NovelToon NovelToon
MILKY WAY

MILKY WAY

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Gangster
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: BillaAzahra022

Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan-jalan

Sabila bangun sangat pagi hari ini. Suasana hatinya sudah kembali membaik, dan juga ia sudah berbaikan dengan reyvan.

Pagi ini sabila dan reyvan memasak bersama untuk sarapan.

Kakak dan adik ini kembali ceria seperti biasanya, seperti tidak ada masalah apapun. Setelah selesai mereka pun sarapan dan sabila berangkat ke sekolah diantar oleh reyvan.

"Kamu ga boleh terlalu fokus dengan yang namanya pacaran. Kamu abang izinin dekat dengan dhikaa, tapi kamu harus jadikan dia penyemangat, bukan malah jadi penghalang dalam kamu belajar" ucap reyvan kepada sabila saat dalam perjalanan.

"Iya bang. Bila bakal fokus belajar kok" ucap sabila meyakinkan.

Reyvan pun tersenyum melihat sabila. Ternyata adik kecilnya sudah tumbuh besar sekarang.

Sesampainya disekolah, sabila bersenandung kecil sembari melompat lompat layaknya anak kecil. Hingga tanpa sengaja sepatunya terlepas.

Dari kejauhan sabila melihat dhikaa yang menghampirinya. Sabila pun langsung berlari memeluk dhikaa.

"Kaa....kangen banget" ucap sabila.

"Haha kangen yah" ucap dhikaa sembari tersenyum.

"Kaa" panggil sabila sembari melepas pelukannya.

"Iya" sahut dhikaa.

"Kaa lucu banget deh, utututu" ucap sabila sembari memainkan kedua pipi dhikaa.

"Lah kenapa? Kesambet?" Ucap dhikaa waspada.

Sabila pun menunjukan jari telunjuknya ke arah pohon.

"Lah? Kenapa itu sepatu bisa manjat pohon?" Ucap dhikaa.

"Tadi bila iseng ayun-ayunin kaki, eh sepatunya terbang hehe" jelas sabila.

"Kaa.....tolong ambilkan yah" ucap sabila dengan senyumannya.

"Ah ambil sendiri" tolak dhikaa dan hendak berjalan namun ditahan oleh sabila.

"Aaaa ayolah ambilin" bujuk sabila.

"Gak" tolak dhikaa lagi.

"Ambilin"

"Gak"

"Ambilin"

"Gak"

Bugh !!!

"Itu panjat dikit lagi" ucap sabila dari bawah pohon, sementara dhikaa sedang berusaha mengambil sepatu milik sabila.

"Iya iya" ucap dhikaa pasrah.

Setelah mendapatkan sepatu milik sabila, dhikaa langsung turun dan menyerahkan sepatu tersebut kepada sabila.

"Yey makasih ayang" ucap sabila kemudian mengenakan sepatunya.

"Iya cayang aku unyu unyu" ucap dhikaa.

Dan mereka berdua pun tertawa bersama.

Dari kejauhan tampak dua orang gadis yang memperhatikan dhikaa dan sabila. Salah satu dari gadis tersebut adalah alya yang tak lain adalah mantan dhikaa. Sementara disebelahnya adalah sahabatnya yang bernama Nisa.

"Kamu ga cemburu lihat mereka? Tanya nisa.

"Bila lebih pantas buat dia, sementara aku hanya bisa menghancurkan dia" ucap Alya.

Alya pernah menjalin hubungan dengan dhikaa dalam waktu yang terbilang lama. Hanya saja alya malah menjalin hubungan dengan vero di belakang dhikaa, padahal ia tahu jika vero dan dhikaa bermusuhan. Vero pun sebenarnya tidak lah tulus dengan alya. Ia hanya menggunakan alya sebagai alat untuk menghancurkan dhikaa.

"Kita langsung ke kelas aja ya" ucap nisa dan di angguki oleh Alya.

•••

Jam menunjukan pukul 10:00. Bel pulang telah berbunyi lebih cepat dari biasanya karena guru sedang mengadakan rapat.

Sabila sedang berjalan di koridor sekolah. Ia berencana untuk menuju parkiran dan menunggu dhikaa disana. Saat sedang berjalan ia berpapasan dengan Naila.

"Kak naila mau kemana? Ga pulang?" Tanya sabila.

"Kakak ada kerjaan di perpus, nanti kakak pulang kalau udah selesai" jawab naila.

"Kalau gitu bila duluan ya kak, assalamu'alaikum" pamit sabila.

"Iya, wa'alaikumsalam" ucap naila dan kembali berjalan menuju perpustakaan.

Sabila pun menuju parkiran dan ternyata dhikaa sudah berada disana.

"Bila pikir kaa masih di kelas" ucap sabila menghampiri dhikaa.

"Kaa keluar duluan" ucap dhikaa sembari memakaikan helm kepada sabila.

"Eum kaa.... jalan-jalan yuk" ucap sabila.

"Mau kemana?" Tanya dhikaa.

"Kemana aja yang penting jalan" ucap sabila.

"Yaudah kita ke rumah minta izin abang rey. Baru berangkat" ucap dhikaa.

"Kaa ga pulang ganti baju?" Tanya sabila.

"Kaa bawa baju ganti. Soalnya kaa sering langsung ke markas kalau pulang sekolah" jelas dhikaa.

"Markas?" Sabila terheran-heran.

"Nanti kaa jelasin" ucap dhikaa kemudian.

Sabila pun hanya mengangguk.

Dhikaa pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Jika sendiri mungkin ia akan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, namun saat ini ia sedang membonceng sabila.

"Kaa...kalau ga salah abang rey kerja hari ini" ucap sabila dalam perjalanan.

"Bentar lagi jam makan siang, kamu telpon aja. Pokoknya harus minta izin" ucap dhikaa.

"Iya" balas sabila.

Tak lama kemudian dhikaa dan sabila tiba di rumah sabila. Ternyata rumah dalam kondisi tidak dikunci, itu artinya reyvan ada di rumah.

"Assalamu'alaikum" ucap dhikaa dan sabila.

"Wa'alaikumsalam" balas reyvan yang sedang bermain laptop di ruang tamu.

"Abang ga kerja?" Tanya sabila.

"Hari ini libur" ucap reyvan kemudian menutup laptop miliknya dan berfokus pada sabila dan dhikaa.

"Abang...bila mau jalan sama kaa boleh" ucap sabila dengan mata berbinar. Tak ada yang bisa menolaknya dengan muka seperti itu.

Reyvan terdiam kemudian melihat ke arah dhikaa.

"Kalian boleh pergi, asalkan jangan pulang terlalu sore" Ucap reyvan memberikan izin.

"Yey makasih abang...kalau gitu bila siap siap dulu" ucap sabila kemudian berlari menuju kamarnya.

"Bang... Mau izin ganti baju" ucap dhikaa.

"Udah persiapan ya?" Ucap reyvan penuh selidik.

"Ga bang, aku memang sering bawa baju ganti, karena sering langsung ke markas" jelas dhikaa.

"Oh... Ganti aja di kamar abang" ucap reyvan. Kemudian dhikaa pun izin untuk mengganti baju.

5 menit kemudian dhikaa telah kembali. Namun Sabila belum selesai ber siap-siap.

"Bila belum selesai?" Tanya dhikaa.

"Kamu bahkan bisa lari seribu kilo meter sembari menunggu seorang gadis berdandan" ucap reyvan sembari tertawa.

Tak lama kemudian sabila keluar dari kamarnya.

"Bila udah siap, ayo berangkat" ucap sabila.

"Ga mau makan dulu?" Tanya reyvan.

"Nanti diluar aja" ucap sabila.

"Dhikaa...abang titip sabila" pesan reyvan.

"Iya bang. Sabila aman kok" ucap dhikaa meyakinkan.

"Bila berangkat" ucap sabila.

"assalammualaikum" ucap sabila dan dhikaa.

"Wa'alaikumsalam" ucap reyvan.

"Daa abang ...." Ucap sabila sembari melambaikan tangan dhikaa pun melajukan motornya meninggalkan rumah.

Reyvan kembali masuk ke dalam rumah, dan terdengar suara notifikasi dari handphone miliknya. Saat di lihat ternyata pesan tersebut dari naila.

My girl~

[Yang...bisa jemput? Ga ada teman pulang]

Anda

[Otw]

Reyvan pun langsung mengambil kunci motor miliknya dan bergegas menjemput naila.

Sementara disisi lain sabila dan dhikaa berhenti untuk makan. Di saat orang orang yang berpacaran ingin makan di restoran atau ke cafe, sabila lebih memilih makan di warung bakso.

Dhikaa pun memesan 2 porsi bakso untuk dirinya dan sabila.

"Habis ini mau kemana?" Tanya dhikaa.

"Hmm kemana yah" pikir sabila.

"Ketempat biasa mau ga?" Tanya sabila.

"Boleh" ucap dhikaa setuju.

•••

Reyvan-Naila~

Di sisi lain setelah reyvan menjemput naila di sekolah. Ia juga langsung membawa naila untuk makan siang.

"Yang... Mau ga?" Tawar naila, pasalnya reyvan hanya memesan satu porsi saja.

Bukan reyvan pelit atau semacamnya, akan tetapi ia modus.

"Ga ah, malas makan sendiri" ucap reyvan sembari tersenyum.

"Kan bereng aku. Aku pesanin yah" ucap naila.

Seketika senyum reyvan pun pudar. Entah naila yang tidak peka atau reyvan yang terlalu berharap.

"Ga usah" ucap reyvan membuang muka.

"Kamu kenapa sih yang" ucap naila.

"Ga" ucap reyvan singkat.

Reyvan terlihat lucu saat sedang seperti ini di mata naila.

"Katanya ketua geng, tapi kok ngambekan kayak anak kecil" ucap naila terkekeh.

"Kamu apa apaan sih" ucap reyvan sembari menarik gemas hidung naila.

"Haha" tawa naila. Hanya kerena hal hal kecil saja, setiap momen yang mereka jalani berdua terasa menyenangkan.

•••

Dhikaa-Sabila~

Dhikaa dan sabila tiba di sebuah taman yang tidak terlalu ramai. Tempat yang lumayan tenang.

Tempat tersebut adalah saksi bisu awal dari hubungan dhikaa dan sabila.

Dhikaa adalah orang yang pendiam saat sebelum mengenal sabila. Ia sangat tidak suka keramaian dan lebih suka menyendiri. Namun, semua itu berubah saat ia mengenal sabila.

Dhikaa dan sabila duduk di salah satu kursi yang ada di taman tersebut.

"Kaa ingat tempat ini? Udah lama ga kesini" ucap sabila sembari bersandar di bahu dhikaa.

"Kaa ga akan lupa sama tempat ini, tempat dimana awal perubahan kaa dimulai" ucap dhikaa.

"Bila harap kita bisa terus sama-sama" ucap sabila sembari menatap dhikaa.

Dhika tersenyum tipis.

"Apa sih cil, fokus belajar dulu" ucap dhikaa menarik hidung sabila.

"Ih kaa jangan di tarik tarik hidung bila" elak sabila.

"Gapapa biar mancung. Tapi ini udah mancung sih" ucap dhikaa.

"Mancung ke dalam" sambung dhikaa sembari menekan hidung sabila dengan jari telunjuknya.

"Ih kaaa" kesal sabila lalu menarik telinga dhikaa.

"Aduh duh yang sakit" ucap dhikaa yang kesakitan namun bercampur tawa.

Setelah puas bermain di taman dhikaa mengajak sabila ke toko boneka.

"Kaa...boneka ini kok mirip kaa" ucap sabila sembari menunjuk boneka monyet yang terpajang.

"Ehh ga lah" ucap dhikaa tidak terima.

"Padahal mirip gini" ucap sabila sembari tertawa puas.

"Bila mau boneka apa?" Tanya dhikaa.

"Apa yah" pikir sabila sembari melihat lihat.

"Yang itu imut" ucap sabila sembari menunjuk ke arah boneka yang ia maksud.

"Mau yang ini?" Tanya dhikaa memastikan dan di angguki oleh sabila.

"Mau yang mana lagi?" Tanya dhikaa.

"Ini aja" ucap sabila sembari tersenyum.

Setelah membayar boneka yang di pilih oleh sabila. Mereka berdua pun bergegas pulang, karena hari sudah mulai petang.

"Kaa ga mau mampir dulu?" Tanya sabila.

"Maaf yah, kaa ada urusan" ucap dhikaa.

"Iya deh, makasih untuk hari ini" ucap sabila sembari tersenyum.

"Iya sama-sama. Titip salam sama Abang rey yah" ucap dhikaa.

"Iya kaa. Kaa hati hati dijalan" ucap sabila.

"Oke cantik" ucap dhikaa.

Sabila pun tertawa.

"Kaa pulang dulu ya, assalammualaikum" pamit dhikaa.

"Iya wa'alaikumsalam" ucap sabila.

Sabila pun melihat dhikaa melajukan motornya hingga tak terlihat lagi. Kemudian Sabila masuk kedalam rumah.

Bersambung...

1
Rosi Pudin
anak Abah ni hihihi,,,,
Cpr Tito Jr.
lanjutin seru
Cpr Tito Jr.
lanjutin
Bila.Azahra: up tiap hari kak🙏
total 1 replies
Cpr Krisna jr01 Krisna jr01
ape benda tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!