Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Ular
"Janji ku sudah ku tepati Hanum, untuk menyelesaikan masalah mu. Dan setelah masa iddah selesai, ijinkan aku untuk segera menikahi mu." inilah sosok pria sejati, yang di inginkan Hanum. Yaitu pria lemah lembut yang bisa melindungi, menjaga, membahagiakan, dan tak pernah ingkar janji.
Hanum pun, dengan cepat mengambil pena dari genggaman tangan Reyhan dan mulai mengukir tanda tangan di kertas tersebut. Sret.. Sret..
"Terima kasih untuk semua nya Rey, aku bersedia untuk jadi istri mu setelah ini." melihat kesungguhan dan keseriusan, pria tampan di depan nya. Tentu takkan ada yang sanggup menolak, terlebih lagi Reyhan sangat lah sempurna di matanya.
"Suit.. suit..! akhir nya sebentar lagi kalian menikah dan papa akan punya cucu nih." goda papa, yang tiba tiba datang dan menaik turun kan alis nya. Karena mengetahui langkah putra nya yang semakin dekat dengan jenjang pernikahan.
Dia juga tak mempermasalah kan tentang status Janda yang melekat pada menantu nya, karena Reyhan sudah menjelaskan semua.
Karena yang terpenting bagi nya, mereka saling mencintai, mau menikah, dan punya anak. Maklum Rey sudah berusia 27 tahun jadi sangat cukup untuk berumah tangga.
"Iya pah, doakan saja ya.. semoga semua nya di berikan kemudahan dan kelancaran." ujar Reyhan pada sang papa, agar mau bersabar menunggu hari bahagia mereka berdua karena harus tertunda lebih dahulu.
"Iya nak, tentu papa akan selalu mendoakan. Semoga tak ada rintangan lagi ke depan nya." doa papa dengan tulus.
"Amiinn." jawab Reyhan dan Hanum dengan kompak.
***
Pagi hari keluarga Wijaya
Saat Mirna dan Aksa tengah duduk bersiap untuk sarapan pagi, tiba-tiba langkah anggun seorang wanita tinggi semampai dengan wajah cantik. Melangkah mendekat ke arah mereka, sontak hal itu membuat kedua nya tercekat.
"Morning, Sayang.." sapanya sambil mencium kedua pipi Aksa mesra, seolah tak ada masalah di antara mereka.
"Sarah?!" Aksa merasa aneh, pasalnya hubungan mereka telah dua kali putus dan wanita itu bahkan pernah menamparnya. Namun entah mengapa, Sarah terus mengejar diri nya untuk kembali bersama.
"Aksa, suruh wanita tak berguna ini keluar dari sini. Sepertinya dia kena penyakit Amnesia! Lupa hubungan kalian yang sudah tandas!" tegas Mirna dengan wajah super jutek dan ketus. Sarah pun mengejek,
"Ups, tenang ya Ibu mertua yang sudah tua. Aku tak akan mengganggu Aksa lagi, kok! Aku ke sini hanya ingin meminta kompensasi untuk dosa yang putra Ibu perbuat padaku. Benarkan, Sayang?" Aksa tampak kebingungan, mendengar ocehan Sarah yang tak pernah ia dengar sebelum nya.
"Apa maksud mu?"
"Kamu lupa sayang.. atas kecelakaan yang kamu sebabkan pada ku ini. Hem, tentu nya ada bayaran mahal kalau kamu sampai pergi meninggalkan ku. Jadi aku meminta kompensasi sebesar 5milyar pada mu. Bagaimana sedikit bukan?" Dan ternyata terbongkar lah sifat asli Sarah yang baru di ketahui Aksa. Karena selama ini, dia sangat mendewakan wanita nya ini.
"Gila kamu Sarah! Apa kamu ingin memeras ku" tentu saja, permintaan itu di tolak mentah mentah oleh Aksa. Bahkan berhasil membuat diri nya naik pitam, dan mempertajam konflik yang telah ada.
"Memang nya ada yang salah dengan perkataan ku? bukan kah, kamu sering memberikanku lebih dari itu"
"Ibu memang benar! kamu ini ternyata wanita ular berkepala dua!" ucapnya dengan suara penuh amarah dan emosi.
"Haha.. Haha.. Aksa, Aksa, Dasar pria bodoh! memang nya siapa yang tak tergiur dengan harta mu.!"
Mirna yang mendengar kelancangan itu, tanpa ampun lagi langsung menggeret lengan Sarah. Dan dengan kasar membawa nya ke pintu keluar, Brugh!
"Auw.." ringis Sarah saat tubuh nya terhempas ke lantai karena ulah Mirna yang mendorong nya.
Dan tak di sangka, ternyata wanita itu dalam pengaruh alkohol dan mabuk berat. Maka nya sampai merenggut akal sehat nya seperti ini.
"Pergi dari sini Jalang!" teriak Mirna
