan ketepatan seorang yang terbiasa dengan negosiasi yang rumit.

Sang suami mengamati dari kejauhan, matanya tak lepas dari sosok Camila yang kini menjadi titik terang dalam kekacauan hidupnya. Ada rasa hormat yang tumbuh di dalam dirinya, melihat bagaimana Camila menghadapi situasi dengan ketenangan yang hampir tidak manusiawi. Dia menyadari bahwa Camila bukan hanya sekedar pendamping hidupnya, tetapi juga rekan bisnis yang tangguh.

Sementara itu, Camila berbicara dengan nada yang tegas namun diplomatis, "Ini Camila. Ya, kami membutuhkan pertemuan itu secepat mungkin. Bisnis kami tidak bisa menunggu, dan saya yakin Anda mengerti urgensi dari situasi ini." Dia mendengarkan dengan seksama, mengangguk meski lawan bicaranya tidak bisa melihatnya. "Baik, saya akan menunggu kabar dari Anda. Terima kasih."

“Apakah itu Thomas yang kau ceritakan?” tanya sang suami, harapannya tergantung pada setiap kata yang keluar dari bibir Camila.

“Bukan, aku belum bisa tersambung pada Thomas,” jawab Camila dengan nada yang tenang namun terasa ada kekecewaan yang terselip. “Aku akan menelponnya besok pagi.” Ada ketegasan dalam suaranya, sebuah janji bahwa dia tidak akan menyerah sampai mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan.

"Oke, mari kita lihat," ujar suami Camila, nada suaranya mencerminkan campuran antara harapan dan keraguan. "Aku harap kau tidak menyepelekan kepercayaanku," lanjutnya, kata-katanya mengandung bobot yang lebih dari sekadar kekhawatiran; itu adalah permohonan untuk kepastian, untuk bukti bahwa kepercayaan yang dia berikan tidak disia-siakan.

1
Leo6urlss
Camila bener bener lu yeeee 🤣🤣
Leo6urlss
Wkwk andai menikah semudah itu pasti gw udh punya anak 5
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!