NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya CEO

Gairah Berbahaya CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:305.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: ritasilvia

Menjadi kupu-kupu malam bukanlah pilihan hidup bagi Vivian, namun dua bisa apa? cuma ini jalan satu-satunya agar bisa mendapatkan uang dalam waktu cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sleep with me..., please Dav

Kedatangan David disambut dengan hormat, namun dia mengerutkan keningnya begitu melihat rekan bisnisnya bukanlah mister Shimano, melainkan seorang perempuan cantik yang tengah menunggunya sambil tersenyum manis.

"Selamat datang tuan David, perkenalkan namaku Sabrina. saya sengaja datang menggantikan posisi ayah saya Shimano."

"Jadi kamu putri mister Shimano, apa kamu yakin bisa menjalankan bisnis kerjasama kita ini."

"Saya yakin pasti bisa." menjawab optimis.

Mereka mulai membicarakan proyek kerjasama dengan serius, dalam pertemuan itu juga melibatkan beberapa orang dari perusahaan lain yang ikut menanamkan saham perusahaan mereka. Sehingga pertemuan berjalan cukup lama.

David belum bisa mengambil keputusan dalam keadaan terburu-buru, karena masih banyak yang ingin dia periksa dan pelajari, bahkan setelah Dia memeriksa riwayat perusahaan Shimano, nampak jelas keraguan dari ekspresi David yang meletakan begitu saja berkas ditangannya.

 Melihat hal itu Shabrina menjadi gundah, dia akan melakukan apapun asalkan proyek kerjasama mereka tetap berjalan, mengingat perusahaan David merupakan pemegang saham terbesar nantinya. Apalagi David sangat tampan tentu dirinya tidak akan terlalu dirugikan jika dia mengobarkan sesuatu yang sangat berharga yang dimilikinya.

David kembali ke penginapan sudah menjelang malam, rasa lelah dan gerah menjadi satu. Sehingga dia memilih untuk berendam dengan air hangat agar tubuhnya kembali segar. David memejamkan matanya, bayangan senyum Vivian membuat kembali membuka mata.

"Shiiit!!! Dia lagi, awas kamu Viv. karena sudah menghantuiku setiap waktu. kamu pikir cuma kamu wanita yang bisa membuatku bergairah, salah!!!" umpat David kesal dengan pikirannya sendiri.

Tok!tok!tok

David menyudahi mandinya, begitu mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar.

"Kamu cari mati Nick, beraninya menganggu kesenanganku!" umpat David pada sang asisten setelah membukakan pintu kamarnya.

"Maaf tuan, saya tidak bermaksud menganggu jam istirahat tuan. tapi?"

"Tapi apa?"

"Nona Sabrina mengundang tuan untuk makan malam." ucap Nick.

"Makan malam, sudah kuduga sebelumnya." David tersenyum culas, apalagi semenjak pertemuan pertama mereka tadi siang, Sabrina beberapa kali ketahuan mencuri pandang ke arah David dengan ekspresi wajah menggoda.

"Viv, aku akan membuktikan padamu. Jika aku masih laki-laki normal yang bisa bercinta dengan wanita manapun dengan sangat mudah. Jadi jangan coba-coba untuk menganggu pikiranku terus." bathin David yang langsung mengiyakan undangan makan malam tersebut.

David sengaja mengenakan pakaian santai, tidak seformal tadi siang. Sehingga penampilannya terlihat elegan dan perfect.

"Tuan, apa anda yakin akan datang seorang diri memenuhi undangan tersebut?" tanya Nick memastikan.

"Ya, kamu silahkan kembali lagi kedalam kamarmu, Nick."

"Baiklah tuan."

Dengan langkah penuh percaya diri, David pergi kesebuah restoran mewah. Menuju sebuah ruangan khusus yang sudah dipesan oleh Sabrina sebelumnya.

"Selamat malam tuan David." sapa Sabrina yang mengunakan gaun terbuka, seakan ingin memamerkan kemolekan dua gundukan besar putih mulus bagian dadanya dihadapan David.

Bibir mungil Sabrina diolesi lipstik merah terang, sehingga terlihat begitu menggoda dan seksi, begitu juga dengan aroma wangi parfumnya yang ingin membius penciuman setiap pria normal.

"Sepertinya buah dada gadis ini silikon, tidak seperti Vivi yang asli dan kenyal...., aaahhh kenapa mesti Viv lagi yang menganggu pikiranku...kamu tidak boleh jatuh cinta David, cukup sudah penghianatan Marina, perempuan itu cukup untuk dinikmati saja." David kembali meyakinkan hatinya jika dia baik-baik saja tanpa Vivian. Sudah tidak ada lagi kamus cinta dalam kehidupan David.

"Tuan, silahkan nikmati menu makan malam kita, semoga anda menyukainya." ucap Sabrina manja, lalu menyodorkan potongan steak daging kemulut David, yang langsung menerimanya.

"Oke, terimakasih cantik. Tapi jangan panggil tuan, karena kesannya terlalu formal. Cukup David atau Dav saja." pujian David membuat gadis itu bersemu merah.

"Oke Dav."

Mereka duduk saling berhadapan, dengan pencahayaan lilin yang temaram sehingga menciptakan suasana makan malam yang romantis. Sabrina menuangkan anggur merah kedalam gelas, lalu mereka bersulang. Sesekali mereka saling melempar senyum.

Menikmati makan malam dengan hidangan mewah golongan menengah keatas. Meskipun begitu David tidak terlalu menikmati makanan tersebut.

"Dav, maaf jika makanan ini ada yang kurang."

"Tidak Sabrina, makanan ini sangat lezat. Cuma aku ingin memakan daging yang jauh lebih empuk dan lezat dibandingkan dengan makanan ini." goda David. Sabrina yang sudah tahu arah pembicaraan David langsung berdiri lalu mengalungkan ke-dua tangannya di leher David.

"Dav, aku siap memberikan apapun padamu, asalkan kamu bersedia memberikan investasi besar dan melanjutkan kerjasama ini." bisik Sabrina sengaja Dia menggoda dengan menyentuh telinga David dengan ujung bibirnya.

"Tergantung!"

"Apa maksudmu Dav?"

"Tergantung, seberapa hebat kamu berhasil memuaskan aku malam ini, jika kamu gagal maka kesepakatan kita gagal." jawab David.

"Aku yakin bisa memuaskanmu Dav."

Sabrina menarik tangan David, menuju sebuah kamar yang sudah dihiasi kelopak bunga mawar merah. Sabrina mulai membuka satu persatu kain yang masih menempel ditubuhnya, sehingga terpampang jelas kulit putih mulusnya dihadapan David. bohong jika pria normal itu tidak tertarik.

"Sleep with me..., please Dav....." bisik Sabrina dengan desahan yang begitu menggoda. Menggetarkan jiwa kekelakian David.

"Ayo Dav, tunjukkan padaku seberapa hebat kamu di ranjang." kata-kata Sabrina kembali memberikan tantangan pada David yang masih perang batin dengan kesadarannya.

Tanpa sungkan lagi Sabrina melumat bibir David, tangannya mulai meraba dada bidang pria tersebut. Dengan percaya diri Sabrina mulai membuka satu persatu kancing kemeja David, memperlihatkan roti sobeknya yang begitu gagah. Seketika Sabrina terpana dia merasa begitu beruntung bisa menyentuh tubuh pria yang begitu berpengaruh di dunia pembisnis dalam kancah internasional tersebut.

Sabrina semakin agresif, Dia yakin David juga sudah terpancing gairah dan sangat menyukainya. Bahkan David mulai membalas pergerakannya, Karena selama ini Sabrina banyak digilai laki-laki, namun malam ini David akan muncul jadi pemenangnya.

"Sabrina, apa kamu yakin bisa memuaskanku seperti Viv?"

"Viv? Siapa perempuan itu Dav?" tanya Sabrina tidak suka.

"Kamu tidak perlu tahu, tunjukkan saja kemampuan ranjangmu padaku."

"Baiklah Dav, aku yakin bisa mengalahkan perempuan itu." Sabrina tersenyum licik.

David membiarkan saja ketika tangan Sabrina kembali menyusuri bagian sensitifnya. Meskipun dia sangat bergairah, namun David selalu gagal setiap kali ingin memasuki Sabrina, adik kecilnya tidak mau diajak untuk kompromi. Langsung lemas tidak bersemangat. bahkan David sendiri heran kenapa dia sampai seperti ini.

"Ayo Joni, tunjukkan keperkasaanmu....jangan lemah dan buat malu seperti ini!" umpat David dalam hatinya. Meskipun permainan Sabrina sangat lihai dan terus berusaha untuk membangkitkan gairahnya, namun selalu berujung dengan kegagalan.

Saat gairah David kembali bangkit, namun kembali berakhir dengan kekecewaan. karena hasrat pria dewasa itu tiba-tiba menguap begitu saja. Membuat Sabrina menatap bingung kerahnya. bercampur rasa khawatir telah gagal memuaskan David.

"Dav, kenapa bisa seperti ini? Padahal aku sudah membuat punyamu sudah berdiri tegak?"

"Sabrina, usahamu gagal. Sepertinya aku harus pergi." ucap David berdiri dari ranjang, memungut pakaiannya yang berserakan dilantai.

"Please Dav, kita bisa mencobanya lagi."

"Kamu hanya punya satu kesempatan, sayangnya kamu gagal."

"Tapi Dav?"

"Cukup Sabrina, anggap apa yang barusan kita lakukan tidak pernah ada."

"Bagaimana dengan perusahaanku?"

"Aku belum bisa memutuskanya sekarang, permisi!"

David pergi begitu saja, mengabaikan Sabrina yang masih berusaha untuk menahannya.

"Semua ini gara-gara kamu Viv, kamu harus mempertanggungjawabkan sampai aku tiba dirumah nantinya." umpat David.

Besoknya David meminta Nic supaya mempercepat jadwal rapat mereka dari jadwal yang sudah ditentukan, tidak ada yang berani untuk membantah keputusannya.

1
Nelly oktavia
dwv troma karna adek nya meningal pas hamil mida
Yunita aristya
lanjut
Diana Resnawati
kl ga nerima viv hamil.biarkan viv prg dr mu dav.jgn mendiamkan bgitu.itu lbh sakit buat viv.smangat viv💪.moga viv sm bayinya sehat trs ya...lanjut thor
ardiana dili
ceritanya bagus
ardiana dili
lanjut
Nurlaeli
lanjut thor
Kiki Lubis
keren..ayok lanjut lagi semangat
Anisa Maharani
menunggu
Diana Resnawati
jd pnasaran klanjutannya.gmn reaksi dav stlh tau viv hamil.
lanjut ya thor
Azuhaini Abd Ghani
seru/Smile/
Pespa
lanjut, seruu
ardiana dili
lanjut
Nurlaeli
lanjut thor
Asyatun 1
lanjut
Nur fadillah
Akhirnya....ketenu Camer dan Caman...😃😃😃
Nur fadillah
Bahagianya...😃😍😍
Diana Resnawati
gmn kl dav tau viv dicium pria lain.apa akan marah dan ngamuk sm viv.jgn ya thor kasian vivnya lg hamil jgn sampe knp2 vivnya ya thor
ardiana dili
lanjut
Yunita aristya
lanjut thor
Aulia Febriani
lanjut Thor...sedikit bngt up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!